2 X 27,5 MW
PARAMETER GENERATOR
Disusun Oleh :
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah energi gerak atau mekanik
menjadi energi listrik. Energi mekanik seperti tenaga gas, tenaga air, tenaga diesel
dan lain sebagainya akan memutar bagian dalam generator. Putaran pada
generator tersebut diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan
oleh generator bisa berupa arus AC (arus bolak-balik) maupun DC (arus searah).
Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang digunakan. Generator
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu
kumparan dalam medan magnet sehingga timbul ggl induksi. Perubahan energi ini
terjadi karena adanya pergerakan relatif antara medan magnet dengan kumparan
generator. Pergerakan relatif ini menghasilkan medan putar pada belitan medan di
rotor kemudian menginduksi belitan jangkar dari generator yang terdapat pada
stator. Generator mempunyai dua komponen utama, yaitu bagian yang diam
(stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Generator pada PLTU digerakan oleh
turbin. Rotor Generator terpasang 1 poros dengan rotor turbin sehingga putaran
rotor generator sama dengan putaran rotor turbin sebesar 3.000 rpm yang
ekuivalen dengan keluaran frekuensi energi listrik sebesar 50 Hz.
Generator sebagai salah satu peralatan listrik memiliki standar parameter yang
harus dijaga setiap saat untuk melindungi generator dari kondisi-kondisi
abnormal. Kondisi abnormal ini harus dilakukan pencegahan sebelum
menimbulkan kerusakan yang berat pada generator dan sistem disekitar generator.
Sistem parameter ini harus dipatuhi untuk mencegah sistem proteksi aktif,
sehingga tidak menyebabkan generator mengalami kegagalan fungsi.
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Casing
Casing ini dirancang untuk menopang inti stator dan kumparan-kumparannya
2. Stator
Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-
balik. Terdapat inti Stator berbentuk alur-alur gigi sebagai tempat meletakkan
lilitan stator. Lilitan stator ini dililiti gulungan kawat email. Gulungan kawat email
pada stator dirangkai dalam hubungan tertentu. Dan gulungan kawat ini dipotong
atau dilindungi oleh rumah generator itu sendiri dari goncangan yang diakibatkan
oleh putaran rotor.
3. Rotor
Rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang
menginduksikan ke stator. Bagian rotor dalam generator terdiri atas besi magnet
yang berputar pada porosnya. Bagian rotor terletak di bagian tengah stator. Kutub
magnet yang digunakan pada bagian rotor ada dua pasang kutub atau lebih.
Bagian rotor pada generator satu poros dengan rotor turbin.
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
Sistem eksitasi pada generator merupakan system penyuplai listrik searah (DC)
sebagai penguatan pada generator listrik atau sebagai pembangkit medan magnet
yang membentuk/menghasilkan fluksi berubah terhadap waktu, sehingga suatu
generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran
generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya. Setelah generator AC
mencapai kecepatan nominal, medannya dieksitasi dari catu DC. Ketika kutub
lewat di bawah konduktor jangkar, fluksi medan yang memotong konduktor
menginduksikan GGL pada konduktor jangkar. Besarnya GGL yang dibangkitkan
tergantung pada laju pemotongan garis gaya (kecepatan rotor) dan kuat medan.
Karena generator kebanyakan berkerja pada kecepatan konstan, maka besarnya
GGL yang dibangkitkan menjadi bergantung pada eksitasi medan. Eksitasi medan
dapat langsung dikendalikan dengan mengubah besarnya tegangan eksitasi yang
dikenakan pada kumparan medan generator. Arus medan merupakan arus searah
yang diberikan pada belitan rotor. Pemberian arus medan ini bertujuan untuk
menghasilkan fluks dan medan pada kumparan rotor. Berdasarkan hukum
Faraday, jika suatu penghantar yang dialiri arus listrik yang digerakkan di sekitar
kumparan, maka pada kumparan tersebut timbul GGL induksi. Sama halnya
dengan kumparan rotor (kumparan medan) yang dialiri arus listrik kemudian
diputar, maka medan di sekitar kumparan medan akan memotong batang-batang
konduktor pada stator (kumparan jangkar). Apabila pada ujungujung kumparan
stator (terminal stator) diberi beban, maka akan timbul GGL induksi pada
kumparan stator dan menghasilkan tegangan listrik pada terminal stator yang
dihubungkan ke beban tadi.
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
HUKUM FARADAY
Gaya gerak listrik terinduksi pada
rangkaian tertutup sama dengan
negatif rate perubahan fluks
magnetik terhadap waktu di dalam
rangkaian
Rotor berputar
Membangkitkan
= induksi medan
Eksitasi medan magnet
magnet pada
pada rotor
stator
Perubahan Stator
fluks menimbulkan GGL menjadi
magnetik per GGL (Gaya energi listrik
satuan waktu Gerak Listrik)
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
BAB III
PEMBAHASAN
Kondisi abnormal yang dapat muncul pada generator adalah sebagai berikut:
- Gangguan hubung singkat pada lilitan
- Hilangnya eksitasi
- Terbebani lebih
- Generator berfungsi sebagai motor
- Kenaikan temperatur yang lebih besar dari temperatur normal (over heating)
- Berputar dengan putaran yang lebih besar dari putaran normal (over speed)
- Beroperasi dalam keadaan tidak seimbang dan tidak sinkron.
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
Gambar di atas adalah tampilan DCS menu ECS generator PLTU Muara Jawa.
Beberapa parameter yang dipantau setelah generator sinkron dan masuk jaringan
adalah sebagai berikut
1. Tegangan 150 KV
Tegangan ini termasuk dalam Tegangan Ekstra Tinggi (High Extra Voltage =
HEV) yang tegangannya berkisar antara 150 KV – 750 KV. Tegangan ini
merupakan tegangan yang dinaikkan dari tegangan generator untuk
menyuplai kebutuhan jaringan luar.
Design parameter :
157,5 KV ± 8 x 1,25 %
Berdasarkan rumus design diatas, dapat diketahui parameter High dan Low
dari tegangan 150 KV
High=157,5+ 8× 1,25 %=167,5 KV
Low=157,5−8 ×1,25 %=147,5 KV
2. Tegangan Generator
Parameter normal 10,5 KV
Design parameter :
High=10,5 × 1,1=11,5 KV ( selama 5 detik )
Low =10,5× 0,65=6,825 KV (selama 2 detik)
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
3. Tegangan Incoming
Parameter normal 6,3 KV
Design parameter :
High=7,56 KV ( selama 2 detik)
Low =4,4 KV (selama 3 detik)
4. Arus Generator
Design parameter :
High=2268 A
5. Eksitasi
Design parameter :
Tegangan High=184,5V
Arus High=924,3 A
Berikut adalah beberapa parameter generator yang dipantau diluar parameter ECS
generator
- Pendingin udara generator, High = 42 ℃
- Temperatur pelumas bearing, 39 – 41 ℃
- Temperatur bearing, H = 90 ℃
- Temperatur stator winding dan stator core, H = 120 ℃
- Vibrasi shaft/bearing, H = 125 ℃
BAB IV
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Generator PLTU Muara Jawa memiliki spesifikasi nilai daya terukur 33 MW,
tegangan terukur 10,5 KV, arus terukur 2268,2 A, arus eksitasi 924,3 A.
2. Design parameter tegangan 150 KV, High = 167,5 KV, Low = 147,5 KV
3. Design parameter tegangan generator, High = 11,5 KV (selama 5 detik), Low
= 6,825 KV (selama 2 detik)
4. Design parameter tegangan incoming, High = 7,56 KV (selama 2 detik), Low
= 4,4 KV (selama 3 detik)
5. Design parameter arus generator, High = 2268 A
6. Design parameter eksitasi, tegangan High = 184,5 V , arus High = 924,3 A
PLTU MUARA JAWA
2 X 27,5 MW
DAFTAR PUSTAKA
Hammada Abbas, 2019, Analisa Pembangkit Tenaga Listrik Dengan Tenaga Uap
Di PLTU, Paper, UIM, Makassar