Anda di halaman 1dari 41

Manajemen Perawatan

Nama : Indramawan
Npm : 2140303042
Jurusan : Teknik Mesin
Materi
01 02 03
Corective Maintanance Preventive Maintanance Predictive Maintanance
(Perawatan Korektif) You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here

04 05
RCM TPM
You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here
01
Corective Maintenance
Pemeliharaan Korektif
Pengertian corrective maintenance secara
umum dan menurut para ahli
Corrective Maintenance (CM), atau CM dilakukan untuk
pemeliharaan korektif, adalah tindakan mengembalikan peralatan atau
perbaikan atau perawatan yang dilakukan sistem ke kondisi operasional yang
setelah suatu peralatan atau sistem normal setelah terjadi masalah atau
mengalami kerusakan atau kegagalan kegagalan. Berikut adalah
sehingga tidak dapat berfungsi dan pengertian corrective maintenance
memproduksi dengan baik dan benar. menurut para ahli :
Menurut para ahli

Menurut Mulyadi (2009) Menurut Prasetyo (2013)


Dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Dalam bukunya yang berjudul "Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan," Corrective Maintenance (CM) adalah Industri," Corrective Maintenance (CM) adalah
tindakan perbaikan yang dilakukan setelah peralatan kegiatan perbaikan yang dilakukan pada peralatan
atau sistem mengalami kerusakan atau kegagalan industri setelah terjadi kerusakan atau kegagalan.
untuk mengembalikan ke kondisi operasional yang Tujuan utama dari CM adalah untuk memulihkan
normal. peralatan tersebut agar dapat berfungsi kembali
dengan baik.
Menurut Juran and De Feo
(2010)
Dalam buku mereka yang berjudul "Juran's Quality
Handbook," Corrective Maintenance (CM) adalah
salah satu bentuk perawatan yang dilakukan
sebagai tanggapan terhadap kegagalan atau
masalah yang terjadi pada produk atau peralatan.
Tujuan CM adalah untuk memperbaiki masalah
tersebut dan memastikan agar produk atau
peralatan tersebut dapat digunakan kembali dengan
efektif.

Corrective Maintenance biasanya dilakukan setelah adanya laporan kerusakan atau kegagalan,
dan tindakan perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk
mengembalikan peralatan atau sistem ke dalam kondisi operasional yang baik.
Proses Kerja corrective maintenance (CM)

Kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan
yakni menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih untuk melakukan corrective maintenance saja, maka
dahulu, kemudian baru diperbaiki agar fasilitas terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya fasilitas
produksi maupun peralatan yang ada dapat dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga
dipergunakan kembali dalam proses produksi akan menimbulkan efek-efek yang dapat menghambat
sehingga operasi dalam proses produksi dapat kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan
berjalan lancar dan kembali normal. maupun gangguan secara tiba-tiba pada fasilitas
produksi yang dipakai perusahaan.
Proses Kerja corrective maintenance (CM)

Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih


murah biayanya dibandingkan tindakan preventive
Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat
maintanance (PM) Namun, saat kerusakan terjadi selama
mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan kegiatan
proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan
preventive maintenance. Diperlukan juga adanya pertimbangan
mengalami peningkatan akibat terhentinya proses produksi.
bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal
Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan akan
dan termasuk dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM
membengkak pada saat terjadinya kerusakan tersebut. Dengan
akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan CM.
demikian, dapat disimpulkan bahwa tindakan ini lebih
memusatkan permasalahan setelah permasalahan itu terjadi,
bukan menganalisa masalah untuk mencegahnya agar tidak
terjadi.
Corrective Maintenance dapat dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time to repair ini
meliputi beberapa aktivitas yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup, antara lain :

Preparation time Active Maintenance time Delay Time (Logistic time)


Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan Waktu yang diperlukan untuk melakukan Waktu yang dibutuhkan untuk
seperti mencari orang untuk pekerjaan, pekerjaan tersebut. Meliputi waktu untuk menunggu komponen dalam
travel, peralatan sudah dipenuhi atau mempelajari repair charts sebelum actual repair mesin untuk diperbaiki.
belum dan tes perlengkapan. dimulai dan waktu yang dihabiskan dalam
menverifikasi bahwa kerusakan tersebut sudah
diperbaiki. Kemungkinan juga meliputi waktu
untuk post-repair documentation ketika hal
tersebut harus diselesaikan sebelum
perlengkapan tersedia. Contohnya Aircraft.
Alasan Pentingnya Corrective Maintenance

Corrective Maintenance (CM) memiliki peran penting dalam menjaga


keberlangsungan operasional peralatan dan sistem. Pentingnya CM
terletak pada kemampuannya untuk merespons dan memperbaiki
kerusakan atau kegagalan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
Dengan melakukan CM secara efisien, perusahaan dapat menghindari
kerugian produksi yang disebabkan oleh downtime yang tidak
terduga, menjaga keandalan peralatan, serta memperpanjang umur
pakai peralatan. Selain itu, CM juga dapat membantu dalam
identifikasi akar penyebab masalah, yang pada gilirannya
memungkinkan perbaikan proaktif untuk mencegah kerusakan serupa
di masa depan. Dengan demikian, CM berperan kunci dalam menjaga
produktivitas dan efisiensi operasional suatu organisasi.
Langkah-Langkah dalam
Melakukan Corrective
Maintenance
Langkah-langkah dalam melakukan Corrective
Maintenance (CM) melibatkan proses perbaikan
peralatan atau sistem setelah terjadi kerusakan
atau kegagalan. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam melakukan CM:
Identifikasi Kerusakan Evaluasi Dampak Perencanaan Perbaikan
Langkah pertama adalah Setelah kerusakan diidentifikasi, penting Selanjutnya, perencanaan
mengidentifikasi dengan jelas untuk mengevaluasi dampaknya terhadap perbaikan harus dilakukan. Ini
kerusakan atau kegagalan yang terjadi operasional keseluruhan. Ini termasuk mencakup menentukan sumber
pada peralatan atau sistem. Ini bisa menilai potensi kerugian produksi, daya yang diperlukan, seperti
melibatkan pemeriksaan visual, keselamatan, dan biaya yang terkait suku cadang dan tenaga kerja,
analisis data, atau laporan dari dengan kerusakan tersebut. serta menentukan rencana
pengguna peralatan. tindakan yang detail.
Perbaikan Pengujian dan Verifikasi Dokumentasi
Tahap perbaikan melibatkan pelaksanaan Setelah perbaikan selesai dilakukan, Semua langkah-langkah yang
tindakan perbaikan yang telah peralatan atau sistem perlu diuji dan diambil selama proses CM harus
direncanakan. Ini bisa mencakup diverifikasi untuk memastikan bahwa didokumentasikan dengan baik.
penggantian komponen yang rusak, kerusakan telah diperbaiki dengan baik. Ini termasuk catatan mengenai
perbaikan mekanis atau elektrik, atau Hal ini mencakup pengujian fungsional identifikasi kerusakan, rencana
tindakan lain yang diperlukan untuk dan pengukuran kinerja untuk perbaikan, tindakan yang
mengembalikan peralatan atau sistem ke memastikan segala sesuatu berjalan diambil, dan hasil pengujian.
kondisi operasional yang normal. dengan benar.
Pelaporan dan Evaluasi Pencegahan

Setelah CM selesai, penting untuk


memberikan laporan kepada pihak Sebagai langkah terakhir,
terkait, seperti manajemen atau perusahaan dapat mengambil
departemen terkait. Selain itu, proses CM tindakan pencegahan berdasarkan
perlu dievaluasi untuk memahami pelajaran yang didapat dari proses
penyebab kerusakan dan memutuskan CM. Ini bisa mencakup perbaikan
apakah tindakan pencegahan lebih lanjut proaktif atau perawatan rutin untuk
diperlukan untuk mencegah kerusakan mencegah kerusakan yang serupa.
serupa di masa depan.

Langkah-langkah ini membantu dalam menjalankan Corrective Maintenance secara


efisien dan memastikan peralatan atau sistem dapat kembali beroperasi dengan baik
setelah mengalami kerusakan atau kegagalan.
Keuntungan dari Corrective Maintenance
Corrective Maintenance (CM) memberikan beberapa keuntungan yang signifikan
bagi organisasi. Pertama, CM lebih fokus pada perbaikan yang diperlukan ketika
ada kerusakan, sehingga dapat mengurangi biaya operasional harian yang terkait
dengan pemeliharaan preventif yang mungkin tidak diperlukan. Kedua, CM
memungkinkan organisasi untuk memaksimalkan umur pakai peralatan dengan
tidak membuang-buang sumber daya pada tindakan perawatan rutin yang
mungkin tidak dibutuhkan. Selain itu, CM memungkinkan pemantauan yang
lebih baik terhadap kinerja peralatan, sehingga masalah dapat diidentifikasi dan
diperbaiki secara tepat waktu, mengurangi potensi kerugian produksi. Akhirnya,
dengan fokus pada perbaikan saat terjadi masalah, organisasi dapat merespons
secara lebih fleksibel terhadap kondisi operasional yang berubah dan berpotensi
meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
02
Preventive Maintenance
Pemeliharaan preventif
Pengertian Preventive Maintanance secara
umum dan menurut para ahli
Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan
adalah pemeliharaan yang perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
dilakukan secara terjadwal, kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan
umumnya secara periodik, kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas
dimana sejumlah tugas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi.
pemeliharaan seperti inspeksi, Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan
perbaikan, penggantian, (preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya
pembersihan, pelumasan dan dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap
penyesuaian dilaksanakan dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada
setiap saat.
Menurut para ahli

Menurut Richard D. Irwin Menurut James V. Calitri


Preventive Maintenance adalah suatu Preventive Maintenance adalah
tindakan pemeliharaan yang dilakukan serangkaian aktivitas perawatan
secara berkala dan terjadwal untuk yang dilakukan secara berkala
menghindari kerusakan atau kegagalan untuk menjaga peralatan agar tetap
mesin atau peralatan. Sumber: Richard beroperasi dalam kondisi optimal
D. Irwin, "Industrial Maintenance dan mencegah kerusakan yang
Management," 1979. dapat mengganggu proses
produksi. Sumber: James V. Calitri,
"Maintenance Management and
Engineering Handbook," 2009.
Menurut John Moubray
Preventive Maintenance adalah perawatan yang
direncanakan dan terjadwal yang dilakukan
untuk mencegah kegagalan peralatan,
mengidentifikasi dan mengatasi masalah
potensial, dan memperpanjang umur peralatan.
Sumber: John Moubray, "Reliability-Centered
Maintenance," 1997

Preventive Maintenance memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan operasi dan produktivitas
perusahaan, mengurangi kerusakan, serta menghemat biaya perbaikan darurat. Ini juga membantu dalam
memperpanjang masa pakai peralatan dan sistem, serta meningkatkan keamanan operasi.
Manfaat Preventive Maintenance

Menurunkan harga Memperkecil overhaul Mengurangi Memperkecil hilangnya


satuan dari produk (turun mesin). kemungkinan reparasi gaji – gaji tambahan
pabrik. berskala besar. akibat penurunan mesin
(overhaul).

Mengurangi biaya Memperkecil Meminimalkan


kerusakan / pergantian kemungkinan produk- persediaan suku cadang.
mesin. produk yang rusak.
Tujuan Preventive Maintenance
1
1 Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi
. bahwa sebuah asset memiliki titik kritis penggunaan (critical wear
point) dan mungkin akan mengalami kerusakan.
1 Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi
2 peralatan selalu dalam keadaan sehat.
1. Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta
3 meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
. Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan
1 membuat aktivitas pemeliharan peralatan.
4 Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.
.
1
5
.
Proses Preventive Maintenance
1
1 Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang perawatan, kegagalan,
. dan penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan)
1 Semua jenis kegiatan predictive. Termasuk inspeksi, melakukan
2 pengukuran,inspeksi part untuk kualitas, analisis pelumas, temperature,
. getaran, kebisingan, pencatatan semua data dari kegiatan predictive untuk
1 trend analysis
3 Perbaikan minor (30 menit), dorongan yang besar kearah produktivitas
. Writing up setiap kondisi yang memerlukan perhatian khusus , yang
1 berpotensial kearah kegagalan.
4 Penjadwalan dan pelaksanaan perbaikan yang dinstruksikan.
1. Menggunakan frekuensi dan severity kegagalan untuk meningkatkan PM
5 task list.
1. Training dan upgrading kemampuan system PM.
6
1.
7
.
03
Predictive Maintenance
Pemeliharaan prediktif
Pengertian Predictive Maintenance secara
umum
Predictive maintenance adalah metode pemeliharaan yang menggunakan analisis data
dan teknologi canggih untuk memprediksi kemungkinan kerusakan atau kegagalan
mesin atau peralatan. Dalam predictive maintenance, sensor-sensor dipasang pada
peralatan yang diawasi dan data yang dikumpulkan secara terus-menerus.

Data ini kemudian dianalisis menggunakan algoritma dan teknik machine learning
untuk mengidentifikasi pola, tren, dan anomali yang dapat mengindikasikan
kemungkinan kerusakan di masa depan.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan dapat mengambil tindakan preventif
sebelum terjadinya kegagalan, seperti melakukan perbaikan atau pemeliharaan
terjadwal yang dapat menghindari kerugian akibat downtime tidak terduga,
meningkatkan efisiensi operasional, dan memperpanjang umur peralatan.

Predictive maintenance juga dapat membantu perusahaan dalam melakukan


perencanaan yang lebih baik, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
mengurangi biaya pemeliharaan secara keseluruhan.

Dengan demikian, predictive maintenance menjadi alat yang berharga dalam dunia
industri untuk meningkatkan keandalan dan kinerja peralatan serta mengurangi risiko
kerusakan yang dapat merugikan perusahaan.
Tujuan Predictive Maintenance
Mencegah kerusakan yang tidak terduga Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Dengan menggunakan analisis data Dengan pemeliharaan prediktif,
dan prediksi, predictive maintenance perusahaan dapat merencanakan
membantu mengidentifikasi indikasi pemeliharaan berdasarkan kondisi
awal kerusakan atau kegagalan pada aktual peralatan, bukan hanya
peralatan atau mesin. berdasarkan jadwal terjadwal
Dengan demikian, perusahaan dapat sehingga memungkinkan
mengambil tindakan preventif sebelum penggunaan sumber daya yang
terjadinya kerusakan yang signifikan. lebih efisien, seperti perencanaan
Hal ini membantu mencegah downtime persediaan suku cadang yang lebih
tidak terduga dan kerusakan yang akurat dan alokasi tenaga kerja yang
dapat menyebabkan gangguan efektif. Dengan demikian,
produksi atau layanan. penggunaan sumber daya dapat
dioptimalkan, mengurangi
pemborosan dan biaya yang tidak
perlu.
Meningkatkan Kinerja Operasional Mengurangi Biaya Pemeliharaan
Dengan melakukan pemeliharaan Dengan melakukan pemeliharaan
Berdasarkan prediksi kerusakan, berdasarkan indikasi yang diberikan oleh
perusahaan dapat menjaga peralatan analisis data, perusahaan dapat menghindari
dan mesin dalam kondisi yang optimal pemeliharaan yang tidak perlu. Pemeliharaan
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang tepat waktu dan tepat sasaran
operasional yang lebih baik, termasuk membantu mengurangi biaya pemeliharaan.
efisiensi yang meningkat, produktivitas Selain itu, dengan mencegah kerusakan yang
yang lebih tinggi, dan menjaga umur tidak terduga, perusahaan dapat menghindari
peralatan. Dengan mempertahankan biaya perbaikan yang mahal dan downtime
peralatan dalam kondisi terbaik, yang merugikan.
perusahaan dapat menghindari
gangguan operasional yang dapat
merugikan bisnis.
Peningkatan Keandalan dan Keamanan
Predictive maintenance membantu meningkatkan keandalan peralatan dan
mesin dengan mendeteksi potensi kerusakan sebelum terjadinya kegagalan.
Dengan merawat dan memelihara peralatan secara teratur berdasarkan
indikasi yang diberikan, perusahaan dapat meningkatkan keselamatan dan
mengurangi risiko kecelakaan atau insiden yang terkait dengan kerusakan
peralatan.
Prinsip Kerja Predictive Maintenance

Prinsip kerja predictive maintenance melibatkan


pengumpulan data, analisis, dan pengambilan
keputusan berdasarkan prediksi kerusakan atau
kegagalan pada peralatan atau mesin. Berikut
adalah prinsip kerja dari predictive maintenance:
Prinsip Kerja Predictive Maintenance
Pemantauan Terus-Menerus Pengumpulan Data
Predictive maintenance melibatkan Data yang dikumpulkan oleh
pemantauan terus-menerus sensor-sensor tersebut
terhadap peralatan atau mesin yang direkam dan disimpan untuk
akan dipelihara. Proses predictive dianalisis lebih lanjut. Data ini
maintenance dilakukan dengan mencakup riwayat kinerja
menggunakan sensor-sensor yang peralatan, parameter
dipasang pada peralatan yang operasional, dan informasi
diawasi. Sensor ini mengumpulkan lingkungan lainnya yang dapat
data dan informasi tentang kondisi mempengaruhi kondisi
operasional, suhu, tekanan, getaran, peralatan.
dan parameter lain yang relevan.
Prinsip Kerja Predictive Maintenance
Pemantauan Terus-Menerus Pengumpulan Data
Predictive maintenance melibatkan Data yang dikumpulkan oleh
pemantauan terus-menerus sensor-sensor tersebut
terhadap peralatan atau mesin yang direkam dan disimpan untuk
akan dipelihara. Proses predictive dianalisis lebih lanjut. Data ini
maintenance dilakukan dengan mencakup riwayat kinerja
menggunakan sensor-sensor yang peralatan, parameter
dipasang pada peralatan yang operasional, dan informasi
diawasi. Sensor ini mengumpulkan lingkungan lainnya yang dapat
data dan informasi tentang kondisi mempengaruhi kondisi
operasional, suhu, tekanan, getaran, peralatan.
dan parameter lain yang relevan.
Prinsip Kerja Predictive Maintenance
Analisis Data Prediksi Kerusakan
Data yang terkumpul kemudian Berdasarkan hasil analisis
dianalisis menggunakan teknik data, sistem predictive
analisis data, seperti machine maintenance membuat
learning, statistik, atau algoritma prediksi tentang kemungkinan
prediktif. Analisis data bertujuan untuk terjadinya kerusakan atau
mengidentifikasi pola, tren, dan kegagalan peralatan. Prediksi
anomali dalam data yang ini mencakup estimasi waktu
mengindikasikan kerusakan atau yang tersisa sebelum
kegagalan yang mungkin terjadi di kerusakan, tingkat keparahan
masa depan. kerusakan, dan jenis tindakan
pemeliharaan yang diperlukan.
Prinsip Kerja Predictive Maintenance
Pengambilan Keputusan Tindakan Pemeliharaan
Berdasarkan prediksi kerusakan, Setelah keputusan diambil, tindakan
perusahaan atau operator dapat pemeliharaan yang diperlukan
mengambil keputusan yang tepat dilakukan sesuai dengan
terkait tindakan pemeliharaan. rekomendasi dari sistem predictive
Keputusan ini bisa berupa jadwal maintenance. Tindakan
pemeliharaan, penjadwalan pemeliharaan yang dilakukan
perbaikan, penggantian komponen termasuk perawatan terjadwal,
yang diperlukan, atau tindakan lain penggantian komponen, atau
yang sesuai untuk mencegah atau perbaikan yang diperlukan untuk
mengatasi kerusakan yang telah mencegah kerusakan yang
diidentifikasi. diidentifikasi atau memperbaiki
kondisi yang mempengaruhi kinerja
peralatan.
Prinsip Kerja Predictive Maintenance
Evaluasi dan Iterasi
Setelah tindakan pemeliharaan
dilakukan, sistem predictive
maintenance terus memantau dan
mengumpulkan data untuk
mengevaluasi efektivitas tindakan yang
diambil. Jika diperlukan, model prediksi
dapat diperbarui atau disesuaikan
berdasarkan pengalaman dan
informasi baru yang diperoleh.
04
RCM
Reliability-centered Maintenance
Pengertian RCM
RCM adalah pendekatan yang didasarkan pada risiko untuk menentukan strategi perawatan
yang optimal. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap fungsi dan kegagalan potensial dari
peralatan, dan menentukan perawatan yang paling efektif berdasarkan pada risiko dan
dampaknya terhadap operasional dan keselamatan. dari beberapa definisi RCM merupakan suatu
proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dikerjakan untuk menjamin setiap aset
fisik tetap bekerja sesuai yang diinginkan atau suatu proses untuk menentukan perawatan yang
efektif. Gambar disamping merupakan perawatan yang efektif yang dimana melakukan
perbaikan dudukan ataupun pondasi pada pompa yang dimana bertujuan untuk mengurangi
Mercury
getaran yang dihasilkan serta kegagalan fungsi pada pompa tersebut.
Prinsip kerja
Mengutamakan keseluruhan fungsi sistem di atas satu
komponen tunggal. Jadi, RCM akan mencari tahu apakah
mesin bisa menjalankan fungsi utama jika ada satu
komponen ada yang gagal. - Memelihara fungsi sistem,
bukan hanya memelihara satu alat.
05
TPM
Total Produktive maintanance
Pengertian TPM
TPM adalah pendekatan yang menekankan partisipasi
semua anggota tim dalam perawatan peralatan.
Fokusnya adalah pada mencegah kegagalan, mengurangi
pemborosan, dan meningkatkan produktivitas dengan
mengoptimalkan kinerja peralatan. TPM melibatkan
pemeliharaan preventif, partisipasi operator, pelatihan,
dan peningkatan proses kerja.
Metode untuk meningkatakan produktivitas di area
kerja dengan cara membuat proses tersebut lebih reliable
dan lebih efisien.
Prinsip kerja TPM
Prinsip dalam penerapan TPM adalah operator
harus mampu melakukan pemeliharaan dan
perbaikan ringan apabila terjadi masalah pada
mesin, dengan demikian masalah akan dengan
cepat teratasi sebelum bertambah kompleks.
Operator harus menerapkan sikap 5R (ringkas, rapi,
resik, rawat, dan rajin) dalam menggunakan
peralatan.
TERIMA KASIH
AGGUN DALAM MORAL UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL, mari berlomba-lomba dalam
kebaikan demi mewujudkan akademisi islam yang
berakhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai