Anda di halaman 1dari 30

PT PLN (PERSERO)

PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN


UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Generator Sinkron


Generator sinkron adalah sebuah mesin yang berfungsi mengubah energi
mekanik berupa putaran menjadi energi listrik bolak-balik (AC). Generator sinkron
merupakan salah satu mesin listrik yang paling banyak dipakai, karena mesin ini tidak
memiliki slip seperti mesin AC lainnya.
4.1.1 Spesifikasi Generator Sinkron

Gambar 4.1 Nameplate Generator Sinkron PLTGU Keramasan


Tabel 4.1 Data Teknis Generator Sinkron
Output : 35250 KVA Type : DG 215Z-04
Speed : 1500 rpm No : 41026-01
Overspeed : 1800 rpm Standar : IEC 60034-01
Voltage : 11 KV Amb Temp : 20.9/40
Current : 1850 A Cooling : IC8A1 W7
P.F. : 0.8 Coolant water : At 34˚

72
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Phase/Freq : 3/50 Hz Protection : IP 55


Connection : Star Year : 2012
Exc. Votage : 81 Vdc Total Mass : 67600
Exc. Current : 829 Adc With Mounted : Cooler
Duty : Countinuos

4.1.2 Konstruksi Generator Sinkron


Gambar 4.2 Konstruksi Generator Sinkron

Konstruksi Generator Sinkron:


 Rangka Stator, Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari
bagian-bagian generator yang lain.
 Stator, Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
 Rotor, Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser
dan sikat-sikat.
 Cincin Geser, Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada
poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama
dengan poros dan rotor.

73
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

 Generator penguat, Generator penguat merupakan generator arus searah


yang dipakai sebagai sumber arus. Umumnya generator AC ini dibuat
sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak
bergerak, sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medan magnet berputar.
4.1.3 Skema Kerja Generator Sinkron
Generator sinkron ini tidak dapat start sendiri karena kutub-kutubnya tidak dapat
tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu terhubung dengan jala-jala.
Oleh karena jtu generator dibantu oleh beberapa perangkat supaya dapat beroperasi
dengan maksimal.

Gambar 4.3 Skema PLTGU Sektor Pembangkit Keramasan


Dari gambar dapat menjelaskan bagaimana skema dari pengoperasian generator
sinkron. Pada start awal generator digunakanlah motor cranking sebagai penggerak
awal dari generator dan turbin. Ada beberapa kelompok dasar motor starter seperti
Direct drive, Gear reduction, Positiveengagement (moveable pole),Permanent
magnet. Dalam start generator di PLTGU ini menggunakan start system reduction
gear. Reduction gear ini terdiri dari dua shaft yaitu kecepatan rendah untuk generator
dan kecepatan tinggi untuk gas turbin yang mana turbin berada satu poros dengan

74
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

kompresor. Maka dari itu pada motor cranking digunakanlah sistem reduction gear
dimana starter ini menggunakan pengaturan roda gigi untuk menghasilkan torsi yang
meningkat.
Pada start awalnya, motor cranking tersebut disuplai dengan tegangan dari trafo
sebesar 6KV dan kecepatan maksimum motor ini adalah 3.000 rpm yang melalui
poros low speed dan high speed inilah energi disalurkan. Saat putaran lowspeed ini
terjadi putaran di generator dengan putaran 1.300rpm, sedangkan ketika berada di
poros high speed yang diatur oleh sss clutch putaran berada di 3.000rpm untuk
memutar turbin sebelum turbin berada pada kecepetan maksimumnya yaitu sebesar
7.528rpm dengan rating waktu selamat 15 menit yang didapat dari hasil pembakaran
di ruang bakar dengan tekanan yang di hasilkan oleh kompresor sebelum memutar
generator. Kondisi ini dinamakan dengan full speed no load dan generator mulai
berputar pada kecepatan 1.500 rpm karena memiliki empat buah kutub.
Motor cranking digunakan sampai generator sampai mencapai ±92 putaran dari
generator dan menggerakan turbin, karena motor ini hanya berfungsi sebagai
penghasut/membantu start awal dari generator. Saat generator mulai beroperasi hasil
dari pembakaran yang berupa uap air (gas buang) akan menjadi uap (steam),
kemudian steam inilah yang akan mendorong turbin bergerak yang mana turbin ini
akan menggerakan gear box untuk mengubah putaran rpm untuk generator sesuai
dengan nominalnya, barulah setelah itu turbin menggerakan generator dan
menghasilkan ggl. Ggl ini akan masuk/disalurkan dan di atur oleh exciter. Exciter ini
berfungsi untuk mensupplai arus atau penguat pada generator yang mana generator
dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan yang keluar pada generator
tersebut bergantung pada besarnya arus eksitasinya.
Pada bagian pilot exciter memiliki permanen magnet pada rotor (field) atau
coilnya ini yang akan membangkitkan tegangan AC. Power ini kemudian akan
menjadi sumber power untuk AVR (Automatic Voltage Regulator). Oleh AVR

75
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

tegangan AC tersebut disearahkan menjadi tegangan DC dan diatur besarnya untuk


kemudian disalurkan ke stator, lalu tegangan AC itu kemudian disearahkan oleh
dioda silikon yang terdapat di rangkaian rotating rectifier atau penyearah gelombang
menjadi tegangan DC. Arus yang dihasilkan rotating rectifier kemudian akan
disalurkan ke field coil dari generator.
Setelah melalui proses eksitasi tadi maka dilakukanlah proses sinkronisasi pada
generator. Sebelum melakukan proses sinkronisasi ini pastikan pemutus tenaga
generator dalam keadaan terbuka, pemutus tenaga sistem eksitasi generator dalam
keadaan terbuka, mesin berputar pada kecepatan nominalnya, semua unit dalam
kondisi normal, dan sistem jaringan telah bertegangan dan pemisah pada bus sudah
masuk. Jika ini semua sudah terpenuhi barulah proses sinkronisasi dapat dilakukan.
Saat proses sinkronisasi selesai dan generator telah dapat dikatakan sinkron, barulah
generator dapat menghasilkan energi berupa listrik bolak-balik (AC). Daya yang
dihasilkan oleh generator sinkron tersebut sebesar 35.250kVA, dan tegangan yang
dihasilkannya sebesar 11kV. Tegangan ini akan salurkan menuju trafo untuk diproses
lagi, sehingga tegangan yang masuk pada trafo dari generator tadi di tingkatkan
menjadi 150kV, lalu tegangan ini akan disalurkan lagi menuju switchyard.

4.1.4 Prinsip Kerja Generator Sinkron

Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai berikut:
1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka
Pakan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.
2. Penggerak mula (PrimeMover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehinggarotor akanberputar pada kecepatan nominalnya.

76
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang


dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor,
akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar
yang terletak distatorakan dihasilkan fluks magnetic yang berubah-ubah
besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetic yang melingkupi
suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan
tersebut.
Perbedaan prinsip antara generator DC dan generator AC adalah untuk generator
DC, kumparan jangkar ada pada bagian rotor dan terletak diantara kutub-kutub
magnet Pyang tetap di tempat, diputar oleh tenaga mekanik, sedangkan konstruksi
dari generator sinkron sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga kumparan
stator karena berada pada tempat yang tetap dan kumparan rotor bersama-sama
dengan kutub magnet diputar oleh tenaga mekanik. Skema prinsip kerja generator
sinkron seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Prinsip Kerja Generator Sinkron


Berdasarkan hukum faraday tentang induksi elektromagnetik yaitu bila suatu
konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan dibangkitkan gaya gerak
listrik dalam konduktor tersebut. Jika rotor diputar pada penggerak mula (prime
mover), maka kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub
diberi arus searah, maka pada kumparan kutub akan timbul medan magnet atau fluks

77
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

yang bersifat bolak-balik. Fluks ini akan memutar kumparan jangkar pada stator,
sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul gaya gerak listrik atau tegangan
induksi.
Besarnya frekuensi ggl yang dibangkitkan tergantung pada jumlah kutub medan
dan kecepetan putaran prime mover. Pada kumparan tertentu, akan dibangkitkan
tegangan satu siklus lengkap, bila sepasang kutub rotor (kutub utara dan kutub
selatan) digerakkan melewati kumparan, maka jumlah siklus yang dibangkitkan
dalam satu putaran rotor sama dengan jumlah pasangan kutub rotor p/2, dimana p
adalah jumlah total kutub. Jika n adalah kecepatan putar rotor dalam putaran per
menit, maka n/60 adalah putaran per sekon, sehingga frekuensi dinyatakan dalam
Hertz atau siklus per sekon.
Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan
kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada
ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 120° satu sama lain.
Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan
energi listrik..

78
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.5 Skema Kumaparan Tiga Phasa


Untuk daya nominal generator sinkron dinyatakan dalam kW atau mW ataupun
dalam kVA atau MVA. Daya nominal ditentukan oleh suhu kerja dari kumparan
tersebut, sedangkan faktor daya biasanya sekitar 0.8. Efisiensi generator dinyatakan
dalam bentuk rasio keluaran dibagi masukkan.Keluaran yang bermanfaat merupakan
seluruh masukkan dikurangi dengan rugi-rugi yaitu :
1. Rugi-rugi mekanikal termasuk gesekan bantalan dan udara.
2. Rugi-rugi elektrikal terdiri dari rugi-rugi besi dan tembaga.
Semua rugi-rugi akan mengakibatkan terjadinya panas yang harus dihilangkan
oleh pendingin. Pendinginan generator dapat dilakukan melalui sistem terbuka
ataupun sistem tertutup. Pada sistem tertutup, kipas-kipas mengalirkan udara melalui
generator, sedangkan udara panas di dinginkan dengan air, sebelum disirkulasikan
kembali. Sistem demikian memberikan proteksi yang baik terhadap kemungkinan

79
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

terjadinya api dalam generator karena terbatasnya pemasukan udara.. Udara di paksa
melewati alur-alur kecil dibagian inti dan kumparan.
Suatu pusat pembangkit tenaga listrik, biasanya terdiri dari dua unit atau lebih
generator. Pada pembangkit melayani beban bertambah, maka diperlukan kerja
paralel antara unit-unit. Selain dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas daya yang
dibangkitkan, juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan apabila
ada generator dihentikan misalnya ada gangguan pada salah satu unit.Sebelum dua
generator sinkron di paralelkan, harus dipenuhi kondisi berikut :
1. Urutan phasa harus sama.
2. Tegangan terminalnya harus sama.
3. Tegangannya harus sephasa.
4. Frekuensi nya harus sama.
5. Sudut phasa nya harus sama dengan gridnya.
Jika dua generator ini beroperasi dan persyaratan dipenuhi maka generator dapat
dikatakan dalam keadaan sinkron. Operasi agar mesin dalam keadaan sinkron disebut
penyinkronan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus
bolak-balik dan ada yang arus searah. Generator arus searah berfungsi untuk penguat
medan (exciter) pada generator utama. Ada tiga hal pokok yang terdapat pada prinsip
kerja generator sinkron yaitu :
1. Adanya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar listrik yang merupakan tempat terbentuknya ggl.
3. Adanya gerakan relatif antara fluks magnet dan kawat penghantar.

4.2 Spesifikasi Gas Turbin Generator

80
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.6 Spesifikasi Gas Turbin Generator

Tabel 4.2 Spesifikasi Gas Turbin PLTGU Unit 1


Spesifikasi Gas Turbin
Serial No. 22333
Type Simple Cycle Singel Shaft
Rating 27.920 kW
Compressor / Turbine 17 Stages / 3 Stages
Air Inlet Temp 27°C
Turbine EXH Temp 568 °C
Air Inlet Press 1003 hPa
Turbine EXH Press 1048 hPa
GT No. 644
Date 2012

4.2.1 Spesifikasi Modul Siemens 7UM622 Pada Gas Turbin Generator


Modul Siemens 7UM622 adalah relay perlindungan dapat melakukan lebih
dari sekedar melindungi. Mereka juga menawarkan banyak fungsi tambahan. Baik itu
gangguan pembumian, hubung singkat, kelebihan beban, tegangan lebih, frekuensi
berlebih, atau kondisi asinkron kurang frekuensi, relai proteksi memastikan
pengoperasian pembangkit listrik yang berkelanjutan. Relai proteksi Module

81
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

7UM622 adalah unit yang telah dikembangkan dan dirancang khusus untuk proteksi
generator kecil, menengah dan besar.

Gambar 4.7 Module Siemens 7UM622

Gambar 4.8 Data Modul Siemens 7UM622 pada Overvoltage Relay

Tabel 4.3 Data Modul Siemens 7UM622 pada Overvoltage Relay

82
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

No. Setting Value Group


4101 Overvoltage Protection ON A
4102 U> Pickup 118,8 V A
4103 T U> Time Delay 2,00 sec A
4104 U>> Pickup 121,0 V A
4105 T U >> Time Delay 3,00 sec A
4106A U>, U>> Drop Out Rasio 0,99 A
Voltage protection with U-
4107A Measurement Values A
Phase-Phase

4.2.3 Relay Tegangan Lebih (Over Voltage Relay)


Pada generator yang besar umumnya menggunakan sistem pentanahan netral
melaluitransformator dengan tahanan di sisi sekunder. Sistem pentanahan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan nilai impedansi yang tinggi sehingga dapat
membatasi arus hubung singkat agar tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada
belitan dan saat terjadi gangguan hubung singkat stator ke tanah.
Arus hubung singkat yang terjadi di sekitar titik netral relatif kecil sehingga
sulit untuk dideteksi oleh relay differensial. Dengan dipasang transformator tegangan,
arus yang kecil tersebut akan mengalir dan menginduksikan tegangan pada sisi
sekunder transformator. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan relay pendeteksi
tegangan lebih yang dipasang pada sisi sekunder transformator tegangan.
Tegangan yang muncul pada sisi sekunder transformator tegangan akan
membuat relay tegangan berada pada kondisi mendeteksi apabila perubahan tegangan
melebihi nilai settingnya dan generator akan trip. Rangkaian ini sangat baik karena
dapat membatasi aliran arus nol yang mengalir ke dalam generator ketika terjadi
hubung singkat fasa ke tanah disisi tegangan tinggi transformator tegangan.
Akan tetapi karena efek kapasitansi pada kedua belitan transformator dapat
menyebabkan adanya arus bocor urutan nol yang dapat mengaktifkan relay tegangan
lebih di sisi netral generator. Dengan demikian relay tegangan lebih yang dipasang

83
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

harus mempunyai waktu tunda yang dapat dikoordinasikan dengan relay di luar
generator. Adapun penyebab over voltage adalah sebagai berikut :
a. Kegagalan AVR.
b. Kesalahan operasi sistem eksitasi.
c. Pelepasan beban saaat eksitasi dikontrol secara manual.
d. Pemisahan generator dari sistem saat islanding.

Gambar 4.9 Data Sensitive Directional Power Pada Relay Over Voltage

Tabel 4.4 Data Sensitive Directional Power Pada Relay Over Voltage
Parameter Sens DIR Power1 Sens DIR Power 2
Function Enable Disable
Signal Source LINE (SRC 1) Line ( SRC 1 )
Sensitive Directional 180 deg 0 deg
Power RCA
Sensitive Directional 0.00 deg 0.00 deg
Power Calibration
Stage 1 SMN 0.041pu 0.100 pu
Stage 1 Delay 10.00 s 0.50 s
Stage 2 SMN 0.041 pu 0.100 pu
Stage 2 Delay 10.00 s 20.00 s
Block 52G OPN On (VO3) OFF
Target Latched Self-reset
Event Enable Disable

84
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.3 Siklus PLTGU PT PLN (Persero) UPDK Keramasan

Gambar 4.10 Siklus Kerja PLTGU PT PLN (Persero) UPDK Keramasan

Pada siklus kerja PLTGU PT PLN (Persero) UPDK Keramasan hal pertama
yang dilakukan adalah menjalankan prime mover sebagai penggerak awal turbin gas
dan kompresor. Kompresor berfungsi untuk memampatkan udara dari luar menjadi
udara yang bertekanan tinggi, gas alam (fuel gas) dibakar diruang bakar bersama-
sama dengan udara yang bertekanan tinggi. Udara untuk pembakaran diperoleh dari
kompresor utama, sedangkan panas untuk awal pembakaran dihasilkan oleh busi.
Didalam sistem turbin gas, gas panas hasil pembakaran bahan bakar dihasilkan untuk
memutar turbin gas sehingga menghasilkan energi mekanik yang digunakan untuk
memutar generator. Gas buang dari turbin gas yang masih mengandung energi panas
tinggi sekitar 500°C dialirkan ke HRSG (heat recovery steam generator) untuk
memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Setelah melakukan pemanasan pada
HRSG, gas buang dilepaskan ke atmosfir dengan temperature yang jauh lebih rendah,
keluar menuju saluran buang (exhaust) dan selanjutkan ke HRSG stack.

85
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Uap dari HRSG menghasilkan dua jenis yaitu uap kering dan uap basah, uap
basah maksudnya adalah uap air hasil pemanasan di HRSG yang masih mengandung
air, uap basah ini di pompa menuju dearator untuk menghilangkan kandungan
oksigen dan zat-zat terlarut agar bisa dipakai kembali untuk pemanasan dan
pendinginan pada cooling tower. Uap kering yang bertekanan tinggi hasil pemanasan
air dialirkan menuju HP Turbin (High-Pressure Turbine) lalu ke LP Turbin (Low-
Pressure Turbine) untuk memutar generator. Uap kering bekas memutar turbin
tersebut didinginkan melalui kondensor untuk digunakan kembali pada siklus
PLTGU.

4.3.2 Spesifikasi Steam Turbin Generator


PLTGU PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Keramasan ini memiliki 2 unit pembangkit menghasilkan listrik 40 MW per unit, jadi
total daya terpasang sebesar 2 × 40 MW = 80 MW. Masing-masing unit dengan daya
sebesar 40 MW ini dihasilkan dari generator turbin gas sebesar ± 27 MW dan dari
generator turbin uap sebesar ± 13 MW. Namun, dari masing-masing unit ini daya
sebesar 2 MW dikonsumsi sendiri oleh PT PLN Sektor Keramasan, jadi daya yang
dipasarkan/dijual sebesar 38 MW per unit, sehingga total daya yang dipasarkan dari
kedua unit di PLTGU PT PLN (Persero) Sektor Keramasan yaitu sebesar 2 × 38 MW
= 76 MW.

86
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.11 Generator Turbin Uap

Untuk membahas relay proteksi pada Steam Turbin Generator/generator turbin


uap PLTGU unit 1 PT PLN (Persero) UPDK Keramasan berikut ini spesifikasi
Generator:

87
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.12 Nameplate Steam Turbin Generator PLTGU Unit 1


Tabel 4.5 Spesifikasi Steam Turbin Generator PLTGU Unit 1
Spesifikasi Steam Turbin Generator
Output 16900 kVA
Standard JEC 2130
No. Of Phases 3
No. Of Poles 4
Voltage (AC) 11000 V
Current (AC) 887 A
Frequency 50 Hz
Speed 1500 min-1
Limiting Speed 1800 min-1
P.F 0,8
Type Of Stator Conn Star
EXC. Voltage (DC) 191 V
EXC. Current (DC) 531 A
Altitude < 1000 M
Continious Over Load - %
Type SGK2_AK21_5F52
Year Of Manufacture 2012
Weight 45600 kg
Enclosure System IP 54
Cooling System IC 81 W
Coolant Temp Water 34,8 °C
Max. Temp Of ST. By RTD 81 °C
Class Of INS ARM. F FLD. F
BRGS DE Sleeve NDE Sleeve
GRS/OIL ISO VG 46
QTY (gm/lpm) DE 30 LPM NDE 30 LPM
Lub INT DE - hrs NDE – hrs
M/C No. T-02093
Duty S1
Phase Seq - UVW
Rotation Viewing at Driven End ACW CW

88
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.13 Nameplate Steam Turbine

Tabel 4.6 Spesifikasi Steam Turbin PLTGU Unit 1


Spesifikasi Steam Turbin
Serial No. 22333
Type C8-R15-ARNX
Rated Power (Gene.End) 13520 kW
Speed (Turbine/Generator) 6207/1500 rpm
Inlet Steam Press 50.01 Bar.A
Inlet Steam Temo 506°C
Admission Steam Press 3.996 Bar.A
Exhaust Steam Press 0.0717 Bar.A
Weight APP. 35000 kg
Date Jun. 2012

4.3.2 Penggunaan Modul Siemens 7UM622 Pada Steam Turbin Generator

89
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.14 Modul Proteksi Siemens 7UM62


Generator Turbin Uap PLTGU unit 1 PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan
mempunyai sistem proteksi (elektrikal) yang memakai modul untuk proteksi yaitu
modul Siemens Siprotec 7UM622 berikut spesifikasi proteksi modul proteksi tersebut
a. Overcurrent protection
b. Thermal overload protection
c. Differential protection
d. Underexcitation protection
e. Reverse power protection
f. Impedance protection
g. Overvoltage protection
h. Frequency protection
i. Earth fault protection
j. Earth current protection

90
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.3.3 Sistem Proteksi Overcurrent


Sistem proteksi overcurrent adalah perlindungan sistem dan peralatan dari
arus yang melebihi arus nominalnya. Proteksi itu sendiri adalah untuk memisahkan
bagian sistem atau peralatan akibat gangguan yang terjadi sehingga sistem dan
peralatan tidak mengalami kerusakan. OCR (Overcurrent Relay) atau relay arus lebih
yang bekerja terhadap arus lebih, relay ini akan bekerja bila arus yang mengalir
melebihi nilai settingnya (I set0. Fungsi relay generator ini mendeteksi arus lebih
yang mengalir dalam kumparan stator generator atau dalam kumparan rotor, arus
yang berlebihan pada kumparan stator dapat terjadi karena pembebanan berlebihan
terhadap generator.
Pada steam turbin generator PLTGU unit 1 PT PLN (Persero) UPDK
Keramasan menggunakan current transformer (CT) sebagai alat ukur dan juga
sebagai alat bantu sistem proteksi, dengan menggunakan CT besaran arus yang tinggi
dapat diubah menjadi besaran arus yang lebih kecil agar dapat terbaca oleh panel
metering. CT yang digunakan pada steam turbin generator PLTGU unit 1 PT PLN
(Persero) UPDK Keramasan mempunyai rating sebesar 1000/1 A, yang mana
besarnya arus pada sisi primer sebesar 1000 A dan pada sisi sekunder sebesar 1 A.
Dengan menggunakan CT, arus nominal/arus pickup pada modul proteksi siemens
siprotec 7UM62 adalah 1,06 A atau sebesar 1060 A dengan presentase penyetelan
adalah 120%.

91
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.15 Data Setting Overcurrent Relay

Tabel 4.7 Data Setting Overcurrent Relay


Address Parameter Setting Options Setting
1201 50/51 Overcurrent Time Protection ON/OFF BLOCK ON
RELAY
1202 50/51 I> Pick Up 0,25…100.00 A (for 1,06 A
5A CT)
0,05…20.00 A (for 1A
CT)
1203 50/51 I> Time Delay 0,00…60.00 sec; 1 sec
1204 50/51 State of Undervoltage Seal-in ON/0FF ON
1205 50/51 Undervoltage Seal-in Pickup 10.0..125.0 v 88 V
1206 50/51 Duration of Undervoltage Seal- 0.10..60.00 sec 2 sec
in
1207A 50/51 I> Drop Out Ratio 0,90..0,99 0,95

OCR digunakan untuk perlindungan arus berlebih. Fungsi ini berisi beberapa
jenis karakteristik waktu tunda. Tujuan dari perlindungan arus lebih generator turbin
uap adalah untuk beroperasi sebagai perlindungan utama, ketika perlindungan
diferensial tidak digunakan. Ini juga dapat digunakan sebagai cadangan kasar

92
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

perlindungan untuk perlindungan diferensial dalam kesalahan di dalam zona


perlindungan, Kisaran bervariasi dari 6xIn hingga beberapa ratus kali, Dari sudut
pandang ini, jelas bahwa operasi harus sangat cepat dan selektif, yang biasanya
dicapai dengan menggunakan pengaturan saat ini.

4.4 Data Transformator daya 18,5 MVA 70 KV/11 KV PLTG Unit 2


PT. PLN ( persero ) UPDK Keramasan khususnya PLTG mempunyai 3 unit
pembangkit, tegangan yang dihasilkan dari generator sebesar 11 KV. Adapun data
tranformator 70 KV/11 KV yang digunakan di pembangkit PLTG Keramasan
Palembang adalah sebagai berikut :
1. Data Transformator 70 KV/11 KV PLTG Unit 2
2. Data Transformator dalam keadaan beroperasi 70 KV/11 KV PLTG Unit 2

4.4.1 Spesifikasi Transformator daya 18,5 MVA 70KV/11KV PLTG


Unit 2
Data selengkapnya dari transformator daya adalah sebagi berikut :
Transformator 70 KV/11 KV

93
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.16 Transformator 18,5 MVA PLTG Unit 2

Lokasi : PT.PLN(Persero) UPDK Keramasan


System : MAT PLTG#2 18,5MVA
Jenis Oil : Nynas
Transformator Manufacture : Westinghouse
MFG Serial : A3S7623
Daya : 18,5MVA
Tahun : 1979
Type : ONAN
Tegangan Kerja : 70 KV/11 KV

94
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.17 Name Plate Transformator Daya 18,5MVA PLTG Unit 2


4.4.2 Data Transformator daya 18,5MVA 70 KV/11 KV PLTG Unit 2
Dalam Keadaan Beroperasi
Data yang diperoleh selama 7 Hari ( 1 minggu ) sebagai berikut :
Tabel 4.8 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 12 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R

95
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

10.00 70 50 2 3-5 311 329 311 11.3 11.3 11.3


12.00 70 50 2 3-5 321 399 301 11.2 11.2 11.2
13.00 70 50 2 3-5 365 392 371 11.3 11.2 11.3
14.00 70 50 2 3-5 322 355 347 11.3 11.2 11.3
15.00 70 50 2 3-5 325 321 310 11.2 11.1 11.2
16.00 70 50 2 3-5 305 342 330 11.2 11.1 11.2
17.00 70 50 2 3-5 362 387 356 11.3 11.2 11.2
18.00 70 50 2 3-5 343 357 331 11.3 11.2 11.3
19.00 70 50 2 3-5 313 388 368 11.2 11.2 11.2
20.00 70 50 2 3-5 387 394 361 11.3 11.2 11.3
21.00 70 50 2 3-5 334 319 295 11.4 11.3 11.3
22.00 70 50 2 3-5 316 341 318 11.4 11.3 11.2
24.00 70 50 2 3-5 336 353 340 11.4 11.4 11.4
01.00 70 50 2 3-5 296 317 330 11.4 11.4 11.4
03.00 70 50 2 3-5 326 342 331 11.5 11.4 11.5
05.00 70 50 2 3-5 332 352 340 11.4 11.4 11.4
06.00 70 50 2 3-5 327 341 328 11.5 11.4 11.4
07.00 70 50 2 3-5 319 341 317 11.5 11.5 11.5
08.00 70 50 2 3-5 344 361 321 11.4 11.3 11.4
09.00 70 50 2 3-5 347 365 322 11.4 11.3 11.4
10.00 70 50 2 3-5 389 404 420 11.4 11.3 11.4
Trip 90 55

Tabel 4.9 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 13 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 70 50 2 3-5 371 378 355 11.3 11.3 11.3
12.00 70 50 2 3-5 402 424 390 11.3 11.2 11.3
13.00 70 50 2 3-5 332 347 324 11.3 11.2 11.2
14.00 70 50 2 3-5 375 370 330 11.2 11.2 11.2
15.00 71 52 2 3-5 300 318 331 11.2 11.2 11.2
16.00 71 52 2 3-5 344 331 325 11.3 11.2 11.2
17.00 71 52 2 3-5 336 354 303 11.3 11.2 11.3
18.00 71 52 2 3-5 340 335 342 11.3 11.2 11.3
19.00 71 52 2 3-5 320 321 330 11.3 11.2 11.2

96
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

20.00 71 52 2 3-5 299 295 299 11.3 11.3 11.3


21.00 71 52 2 3-5 324 321 328 11.4 11.3 11.4
22.00 71 52 2 3-5 325 321 322 11.4 11.3 11.4
24.00 71 52 2 3-5 314 375 368 11.4 11.4 11.4
01.00 71 52 2 3-5 351 370 340 11.5 11.4 11.5
03.00 71 50 2 3-5 343 360 328 11.5 11.5 11.5
05.00 71 50 2 3-5 343 366 364 11.6 11.5 11.6
06.00 71 50 2 3-5 350 352 364 11.6 11.6 11.6
07.00 71 50 2 3-5 302 347 327 11.6 11.5 11.6
08.00 71 50 2 3-5 333 370 347 11.5 11.4 11.5
09.00 71 50 2 3-5 307 366 336 11.4 11.4 11.4
10.00 71 50 2 3-5 305 379 312 11.5 11.4 11.4
Trip 90 55

Tabel 4.10 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 15 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 72 50 2 3-5 338 356 327 11.5 11.4 11.5
12.00 72 50 2 3-5 340 357 336 11.4 11.4 11.4
13.00 72 50 2 3-5 391 409 368 11.4 11.4 11.4
14.00 72 50 2 3-5 284 304 282 11.3 11.3 11.4
15.00 76 54 2 3-5 332 351 327 11.5 11.4 11.5
16.00 76 54 2 3-5 385 400 383 11.4 11.4 11.4
17.00 76 54 2 3-5 340 361 353 11.5 11.4 11.5
18.00 76 54 2 3-5 325 343 319 11.6 11.5 11.6
19.00 76 54 2 3-5 325 349 327 11.5 11.5 11.5
20.00 76 54 2 3-5 324 355 324 11.6 11.5 11.5
21.00 76 54 2 3-5 339 348 326 11.6 11.6 11.6
22.00 76 54 2 3-5 319 339 320 116 11.6 11.6
24.00 76 54 2 3-5 256 400 345 11.6 11.5 11.6
01.00 76 54 2 3-5 241 318 298 11.6 11.5 11.6
03.00 76 54 2 3-5 290 325 328 11.6 11.6 11.6
05.00 76 54 2 3-5 326 376 351 11.5 11.4 11.5

97
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

06.00 66 45 2 3-5 325 386 367 11.5 11.4 11.5


07.00 66 45 2 3-5 288 330 317 11.4 11.4 11.4
08.00 66 45 2 3-5 319 338 326 11.4 11.4 11.4
09.00 66 45 2 3-5 368 397 365 11.4 11.4 11.4
10.00 72 50 2 3-5 343 360 337 11.3 11.3 11.3
Trip 90 55

Tabel 4.11 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 16 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 72 50 2 3-5 343 360 337 11.3 11.3 11.3
12.00 72 50 2 3-5 318 337 349 11.3 11.3 11.3
13.00 72 50 2 3-5 350 368 338 11.3 11.3 11.3
14.00 72 50 2 3-5 350 379 340 11.3 11.2 11.3
15.00 76 54 2 3-5 298 317 295 11.5 11.5 11.5
16.00 76 54 2 3-5 345 364 340 11.5 11.5 11.5
17.00 76 54 2 3-5 316 335 307 11.5 11.5 11.5
18.00 76 54 2 3-5 320 319 318 11.6 11.5 11.6
19.00 76 54 2 3-5 306 328 317 11.5 11.5 11.5
20.00 76 54 2 3-5 314 336 322 11.6 11.5 11.6
21.00 76 54 2 3-5 326 343 333 11.6 11.5 11.6
22.00 76 54 2 3-5 363 382 357 11.6 11.5 11.6
24.00 76 54 2 3-5 310 359 331 11.5 11.5 11.5
01.00 76 54 2 3-5 341 359 374 11.6 11.5 11.6
03.00 76 54 2 3-5 327 340 319 11.5 11.5 11.5
05.00 76 54 2 3-5 340 356 329 11.5 11.5 11.5
06.00 68 46 2 3-5 383 398 370 11.5 11.5 11.5
07.00 68 46 2 3-5 325 347 297 11.5 11.5 11.5
08.00 68 46 2 3-5 358 371 360 11.4 11.3 11.4
09.00 68 46 2 3-5 352 356 342 11.3 11.3 11.3
10.00 68 46 2 3-5 333 351 328 11.3 11.3 11.3
Trip 90 55

98
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Tabel 4.12 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 17 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 72 50 2 3-5 333 351 328 11.3 11.3 11.3
12.00 72 50 2 3-5 306 324 315 11.2 11.2 11.2
13.00 72 50 2 3-5 375 394 380 11.2 11.2 11.2
14.00 72 50 2 3-5 353 372 360 11.2 11.2 11.2
15.00 76 54 2 3-5 329 348 233 11.2 11.1 11.2
16.00 76 54 2 3-5 326 347 330 11.2 11.1 11.2
17.00 76 54 2 3-5 316 374 379 11.3 11.2 11.3
18.00 76 54 2 3-5 336 357 334 11.2 11.2 11.2
19.00 76 54 2 3-5 335 337 313 11.3 11.2 11.2
20.00 76 54 2 3-5 330 370 343 11.3 11.2 11.3
21.00 68 45 2 3-5 335 362 335 11.3 11.2 11.3
22.00 68 45 2 3-5 294 348 325 11.4 11.3 11.4
24.00 68 45 2 3-5 349 369 347 11.4 11.4 11.4
01.00 68 45 2 3-5 324 345 322 11.4 11.4 11.4
03.00 68 45 2 3-5 322 344 318 11.5 11.5 11.5
05.00 68 45 2 3-5 298 319 328 11.5 11.5 11.5
06.00 64 44 2 3-5 300 318 347 11.5 11.4 11.5
07.00 64 44 2 3-5 314 332 306 11.5 11.4 11.5
08.00 64 44 2 3-5 310 327 307 11.4 11.3 11.4
09.00 64 44 2 3-5 373 390 381 11.2 11.2 11.2
10.00 64 44 2 3-5 333 350 341 11.3 11.2 11.2
Trip 90 55

Tabel 4.13 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 18 Maret 2021

Time MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

99
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 72 50 2 3-5 333 350 341 11.3 11.2 11.2
12.00 72 50 2 3-5 327 349 330 11.2 11.1 11.1
13.00 72 50 2 3-5 336 357 342 11.1 11.1 11.1
14.00 72 50 2 3-5 345 373 359 11.1 11.0 11.1
15.00 76 54 2 3-5 377 394 283 11.2 11.1 11.2
16.00 76 54 2 3-5 362 384 357 11.2 11.1 11.2
17.00 76 54 2 3-5 298 315 291 11.3 11.2 11.3
18.00 76 54 2 3-5 346 376 351 11.2 11.2 11.2
19.00 76 54 2 3-5 392 417 387 11.2 11.2 11.2
20.00 76 54 2 3-5 306 329 308 11.2 11.2 11.2
21.00 70 49 2 3-5 335 358 325 11.3 11.2 11.3
22.00 70 49 2 3-5 316 364 341 11.4 11.3 11.3
24.00 70 49 2 3-5 300 322 301 11.4 11.3 11.3
01.00 70 49 2 3-5 367 389 368 11.4 11.3 11.3
03.00 70 49 2 3-5 308 330 306 11.4 11.3 11.4
05.00 70 49 2 3-5 313 339 311 11.5 11.4 11.4
06.00 64 43 2 3-5 320 342 318 11.4 11.4 11.4
07.00 64 43 2 3-5 325 345 329 11.3 11.3 11.3
08.00 64 43 2 3-5 336 358 330 11.3 11.3 11.3
09.00 64 43 2 3-5 392 392 356 11.2 11.2 11.2
10.00 64 43 2 3-5 396 418 400 11.2 11.1 11.1
Trip 90 55

Tabel 4.14 Data Transformator PLTG Unit 2 Tanggal 19 Maret 2021

MAIN TRANSFORMER 18,5MVA 11 KV/70 KV

Time Winding Oil TAPCHANGER GENERATOR


Temperature Temperature ARUS (A) TEGANGAN (V)
POS CONNECTES
0
C 0
C R S T R/S S/T T/R
10.00 72 50 2 3-5 396 418 400 11.2 11.1 11.1
12.00 72 50 2 3-5 373 368 325 11.2 11.2 11.2
13.00 72 50 2 3-5 401 408 401 11.2 11.1 11.2
14.00 76 53 2 3-5 353 373 373 11.2 11.1 11.2
15.00 76 53 2 3-5 321 345 332 11.2 11.1 11.2

100
PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN
UPDK KERAMASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

16.00 76 53 2 3-5 332 354 342 11.2 11.1 11.2


17.00 76 53 2 3-5 354 382 356 11.2 11.2 11.2
18.00 76 53 2 3-5 341 411 412 11.2 11.2 11.2
19.00 76 53 2 3-5 366 465 325 11.2 11.2 11.2
20.00 76 53 2 3-5 299 322 301 11.2 11.2 11.2
21.00 76 53 2 3-5 298 375 333 11.4 11.4 11.4
22.00 76 53 2 3-5 291 324 310 11.4 11.4 11.4
24.00 76 53 2 3-5 294 315 300 11.4 11.4 11.4
01.00 76 53 2 3-5 300 331 317 11.5 11.4 11.5
03.00 76 53 2 3-5 317 328 311 11.6 11.5 11.5
05.00 76 53 2 3-5 314 340 326 11.6 11.5 11.5
06.00 76 53 2 3-5 318 337 320 11.5 11.5 11.5
07.00 76 53 2 3-5 348 365 345 11.5 11.5 11.5
08.00 76 53 2 3-5 353 352 327 11.5 11.4 11.5
09.00 76 53 2 3-5 321 306 317 11.4 11.3 11.3
10.00 76 53 2 3-5 393 415 395 11.3 11.3 11.3
Trip 90 55

101

Anda mungkin juga menyukai