BAB IV
PEMBAHASAN
72
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
73
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
74
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
kompresor. Maka dari itu pada motor cranking digunakanlah sistem reduction gear
dimana starter ini menggunakan pengaturan roda gigi untuk menghasilkan torsi yang
meningkat.
Pada start awalnya, motor cranking tersebut disuplai dengan tegangan dari trafo
sebesar 6KV dan kecepatan maksimum motor ini adalah 3.000 rpm yang melalui
poros low speed dan high speed inilah energi disalurkan. Saat putaran lowspeed ini
terjadi putaran di generator dengan putaran 1.300rpm, sedangkan ketika berada di
poros high speed yang diatur oleh sss clutch putaran berada di 3.000rpm untuk
memutar turbin sebelum turbin berada pada kecepetan maksimumnya yaitu sebesar
7.528rpm dengan rating waktu selamat 15 menit yang didapat dari hasil pembakaran
di ruang bakar dengan tekanan yang di hasilkan oleh kompresor sebelum memutar
generator. Kondisi ini dinamakan dengan full speed no load dan generator mulai
berputar pada kecepatan 1.500 rpm karena memiliki empat buah kutub.
Motor cranking digunakan sampai generator sampai mencapai ±92 putaran dari
generator dan menggerakan turbin, karena motor ini hanya berfungsi sebagai
penghasut/membantu start awal dari generator. Saat generator mulai beroperasi hasil
dari pembakaran yang berupa uap air (gas buang) akan menjadi uap (steam),
kemudian steam inilah yang akan mendorong turbin bergerak yang mana turbin ini
akan menggerakan gear box untuk mengubah putaran rpm untuk generator sesuai
dengan nominalnya, barulah setelah itu turbin menggerakan generator dan
menghasilkan ggl. Ggl ini akan masuk/disalurkan dan di atur oleh exciter. Exciter ini
berfungsi untuk mensupplai arus atau penguat pada generator yang mana generator
dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan yang keluar pada generator
tersebut bergantung pada besarnya arus eksitasinya.
Pada bagian pilot exciter memiliki permanen magnet pada rotor (field) atau
coilnya ini yang akan membangkitkan tegangan AC. Power ini kemudian akan
menjadi sumber power untuk AVR (Automatic Voltage Regulator). Oleh AVR
75
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai berikut:
1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka
Pakan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.
2. Penggerak mula (PrimeMover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehinggarotor akanberputar pada kecepatan nominalnya.
76
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
77
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
yang bersifat bolak-balik. Fluks ini akan memutar kumparan jangkar pada stator,
sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul gaya gerak listrik atau tegangan
induksi.
Besarnya frekuensi ggl yang dibangkitkan tergantung pada jumlah kutub medan
dan kecepetan putaran prime mover. Pada kumparan tertentu, akan dibangkitkan
tegangan satu siklus lengkap, bila sepasang kutub rotor (kutub utara dan kutub
selatan) digerakkan melewati kumparan, maka jumlah siklus yang dibangkitkan
dalam satu putaran rotor sama dengan jumlah pasangan kutub rotor p/2, dimana p
adalah jumlah total kutub. Jika n adalah kecepatan putar rotor dalam putaran per
menit, maka n/60 adalah putaran per sekon, sehingga frekuensi dinyatakan dalam
Hertz atau siklus per sekon.
Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan
kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada
ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 120° satu sama lain.
Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan
energi listrik..
78
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
79
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
terjadinya api dalam generator karena terbatasnya pemasukan udara.. Udara di paksa
melewati alur-alur kecil dibagian inti dan kumparan.
Suatu pusat pembangkit tenaga listrik, biasanya terdiri dari dua unit atau lebih
generator. Pada pembangkit melayani beban bertambah, maka diperlukan kerja
paralel antara unit-unit. Selain dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas daya yang
dibangkitkan, juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan apabila
ada generator dihentikan misalnya ada gangguan pada salah satu unit.Sebelum dua
generator sinkron di paralelkan, harus dipenuhi kondisi berikut :
1. Urutan phasa harus sama.
2. Tegangan terminalnya harus sama.
3. Tegangannya harus sephasa.
4. Frekuensi nya harus sama.
5. Sudut phasa nya harus sama dengan gridnya.
Jika dua generator ini beroperasi dan persyaratan dipenuhi maka generator dapat
dikatakan dalam keadaan sinkron. Operasi agar mesin dalam keadaan sinkron disebut
penyinkronan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus
bolak-balik dan ada yang arus searah. Generator arus searah berfungsi untuk penguat
medan (exciter) pada generator utama. Ada tiga hal pokok yang terdapat pada prinsip
kerja generator sinkron yaitu :
1. Adanya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar listrik yang merupakan tempat terbentuknya ggl.
3. Adanya gerakan relatif antara fluks magnet dan kawat penghantar.
80
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
81
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
7UM622 adalah unit yang telah dikembangkan dan dirancang khusus untuk proteksi
generator kecil, menengah dan besar.
82
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
83
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
harus mempunyai waktu tunda yang dapat dikoordinasikan dengan relay di luar
generator. Adapun penyebab over voltage adalah sebagai berikut :
a. Kegagalan AVR.
b. Kesalahan operasi sistem eksitasi.
c. Pelepasan beban saaat eksitasi dikontrol secara manual.
d. Pemisahan generator dari sistem saat islanding.
Gambar 4.9 Data Sensitive Directional Power Pada Relay Over Voltage
Tabel 4.4 Data Sensitive Directional Power Pada Relay Over Voltage
Parameter Sens DIR Power1 Sens DIR Power 2
Function Enable Disable
Signal Source LINE (SRC 1) Line ( SRC 1 )
Sensitive Directional 180 deg 0 deg
Power RCA
Sensitive Directional 0.00 deg 0.00 deg
Power Calibration
Stage 1 SMN 0.041pu 0.100 pu
Stage 1 Delay 10.00 s 0.50 s
Stage 2 SMN 0.041 pu 0.100 pu
Stage 2 Delay 10.00 s 20.00 s
Block 52G OPN On (VO3) OFF
Target Latched Self-reset
Event Enable Disable
84
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
Pada siklus kerja PLTGU PT PLN (Persero) UPDK Keramasan hal pertama
yang dilakukan adalah menjalankan prime mover sebagai penggerak awal turbin gas
dan kompresor. Kompresor berfungsi untuk memampatkan udara dari luar menjadi
udara yang bertekanan tinggi, gas alam (fuel gas) dibakar diruang bakar bersama-
sama dengan udara yang bertekanan tinggi. Udara untuk pembakaran diperoleh dari
kompresor utama, sedangkan panas untuk awal pembakaran dihasilkan oleh busi.
Didalam sistem turbin gas, gas panas hasil pembakaran bahan bakar dihasilkan untuk
memutar turbin gas sehingga menghasilkan energi mekanik yang digunakan untuk
memutar generator. Gas buang dari turbin gas yang masih mengandung energi panas
tinggi sekitar 500°C dialirkan ke HRSG (heat recovery steam generator) untuk
memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Setelah melakukan pemanasan pada
HRSG, gas buang dilepaskan ke atmosfir dengan temperature yang jauh lebih rendah,
keluar menuju saluran buang (exhaust) dan selanjutkan ke HRSG stack.
85
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
Uap dari HRSG menghasilkan dua jenis yaitu uap kering dan uap basah, uap
basah maksudnya adalah uap air hasil pemanasan di HRSG yang masih mengandung
air, uap basah ini di pompa menuju dearator untuk menghilangkan kandungan
oksigen dan zat-zat terlarut agar bisa dipakai kembali untuk pemanasan dan
pendinginan pada cooling tower. Uap kering yang bertekanan tinggi hasil pemanasan
air dialirkan menuju HP Turbin (High-Pressure Turbine) lalu ke LP Turbin (Low-
Pressure Turbine) untuk memutar generator. Uap kering bekas memutar turbin
tersebut didinginkan melalui kondensor untuk digunakan kembali pada siklus
PLTGU.
86
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
87
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
88
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
89
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
90
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
91
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
OCR digunakan untuk perlindungan arus berlebih. Fungsi ini berisi beberapa
jenis karakteristik waktu tunda. Tujuan dari perlindungan arus lebih generator turbin
uap adalah untuk beroperasi sebagai perlindungan utama, ketika perlindungan
diferensial tidak digunakan. Ini juga dapat digunakan sebagai cadangan kasar
92
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
93
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
94
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
95
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
96
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
97
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
98
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
99
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
100
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN
101