DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
A. Arduino.........................................................................................................2
1. Skematik Arduino......................................................................................3
B. Proteus...........................................................................................................7
B. Langkah kerja................................................................................................9
1. Percobaan pertama..................................................................................17
V. KESIMPULAN...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
i
LAMPIRAN...........................................................................................................24
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambar Board Modul Arduino UNO....................................................2
Gambar 2. Konfigurasi pin ATMega328 pada Board Arduino...............................4
Gambar 3. Pengaplikasian Arduino UNO................................................................5
Gambar 4. Macam-macam Model IC LM 35..........................................................6
Gambar 5. Layout ISIS Proteus...............................................................................9
Gambar 6. Software IDE Arduino.........................................................................10
Gambar 7. Proses Verify........................................................................................11
Gambar 8. Tampilan edit Component pada Proteus..............................................11
Gambar 9. Lokasi Kode Program yang telah dibuat..............................................12
Gambar 10. Rangkaian Simulasi Percobaan 1.......................................................16
Gambar 11. Rangkaian Simulasi Percobaan 2.......................................................16
Gambar 12. Rangkaian Simulasi Percobaan 3.......................................................16
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat dan Bahan...........................................................................................9
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan teknologi tentu saja ilmu Komputer juga
berkembang. Dalam hal ini ilmu computer sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. Hal ini mendorong manusia untuk membuat hardware dan
software yang mendukung perkembangan teknologi dan ilmu computer dunia
untuk memudahkan user dalam berkomunikasi dengan komputer. Arduino
merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang.
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum, maka diharapkan dapat :
Membuat layout simulasi rangkaian Analog Input (ADC) di proteus
menggunakan Arduino Uno.
Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
Analog Input (ADC) di proteus.
Membuat layout simulasi rangkaian keluaran Sensor Suhu LM 35 di
proteus menggunakan Arduino Uno.
Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
keluaran Sensor Suhu LM 35 di proteus.
Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno.
1
II. TEORI DASAR
A. Arduino
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital
input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power
jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat
semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino
UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-
fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai
sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai
sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya
lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode.
2
1. Skematik Arduino
Adapun spesifikasi data teknis yang terdapat pada board Arduino UNO
R3 adalah sebagai berikut:
Mikrokontroler: ATmega328
Tegangan Operasi: 5V
Tegangan Input (recommended): 7 - 12 V
Tegangan Input (limit): 6-20 V
Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
Pin Analog input: 6 input pin 21
Arus DC per pin I/O: 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
Flash Memory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan sebagai bootloader
SRAM: 2 KB
EEPROM: 1 KB
Clock Speed: 16 Mhz
3
2. Mikrokontroler Atmega 328P
4
Gambar 3. Pengaplikasian Arduino UNO
5
1 bit dari hasil pembacaan ADC dapat kita hitung sebagai berikut :
5
1 bit= =4.89 mV
1022
Artinya jika hasil pembacaan ADC misalnya 560, maka tegangan
analog yang dibaca adalah 560 x 4,89 mV =2738 mV. Nilai 4,89 biasanya
dibulatkan menjadi 5 mV.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai
perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai
pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan
dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar
muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah.
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk
Integrated Circuit (IC), dimana keluaran tegangan keluaran sangat linear
terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari
besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10
mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi
kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
6
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari
luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius
pada temperatur ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan
150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai
kontrol dari indikator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri
arus 60 μ A dari suplai sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat
rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan. Untuk mendeteksi suhu
digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung
dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basis temperatur sensor.
Perubahan keluarannya mengikuti persamaan Vout = 10mV/1 °C, artinya
jika terbaca Vout = 300 mV maka temperaturnya adalah 300/100 = 30 °C.
Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah :
Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
Lineritas +10 mV/ º C.
Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
Range +2 º C – 150 º C.
Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
Arus yang mengalir kurang dari 60 Μ
C. Proteus
Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga
dilengkapi dengan simulasi Pspice pada level skematik sebelum rangkaian
skematk di-upgrade ke PCB sehingga sebelum PCBnya dicetak kita akan tahu
apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus mampu
mengombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian
dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yangkita
buat. Software Proteus ini bagus digunakan untuk desain rangkaian
mikrokontroller.
Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar-dasar
elektronika sampai pada aplikasi pada mikrokontroller. Software Proteus ini
7
menyediakan banyak contoh aplikasi desain yang disertakan pada instalasinya.
Sehingga memungkinkan kita bisa belajar dari contoh-contoh yang sudah ada.
8
III. LANGKAH KERJA
A. Alat yang digunakan ialah:
Tabel 1. Alat dan Bahan
B. Langkah kerja
1. Buka software Proteus dan buka program ISIS, akan muncul seperti
gambar berikut
9
Gambar 6. Software IDE Arduino
5. Selanjutnya ketik kode program seperti di bawah ini:
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
int adc0;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
lcd.print("ADC CHANNEL 0");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADC = ");
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
adc0=analogRead(0);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(adc0);
lcd.print(" ");
delay(1000);
}
6. Selanjutnya klik “Verify” pada toolbar, fungsinya untuk mengecek kode
program yang kita buat sudah benar atau masih ada yang salah.
10
7. Jika kode program yang kita buat suda benar, maka proses coding akan
terlihat seperti pada gambar berikut
11
Gambar 9. Lokasi Kode Program yang telah dibuat
11. Kemudian klik Open.
12. Selanjutnya klik play pada software proteus untuk memulai simulasi.
13. Percobaan selanjutnya, buatlah rangkaian pada software proteus seperti
pada gambar …….
14. Ketik kode program di bawah ini:
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
float adc0, X;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
lcd.print("VOLTAGE RESULT");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADC = ");
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
adc0=analogRead(0);
lcd.setCursor(5,1);
X=adc0*5/1023;
lcd.print(X);
12
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print("Volt");
delay(1000);
}
15. Seteah itu ulangi langkah ke 6 sampai dengan memulai simulasinya pada
software proteus.
16. Percobaan selanjutnya, buatlah rangkaian pada software proteus seperti
pada gambar berikut ……
17. Ketik kode program di bawah ini:
#include <LiquidCrystal.h>//memasukkan library LCD
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
int potPin =0;
long val =0;
float temperature ;
void setup()
{
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
pinMode (12,OUTPUT);
pinMode (13,OUTPUT);
}
void loop()
{
// put your main code here, to run repeatedly:
val =analogRead(potPin);
temperature = (5.0 *val*100.0)/1024.0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
13
lcd.print ("Suhu Sekarang ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print ((long)temperature);
lcd.print("deg.C");
delay(1000);
if (temperature >36)
{
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, LOW);
delay (500);
if (temperature >34)
{
delay (500);
14
}
18. Seteah itu ulangi langkah ke 6 sampai dengan memulai simulasinya pada
software proteus.
1.
15
C. Gambar rangkaian percobaan
16
D. Data Hasil Percobaan
1. Percobaan pertama
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
int adc0;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
lcd.print("ADC CHANNEL 0");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADC = ");
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
adc0=analogRead(0);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(adc0);
lcd.print(" ");
delay(1000);
}
2. Percobaan kedua
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
float adc0, X;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
lcd.print("VOLTAGE RESULT");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADC = ");
17
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
adc0=analogRead(0);
lcd.setCursor(5,1);
X=adc0*5/1023;
lcd.print(X);
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print("Volt");
delay(1000);
}
3. Percobaan Ketiga
#include <LiquidCrystal.h>//memasukkan library LCD
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
int potPin =0;
long val =0;
float temperature ;
void setup()
{
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin(16,2);
pinMode (12,OUTPUT);
pinMode (13,OUTPUT);
}
void loop()
{
// put your main code here, to run repeatedly:
18
val =analogRead(potPin);
temperature = (5.0 *val*100.0)/1024.0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print ("Suhu Sekarang ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print ((long)temperature);
lcd.print("deg.C");
delay(1000);
if (temperature >36)
{
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, LOW);
delay (500);
}
if (temperature >34)
{
digitalWrite (12, LOW);
digitalWrite (13, HIGH);
delay (500);
}
else (temperature ==35);
{
digitalWrite (12, LOW);
digitalWrite (13, LOW);
delay (500);
}
}
19
IV. ANALISA HASIL PERCOBAAN
#include <LiquidCrystal.h>
“Sebuah perintah header untuk membuka library Liquid Crystal”
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
“Memberi informasi kepada lcd bahwa pin yang tersambung adalah pin 2,
3, 4, 5, 6 dan 7”
byte adc0;
“Merupakan program untuk membuat adc0 menjadi salah satu bagian dari
byte ”
void setup()
“Merupakan inisialisasi pada bahasa pemrograman software Arduino”
{
“Merupakan awal dari program yang diberi inisialisasi void setup()”
lcd.begin(16,2);
“Memberikan informasi bahwa LCD yang digunakan mrupakan LCD 16 ×
2”
lcd.print("VOLTAGE RESULT");
“Menampilkan kalimat VOLTAGE RESULT”
lcd.setCursor(0,1);
“Mengatur letak kursor pada LCD ke kolom 0 baris 1”
pinMode(2, INPUT);
“Merupakan program untuk membuat pin 2 pada komponen Arduino Uno
berfungsi sebagai masukan”
pinMode(3, OUTPUT);
“Merupakan program untuk membuat pin 3 pada komponen Arduino Uno
berfungsi sebagai keluaran”
digitalWrite(2,HIGH);
“Merupakan program untuk membuat pin 2 berlogika 1”
}
20
“Merupakan akhir dari program yang diberi inisialisasi void setup()”
void loop()
“Merupakan inisialisasi pada bahasa pemrograman software Arduino”
adc0 = analogRead(0);
“Merupakan program untuk memberikan perintah pada adc0 agar
membaca program pada pin 0 analog”
X=adc0*5/1023;
“Merupakan sebuah fungsi dimana X=adc0x5/1023”
lcd.print(X);
“Merupakan perintah menampilkan hasil dari fungsi X yang ada pada
program sebelumnya
if (X > 35)
“Merupakan salah satu program pemberian kondisi dengan syarat ketika X
> 35”
{
“Merupakan awal dari program if (X > 35)”
digitalWrite(8, HIGH); “Merupakan program untuk membuat pin 8
berlogika 1”
21
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Praktikan telah dapat membuat layout simulasi rangkaian digital input
switch di proteus menggunakan Arduino Uno.
Praktikan telah dapat membuat program sketch di IDE Arduino dengan
menyalakan simulasi digital input switch pada software proteus.
Praktikan telah dapat mengaplikasikan hasil simulasi di software proteus
ke Board Modul Arduino Uno.
-
22
DAFTAR PUSTAKA
https://ikakumaladewi.wordpress.com/2016/09/29/makalah-arduino/
https://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.com/2013/03/arduino-uno.html
https://www.academia.edu/27697634/LAPORAN_TKD_1.docx
23
LAMPIRAN
24
25