DI
PT. PLN (Persero) UIP3B SUMATERA UPT MEDAN ULTG GLUGUR
GARDU INDUK TITI KUNING MEDAN
Dengan Judul:
TRAFO ARUS GARDU INDUK TITI KUNING
Disusun Oleh:
ZEFANYA K GURNING NIM: 5181230006
Pelaksana Magang
1. Pelaksana : Kelompok
Nama Anggota Kelompok NIM
Martin R. Parhusip 5181230006
Reza Hermawan 5183230006
Rahwal Dandi 5182230003
Robby Sihombing 5181230009
Halima Tussahdia 5181230008
2. Waktu pelaksanaan : 6 JANUARI 2020 SAMPAI 31 JANUARI 2020
Menyetujui.
i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Telah melaksanakan magang pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat
Pengaturan Beban Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Medan Unit Layanan Transmisi dan
Gardu Induk Glugur, Gardu Induk Titi Kuning Medan 6 Januari sampai 31 Januari 2020, guna
memenuhi sebagian persyaratan akademik pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Medan.
Mengetahui,
Medan, Januari 2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta karunia-
Nya penulis dapat melaksanakan magang dan bisa menyelesaikan laporan magang di PT. PLN
(Persero) UIP3B SUMATERA UPT MEDAN ULTG GLUGUR GARDU INDUK TITI
KUNING MEDAN
Magang merupakan matakuliah wajib bagi program studi non kependidikan Unimed.
Pelaksanaan magang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa teknik elektro Unimed.
Selama menjalani kegiatan magang dan menyelesaikan laporan ini, penulis telah mendapat
banyak bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Medan
3. Bapak Dr. Adi Sutopo, M.T.
4. Bapak Arief Sandy Anggoro selaku Manager ULTG Glugur.
5. Bapak Rudy Irwanto selaku Supervisor Jaringan Gardu Induk Titikuning.
6. Bapak Drs. Juaksa Manurung, M.Si. selaku dosen pembimbing Magang penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
8. Kedua orangtua penulis dan teman-teman yang telah memberi dukungan kepada penulis.
9. Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dari awal magang
sampai selesai laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang harus disempurnakan dalam penulisan
serta penyusunan laporan pelaksanaan magang ini, maka penulis mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun sehingga pada akhirnya laporan ini mendekati kepada
kesempurnaan.
iii
Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan pelaksanaan magang ini bermanfaat bagi
kita semua.
Martin R. Parhusip
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan............................................................................................................i
Halaman Pengesahan Perusahaan........................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................................v
Daftar Gambar....................................................................................................................vi
Bab I Pendahuluan............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Magang.................................................................................................1
1.2 Tujuan Magang..............................................................................................................1
1.3 Manfaat Magang............................................................................................................2
Bab II Gambaran Umum Perusahaan.............................................................................4
2.1 Sejarah Perusahaan..................................................................................................4
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................................5
Bab III Landasan Teori dan Pembahasan.....................................................................11
3.1 Landasan Teori.............................................................................................................11
3.2 Pembahasan..................................................................................................................22
Bab IV Penutup................................................................................................................46
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................46
4.2 Saran.............................................................................................................................47
Lampiran-lampiran
A. Data
B. Kesediaan Perusahaan Menerima Magang
C. Surat Tugas Dosen Pembimbing
D. Form Kendali
E. Dokumentasi
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.21 Primer Paralel CT rasio 1600 / 1 A..................................................................32
Gambar 3.33. Rangkaian Ekivalen Isolasi dan Diagram Phasor Pengujian Tangen Delta.......42
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, listruk sangat diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat maka
pemerintah membangun pusat-pusat pembangkit, penyaluran, dan pendistribusian energi listrik,
yang mana dapat diartikan sebagi produksi, penyaluran, dan penjualan energi listrik.
Penulis melangsungkan magang pada PT. PLN (Persero) Gardu Induk Titi Kuning dan
berfokus pada bagian penyaluran energi listrik, pada magang magang ini penulis mencoba untuk
meneliti Pemeliharaan Trafo Arus Arus pada bay line Namo Rambe 2.
2. Memahami dan mendaptakan pengalaman terhadap lingkungan kerja yang sebenarnya agar
mampu memberikan umpan balik untuk meningkatkan kompetensi keahliannya sesuai
perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi di industri.
1
3. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Teknik Elektro dan relevansinya di
lingkungan perusahaan-industri.
7. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga
dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan teknologi yang ada di
industry
2
8. Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah teknologi yang ada di industry
1.Industri mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon
sarjana Teknik elektro yang professional.
2.Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta
melaksanakan pengembangan industri
3.Memperoleh kesempatan untuk bermitra dengan pihak Universitas Negeri Medan dalam
melaksanakan perbaikan mutu Pendidikan khususnya proses pembelajaran.
3. Memperoleh umpan-balik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi
akademik mahasiswa Unimed.
3
BAB II
Pemakaian energi listrik dari tahun ke tahun di Indonesia khususnya di sumatera utara,
terus meningkat mengikuti perkembangan beban dengan bertambahnya konsumen listrik untuk
perusahaan besar maupun kecil. Semua itu tidak terlepas dari peranan gardu induk (GI) sebagai
sub system kelistrikan yang merupakan wadah transformasi tenaga listrik tagangan tinggi,
tegangan menengah, tegangan rendah, pengukuran dan pengawasan operasi serta pengaturan
system tenaga listrik.
Gardu induk titikuning dibangun untuk memenuhi/melayani kebutuhan daerah sekitarnya
untuk mensuplai gardu induk GIS yang beradfa di jalan listrik dan daerah sekitar gardu induk.
Perusahaan listrik Negara (PLN) UIP3B sumatera UPT Medan merupakan perusahaan jasa listrik
yang melayani kebutuhan masyarakat dalam penyediaan kebutuhan energy listrik. Sejak resmi
unit kerja baru pembangkitan dan penyaluran (kitlur) pada tanggal 7 januari 1997,
kepemimpinan P.T PLN (persero) kitlur SUMBAGUT di percayakan kepada Ir.Daradem R.
Sukada.
Secara garis besar wilyah kerja PT. PLN (persero) kitlur SUMBAGUT meliputi:
1. Provinsi aceh memiliki satu sector yakni sector leunghbata
2. Provinsui sumatera utara terdiri dari sector belawan, sector medan dan unit pengaturan
beban (UPB) system sumatera.
3. Provinsiu riau terdiri dari sector pekan baru
4
PT. PLN (PERSERO) UIP3B SUMATERA UPT MEDAN ULTG GLUGUR, GARDU
INDUK TITIKUNING MEMILIKI:
Visi:
“diakui sebagai pengelola penyaluran dan pengaturan beban system tenaga listrik dengan tingkat
pelayanan setara ke;as dunia yang mampu memenuhi harapan stakeholders dan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Misi:
1. Mengelola operasi system tenaga listrik secara andal
2. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien,andal
dan akrab dengan lingkungan
3. Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetetif, transparan dan adil
4. Melaksanakan pembagunan instalasi system transmisi tenaga listrik sumatera
Struktur organisasi PT. PLN (persero) UIP3B sumatera UPT medan ULTG Glugur (GI)
Titikuning
Dari gambar struktur PT. PLN (persero) unit induk penyaluran dan pusat pengatur beban
(UIP3B) sumatera unit pelaksana transmisi (UPT) medan unit layanan transmisi dan gardu
(ULTG) glugur gardu induk titi kuning merupakan perusahaan jasa listrik yang melayani
kebutuhan masyarakat dalam penyediaan kebutuhan energy listrik
Struktur Organisasi Gardu Induk Titi Kuning:
5
MAN ULTG GLUGUR
ARIEF SANDY ANGGORO
SUPV HAR JAR SUPV HAR GI SUPV HAR PMO URS PELAKSANA
PANTUN MP RAY DEARDO ARIS DWI K3L
ARITONANG SITEPU SANTOSO RIANTO SIAHAAN
Gambar 2.1 struktur organisasi PT. PLN (Persero) UIP3B Sumatera UPT Medan
ULTG Glugur
7
Gardu induk Titi Kuning sebagai pintu gerbang penyaluran tenaga listrik kota medan,
mempunyai mepat trafo daya, delapan penghantar 150 kv, satu bay kopel dan satu bay kapasitor.
Kemudian gardu induk titi kuning memiliki delapan penghantar 150 kv dua diantaranya adalah
UGC ( Under Ground Cable), kedelapan penghantar tersebut yaitu:
Trafo Daya:
Transfomator tenaga adsalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendh atau sebaliknya (mentransformasikan
tegangan). Trafo daya pada gardu induk titi kuning memiliki kapasitas masing-masing 60 MVA,
trafo daya daya 1 bermerek PASTI, trafo 2 bermerek ABB, trafo daya 3 bermerek PASTI dan
trafo daya 4 bermerek CG PAUWELS
Pengantar 150 kv
Adapun penghantar 150 kv yang terdapat di gardu induk titi kuning sebagai berikut:
1. Penghantar Titi Kuning-Brastagi 1 (TTKNG-BTAGI 1) dengan jarak 52,50 Km
2. Penghantar Titi Kuning-Brastagi 2 (TTKNG-BTAGI 2) dengan jarak 52,50 Km
3. Penghantar Titi Kuning-Namo Rambe 1 (TTKNG-NRMBE 1) dengan jarak 11,50Km
4. Penghantar Titi Kuning-Namo Rambe 2 (TTKNG-NRMBE 2) dengan jarak 11,50 Km
5. Penghantar Titi Kuning-Sei Rotan 1 (TTKNG-SROTN 1) dengan jarak 24,40 Km
6. Penghantar Titi Kuning-Sei Rotan 2 (TTKNG-SROTN 2) dengan jarak 24,40 Km
7. Penghantar Titi Kuning-Listrik1 (TTKNG-LSTIK 1) dengan jarak 8,20 Km
8. Penghantar Titi Kuning-Listrik 2 (TTKNG-LSTIK 2) dengan jarak8,20 Km
Bay kopel
Gardu induk titi kuning memiliki 1 bay kopel dimana bay kopel adalah bay yang berfungsi
sebagai penghubung antara dua rel daya, dimana rel daya adalah sebuah konduktor yang pada
dasarnya memiliki tegangan yang sama dan merupakan titik sambungan pada system daya, baik
sambungan catuan maupun pengumpan. Di gardu induk titi kuning sendiri memiliki bus 1 dan 2
dengan tegangan yang sama sebesar 150 kv.
Bay kapasitor
Gardu induk titi kuning memiliki 1 bay kapasitor . penggunaan bank kapasitor bertujuan dalam
memperbaiki kualitas pasokan energy listrik antara lain memperbaiki mutu teganagan di sisi
beban, memperbaiki factor daya dan mengurangi transmisi serta menetralkan atau meniadakan
jatuh tegangan dan memperbaiki stabilitas tegangan. Kekurangan dari pemakaian bank kapasitor
dapat menimbulkan harmonisa pada proses switching dan memerlukan desain khusus.
Dari semua penjelasan diatas dapat dilihat langsung dari gambar single line diagaram lengkap
gardu induk titi kuning dimana akan jelas terlihat parameter-parameter penting dari tiap-tiap
bagian, baik dari trafo daya, penghantar-penghantar 150 Kv, bay kopel dan bay kapasitor.
8
Gambar single line diagram lengkap Gardu Induk Titi Kuning dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut:
9
2.4 Fungsi dan tugas pokok unit layanan transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Glugur
Khusus ULTG Glgur yang berada di pusat kota medan, berfungsi untuk melakukan
kegiatan operasi pelayanan tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit yang ada di wilayah
sumbagut diantaranya dari sector belawan, pangkalan susu, glugur, paya pasir dan titi kuning
yang nantinya akan disalurkan melalui penyulang-penyulang yang ada di ULTG Glugur untuk
melayani kebutuhan listrik kota medan.
ULTG Glugur terdiri dari 4 Gardu Induk (GI) dan memiliki 11 trafo daya 60 MVA, yaitu:
1. GI GIS Glugur, Memiliki 3 Trafo Daya 60 MVA
2. GI GIS Mabar, memiliki 1 trafo daya 60 MVA
3. GI GIS Listrik, Memiliki 3 trafo daya 60 MVA
4. GI Titi Kuning, Memiliki 4 trafo daya 60 MVA
10
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PENGALAMAN LAPANGAN
Pengertian motor listrik secara umum,motor listrik merupakan sebuah alat yang berguna
unruk mengubah suatu energi diubah menjadi suatu energi mekanik.Dan alat yang mempunyai
fungsi yang sebaliknya ,dimana berguna untuk mengubah suatu energy mekanik diubah menjadi
energi listrik disebut dengan dinamo atau generator.
Motor listik adalah sebuah perangkat elektro magnetis yang bisa mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik.energi mekanik tersebut biasanya digunakan atau dimanfaatkan untuk
memutar fan atau blower,impeller pompa ,mengangkat bahan,menggerakkan kompresor dan lain
sebagainya.Motor listrik ini juga bisa ditemukan pada beberapa peralatan rumah tangga yang
ada disekitar anda,misalnya:mesin cuci,kipas angin,poma air,blender,mikser,penyedot debu dan
yang lainnya.Pada motor listrik akan diubah menjadi suatu tenaga mekanik,perubahan tersebut
dilakukan dengan cara mengubah tenaga listrik tersebut mrnjadi energi magnet atau yang disebut
dengan elektromagnet.
Sebagai mana diketahui bahwa pengertian motor listrik berupa kutup kutup magnet yang
sama akan saling tolak menolak sedangkan kutub kutub yang berlawanan akan tarik
menarik.Maka dari itu dapat diperoleh suatu gerakan jika anda menempatkan sebuah magnet
disebuah poros yang bisa berputar,kemudian magnet yang lainnya pada suatu kedudukan atau
posisi yang tepat.Pemanfaatan motor listrik ini juga diterapkan pada dunia industri.
11
Motor listrik ada dua jenis yaitu:Motor listrik DC dan Motor listrik AC
A. Motor listrik DC
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah
menjadi tenaga gerak,tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.Motor arus searah
pada jaman dahulu(sebelum dikenal menghasilkan tenaga mekanik berupa kecepatan dan
berputaran
2. Kegunaan Motor DC
Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada a. Motor Stator Mobil b. Tape Recorder c.
Pada Mainan Anak-Anak. Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada
a.Traksi.
b.Elevator.
c.Conveyer.
d.Tram listrik
e. Untuk menggerakan mesin-mesin produksi di industri.
3. Konstruksi/Struktur Motor DC
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
12
4. Bagian yang berputar (rotor)
Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan dua kutub, biasanya
menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya (angker) terdiri dari kaleng-kaleng bulat
dalam jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-kaleng tersebut diberi lapisan lak tipis
sekali sebagai isolasi, biasanya disebut melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus
eddy / pusaran. Angker tadi mengandung lilitan-lilitan dan kommutator, lihat gambar 5
13
memudahkan dalam pergantian susunan lilitan penguat magnet dan memudahkan
pemeriksaan kerusakan yangmungkin terjadi pada lilitan jangkar maupun lilitan penguat
tanpa membongkar mesin. Untuk mengetahui ujung-ujung lilitan tersebut, setiap
pabrik/Negara mempunyai normalisasi huruf tertentu, yang mana hal tersebut dapat
dinyatakan dalam tabel 1 di bawah ini:
c. Sikat-Sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar
dengan sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat memegang peranan penting untuk
terjadinya komutasi. Agar gesekan antara komutator-komutator dan sikat tidak
mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat lebih lunak dari komutator. Biasanya
dibuat dari bahan arang (coal).
d. Komutator
Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada prinsipnya mempunyai dua
bagian yaitu:
1) Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara komutatordengan
sikat-sikat.
2) Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan komutatordengan
ujung dari lilitan jangkar.
Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator yang satu dengankomutator yang
lain harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator tersebut terhadap suhu yang terjadi
dalam mesin. Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, juga harus mampu terhadap
suhu tertentu. Berdasarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini
maka pada mesin listrik dikenal:
a. Klas A : jika temperatur tinggi diijinkan 70°C (katun, sutera, kertas)
14
b. Klas B : jika temperatur tinggi diijinkan 110°C (serat asbes, serat gelas)
c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan 185°C (mika, gelas, porselin, keramik).
e. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalahberbentuk selinder
dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkankumparan-kumparan
tempat terbentuknya GGL lawan.Seperti halnya pada inti kutub magnet, maka jangkar
dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena
adanya arus liar (Edy current). Bahan yang digunakan jangkar ini sejenis campuran baja
silikon. Adapun konstruksinya dari jangkar tersebut dapat dilukiskan seperti gambar di
bawah ini: Gambar 7. Konstruksi Jangkar
f. Lilitan jangkar (angker) Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai
tempatterbentuknya GGL lawan.Pada prinsipnya kumparan terdiri atas:
1) Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur jangkar yang
merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu motor bekerja).
2) Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang berfungsi
sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparan aktif lain dari
kumparan tersebut.
3) Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif dengan
komutator.
Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus
searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah mempunyai prinsip kerja
berdasarkan percobaan Lorents yang menyatakan.“Jika sebatang penghantar listrik yang
berarus berada di dalam medan magnet maka pada kawat penghantar tersebut akan
terbentuk suatu gaya”. Gaya yang terbentuk sering dinamakan gaya Lorents. Untuk
menentukan arah gaya dapat digunakan kaidah tangan kiri Flemming atau kaidah telapak
tangan kiri. Gambar 6. melukiskan konstruksi kaidah tangan kiri Flemming.
Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti gambar 9, garis gaya magnet
sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar searah dengan jari
15
tengah maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan searah dengan arah ibu
jari.Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka didalam menentukan arah gaya
dapat dikerjakan sebagai berikut: “Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa
sehingga ibu jari dengan keempat jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet
menembus tegak lurus telapak tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat jari tangan,
maka ibujari akan menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada kawat penghantar”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan:
Dimana :
F : Gaya yang terbentuk pada penghantar (Newton)
I : Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B : Kerapatan garis gaya magnet (Wb/m²)
θ : Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat penghantar
Karena kawat penghantar tersebut bergerak didalam medan magnet maka sesuai dengan
percobaan Faraday, pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL Induksi. GGL
induksi ini mempunyai arah melawan tegangan yang menyebabkan, sehingga GGL
induksi ini sering disebut GGL lawan. Untuk menentukan GGL lawan Ea mempunyai
Z .θvolt… (2)
2P n
Ea = x …(3)
A 60
Dimana :
Ea : GGL lawan (volt)
2p : jumlah kutub
A : jumlah cabang paralel lilitan jangkar
N : jumlah putaran per menit (ppm)
Z : jumlah kawat penghantar aktif
Θ : fluks per kutub (Weber)
16
7. Jenis-Jenis Motor DC
Jenis motor arus searah sama dengan jenis generator DC sebenarnya suatu mesin arus
searah dapat di pakai sebagai generator dan dapat pula dipakai sebagai motor. Dengan
membalikkan generator DC, dimana sekarang tegangan Vc menjadi sumber dan tegangan
jangkar Eg merupakan GGL lawan. Generator DC ini akan berlaku sebagai motor DC
oleh karena itu hubungan antara tegangan Vt dan Ea dapat ditulis sebagai berikut :
E g= v t - I a R a…(4)
Gambar 10. Rangkaian Ekivalen Motor DC Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut
maka persamaan yang menyatakan hubungan tegangan , arus, daya dan tahanan dapat di
tuliskan sebagai berikut :
v t=E b+ I a Ra + ∆ v si
I= I a
vf
If =
R+ R f
D aya Input
I= . . .(5)
Vt
17
v f = Tegangan pengauat dalam volt
R f = Tahanan medan dalam ohm
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
R = tahanan pengatur arus medan dalam ohm
∆ v si = Rugi tegangan dalam sikat.
v t=E b+ I a Ra+∆ V si
Vt
Dengan : I sh=I f =
R sh
Vt = Tegangan terminal dalam Volt
I= I a + I sh
Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Daya Input
I = Arus jala-jala dalam I= . . .(6) amper
Vt
Pi = Daya input dalam watt.
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
ΔVsi= Rugi tegangan dalam sikat
2) Motor DC Seri
Rangkaian ekivalen motor DC seri lihat gambar 12 di bawah ini:
18
Gambar 12. Rangkaian Ekivalen Motor DC seri
Persamaan yang menyatakan hubungan antara arus, tegangan, daya dan tehanan adalah
berdasarkan rangkaian ekivalen diatas
v t=E b+ I a Ra + IR S + ∆V si
I= I a
Daya Input
I= . . .(7) Keterangan persamaan:
Vt
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus dari jala-jala dalam amper
Ra = Tahanan kumparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan pada sikat
3) Motor DC kompon
Terbagi: Motor DC kompon pendek
Motor DC kompon panjang
a) Motor DC Kompon Pendek
Rangkaian ekivalen motor DC kompon pendek
19
Gambar 13. Rangakain Ekivalen Motor DC Kompon Pendek
Berdasarkan rangkaian ekivalen dapat di buat persamaan yang menyatakan hubungan arus,
tegangan, daya dan tahanan sebagai berikut :
v t=E b+ I a Ra + IR s +∆ V si
Dengan : V t−IR s
I sh =
v t = Tegangan R sh terminal motor dalam Volt
I a=I −I sh
Daya Input
I= Keterangan : parameter persamaan diatas sama dengan motor
Vt
DC kompon DC
Vt
I sh= . . .(9)
R sh
20
vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
I sh = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
R sh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
∆ V si = Rugi tegangan dalam sikat
Motor bolak balik adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh alternating current atau
arus bolak balik.Umumnya,motor bolak balik terdiri dari dua komponen utama yaitu stator
dan rotor. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada motor DC, stator adalah bagian
yangdiam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik
bolak balik dan nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Bagian yang
kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di
sebelah dalam stator). Rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros
dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.
Adapun cara kerja motor sinkron yaitu bila kumparan stator atau armatur mendapatkan
tegangan sumber bolak-balik (AC) 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks magnet
putar. Fluks magnet putar ini setiap saat akan memotong kumparan stator, sehingga pada
ujung-ujung kumparan stator timbul GGL armatur (Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh
arus bolak-balik tidak seluruhnya tercakup oleh kumparan stator. Dengan perkataan lain,
pada kumparan stator timbul fluks bocor dan dinyatakan dengan hambatan armatur (Ram)
dan reaktansi armatur (Xam). Kumparan rotor terletak antara kutub-kutub magnit KU dan KS
yang juga mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet tersebut akan saling berinteraksi
dan mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor sinkron dengan kecepatan
21
putar stator. Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada kecepatan putar rotor,
sedangkan pada motor AC, GGL armatur besarnya tergantung pada faktor daya (PF) beban
yang berupa kumparan stator.Untuk memperbesar kopel putar rotor (kecepatan putar rotor),
kutub-kutub magnet yang terletak pada bagian rotor dililiti kumparan dan kumparan tersebut
dialiri arus listrik DC dan arus ini disebut penguat (Lf). Dari kumparan rotor yang ikut
berputar dengan kumparan stator (kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang
bersifat reaktif terhadap fluks putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans
pemagnet bersamasama dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor sinkron
(Xsm). Dengan demikian rangkaian listrik dari motor sinkron adalah seperti tertera pada
gambar 15 berikut :
Keterangan:
22
- Ram = Hambatan armatur
- Xsm X sm = Reaktans sinkron
- Eam Eam = GGL armatur
- I L= Arus jala-jala
- I am= Arus armatur
- V t = Tegangan sumber bolak-balik
- I f = Arus penguat medan
- R f = Kumparan penguat medan Dari gambar di atas berlaku persaman:
Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat sumber arus AC 3
phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks putar yang mempunyai kutub utara stator
(Ns) dan kutub selatan (Ss). Andaikan saat awal fluks berputar searah jarum jam dengan
kedudukan kutub utara stator pada titik A dan kutub selatan stator pada titik B, sedangkan
kedudukan kutubkutub magnet rotor yaitu kutub utara magnet pada titik A dan kutub selatan
magnet pada titik B (perhatikan gambar a), maka kedua kutub magnet tersebut akan tolak-
menolak. Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah periode berikutnya (gambar b),
kutub selatan fluks putar stator pada titik A sedangkan kutub utara fliks putar pada titik B.
Hal ini berlawanan dengan kedudukan kutub-kutub magnet rotor, yaitu kutub utara rotor
pada titik A sedangkan kutub selatan rotor pada titik B. Hal ini membuat magnet rotor akan
tertarik oleh arah fluks putar stator karena saling berlawanan tanda.
23
(a) (b) (c)
Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada titik A sedangkan
kutub selatan stator pada titik B, demikian juga kutub utara rotor pada titik A dan kutub
selatan rotor pada titik B. Sehingga pada periode berikutnya, rotor akan berputar sinkron
dengan arah perputaran fluks stator.
3. Jenis-Jenis Motor AC
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating Current,
Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Motor Listrik Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor.
Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan
pada sistim yang menggunakan banyak listrik. Komponen utama motor sinkron adalah:
1) Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin
sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila
dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
24
2) Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok.
A. Prinsip Kerja Motor AC Sinkron
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan
stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron
dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya membutuhkan
slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron,
rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor
sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan
medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan berhenti. Motor
sinkron bukanlah self-starting motor karena torque hanya akan muncul ketika motor
bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor memerlukan peralatan untuk
membawanya kepada kecepatan sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis
ini mempunyai kumparan ditempatkan pada slot rotor. Slipring dan sikat digunakan
mensuplai arus kepada rotor.
25
kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron
seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang
dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor
induksi hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan
motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor hingga
mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque. Seperti diketahui, rotor motor sinkron
terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk
semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (noload), garis tengah kutub medan
putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring
dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub
stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan
stator disebut sudut torque .
26
Gambar 18. Motor Industri
27
akan memotong konduktor-konduktor padarotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai
dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi
pada rotor, sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah
besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka
stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnyayang dililitkan pada
sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan
stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini
adalah sebagai berikut:
yang mana :
f = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator
PEMBAHASAN
Dasar konversi energy listrik adalah ilmu yang mempelajari segala permasalahan yang
berhubungan dengan proses terjadinya konversi energy listrik baik yang menyangkut sifat-sifat
28
dan pemakaian piranti (alat) konversi yang azaz kerjanya berdasarkan aliran electron dalam
benda padat atau aliran electron dalam konduktor. Konversi energi baik dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya dari mekanik menjadi listrik (generator)
berlangsung melalui media medan magnet. Energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, sementara akan tersimpan pada media medan magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi bentuk energi lainnya. Dengan demikian medan magnet selain berfungsi sebagai tempat
penyimpanan energi juga sekaligus sebagai media untuk menggandeng proses perubahan energi.
Energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lain akan disimpan sementara pada media medan
magnet untuk kemudian dilepaskan menjadi energi bentuk lainnya dan secara matematika
dinyatakan oleh persamaan diferensia Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan konversi energy listrik yang meliputi konsep dasar konversi energi, konversi
energi mekanik menjadi listrik dan konversi energi listrik menjadi mekanik
Emisi elektron adalah suatu peristiwa terlepasnya satu atau lebih elektron dari ikatanya dalam
suatu atom atau molekul. Energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari
orbitnya pada atom atau molekul tersebut didefenisikan sebagi energi ambang. Hal ini
disebabkan karena logam mempunyai banyak elektron bebas. Daya tarik inti atom terhadap
elektron terkeluar kurang kuat, sehingga elektron mudah terlepas jika diberi tenaga dari luar.
Walaupun logam mempunyai banyak elektron bebas yang bergerak bebas tetapi masih cukup
untuk menahan elektron pada permukaan logam, sehingga terjadi emisi elektron, maka
diperlukan suatu energi untuk mengatasi daya tarik inti atom.Besarnya energi mengatasi daya
tarik inti atom oleh sebuah elektron sehingga elektron bisa melompat keluar dari permukaan
logam dapat di defenisikan sebagai fungsi kerja (eV, elektron volt).
Pada katoda dikenakan medan listrik yang cukup besar sehingga tarikan yang terjadi
dari medan listrik pada elektron menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk
lompat keluar dari permukaan katoda.
29
Gambar 21. Katoda dan Electric Field
Alat yang mengubah energi listrik menjadi mekanik disebut dengan MOTOR. Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada dasarnya ada 2 jenis motor berdasar sumber
listrik yang diperlukan, yaitu Motor AC dan Motor DC. 1) Motor AC Motor AC adalah
motor yang menggunakan sumber tegangan AC. Umumnya digunakan pada torsi yang cukup
besar (robot industri ). Magnet yang digunakan adalah elektromagnet
2) Motor DC
Motor DC adalah motor yang menggunakan sumber tegangan DC. Umumnya digunakan
pada torsi yang relatif kecil.Pada umumnya menggunakan magnet permanen. Beberapa
motor arus searah (DC) pun memerlukan elektromagnet, contohnya pada motor traksi kereta
api KRL Jabotabek, motornya arus searah (DC) 1500 Volt, medan penguatnya itu bukan
magnet permanent, tapi elektromagnet. Motor DC pd KRL ini memiliki torsi yang cukup
besar sehingga mampu menggerakkan KRL.
b. Prinsip Kerja
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
30
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak
dan kutub-kutub tidak senama, tarikmenarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain
pada suatu kedudukan yang tetap. Prinsip dasar motor dan genartor itu sama saja, perubahan
fluks medan magnet menimbulkan tegangan v = - d(fluks)/dt. Prinsip dasar kerja motor listrik
adalah F = il x B (F=gaya, l = panjang kawat, I = arus yang mengalir di kawat l, B = fluks
medan magnet, x operator cross vektor). Pada motor AC 3-fasa superposisi medan magnet
masing-masing fasa menyebabkan terjadi medan putar sebsar n = 120f/p (n = putaran rpm, f
= frekwensi, p = jumlah pole), medan putar di stator inilah yang menggerakkan rotor, rotor
berusaha mengejar stator, perbedaan putaran medan putar di stator dan putaran rotor ini
dinamakan slip.
c. Prinsip Dasar
Pada motor AC 1-fasa (seperti kipas angin) tidak ada medan putar seperti pada motor 3-fasa.
Untuk menimbulkan slip (menggerakkan rotor) pada keadaa t+ = 0 perlu torsi awal, fungsi
kapasitor adalah untuk menimbulkan perbadaan fluks sebagai torsi awal memutar motor.
Jadi, kapasitor itu perlunya hanya untuk meng-inisiasi putaran saja, selanjutnya kapasitor
tidak berfungsi, sehingga kalau kapasitor kipas angin anda rusak, putar saja blade-nya nanti
motornya akan mutar seperti biasa.
Energi listrik adalah energi yang telah akrab dengan peradapan modern. Konversi Energi yang
paling sering dilakukan dalamm kehidupan sehari-hari adalah konversi energi dari mekanik ke
listrik. Untuk itu membahas konversi energi mekanik ke listrik, adalah bahasan utama dalam
teknik konversi energi.Pada umumnya konversi energi mekanik ke listrik diperlukan untuk
pembangkit sumber energi.Alat yang dapat meng-konversi dari Mekanik ke Elektrik adalah
generator. Generator adalah mesin pembangkit listrik (konversi dari energi mekanik ke listrik).
Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak
kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrikyang sudah ada di dalam kabel lilitannya.Hal ini bisa
dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di
31
dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang
jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, energi
surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik.Elektrostatik adalah cabang fisika yang berhadapan dengan gaya yang dikeluarkan
oleh medanlistrik statik (yaitu, tidakberubah) kepada sebuah objekbermuatan.
a. Generator Elektrostatik
1) Mesin Wimshurst
b. Generator Elektromagnetik
1. Dinamo Faraday
32
Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan
selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat.
2. Dinamo Gramme
c. Prinsip Dasar
33
N1 N2
P2
P1
S1
I1 I2
S2
E1 N 1
E2 N 2
Dimana
N1
a
N2 ,
I 1 I 2 sehingga N 1 N 2 ,
Rangkaian Ekivalen
I1Z1 I2Z2
U1 I0 E2 I2 I2·Zb = U2
34
Tegangan induksi pada sisi sekunder adalah
E 2 4,44 B A f N 2 Volt
E 2 I 2 Z 2 Z b Volt
f frekuensi (Hz)
35
U1 I1 Z1
I2 Z2
E
U2 IO I1
I2
IO
Ø
Im
o Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah
kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus nominalnya tergantung dari
kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus
untuk proteksi.
36
Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi
gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan
tingkat kejenuhan cukup tinggi.
Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai
beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4).
V
proteksi
pengukuran
- Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo
arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih
kecil (Gambar 5).
CT Pengukuran CT Proteksi
A2
A1
37
Jenis trafo arus menurut tipe kontruksi dan pasangannya.
Tipe Konstruksi
Tipe cincin (ring / window type)
Tipe cor-coran cast resin (mounded cast resin type)
Tipe tangki minyak (oil tank type)
Tipe trafo arus bushing
Tipe Pasangan.
Pasangan dalam (indoor)
Pasangan luar (outdoor)
38
Gambar 3.16 Wound Primary
Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum digunakan, pada arus
yang kecil (jauh dibawah nilai nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan
pada arus yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan mengalami
saturasi.
Trafo arus tanpa inti besi tidak memiliki saturasi dan rugi histerisis, transformasi
dari besaran primer ke besaran sekunder adalah linier di seluruh jangkauan
pengukuran, contohnya adalah koil rogowski (coil rogowski)
Berdasarkan jenis isolasinya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
39
o Trafo arus Cast Resin
Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan
tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor)
misalkan trafo arus tipe bushing yang digunakan pada pengukuran arus
penghantar tegangan 70 kV dan 150 kV.
Trafo arus ini banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi,
umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo
arus tipe top-core.
Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh,
isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian
elektrik internal dan bahan keramik/porcelain untuk isolator ekternal.
40
Gambar 3.17. Trafo Arus Pemasangan Luar Ruangan
Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih
kecil dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari
bahan resin.
41
Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang
mempunyai sifat pengunaan yang berbeda dan untuk menghemat tempat.
Contoh:
P1 P2
300/5 A
300/5 A
42
P1 P2
300/5 A
300/5 A
300/5 A
300/5 A
Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder.
Pengenal primer yang biasanya dipakai adalah 150, 200, 300, 400, 600, 800, 900,
1000, 1200, 1600, 1800, 2000, 2500, 3000 dan 3600.
o Primer seri
43
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S1 S2
o Primer paralel
Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap
yang terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada juga
yang memiliki lebih dari dua tap (lihat Gambar 13).
Contoh:
44
P1 P2 P1 P2
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S4
Tipe cincin (ring / window type) dan Tipe cor-coran cast resin
(mounded cast resin type)
45
Gambar 3.26. Komponen CT tipe cincin
Keterangan
CT tipe cincin dan cor-coran cast resin biasanya digunakan pada kubikel
penyulang (tegangan 20 kV dan pemasangan indoor). Jenis isolasi pada CT cincin
adalah Cast Resin
Tipe Tangki
46
Gambar 3.27. Komponen CT tipe tangki
4. Penjepit (clamps).
5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama (core and coil assembly
with primary winding and main insulation).
7. Tangki (tank).
47
Jenis isolasi pada trafo arus tipe tangki adalah minyak. Trafo arus isolasi
minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya
digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe
bushing yang digunakan pada pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV,
150 kV dan 500 kV.
Umumnya sebagian data teknis trafo arus dituliskan pada nameplate, seperti data rated burden,
rated current, instantaneous rated current dan yang lainnya seperti ditunjukan pada Gambar 1-19.
Keterangan Gambar:
A = Pengenal Arus Kontinyu (Continuous Rated Current) B = Pengenal Beban (Rated Burden)
D = Pengenal Arus Sesaat (Instantaneous Rated Current) E = Pengenal Arus Dinamik (Dynamic
Rated Current)
48
Pengenal beban adalah pengenal dari beban trafo arus dimana akurasi trafo arus masih bisa
dicapai dan dinyatakan dalam satuan VA. Umumnya bernilai 2.5, 5, 7.5, 10, 15, 20, 30 dan 40
VA.
Pengenal arus kontinyu adalah arus primer maksimum yang diperbolehkan mengalir secara
terus-menerus (arus nominal). Umumnya dinyatakan pada pengenal trafo arus, contoh: 300/5 A.
Pengenal arus sesaat atau sering disebut short time rated current adalah arus primer maksimum
(dinyatakan dalam nilai rms) yang diperbolehkan mengalir dalam waktu tertentu dengan
sekunder trafo arus terhubung singkat sesuai dengan tanda pengenal trafo arus (nameplate),
contoh: Ith = 31.5 kA/1 s.
Kesalahan perbandingan/Rasio
Kesalahan perbandingan/rasio trafo arus berdasarkan IEC–60044-1 Edisi 1.2 tahun 2003 adalah
kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio pengenal trafo arus dengan rasio sebenarnya
dinyatakan dalam:
K n . I s−I p
e= . 100%
Ip
diamana:
49
Kesalahan sudut fasa adalah kesalahan akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus
sisi sekunder. Kesalahan sudut fasa akan memberikan pengaruh pada pengukuran berhubungan
dengan besaran arus dan tegangan, misalnya pada pengukuran daya aktif maupun daya reaktif,
pengukuran energi dan relai arah. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada saat komisioning
atau saat investigasi. Batasan maksimum nilai kesalahan sudat fasa berdasarkan persentase
pembebanan dan kelas CT metering dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2, sedangkan untuk
kelas CT proteksi dapat dilihat pada Tabel 3.
a. Konsep Asesmen
Secara umum kondisi CT ditentukan oleh kondisi dari setiap subsistemnya. Informasi tentang
setiap subsistem diperoleh melalui Inspeksi Level 1, Inspeksi Level 2 dan Inspeksi Level 3.
Kontribusi dari masing-masing faktor penentu ditentukan oleh hasil FMECA. Konsep umum
asesmen ini diperlihatkan di gambar berikut:
50
Gambar 3.30. Diagram Konsep Detail Asesmen Kondisi Trafo Arus
Keterangan Gambar:
kumparan sekunder)
WF1 = weighting factor masing-masing inspeksi untuk sub sistem tertentu WF2 = weighting
factor masing-masing sub sistem
b. In Service Inspection
In Service Inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan terhadap
adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak
sebagian/keseluruhan peralatan.
Dielectric
Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi dengan cara melihat visual
kecukupan dari media Dielectric CT melalui:
51
a. Memeriksa level ketinggian minyak CT pada gelas penduga
b. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di CT (indikator berupa angka)
c. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di CT (indicator berupa
angka)
d. Rembesan/kebocoran minyak CT
e. Isolator porcelain
f. Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain secara visual. Beberapa hal yang diamatai pada
bagian isolator porselin adalah keretakan, flek, pecah dan kelainan lainnya.
Inspeksi pentanahan trafo arus yang dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan
masih terpasang dan memastikan kawat pentanahan yang terpasang tidak longgar atau rusak.
c. Thermovision
Pada praktek dilapangan, aktifitas ini sangat membantu untuk mengamati bagian peralatan yang
bertemperatur tinggi akibat losses atau rugi-rugi. Semakin tinggi rugi-rugi, maka semakin tinggi
pula temperatur yang akan dihasilkan. Pengamatan thermovisi pada CT dilakukan pada:
Konduktor dan klem CT, dalam hal ini termasuk juga CT 20 kV yang terpasang di sel 20
kV. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara konduktor dan klem CT.
Pada beberapa kasus, thermovisi tidak dapat dilakukan untuk memonitor CT 20 kV
karena design kubikel, maka monitoring temperatur dapat dilakukan dengan
menggunakan thermostrip. Monitoring ini dilakukan bulanan.
Isolator dan housing CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan/hotspot di
dalam CT. Monitoring ini dilakukan bulanan.
Pada kondisi khusus thermovisi juga harus dilakukan pada instalasi yang baru beroperasi,
sebelum dan pasca dilakukan perbaikan/pemeliharaan, adanya pengalihan beban akibat aktifitas
52
pemeliharaan atau gangguan dan pada trafo arus yang berdasarkan hasil pengujian sudah
mengalami pemburukan
d. Shutdown Testing/Measurement
Shutdown testing/measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat peralatan
dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun pada saat
investigasi ketidaknormalan.
Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo arus
baik antar belitan maupun antara belitan dan ground. Pengujian ini dilakukan dengan cara
memberikan tegangan DC kepada media isolasi yang akan diukur tahanannya yaitu sebesar 5 kV
untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Dengan mengukur arus bocor yang melewati
media isolasi, maka akan didapatkan nilai tahanan isolasi dalam satuan mega ohm. Alat yang
digunakan untuk pengujian tahanan isolasi adalah Mega Ohm meter, seperti dapat dilihat pada
Gambar 3.31
Untuk mendapatkan hasil pengujian yang akurat, pencatatan hasil pengukuran dilakukan setelah
60 detik dan tidak perlu dilakukan perhitungan IP. Ilustrasi pengujian tahanan isolasi CT dapat
dilihat pada Gambar 2-3.
53
Gambar 3.32. Pengukuran Tahanan Isolasi CT
Tan Delta
Secara umum, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi material isolasi.
Penurunan kualitas isolasi akan menyebabkan nilai tangen delta semakin tinggi. Selain nilai
tangen delta, nilai kapasitansi juga terukur. Peningkatan nilai dari kapasitansi mengindikasikan
kerusakan pada isolasi kertas. Kasus yang umum terjadi adalah hubung singkat antar lapisan
kapasitor yang ditandai dengan meningkatnya nilai kapasitansi.
Di bawah merupakan gambar rangakaian ekivalen dari sebuah isolasi dan diagram phasor arus
kapasitansi dan arus resistif dari sebuah isolasi. Besarnya sudut δ dipengaruhi oleh besarnya IC
dan IR. Nilai tangen delta diperoleh dari ratio antara IR dan IC. Pada isolasi yang sempurna,
sudut δ akan mendekati nol. Membesarnya sudut δ mengindikasikan meningkatnya arus resistif
yang melewati isolasi yang berarti kontaminasi. Semakin besar sudut semakin buruk kondisi
isolasi.
Pengujian tangen delta dapat dilakukan dengan beberapa variasi yaitu pengukuran tangen delta
pada level tegangan yang berbeda atau dilakukan pada frekuensi yang berbeda. Pengukuran
tangen delta dengan variasi tegangan lebih mudah dilakukan, terlebih tidak diperlukan peralatan
lain. Untuk keseragaman, sebaiknya variasi tegangan yang dipilih adalah 2kV, 4kV, 6kV, 8kV
dan 10kV. Kedua variasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut awal jika ditemukan nilai tangen
delta yang mendekati 1%.
54
Gambar 3.33. Rangkaian Ekivalen Isolasi dan Diagram Phasor Pengujian Tangen Delta
Pengukuran tan delta pada CT dilakukan dengan menginjeksikan tegangan 10 kV pada sisi
primer yang di hubung singkat.
55
Gambar 3.35. pengujian mode GST pada CT Tanpa test tap
Pengujian dengan mode GST-Ground pada CT tanpa test tap bertujuan untuk mengetahui nilai
tan delta overall (secara umum). Pengujian ini dapat dilakukan tanpa melepas rangkaian
sekunder. Tegangan uji yang digunakan adalah 10 kV.
56
Gambar 3.38 pengujian mode UST pada CT dengan Test Tap
Pengujian Tan delta pada CT yang memiliki test tap dilakukan tiga kali pengujian yaitu GST-G,
UST dan GST-Guard.
GST-G, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta dan kapasitansi secara
umum (overall) dengan menggunakan tegangan uji 10 Kv
UST, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta kapasitansi C1 dengan
menggunakan tegangan uji 10 kV
GST-guard, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta kapasitansi C2
dengan menggunakan menggunakan tegangan uji maksimal 500 V.
Pengukuran Kualitas Isolasi SF6
Selain media minyak atau isolasi kertas, SF6 juga digunakan sebagai media isolasi pada CT.
Untuk mengetahui kondisi isolasi, perlu dilakukan pengujian kualitas isolasi SF6 yang terdiri
dari pengujian tingkat kemurnian gas (purity), kelembaban gas (dew point atau moisture content)
57
dan decomposition product. Pengujian kualitas gas pada CT belum umum untuk dilakukan di
PLN. Untuk mengetahui langkah yang paling optimum untuk dilakukan pada CT berisolasi
untuk sementara ini belum dapat dijelaskan. Mengingat bahwa volum gas yang terdapat pada CT
tidak banyak. Namun untuk mengetahui kondisi awal, perlu dilakukan pengujian kualitas gas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Trafo arus yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran arus dengan
cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder.
2. Sebuah trafo arus dikatakan bagus dan baik jika memiliki kekuatan isolasi yang kuat dan baik
untuk menahan arus yang besar.
3. Gangguan terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, dapat menimbulkan
gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan menimbulkan gangguan
pada trafo
4. Dalam pemeliharan CT dilakukan beberapa pengukuran yaitu, pengukuran tahanan
isolasi,kebocoran arus.
4.2 Saran
1. Dalam melakukan magang, mahasiswa dihimbau agar aktif dan terlebih dahulu menguasai
materi yang telah didapat pada bangku perkuliahan, agar diskusi pembingbing lapangan dapat
berjalan lancer dan materi lapangan yang telah diberikan dapat dipahami dengan mudah.
2. Mahasiswa yang ingin melaksanakan magang agar memperhatikan kelengkapan perlatan K3
secara pribadi agar kegiatan lapangan yang dilakukan menjadi lebih aman.
58
DAFTAR PUSTAKA
59