Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN “ PERAWATAN GENERATOR “

LAB KONVERSI ENERGI

Disusun Oleh :

Gohi Diori (1216020022)


Tyara Zhafirah Tamzil (1216020049)

ENERGI 5E

KAMIS, 20 DESEMBER 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DEFINISI GENERATOR

Generator Listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak (mekanik)
menjadi energi listrik (elektrik).Energi yang menggerakkan generator sendiri sumbernya
bermacam-macam. Pada pembangkit listrik tenaga angin misalnya, generator bergerak
karena adanya kincir yang berputar karena angin. Demikian pula pada pembangkit
pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan energi gerak dari air. Sedang pada
pembangkit listrik gerak dari generator didapatkan dari proses pembakaran bahan bakar
diesel.

1.2 PRINSIP KERJA GENERATOR

Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar


diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya magnet
maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang
mempunyai satuan volt.

1.3 JENIS – JENIS GENERATOR

1.3.1. Berdasarkan Letak Kutub


Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :
a. Generator kutub dalam
Generator kutub dalam mempunyai medan magnet yang terletak pada
bagian yang berputar (rotor).
b. Generator kutub luar
Generator kutub luar mempunyai medan magnet yang terletak pada bagian
yang diam (stator)

1.3.2. Berdasarkan Putaran Medan


Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
a. Generator Sinkron
b. Generator Asinkron
1.3.3. Berdasarkan Jenis Arus
Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan :

a. Generator Arus Searah (DC)


b. Generator Arus Bolak Balik (AC)

1.3.4. Berdasarkan Fasa

Jenis generator dilihat dari fasanya :


a. Generator Satu Fasa

b. Generator Tiga Fasa

1.3.5. Berdasarkan Bentuk Rotor


Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :
a. Generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator dengan rpm
rendah seperti PLTA dan PLTD
b. Generator rotor kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit
listrik / generator dengan putaran rpm tinggi seperti PLTG dan PLTU

1.4 BAGIAN-BAGIAN GENERATOR

1.4.1. Bagian Utama


Bagian utama generator yaitu :
a. STATOR, merupakan bagian generator yang
berbentuk gulungan yang terbuat dari tembaga yang
diisolasikan dalam bentuk plat yang berbentuk persegi
panjang. Berfungsi untuk menghasilkan fluksi – fluksi
magnetic dan untuk menghindari gagalnya isolasi
antara lilitan penghantar.
b. ROTOR, merupakan bagian dari generator
yang berputar dan terdiri dari kumparan-
kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan
medan magnet dan menghasilkan GGL.

c. SIKAT, merupakan bagian yang


menghubungkan jangkar/stator dengan kabel
berfungsi agar kabel penghubung tidak ikut
berputar

1.4.2. Bagian Pendukung

Bagian Pendukung Generator yaitu :


a. EXCITER, merupakan bagian sebagai
penguat yang digunakan generator untuk
membangkitkan sumber tenaga dan sebagai
pengerak mula generator.
b. AVR (Automatic Voltage Regulator), Suatu
alat yang mengatur tegangan yang berubah-ubah,
dan terdiri dari satu kumparan

c. BEARING, merupakan bagian yang menjaga


kestabilan posisi dan putaran poros
BAB II
PERMASALAHAAN & PEMELIHARAAN

2.1 TROUBLESHOOTING PADA GENERATOR

Beberapa masalah yang timbul pada saat generator sebelum diberi beban dan sesudah
diberi beban :

MASALAH GENERATOR SEBELUM


PENYEBAB
DIBERI BEBAN
Kabel PMG stator terputus atau terhubung
singkat
PMG stator terhubung singkat / rusak
Magnet residu pada generator tidak ada
Voltmeter atau selector tidak bekerja / rusak
Kerusakan pada kabel-kabel kontrol generator
Tegangan tidak keluar
Proteksi AVR generator bekerja (over current
protection)
Varistor rusak
Dioda penyearah pada exciter rusak
Gulungan exciter putus atau terhubung singkat
AVR rusak
Engine speed / RPM kurang
Setelan tegangan kurang
Tegangan kurang
Hand trimmer potensio rusak
AVR rusak
Engine speed / RPM terlalu tinggi
Setelan tegangan terlalu tinggi
Tegangan terlalu tinggi
Sensing AVR terputus
AVR rusak
RPM mesin tidak stabil
Pemasangan PMG tidak tepat (miring)
Kabel putus / kendor
Tegangan tidak stabil
Ada kebocoran isolasi gulungan dengan frame /
ground
AVR rusak
Tegangan tidak seimbang antar phasa Kerusakan pada gulungan stator
MASALAH GENERATOR SETELAH
PENYEBAB
DIBERI BEBAN
Tegangan stator tidak seimbang Pembagian beban / arus yang tidak seimbang
RPM mesin tidak stabil
Power faktor mendahului (leading) atau
kontroler kapasitor bank tidak bekerja dengan
baik
Adanya beban yang menyebabkan adanya
Tegangan tidak stabil
harmonisa
Setelan stability tidak tepat
Fluktuasi beban yang selalu berubah-ubah
dengan cepat
AVR rusak
Respon governor lambat
Beban kejut yang terlalu tinggi (lebih dari
25%)
Respon beban kejut kurang cepat
Setelan avibility AVR kurang tepat
Kerusakan pada AVR
Kerusakan pada dioda penyearah
Proteksi AVR bekerja karena exciter
overload
Beban terlalu tinggi (overload)
Tegangan turun
Power faktor terlalu rendah
RPM mesin drop terlalu banyak
Kerusakan AVR
Beban tidak seimbang
Power faktor mendahului (leading)
Pemasangan CT drop kit terbalik
Tegangan terlalu tinggi
Gangguan dari beban yang menimbulkan
harmonisa
AVR rusak
2.2 PEMELIHARAAN PADA GENERATOR
2.2.1. Kategori pemeliharaan komponen atau bagian Generator
Pemeliharaan komponen generator di unit pembangkit dilakukan dalam 2
katagori, yaitu :
a. Pemeliharaan yang bersifat Rutin
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berulang dengan periode waktu tertentu seperti :
 Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan
sebagainya dilakukan setiap hari.
 Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator
dengan pendingin hidrogen) dalam sekali sebulan.
 Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.
 Pembersihan generator dari debu dan kotoran dilakukan setiap hari.

b. Pemeliharaan yang bersifat Periodik


Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan
berdasarkan lama operasi dari generator, yang diklasifikasikan :
 Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.
 Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.
 Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.
 Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi
pembongkaran (disassembly), pemeriksaan (inspection) dan
pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak harus
semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari
klasifikasi pemeriksaan periodiknya.
 Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak
seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius,
kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara
menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.

2.2.2. Pemeliharaan generator pada Rotor

1. Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan


dan penggeseran dari blok isolasinya.
2. Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).
3. Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.
4. Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.
5. Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok
blower, dan journal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa
dengan ultra sonic test atau dye penetrant test untuk mengetahui
keretakkan material-material tersebut).
6. Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.
7. Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti,
pasak-pasak rotor dan beban penyeimbangan diperiksa
kelonggarannya.
8. Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya,
kerusakan perubahan bentuk. Cincin perapat harus diperiksa
kelancaran geraknya.
9. Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan
celahnya.
10. Periksa keausan bahan bantalan.
11. Ukur tahanan isolasi kumparan.

2.2.3. Pemeliharaan generator pada Stator

1. Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya


kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan keausan.
2. Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran
(kedudukan) dari ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta
kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator.
3. Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari
baut pengikatnya.
4. Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan
merapatnya jarak isolasi, kelonggaran dan keausan dari kain
polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat dan panahan
ujung kumparan.
5. Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.
6. Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.
7. Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari
porselin bushing dan permukaan sambungan serta kondisi bagian
dalam kotak saluran dan netralnya.
8. Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-
laminasi, tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan
setempat dan keadaan susunan pengikat inti.
9. Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda
asing serta kebocoran minyak dan air.
10. Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

1. Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik.
2. Bagian utama pada Generator adalah Stator, Rotor, Sikat dan bagian pendukungnya
adalah Exciter, AVR, Bearing
3. Troubleshooting pada Generator mempengaruhi kualitas Tegangan yang timbul sehingga
kecepatan putaran yang tidak sesuai

3.2. SARAN

1. Meningkatkan maintenance yang bersifat rutin yaitu


pembersihan debu dan kotoran pada Generator lab. Konversi
Energi agar mencegah kerusakan dini
2. Jikalau pada saat beroperasi ada gangguan, segera
mengidentifikasi permasalahan dan lakukan ‘Corrective
Maintenance’ agar alat dapat segera dipergunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai