Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Sistem Eksitasi Generator PLTMG


Sistem eksitasi adalah mengalirnya pasokan listrik DC sebagai penguatan
pada generator listrik, sehingga menghasilkan tenaga listrik dan besar tegangan
output bergantung pada besarnya arus eksitasi.[2] Perkembangan sistem eksitasi
generator cenderung ke sistem eksitasi tanpa sikat, karena adanya sikat
menimbulkan kesulitan, seperti timbul loncatan api pada putaran tinggi dan daya
tinggi pada generator arus searah yang menghasilkan arus penguat. Selain itu
penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator
juga mempunyai kelemahan, karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat
arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, pada generator
sinkron PLTG Teluk Lembu unit 2 menggunakan sistem eksitasi tanpa sikat
(brushless excitation) yaitu dengan menggunakan rotating dioda
Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless
excitation) antara lain adalah :
a) Energi yang diperlukan untuk eksitasi diperoleh dari poros utama( main
shaf), sehingga keandalannya tinggi.
b) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem eksitasi tanpa sikat
(brushless excitation) tidak terddapat sikat, komutator dan slip ring.
c) Pada sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi
kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish akibat
sikat arang
d) Mengurangi kerusakan ( trouble ) akibat udara buruk ( bad atmosfer )
sebab semua peralatan ditempatkan pada ruang tertutup selama operasi
tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan
operasi dapat secara langsung kontiniu pada waktu yang lama.
e) Pemutus medan generator (generator field breaker), field generator dan
bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi.
f) Biaya pondasi berkurang, sebab aliran udara dan bus exciter atau kabel
tidak memerlukan pondasi

26
Pada sistem eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul apabila terjadi
gangguan hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rortor, serta apabila ada
beberapa dioda yang mengalami kerusakan, maka solusi nya adalah melakukan
pergantian dimana unit harus dimatikan terlabih dahulu, kejadian ini menimbulkan
distorsi medan magnet pada generator yang selanjutnya menimbulkan vibrasi
(getaran) berlebihan pada unit pembangkit. Sebagai contoh yang menggunakan
brushlees untuk sistem eksitasi adalah generator PLTG Teluk Lembu 2 x 21.6 MW.

Tabel 4.1. Data generator PLTG Teluk Lembu Unit 2


Merk AVK
Manchine no 84 31552 A102
Year Of Manual 2013
Type DIG142 e/4
Rate Load 4450 kVA BR
Rate Voltage 1100 V AC
Rated Current 234 A
Cos phi 0.80
Frequency 50 Hz
No Of Phases 3
Stator Conn Y
Duty Type S1
Rate Speed 1500 rpm
Over Speed 1800 rpm
Derection of Ratation CW facing DE
Time Phase Sequence UVW
Insul/Util Class F/F
Limit Of Temperature 145/145 °C
Rated Exc Voltage 47.5 V
Rated Exc Current 4.89 A
Air Intet Temp Gen 40 °C
Max Ambrent Temp 40 °C

27
Min Ambrent Temp -15 °C

Only For Antrifiction Bearings


Weight 96t
Altitude <1000 m
Degree Of Protection IP 23
Type Of Cooling IC 01

Grease Quantity DE 50 g
Grease Quantity NDE 50 g
Grease Type BEM 41-141
Relubrication 1000 h

Anti Condensation Heater


Rated Load 1000 W
Rate Voltage 230 V 1- Phase
Rated Current 44 A

4.2. Bagian-Bagian sistem eksitasi


4.2.1. Generator sinkron
a. Pengertian Generator sinkron
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Generator arus bolak-balik sering
disebut juga sebagai alternator AC ( alternating current ), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotor nya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan
putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama
dengan medan putar pada stator. Kumparan medan generator sinkron terletak pada
rotornya sedangkan kumparan jangkarnya terletak pada stator.

28
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu stator dan rotor, dimana stator bagian diam yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik dan rotor bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksi ke stator.
Kumparan medan adalah kumparan yang diberi arus DC sehungga
membangkitkan medan magnit. Medan magnit itu menimbulkan flux magnit,
sedangkan kumparan yang lain membangkitkan gaya gerak listrik. Generator kutub
dalam ialah apabila kumparan medan terletak pada rotor dan kumparan jangkar
terletak padastator nya. Generator kutub luar ialah apabila kumparan medan terletak
pada statornya dan kumparan jangkar terletak pada rortornya atau kumpran jangkar
berputar.
Pada generstor AC sinkron, stator ditempatkan pada rumah (krangka) yang
diberikan isolasi. Stator terbuat dari leminasi inti-besi yang diberikan slot sebagai
tempat untuk kumparan. Tujuan menggunakan leminasi inti-besi adalah untuk
mengurangi rugi-rugiarus eddy (eddy current )
Generator kecepatan tinggi atau tipe turbo mempunyai rotor slider seperti
yang ditujukan dalam gambar dirancang untuk bekerja pada 3000 rpm. Konstruksi
silinder penting dalam mesin kecepatan tinggi karena tipe kutub sepatu sukar dibuat
untuk menahan tekanan pada kecepatan tinggi. Generator sinkron dengzn
konstruksi rotor silinder digerakan oleh turbin uap atau gas. Pada rotor silinder,
kumparan rotor disusun secara khusus untuk mendapatkan fluks terdistribusi secara
sinusoidal. Untuk tipe generator dengan kutub internal ( internal pole generator ),
suplai DC yang dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk
menghasilkan medan magnet merupkan eksitasi daya rendah.
Untuk itu dalam hal ini PLTD/G Teluk Lembu menggunakan rotor tipe
silinder.

29
Gambar 4.1. Rotor tipe silinder

Gambar 4.2. Konstruksi dalam rotor silinder

b. Prinsip kerja generator sinkron


Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum faraday
yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik,
dimana rotor berlaku sebagai kumparan medan ( yang menghasilkan medan magnet
) dan akan menginduksi stator sebagai kumparan jangkar yang akan menghasilkan
energi listrik. Pada belitan rotor diberi arus eksitasi DC yang akan menciptakan
medan magnet. Rotor ini di kopel dengan turbin putar dan ikut berputar sehingga

30
akan menghasilkan medan magnet putar. Medan magnet putar ini akan memotong
kumparan jangkar yang berada di stator. Oleh karena adanya perubahan fluks
magnetik pada tiap waktunya maka pada kumparan jangkar akan mengalir
gayagerak listrik yang diinduksikan oleh rotor. Besarnya GGL yang dibangkitkan
adalah :
𝑑∅
ε = - 𝑑𝑡

jika terdapat nilai N lilitan, maka persamaan dapat ditulis :


𝑑∅
ε = -N 𝑑𝑡

N = Banyaknya belitan kumpara


∅ = Banyaknya garis gaya magnet ( fluks)
t = Perubahan kecepatan perpotongan fluks dalam detik
Bila suatu generator mendapatkan pembedaan yang melebihi dari
kapasitasnya, maka dapat mengakibatkan generator tersebut tidak berkerja atau
bahkan akan mengalami kerusakan. Untuk mengatasi kebutuhan listrikatau beban
yang terus meningkat tersebut, bisa diatasi dengan menjalankan generator lain yang
kemudian dioperasikan secara paralel dengan generator yang telah bekerja
sebelumnya, pada satu jaringan listrik yang sama. Keuntungan dari
menggabungkan dua generator atau lebih dalam suatu jaringan listrik adalah salah
satu generator tiba-tiba mengalami gangguan, maka generator tersebut dapat
diberhentikan serta beban dialihkan pada generator lain,sehingga pemutusan listrik
secara total bisa dihindari
Terhubungnya dua buah generator dalam suatu jaringan interkoneksi yang
disebut kerja paralel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Nilai efektif arus bolak-balik dari tegangan harus sama


b. Tegangan generator yang diparalelkan mempunyai bentuk
gelombang yang sama
c. Frekuensi keduan generator atau frekuensi generator dengan
jala-jala harus sama
d. Urutan fasa dari kedua generator harus sama.

31
4.2.2. Rotating Diode
Rotating diode merupakan rangkaian penyearah gelombang penuh tiga
fasa dua arah kirim kembali. Setiap fasa mempunyai dua pasang rectifier sebagai
jalan keluar masuknya arus. Jadi total semua rectifier untuk tiga fasa yang
dipergunakan adalah 18 buah karena pada tiap-tiap fasa memiliki sembilan buah
kirim dan masuk tegangan dari generator AC yang berfungsi sebagai penguat
disearahkan sebagai sumber eksitasi generator utama. Rotating diode dipasang
untuk penyearah tegangan generator agar tetap konstan, terletak pada poros utama.
Pada penyusunan rotating diode terdapat dua tipe dioda yang digunakan, yaitu :
 S 1104/SVD/29( dioda forward) mengalir arus (+)
 S 1104/SVU/29( dioda reverse) mengalir arus (-)
Dimana sisi negatif dioda harus dihubungkan sesuai dengan sisi negatif
pada cincin rotor. Pada cincin rotor terdapat beberapa titik, dimana 9 titik
dihubungkan pada sembilan dioda pada sisi negatif cinccin, dan 9 titik dihubungkan
pada sembilan dioda pada sisi positif cincin. Pada gambar dibawah ini menunjukan
susunan rangkaian dioda pada rotating diode teluk lembu.

Gambar 4.3 Rotating Diode


4.2.3. Trafo Eksitasi
Trafo eksitasi adalah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan
bolak-balik dari generator sinkron yang selanjutnya digunakan untuk eksitasi main
exciter.

32
4.2.4. Unit AVR ( Automatic Voltage Regulator )
Unit AVR (Automatic Voltage Regulator ) berfungsi untuk menjaga agar
tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap
mengeluarkan tegangan yang selalu setabil tidak terpengaruh pada perubahan
beban yang selalu berubah-ubahdikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan
output generator. Untuk menjaga kesetabilan tegangan digunakan thiristor untuk
mendeteksi tegangan pada eksitasi generator.
Prinsip keja dari AVR adalah mengatur arus penguatan ( eksitasi ) pada
exciter. Apabila tegangan output generator dibawah tegangan nominal tegangan
generator maka AVR akan memperbesar arus penguatan ( eksitasi ) pada exciter.
Dan juga sebaliknya apabila tegangan output generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan ( eksitasi )pada exciter.
Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output generator akan dapat
distabilkan. AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti
alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maksimum yang
bekerja secara otomatis.
Maksud penggunaan AVR pada generator serempak yang trsambung pada
sistem tenaga adalah:
a) Mengatur agar tegangan pada keadaan kerja normal konstan
b) Mengatur besarnya daya reaktif
c) Mempertinggi kapasitas pemuat (charging capasity) saluran transmisi
tanpa beban dengan mengontrol eksitasi sendiri
d) Menekan kenaikan tegangan pada pembuangan beban (load ejection)
e) Menaikan batas daya stabilitas peralihan

4.2.5. Batrai
Batrai merupakan suatu proses pengubahan proses kimia menjadi energi
listrik yang berupa sel listrik. Batrai yang digunakan pada sistem start up eksitasi
generator PLTG adalah batrai basah dengan tegangan 113.1 VDC.

33
4.2.6. Trafo pengukuran
Taransformator yang digunakan untuk sebagai alat bantu pengukuran atau
untuk proteksi pada sisi tegangan tinggi atau tegangan menengah sisi terminal
output penghantar generator adalah menggunakan Transformator Arus ( CT ) dan
Transformator Tegangan (PT ).

a. Transformator Arus
Transformator Arus ( Current Transformator/CT ) berfungsi untuk
menurunkan arus pada sisi tegangan tinggi/menengah maupun rendah, dari
dari arus yang besar menjadi arus yang kecil pada sisi sekunder. Dalam
penggunaannya trafo arus disesuaikan dengan kemampuan arus yang
dideteksi.

b. Transformator Tegangan
Transformator Tegangan ( Current Transformator/CT ) berfungsi untuk
menurunkan tegangan dari tegangan yang besar/tinggi pada sisi primer, menjadi
tegangan yang rendah pada sisi sekunder, sesuai dengan alat-alat ukur atau alat
pengaman.
Besarnya kapsitas tegangan pada trafo tegangan tergantung besarnya
tegangan yang akan dideteksi, dan tegangan sekunder besarnya tergantung batasan
tegangan pada peralatan pengaman atau alat ukur.

4.2.7. Unit Thyristor


Thyristor berfungsi sebagai swithcing mengontrol tegangan eksitasi agar
tetap stabil pada nominal yang diinginkan. Penyalaan thyristor di atur oleh AVR
secara otomatis.

4.3. Prinsip Kerja Sistem Eksitasi Generator PLTG Teluk Lembu


Sistem eksitasi generator sinkron PLTG Teluk Lembu Unit 2
menggunakan sistem eksitasi bertingkat, dimana terdapat main exciter dan pilot
exciter. Main exciter merupakan eksitasi utama untuk membangkitkan tegangan

34
generator sinkron. Sedangkan pilot exciter merupakan eksitasi untuk
membangkitkan tegangan generator eksitasi ( main exciter ).
Urutan kerja dari sistem eksitasi generator sinkron PLTG Teluk Lembu
adalah sebagai berikut :

Gambar 4.4 Sistem Eksitasi

1. Pada saat kondisi start up, dimana tegangan output generator blum ada
sumber eksitasi diambil pilot exciter
2. Saat kecepatan generator telah mencapai 20% putaran kecepatan
Nominal, eksitasi dari output main exciter akan masuk.
3. Selanjutnya generator akan terjadi pengasutan. Putaran kecepatan
generator telah mencapai 50% dari tegangan putaran kecepatan nominal,
sumber arus eksitasi dari pilot exciter akan diambil alih oleh trafo
eksitasi.
4. Output dari trafo eksitasi yang berupa tegangan AC disearahkan oleh
Thyristor menjadi tegangan DC.
5. Agar tegangan output generator tetap setabil 11 KV. AVR akan
mengatur penyalaan thyristor sesuai dengan kebutuhan eksitasi
generator.

35

Anda mungkin juga menyukai