MODUL PED-05
ENCODER-DECODER
Anggota Kelompok:
Rahmanisa Hertalianee S. (21/473216/TK/52140)
Natha Triforestcetta (21/474199/TK/52300)
Amira Fasya Mazaya (21/474938/TK/52428)
Raden Nadia Juwita G. K. S. (21/477931/TK/52653)
Peni Tyas Widyati (21/478394/TK/52718)
Febhe Maulita May Pramasta (21/482736/TK/53356)
Rahul Ambiya (21/482863/TK/53385)
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1.................................................................................................................................... 7
Tabel 2.................................................................................................................................... 12
Tabel 3.................................................................................................................................... 12
4
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
a. Mahasiswa mengenal prinsip kerja rangkaian encoder-decoder.
b. Mahasiswa mengetahui aplikasi dari encoder-decoder.
6
peralatan pengukuran, otomatisasi pabrik, mesin printing dan plotting, kendaraan dan
navigasi, peralatan audio dan video, serta sistem keamanan.
b. Decoder
Rangkaian logika yang disebut decoder berperan dalam mengkode ulang atau
menerjemahkan kode biner yang terdapat pada input menjadi data asli pada output.
Fungsi dari decoder ini meliputi penggunaan pada seven segment digital, pembangunan
enkripsi pada komunikasi data untuk menjaga keamanan data, konversi file kompresi
agar dapat diekstraksi menjadi data asli, dan juga mengubah instruksi komputer
menjadi sinyal kontrol CPU.
Tabel 1. Input Output dan Tabel Kebenaran.
Enable INPUTS OUTPUTS
E 𝑨𝟏 𝑨𝟎 𝒀𝟑 𝒀𝟐 𝒀𝟏 𝒀𝟎
0 X X 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0
Rangkaian decoder dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu decoder dengan
keluaran terbalik dan decoder dengan keluaran tidak terbalik. Decoder dengan
keluaran terbalik menghasilkan satu keluaran yang memiliki logika 0, sementara
keluaran lainnya memiliki logika 1. Sementara itu, decoder dengan keluaran tidak
terbalik memiliki kebalikan dari hal tersebut.
7
Rangkaian decoder digunakan untuk mengubah kode biner menjadi sinyal output yang sesuai
berdasarkan pola kode biner yang diterima. Terdapat beberapa aplikasi umum dari rangkaian
decoder ini. Salah satu aplikasinya adalah dalam sistem dekode tujuan khusus. Sebagai contoh,
dalam pembaca kode batang (barcode), decoder digunakan untuk mengartikan kode batang dan
mengeluarkan informasi yang terkandung dalam kode tersebut. Selain itu, decoder juga
digunakan dalam perangkat berbasis EEPROM atau Flash memory. Decoder digunakan untuk
memilih lokasi memori yang akan dibaca atau ditulis. Kode biner yang dimasukkan ke decoder
digunakan untuk memilih alamat memori yang sesuai. Decoder juga digunakan dalam
pengendali seven-segment display. Decoder BCD-ke-Seven-Segment digunakan untuk
menerjemahkan kode biner (BCD) menjadi sinyal yang mengendalikan segmen-segmen
tampilan. Dengan demikian, angka atau karakter dapat ditampilkan dengan menggunakan
display tujuh segmen. Decoder juga digunakan dalam pengendali layar LCD, sistem kontrol
pemilihan sumber, mikroprosesor dan mikrokontroler, remote control, serta keamanan digital.
Dengan adanya decoder, kode biner dapat diubah menjadi sinyal yang sesuai untuk berbagai
keperluan.
8
BAB 2
LANGKAH PERCOBAAN
9
dengan cara double click pada komponen → General → Drive Mode → Resistive Pull
Down → OK.
5. Masukkan Digital Output Pin sebanyak 4 buah dan ubah nama menjadi YA-YD.
6. Hubungkan semua komponen hingga menjadi seperti gambar berikut.
10
Gambar 7. Skema rangkaian Decoder.
2. Atur port seperti pada gambar 8.
11
BAB 3
3.1 Hasil
12
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Screenshot rangkaian perobaan dan konfigurasi pin pada PSoC.
13
Gambar 11. Skema rangkaian Decoder pada PSoC Creator.
3.2 Pembahasan
Rangkaian encoder yang dibuat oleh praktikan telah sesuai dengan teori, terdapat
variasi output yang didapatkan sejalan dengan input yang diberikan. Variabel bebas dalam
percobaan encoder dan decoder adalah variasi input, sedangkan variabel kontrolnya ada
pada rangkaian encoder dan decoder. Dan variabel terikatnya adalah output yang
dihasilkan. Akan tetapi pada rangkaian decoder terdapat ketidaksesuaian output Kami
berusaha mengatasi permaslaahan itu dengan melakukan pergantian laptop, meminjam
rangkaian kelompok lain, dan melakukan penggantian PsoC akan tetapi hasil yang
didapatkan masih tidak sesuai.
14
BAB 4
4.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan modul PED 05, praktikan telah memahami tentang rangkaian
encoder dan decoder serta pengaplikasiannya.
4.2 Saran
Modul PsoC dapat di cek ulang pada port dan rangkaiannya. Selain itu power supply dapat
di cek ulang tentang bagimana cara kerjanya.
4.3 Evaluasi
15
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D., Modul 05 Encoder-Decoder. Yogyakarta: Praktikum Sistem
Digital, 2018.
16