PEMBAHASAN
26
Pada sistem eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul apabila terjadi
gangguan hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rortor, serta apabila ada
beberapa dioda yang mengalami kerusakan, maka solusi nya adalah melakukan
pergantian dimana unit harus dimatikan terlabih dahulu, kejadian ini menimbulkan
distorsi medan magnet pada generator yang selanjutnya menimbulkan vibrasi
(getaran) berlebihan pada unit pembangkit. Sebagai contoh yang menggunakan
brushlees untuk sistem eksitasi adalah generator PLTG Teluk Lembu 2 x 21.6 MW.
27
Min Ambrent Temp -15 °C
Grease Quantity DE 50 g
Grease Quantity NDE 50 g
Grease Type BEM 41-141
Relubrication 1000 h
28
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu stator dan rotor, dimana stator bagian diam yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik dan rotor bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksi ke stator.
Kumparan medan adalah kumparan yang diberi arus DC sehungga
membangkitkan medan magnit. Medan magnit itu menimbulkan flux magnit,
sedangkan kumparan yang lain membangkitkan gaya gerak listrik. Generator kutub
dalam ialah apabila kumparan medan terletak pada rotor dan kumparan jangkar
terletak padastator nya. Generator kutub luar ialah apabila kumparan medan terletak
pada statornya dan kumparan jangkar terletak pada rortornya atau kumpran jangkar
berputar.
Pada generstor AC sinkron, stator ditempatkan pada rumah (krangka) yang
diberikan isolasi. Stator terbuat dari leminasi inti-besi yang diberikan slot sebagai
tempat untuk kumparan. Tujuan menggunakan leminasi inti-besi adalah untuk
mengurangi rugi-rugiarus eddy (eddy current )
Generator kecepatan tinggi atau tipe turbo mempunyai rotor slider seperti
yang ditujukan dalam gambar dirancang untuk bekerja pada 3000 rpm. Konstruksi
silinder penting dalam mesin kecepatan tinggi karena tipe kutub sepatu sukar dibuat
untuk menahan tekanan pada kecepatan tinggi. Generator sinkron dengzn
konstruksi rotor silinder digerakan oleh turbin uap atau gas. Pada rotor silinder,
kumparan rotor disusun secara khusus untuk mendapatkan fluks terdistribusi secara
sinusoidal. Untuk tipe generator dengan kutub internal ( internal pole generator ),
suplai DC yang dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk
menghasilkan medan magnet merupkan eksitasi daya rendah.
Untuk itu dalam hal ini PLTD/G Teluk Lembu menggunakan rotor tipe
silinder.
29
Gambar 4.1. Rotor tipe silinder
30
akan menghasilkan medan magnet putar. Medan magnet putar ini akan memotong
kumparan jangkar yang berada di stator. Oleh karena adanya perubahan fluks
magnetik pada tiap waktunya maka pada kumparan jangkar akan mengalir
gayagerak listrik yang diinduksikan oleh rotor. Besarnya GGL yang dibangkitkan
adalah :
𝑑∅
ε = - 𝑑𝑡
31
4.2.2. Rotating Diode
Rotating diode merupakan rangkaian penyearah gelombang penuh tiga
fasa dua arah kirim kembali. Setiap fasa mempunyai dua pasang rectifier sebagai
jalan keluar masuknya arus. Jadi total semua rectifier untuk tiga fasa yang
dipergunakan adalah 18 buah karena pada tiap-tiap fasa memiliki sembilan buah
kirim dan masuk tegangan dari generator AC yang berfungsi sebagai penguat
disearahkan sebagai sumber eksitasi generator utama. Rotating diode dipasang
untuk penyearah tegangan generator agar tetap konstan, terletak pada poros utama.
Pada penyusunan rotating diode terdapat dua tipe dioda yang digunakan, yaitu :
S 1104/SVD/29( dioda forward) mengalir arus (+)
S 1104/SVU/29( dioda reverse) mengalir arus (-)
Dimana sisi negatif dioda harus dihubungkan sesuai dengan sisi negatif
pada cincin rotor. Pada cincin rotor terdapat beberapa titik, dimana 9 titik
dihubungkan pada sembilan dioda pada sisi negatif cinccin, dan 9 titik dihubungkan
pada sembilan dioda pada sisi positif cincin. Pada gambar dibawah ini menunjukan
susunan rangkaian dioda pada rotating diode teluk lembu.
32
4.2.4. Unit AVR ( Automatic Voltage Regulator )
Unit AVR (Automatic Voltage Regulator ) berfungsi untuk menjaga agar
tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap
mengeluarkan tegangan yang selalu setabil tidak terpengaruh pada perubahan
beban yang selalu berubah-ubahdikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan
output generator. Untuk menjaga kesetabilan tegangan digunakan thiristor untuk
mendeteksi tegangan pada eksitasi generator.
Prinsip keja dari AVR adalah mengatur arus penguatan ( eksitasi ) pada
exciter. Apabila tegangan output generator dibawah tegangan nominal tegangan
generator maka AVR akan memperbesar arus penguatan ( eksitasi ) pada exciter.
Dan juga sebaliknya apabila tegangan output generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan ( eksitasi )pada exciter.
Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output generator akan dapat
distabilkan. AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti
alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maksimum yang
bekerja secara otomatis.
Maksud penggunaan AVR pada generator serempak yang trsambung pada
sistem tenaga adalah:
a) Mengatur agar tegangan pada keadaan kerja normal konstan
b) Mengatur besarnya daya reaktif
c) Mempertinggi kapasitas pemuat (charging capasity) saluran transmisi
tanpa beban dengan mengontrol eksitasi sendiri
d) Menekan kenaikan tegangan pada pembuangan beban (load ejection)
e) Menaikan batas daya stabilitas peralihan
4.2.5. Batrai
Batrai merupakan suatu proses pengubahan proses kimia menjadi energi
listrik yang berupa sel listrik. Batrai yang digunakan pada sistem start up eksitasi
generator PLTG adalah batrai basah dengan tegangan 113.1 VDC.
33
4.2.6. Trafo pengukuran
Taransformator yang digunakan untuk sebagai alat bantu pengukuran atau
untuk proteksi pada sisi tegangan tinggi atau tegangan menengah sisi terminal
output penghantar generator adalah menggunakan Transformator Arus ( CT ) dan
Transformator Tegangan (PT ).
a. Transformator Arus
Transformator Arus ( Current Transformator/CT ) berfungsi untuk
menurunkan arus pada sisi tegangan tinggi/menengah maupun rendah, dari
dari arus yang besar menjadi arus yang kecil pada sisi sekunder. Dalam
penggunaannya trafo arus disesuaikan dengan kemampuan arus yang
dideteksi.
b. Transformator Tegangan
Transformator Tegangan ( Current Transformator/CT ) berfungsi untuk
menurunkan tegangan dari tegangan yang besar/tinggi pada sisi primer, menjadi
tegangan yang rendah pada sisi sekunder, sesuai dengan alat-alat ukur atau alat
pengaman.
Besarnya kapsitas tegangan pada trafo tegangan tergantung besarnya
tegangan yang akan dideteksi, dan tegangan sekunder besarnya tergantung batasan
tegangan pada peralatan pengaman atau alat ukur.
34
generator sinkron. Sedangkan pilot exciter merupakan eksitasi untuk
membangkitkan tegangan generator eksitasi ( main exciter ).
Urutan kerja dari sistem eksitasi generator sinkron PLTG Teluk Lembu
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat kondisi start up, dimana tegangan output generator blum ada
sumber eksitasi diambil pilot exciter
2. Saat kecepatan generator telah mencapai 20% putaran kecepatan
Nominal, eksitasi dari output main exciter akan masuk.
3. Selanjutnya generator akan terjadi pengasutan. Putaran kecepatan
generator telah mencapai 50% dari tegangan putaran kecepatan nominal,
sumber arus eksitasi dari pilot exciter akan diambil alih oleh trafo
eksitasi.
4. Output dari trafo eksitasi yang berupa tegangan AC disearahkan oleh
Thyristor menjadi tegangan DC.
5. Agar tegangan output generator tetap setabil 11 KV. AVR akan
mengatur penyalaan thyristor sesuai dengan kebutuhan eksitasi
generator.
35