SINKRONISASI
dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet
generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal
ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat,
Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada
internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa sehingga
31
kumparan rotor disusun secara khusus untuk mendapatkan fluks
melalui slip ring dan sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan
berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik
32
listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus
dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat
excitation).
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main
33
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi
kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat
arang.
lama.
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel
34
4.2 Proteksi generator
Generator.
3). Instalasi Listrik dari Generator ke Rel umumnya memakai Cable Duct
4). Tripnya PMT Generator sebagian besar (lebih dari 50%) disebabkan
1). Stator
35
4.2.2. Pengaman Terhadap Gangguan Luar Generator
mengalami gangguan. Karena rel dan saluran yang keluar dari rel sudah
relay arus lebih dengan time delay yang relatif lama dan dengan voltage
restrain.
Voltage Restrain
2). Hal ini disebabkan oleh membesarnya arus stator yang melemahkan
medan magnit kutub (rotor) sehingga ggl dan tegangan jepit Generator
turun.
36
b. Kalau relay ini bekerja maka selain mentripkan PMT generator, PMT
Bantu)
nol dari gangguan hubung tanah di luar Generator tidak masuk, bisa
dipakai pula :
terhadap tanah.
37
timbul arus pusar berlebihan di rotor, selanjutnya rotor mengalami
pemanasan berlebihan.
b. Oleh karenanya dipakai Relay Mho yang bekerja pada kwadran 3 dan 4
a. Karena hubung singkat dalam sirkit rotor ini, bisa timbul distorsi
DC Injection.
38
Negatif Sequence Current terjadi diharapkan dapat dideteksi oleh Relay
ini.
pada rotor.
a. Hubung singkat antar lilitan satu fasa, tidak terdeteksi oleh relay
diferensial.
b. Hubung tanah di dekat titik Netral, tidak terdeteksi oleh relay hubung
tanah terbatas.
diferensial.
d. Diharapkan relay suhu dan relay Negatif Sequence bisa ikut mendeteksi
Untuk Exciter berupa generator arus bolak balik yang memakai diode
a. Arus medan Pilot Exciter yang melewati sikat, bisa ditap untuk diamati.
39
b. Gangguan Kumparan rotor menimbulkan vibrasi yang bisa dideteksi
c. Daya balik,
a. Suhu tinggi bisa terjadi pada bantalan generator atau pada kumparan
stator.
bantalan.
Beban Lebih
40
Penguatan Hilang / Lemah
Out of step
oleh karenanya jika hal ini terjadi Mesin Penggerak perlu segera
dihentikan melalui proses alarm terlebih dahulu apabila tekanan ini turun
secara bertahap
Generator
41
11). Relay Over Fluks
Relay ini mengukur besaran volt per Hertz. Tegangan imbas volt
frekwensi. Over fluks bisa terjadi pada Tegangan normal tetapi frekwensi
rendah. Hal semacam ini bisa terjadi pada saat menstart generator dimana
sudah ada arus penguat dari exciter. Kerapatan fluks yang tinggi ini akan
berlebihan dalam inti generator dan dalam inti trafo penaik tegangan.
pemanasan inti stator. uap atau turbin air dengan melalui Alarm terlebih
dahulu. Untuk Turbin Gas masalahnya sama dengan untuk Turbin Uap.
42
Tabel 4.2 Relai proteksi dan fungsinya (lanjutan)
a. Apabila PMT generator trip, maka akan terjadi putaran lebih yang
penggerak.
43
4.4.1. Tahap Persiapan
Oleh karena itulah dalam tahap persiapan ini, pekerja yang akan
terlebih dahulu. Peralatan safety yang digunakan antara lain, baju FRC,
1) Sistem start
2) Sistem pelumasan
3) Sistem pendingin
5) Sistem kontrol
6) Sistem proteksi
7) Sistem interlock
8) Sistem Pembuangan
44
4.4.2. Tahap Menjalankan Generator
pengecekan terhadap parameter yang ada pada unit tersebut agar berada
generator sebesar 50-60 Hz, sedangkan tegangan output sebesar 4160 Volt.
kondisi baik, maka siap dilakukan hubungan parallel antar generator guna
generator.
45
yang dilakukan pada generator sinkron dengan metode synchronoscope.
1. Tegangan
2. Frekuensi
3. Urutan Fasa
46
Phasa dari tegangan generator sama dengan phasa dari busbar
Untuk mengetahui sinkronisasi pada urutan dan beda fasa maka dapat
dilakukan dengan metode lampu gelap-terang. Ketika urutan dan beda fasa
sudah sinkron dapat dilihat pada nyala lampu untuk L1 dan L2 nyala
terang, dan L3 gelap. Berikut diagram vektor dari urutan fase dan proses
bernilai sama mendekati rating bus pada generator yang telah beroperasi.
synchroscope tersebut dalam posisi 0 atau arah jarum jam 12. Ini
generator lebih tinggi dari tegangan rating bus di sistem, maka generator
47
akan mengalami sentakan beban M Var lagging (induktif), pada kondisi
generator lebih rendah dari pada tegangan sistem, mesin akan mengalami
generator juga harus bernilai sama dengan frekuensi sistem pada bus.
generator lebih tinggi dari pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami
motor (motoring).
48
Gambar 4.5 Synchroscope
49
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada
synchroscope.
8. Matikan synchroscope
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih
beroperasi kembali.
50