Anda di halaman 1dari 34

PERCOBAAN NO.

01
PEMERIKSAAN KADAR AIR
1. Maksud :
Percobaan dimaksudkan untuk mengetahui kadar air dari suatu contoh tanah. Kadar
air tanah adalah perbandingan antara berat air yang di kandung tanah dan berat
kering tanah, yang dinyatakan dalam persen.

2. Alat :
a. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105⁰ - 110⁰ C.

b. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang – kurangnya :


- 0,01 gram untuk berat kurang dari 100 gram.
- 0,10 gram untuk berat antara 100 gram – 1000 gram.
- 1 gram untuk berat lebih dari 1000 gram.

1
c. Desikator.

d. Cawan timbang bertutup dari alumunium.

3. Benda uji :
Tanah sudah terusik ” Disturbed Sample” berasal dari Godean dengan no. contoh B
titik 15 kedalaman 3,00 m.

4. Pelaksanaan :
Pelaksanaan pengujian kadar air adalah sebagai berikut :
a. Cawan timbangan dibersihkan dan ditimbang didapat beratnya = W1.
b. Contoh tanah dimasukkan kedalam cawan timbang, kemudian ditutup dan
ditimbang maka didapat beratnya = W2.
c. Dalam keadaan terbuka cawan yang berisi tanah tersebut dimasukkan dalam
oven selama sekitar 12 jam, agar tanah dapat menjadi kering.

2
d. Setelah tanah cukup kering, dikeluarkan dari oven kemudian dimasukkan
kedalam desikator agar menjadi dingin, kemudian ditimbang didapat beratnya =
W3.
e. Setelah data didapat kemudian dihitung sehingga diperoleh harga kadar airnya.
Pemeriksaan kadar air dilakukan terhadap 3 benda uji dan dihitung harga rata-
ratanya.
5. Hitungan :
Rumus kadar air:
berat air
W = berat tanah kering  100%

W2 - W3
=  100%
W3 - W1
Dengan  w = kadar air
W1 = berat cawan kosong
W2 = berat cawan + tanah basah
W3 = berat cawan + tanah kering

TABEL PEMERIKSAAN KADAR AIR

Asal Tanah : Kulonprogo Tanggal : 29-31 Januari 2019


No.Contoh : Petugas : Kelompok
Kedalaman :
Jenis Tanah :

No No. Cawan Timbang 51 65 46


1 Berat cawan kosong w1 gram 25,28 23,42 24,49
2 Berat cawan + tanah basah w2 gram 74,43 86,53 80,07
3 Berat cawan + tanah kering w3 gram 64,80 74,58 69,41
4 Berat air (w2-w3) 9,63 11,95 10,36
5 Berat tanah kering (w3-w1) 39,52 51,16 44,92
6 Kadar air (w2-w3)/(w3-w1)x100% 24,367 23,358 23,731
Kadar air rata-rata 23,818

3
PERCOBAAN NO. 02
PENENTUAN BERAT JENIS TANAH
1. Maksud :
Maksud percobaan adalah menentukan berat jenis contoh tanah. Berat jenis tanah
adalah perbandingan antara berat butir-butir dengan berat air destilasi di udara
dengan volume yang sama dan pada temperature tertentu. Biasanya diambil untuk
temperatur 27,5˚C.
2. Alat/bahan :
a. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan dengan tutup (dari gelas)
yang berlubang kapiler, dengan kapasitas 50 cc atau lebih besar.

b. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram.

c. Air destilasi bebas udara (dalam ‘wash bottle).

4
d. Oven dengan suhu dapat diatur pada 105˚ - 110˚C.

e. Desikator.

f. Thermometer.

5
g. Cawan porselen (morter) dengan pestel (penumbuk berkepala karet) untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir-butir tanpa merusak butir-butirnya
sendiri.

h. Alat vacum atau kompor.

3. Benda uji :

Tanah sudah terusik (“Disturbed Sample”) berasal dari Godean dengan no. contoh B
titik 15 kedalaman 3,00m.

4. Pelaksanaan :

A. Piknometer dibersihkan luar-dalam dan dikeringkan, kemudian ditimbang (= W1).

B. Contoh tanah dihancurkan dalam cawan porselen dengan menggunakan pestel,


kemudian dikeringkan dalam oven. Ambil tanah kering dari oven dan langsung
didinginkan dalam desikator. Setelah dingin dari desikator segera dimasukkan
dalam piknometer sebanyak kira-kira 10 gram. Piknometer dengan tutupnya
berisitanahditimbang (= W2).

C. Isikan air ±10cc kedalam piknometer, sehingga tanah terendam sepenuhnya dan
biarkan 2-10 jam.

6
D. Tambahkan air destilasi sampai kira-kira 1/2 atau 2/3 penuh. Udara yang
terperangkap diantara butir-butir harus dihilangkan, yang dapat dilakukan dengan
salah satucara :

a. Piknometer bersama air dan tanah dimasukkan dalam bejana tertutup yang dapat
divacum dengan pompa-vacum (tidak melebihi 100mm Hg), sehingga gelembung-
gelembung udara keluar dan air menjadi jernih.

b. Piknometer direbus dengan hati-hati sekitar 10 menit dengan sekali-sekali


piknometer dimiringkan untuk membantu keluarnya udara. Kemudian didinginkan.

c. Piknometer ditambah air destilasi sampai penuh dan ditutup. Bagian luar
piknometer dikeringkan dengan kain kering. Setelah itu piknometer berisi tanah
dan air ditimbang (= W3). Air dalam piknometer diukur suhunya dengan
thermometer (= t˚C).
d. Piknometer dikosongkan dan dibersihkan, kemudian diisi penuh dengan air
destilasi bebas udara, ditutup, diluarnya dikeringkan dengan kain kering.
Piknometer penuh air ditimbang (= W4).

5. Perhitungan :
A W2 - W1
Beratjenis G = =
C (W2 - W1) - (W3 - W4)
Dengan :
W1 = Berat piknometer kosong (gram).
W2 = Berat piknometer + tanahkering (gram).
W3 = Berat piknometer + tanah + air (gram).
W4 = Berat piknometer + air (gram).

7
TABEL PENENTUAN BERAT JENIS TANAH

Asal Tanah : Kulon progo Tanggal :29-31 Jan 2019


No.Contoh : Petugas : Kelompok
Kedalaman :
Jenis Tanah :

No. No. Cawan Timbang 3 9


1 Berat piknometer kosong w1 gram 24,40 36,69
2 Berat piknometer + tanah Kering w2 gram 34,40 46,69
3 Berat piknometer + tanah + Air w3 gram 54,48 55,42
4 Berat piknometer + air w4 gram 49,64 48,79
5 Temperatur̊C 26 26
6 A = w2 - w1 , gram 10 10
7 B = w3 - w4 , gram 4,84 6,63
8 C = A - B , gram 5,16 3,47
9 Berat jenis, G1=A/C 1,93 2.88
10 G untuk 27,5 = G1 x (b.j air t)/(b.j air 27,5) 1,82 2,72
11 Rata-rata harga G 2,27

8
PERCOBAAN NO. 03
PEMERIKSAAN BATAS CAIR

5. Maksud :
Maksud percobaan dalam menentukan batas cair tanah. Batas cair suatu tanah adalah
kadar air tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan platis.
6. Alat/bahan :
i. Alat batas cair casagrande.

j. Alat pemberat (grooving tool).

k. Cawan porselen (morter) dengan pestel (penumbuk berkepala karet) untuk


menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir-butir tanpa merusak butir-butirnya
sendiri.

l. Spatel.

9
m. Saringan no.40

n. Air destilasi dalam botol cuci.

o. Alat-alat pemeriksaan kadar air.

7. Benda uji :

10
Tanah sudah terusik(“Disturbed Sample”)berasal dari Godean dengan no. contoh B
titik 15 kedalaman 3,00m.

8. Pelaksanaan :

1. Persiapan alat
a. Periksa alat casagrande yang akan digunakan,bahwa alat dalam keadaan
dan dapat bekerja dengan baik,baut-baut tidak longgar.
b. Periksa bahwa apabila pegangan diputar,mungkin akan terangkat setinggi 1
cm,gunakan pegangan alat pemberat sebagai pengukur.

2. pelaksanaan
a. Tarulah contoh tanah dalam mangkok perselen, campur rata dengan air destilasi
sebanyak kira-kira 15cc – 20 cc. aduk, tekan dan tusuk-tusuk, tambah air lagi.

b. Apabila adukan tanah ini telah merata, dan kebasannya telah menghasilkan sekitar
30-40 pukulan pada percobaan, tarulah sebagian adukan tanah tersebut dalam
mangkok casagrande, gunakan spatel, sebar dan tekan dengan baik, sehingga tidak
terperangkap gelembung udara dalam tanah.

c. Dengan alat pemberat buatlah alur lurus pada garis tengah mangkok searah dengan
sumbu alat, sehingga tanah terpisah menjadi dua bagian secara simetris.

d. Segera gerakkan pemutar sehingga mangkok terangkat dan jatuh pada alasnya
kecepatan 2 putaran perdetik sampai kedua bagian tanah bertemu sepanjang kira-
kira 12,7mm (Error: Reference source not found”).
e. Pada percobaan sebelumnya, jumlah pukulan yang diperlukan harus antara 30
sampai 40 kali.
f. Cucilah mangkok casagrande dengan air kemudian keringkan dengan kain kering.
g. Ambilah segera dari mangkok sebagian tanah dengan menggunakan spatter secara
melintang tegak lurus alur termasuk bagian tanah yang saling bertemu.
h. Ambilah sisa tanah yang masih ada dalam mangkok dan kembalikan ke cawan
perselen, tambah lagi dengan air secara merata.
i. Ulangi pekerjaan pada a, b, c, d1, e dan f sehingga diperoleh 3 atau 4 data
hubungan antara kadar air dan jumlah pukulan diantara 15-35 pukulan dengan
masing-masing selisihnya hampir sama.

5. Perhitungan :
a. Jumlahpukulan ( n = 10 )

11
W2 - W3
Kadar air =W = X 100%
W3 - W1
Dengan :
W = Kadar air %
W1 = Berat cawan kosong (gram).
W2 = Berat cawan + tanah basah (gram).
W3 = Berat cawan + tanah kering (gram).
W2 – W3 ( A ) = Berat air (gram).
W3 – W1 ( B ) = Berat tanah kering (gram)

TABEL PEMERIKSAAN BATAS CAIR

Asal Tanah : Kulonprogo Tanggal : 29-31 Jan 2019


No.Contoh : Petugas : Kelompok
Kedalaman :
Jenis Tanah :

1 No. Percobaan 1 2 3 4
2 Jumlah Pukulan 17 21 29 35
3 No. cawan kosong 144 78 6 38 132 118 125
Berat cawang
4 w1 gram 20,30 22,84 22,10 23,43 21,58 24,13 22,92
kosong
Berat cawang +
5 w2 gram 53,00 53,80 55,82 53,52 55,33 56,41 60,66
Tanah basah
Berat cawang +
6 w3 gram 41,62 43,17 45,90 43,56 44,22 45,88 48,63
Tanah kering
A=(w2 -
7 Berat air 11,38 10,63 9,92 9,96 11,11 10,53 12,03
w3)
B=(w3 -
8 berat tanah kering 21,32 20,33 23,80 20,13 22,64 21,75 25,71
w1)
W=A/B X
9 kadar air 53,377 52,287 44,663 49,478 49,072 48,413 46,791 4
100%
10 kadar air rata-rata 52,832 46,867 48,742 47,883

Batas Cair = LL =
Dari data tersebut dapat digambar grafik hubungan antara kadar air sebagai
ordinat (dalam persent dengan skala biasa) dengan jumlah pukulan sebagai absis (dalam
skala logarima).Tarik garis penghubung tersebut dengan garis vertical pukulan.

GRAFIK PEMERIKSAAN BATAS CAIR

12
PERCOBAAN NO. 04

13
BATAS PLASTIS DAN INDEX PLASTISITAS
9. Maksud :
Maksud percobaan adalah untuk menentukan batas plastis sesuatu tanah.Batas plastis
tanah adalah kadar air minimum (dinyatakan dalam persen) bagi tanah tersebut yang
masih dalam keadaan plastis.Tanah ada pada keadaan plastis, apabila tanah digiling
menjadi batang-batang berdiameter 3 mm mulai menjadi retak-retak.Index plastisitas
sesuatu tanah adalah bilangan (dalam persen) yang merupakan selisih antara batas
cair dan batas plastis.
10. Alat/bahan :
a. Cawan porselen (morter) dengan pestel (penumbuk berkepala karet) untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir-butir tanpa merusak butir-butirnya
sendiri.

b. Spatel.

c. Pelat kaca.

d. Saringan no.40.

14
e. Batang kawatError: Reference source not found 3mm untuk ukuran pembanding.

f. Alat-alat pemeriksaan kadar air.

11. Benda uji :

Tanah sudahterusik (“Disturbed Sample”) berasaldariGodeandenganno.contoh B


titik15 kedalaman 3,00m.
12. Pelaksanaan :

E. Taruhlah contoh tanah dalam cawan porselen,campur air sedikit demi sedikit aduk
sampai merata benar-benar, kadar air tanah yang diberikan adalah sampai tanah
bersifat cukup plastis dan dapat mudah dibentuk menjadi bola dan tidak terlalu
melekat pada jari,bila ditekan dengan jari.

15
F. Remas dan bentuklah menjadi bentuk bola atau bentuk ellips dari contoh tanah
seberat sekitar 8 gram(diameter Error: Reference source not found 13
mm).Gilinglah benda uji ini diatas pelat kaca yang terletak pada bidang mendatar
dibawah jari-jari tangan dengan tekanan secukupnya sehingga akan terbentuk
batang-batang yang diameternya rata.Gerakan menggiling tanah gunakan
kecepatan kira-kira tiap ½ detik satu gerakan maju dan mundur.

G. Bila pada penggilingan diameter batang telah menjadi sekitar 3 mm dan ternyata
batang masih licin, ambil dan potong-potong 6 atau 8 bagian,kemudian remas
seluruhnya antara ibu jari dan jari-jari lain dari kedua tangan sampai
homogeny,selanjutnya giling lagi seperti tadi.Jika digiling menjadi batang
berdiameter 3 mm,ternyata batangnya masih licin,ulangi lagi remas bentuk menjadi
bola lagi dan giling lagi,dst. Sampai batang tanah tampak retak-retak dan tidak
dapat digiling menjadi batang yang lebih kecil (meskipun belum mencapai
diameter 3 mm).

H. Kumpulkan tanah yang retak-retak atau terputus-putus tersebut dan segera kerjakan
pemeriksaan kadar airnya.

13. Perhitungan :

Batas plastis = PL
W2 - W3
Kadar air = W = X 100%
W3 - W1
Dengan :
W = Kadar air %
W1 = Berat cawan kosong (gram).
W2 = Berat cawan + tanah basah (gram).
W3 = Berat cawan + tanah kering (gram).
W2 – W3 ( A ) = Berat air (gram).
W3 – W1 (B)=Berattanahkering (gram).

TABEL PEMERIKSAAN BATAS PLASTIS

16
Asal Tanah : Kulon progo Tanggal : 29-31 Jan 209
No.Contoh : Petugas : Kelompok 9
Kedalaman :
Jenis Tanah :

1 No. cawan timbang 108 260 107


2 berat cawan kosong w1 gram 24,50 24,3 25,05
berat cawan + tanah
3 basah w2 gram 31,70 29,21 30,07
berat cawan + tanah
4 kering w3 gram 29,90 28,50 29,40
A=(w2 - w3)
5 berat air gram 1,80 0,71 0,67
B=(w3 - w1)
6 berat tanah kering gram 5,40 4,20 4,35
W=A/B X
7 kadar air 100% 33,33 16,90 15,40
8 kadar air rata-rata 21,87

17
PERCOBAAN NO. 05
PEMERIKSAAN BATAS SUSUT
1. Maksud :

Percobaan dimaksudkan untuk menentukan data dari sesuatu tanah subgrade yang
meliputi :batas susut, angka susut, susut volumetric dan susut linear.
2. Alat / bahan:
a. Cawan porselen(morter) dengan pestel (penumbuk berkepala karet) untuk
menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir-butir tanpa merusak butir-
butirnya sendiri.

b. Spatel.

c. Cawan susut dari porselen atau monel.


d. Pisau perata (straight edge).

18
e. Alat pengukur volume tanah yang terdiri atas mangkok gelas, pelas gelas
dengan 3 paku.
f. Gelas ukuran 25cc.

g. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gram.

3. Benda uji :

Tanah sudah terusik (“Disturbed Sample”) berasal dari GODEAN dengan no.
contoh B titik 15 kedalaman 3,00m.
4. Pelaksanaan:
1. Taruh contoh tanah pada cawan porselen dan aduk secara baik sampai betul-
betulmeratadengan air destilasi secukupnya, sehingga mengisi semua pori tanah
dan jangan sampai udara terperangkap didalamnya.
2. Tentukan berat dan volume cawan susut. Bersihkan cawan, kemudian timbang
dan catat beratnya untuk menentukan volume cawan, tarulah cawan dalam
mangkok porselen, isi dengan air raksa sampai penuh. Tekan dengan pelat gelas
rata di atas permukaan cawan. Jaga jangan ada udara terperangkap. Bersihkan
air raksa yang melekat diluar cawan.
3. Isilah cawan dengan tanah basah yang telah di siapkan olesi tipis bagian dalam
cawan dengan vaselin atau pelumas pekat. Isislah cawan dengan tanah sekitar
sepertiga volumenya dan taruhlah di tengahnya.
4. Tentukan berat basah dan berat kering tanah. Setelah cawan terisi tanah segera
timbang dan catat berat cawan berisi tanah basah. Biarkan tanah mongering

19
diudara sampai warnanya berubah dari tua menjadi muda. Kemudian keringkan
dalam oven dengan temperature 105°-110°C.
5. Tentukan volume tanah kering dengan cara keluarkan dari cawan. Kemudian
dicelup dalam air raksa dalam mangkok gelas. Mula-mula tempatkan mangkok
gelas dalam cawan porselen. Isilah mangkok dengan air raksa sampai
melimpah, kemudian tekan dengan pelat gelas berpaku 3 buah di atas mangkok.
Tekanlah dengan hati-hati tanah kering kedalam air raksa dengan gelas berpaku
diatas mangkok dan tentukan berat air raksa ini. Volume tanah kering sama
dengan berat air raksa bagi dengan berat jenis.

5. Perhitungan:
Batas susuttanah SL = ( Error: Reference source not found - Error: Reference
source not found ) x 100%
Dengan :
Vo = Volume tanah kering (cm2).
Wo = Berat tanah kering (gram).
G = Berat jenis tanah.

Atau SL = (Error: Reference source not found- Error: Reference source not found )
x 100%
Dengan :
SL = Berat susut tanah (%).
W1 = Berat cawan + tanah kering (gram).
W2 = Berat cawan susut (gram).
W3 = Berat air raksa yang didesak oleh tanah kering + cawan (gram).
W4 = Berat cawan (gram).
W5 = Berat air raksa (gram).
G = Berat jenis tanah.

TABEL PEMERIKSAAN BATAS SUSUT

Asal Tanah : Kulon progo Tanggal : 29-31 Jan 2019


No.Contoh : Petugas : Kelompok
Kedalaman :
Jenis Tanah :

Berat jenis ukuran butir/tanah, G= 2,27


20
No. Cawan-Susut 6 4
Berat cawan + tanah kering w1 gram 35,50 37,10
Berat cawan-susut w2 gram 17,64 17,84
Berat tanah kering Wo = (w1 - w2) gram 17,86 19,26
Berat air-rasa yang didesak oleh tanah
kering + cawan
w3 gram 207 210,10
Berat cawan w4 gram 49,40 49,40
Berat air-rasa w5 = (w3 - w4) gram 157,60 160,70
Volume tanah kering vo=w5/13,6 cm3 11,58 11,81
SL=(wo/vo) -
BATAS SUSUT-TANAH (1/G)x100% 1,101% 1,90%

PERCOBAN NO. 06

PERCOBAAN PEMERIKSAAN DISTRIBUSI UKURAN TANAH

1. MAKSUD
Maksud percobaan adalah untuk menentukan distribusi ukuran butiran suatu
tanah. Percobaan pemeriksaan dilakukan dengan analisa sedimen dengan alat

21
penggetar sedang ukuran butir-butir yang tertahan saringan no. 200 (0.075mm)
dilakukan dengan menggunakan saringan.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Satu set saringan dengan diameter:
o 0,850 mm
o 0,425 mm
o 0,250 mm
o 0,150mm
o 0,075mm

2. Mesin penggerak saringan

3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr

22
4. Cawan

5. Oven elektrik

6. Sikathalus

3. BENDA UJI
Tanah kering yang sudah di oven dan sudah diketahui kadarairnya

4. PELAKSANAAN
- Untuk tanah yang tidak mengandung butir lebih dari 2mm , tanah lembab yang
diperoleh dari lapangan dapat langsung digunakan sebagai benda uji tanpa
dikeringkan .
- Ambil contoh 10 – 15gram dan periksalah kadar air tanah dengan cara seperti
percobaan no 1 , catat hasilnya = w
- Apabila belum ada datanya ,pindahkan juga percobaan penentuan berat jenis tanah
=G
- Sedikan contoh tanah yang akan diperiksa. Timbang dan catat beratnya = bo gram.
Jumlah ini sekurang-kurangnya sekitar 50 -60 gram untuk tanah tanau ( lempung
tidak berpasir dan sekitar 100- 120 gram untuk tanah berpasir .
- Taruh contoh tanah dalam tabung gelas ( beaker kapasitas 250 cc ). Tuangkan
sebanyak 125 cc larutan air + reagent yang telah disiapkan ( liat catatan no 1 )
campur dan aduk sampai rata seluruh tanah tercampur dengan air . biarkan tanah
terendam selama sekurang-kurangnya 16 jam.
- Tuangkan campuran tersebut dalam alat pengaduk ( striringapparatua ) jangan ada
butir yang tertinggal atau hilang dengan membilas dengan air.
- Kemudian segera pindahkan suspense ke gelas silinder pengendap

23
- Setiap setelah pembacaan hidrometer , amati dan catat temperatu resuspense
dengan mencelupkan termometer
- Pindahkan butir-butir tanah yang tertinggal diatas saringan tanpa ada yang
tertinggal .
- Saringlah tanah ini dengan menggunakan sejumlah saringan yang tersebut dalam
bab II no 2
- Timbang tanah ini dengan menggunakan sejumlah saringan yang telah disiapkan.

5. ANALISA BAGIAN YANG TERTAHAN SARINGAN N0.200

- Hitunglah jumlah berat bagian yang lewat masing-masing saringan yang digunakan
. apabila berat bagian yang tertahan pada saringan dengan nomor: 10, 20 40,60,140
dan 200 berturut-turut masing-masing adalah : b1 , b2 , b3 , b4 b5 dan b6 gram
maka jumlah berat bagian lewat masing-masing saringan adalah :

Sarinngan no, Jumlahberatlewatsaringan


200 c6 = b2
140 c5 = c6 + b6
60 c4 = c5 + b5
40 c3 = c4 + b4
20 c2 = c3 + b3
10 c1 = c2 + b2

- Hitung presentasi berat lewat masing-masing saringan terhadap berat kering


seluruh contoh tanah yang diperiksa w =
6. GRAFIK
Gambarlah gabungan dari hasil analisa pada bagian B dan C tersebut diatas dalam
grafik , yang menunjukan hubungan antara ukuran butir dalam mm ( sebagai absis
dengan skala alogaritma ) dan presentasi lebih kecil ( sebagai ordinat ).

7. Lampiran

TABEL PEMERIKSAAN DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

Asal Tanah : KulonProgo Tanggal :29-31 Jan 2019


No.Contoh : Petugas : Kelompok 9
Kedalaman :
Jenis Tanah :

ANALISA PENGENDAPAN/HIDROMETER

24
Tipe hydrometer 152 h Berat total tanahkering oven : w = 69,41 gram
Koreksimeniskushidrometer m 1 untukhidrometer 152 H, k2 = a/w x100 = 2,57
=
Beratjenistanah G 1,8
=
Koreksihidrometer 152 H a = 0,99

Wa
ktu Pembacaan Pembacaan Pembacaan Kedalaman Diameter Pembacaan Persen
Jam T hidrometer hidrometer Temperatur hidrometer L Konstan Butir Hydrometer Berat
(me
nit) Dalam dalam T Terkoreksi ( cm ) K D = K L/T Terkoreksi lebihkecil
suspensi, R1 suspensi, R2 Meniscus R = R1 - R2 P

10:40

10:42 2 13 0 26 12 13

10:45 5 9 0 26 8 9

11.10 30 0 0 26 0 0

11:40 60 0 0 26 0 0

ANALISIS SARINGAN BUTIR ( SETELAH ANALISA PENGENDAPAN)

Saringan Ukuranbutir Berattertahan Beratlewat `


(mm) saringan (gr) saringan (gr) saringan
No.200 0,075 B6 = 5,83 c6= 0,62 3,68%
No.100 0,150 B5= 4,16 c5= 6,45 38,37%
No.60 0,250 B4 = 2,71 c4= 10,61 63,12%
No.40 0,425 B3= 1,70 c3= 12,87 76,56%
No.20 0,850 B2= 1,18 c2= 14,57 86,67%
No.10 2,000 B1 0,61 c1= 15,75 93,69%
Beratbutiran B2 = 0,62
Lebihkecil 0.075 mm
JUMLAH W= 16,81

25
GRAFIK PEMERIKSAAN

DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

26
PERCOBAN NO. 07
PERCOBAAN PEMADATAN TANAH
1. Maksud :
27
a. Maksud untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan (berat
volume kering ) tanah apabila dipadatkan dengan tenaga pemadatan tertentu.
b. Ada dua cara pemadatan berdasar jumlah tenaga pemadatan yang
dilaksanakan,yaitu :
 Pemadatan standar
 Pemadatan berat (modified).
c. Ada empat cara alternative yang digunakan, yang dapat dilaksanakan baik
untuk pemadatan standar maupun pemadatan berat, yaitu :
Cara A :menggunakan silinder pemadatan kecil dan dengan material lewat
saringan no.4.
Cara B :menggunakan silinder pemadatan kecil dan dengan material lewat
saringan no.4.
Cara C :menggunakan silinder pemadatan kecil dan dengan material lewat
saringan ¾”.
Cara D :menggunakan silinder pemadatan besar dan dengan material lewat
saringan ¾”.
Apabila tidak ada permintaan khusus, pilihlah cara A.
2. Peralatan :
Alat – alat yang digunakan dalam percobaan data tanah adalah :
a. Silinder pemadatan
Ada dua macam silinder-silinder kecil dan silinder besar. Silinder pemadatan
terdiri atas silinder utama, silinder sambungan dapat dilepas dan pelat alas yang
dapat dilepas.Ukuran-ukuran dan toleransi yang masih diperkenankan adalah
sebagai berikut :
 Silinder kecil, diameter 4” ± 0,016”; tinggi 4,584” ± 0,005” dan volume
1/3 ft3± 0,0003 ft3 (diameter 10,16 ± 0,04 cm, tinggi 11,63 ± 0,013 cm
dan volume 0,943 liter ± 0,008 liter).
 Silinder besar, diameter 6” ± 0,026”; tinggi 4,584” ± 0,005” dan volume
0,075 ft3 ± 0,00075 ft3 (diameter 15,24 ± 0,067 cm; tinggi 11,63 ± 0,013
cm dan volume 2,124 liter ± 0,002 liter).

b. Penumbuk

28
 Penumbuk standar, diameter bidang jatuh 2” ± 0,005”; berat 5,5 ± 0,02
lb dan tinggi jatuh 12” ± 1/16” (diameter 5,08 ± 0,013 cm ; berat 2,5 ±
0,01 kg dan tinggi jatuh 30,48 ± 0,16 cm ).
 Penumbuk berat (modified) ,diameter bidang jatuh 2” ± 0,005”;berat 10
± 0,02 lb dan tinggi jatuh 18” ± 1/16” (diameter5,08 ± 0,013 cm ; berat
4,536 ± 0,009 kg dan tinggi jatuh 45,72 ± 0,16 cm ).

 Alat untuk mengeluarkan contoh tanah dari silinder.

 Pisau perata (straight edge)

 Saringan 2” ; ¾” dan no.4

29
 Oven

 Alat pencampur tanah seperti talam,sendok,dan sebagainya.

3. Benda uji :

Tanah sudah terusik (“Disturbed Sample”) berasal dari Godean dengan no. contoh B
titik 15 kedalaman 3,00 m.
4. Pelaksanaan :

Pemadatan standar menggunakan penumbuk standar dan pemadatan dilaksanakan


dalam 3 lapis masing–masing ditumbuk 25 kali tumbukan.
Persiapan uji:
a. Bila contoh tanah yang akan diperiksa keadaannya basah,keringkan tanah
tersebut di udara atau dengan alat pengering dengan suhu tidak melebihi
600c.Pengerigan dilaksanakan secukupnya,sampai gumpalan-gumpalan dapat
mudah dihancurkan atau dipecah-pecah.

30
b. Butiran – butiran yang diperoleh disaring,yaitu butiran besar yang tertahan
diatas saringan dibuang atau disingkirkan ,kecuali butiran yang masih berupa
gumpalan dan dapat dipecah lebih lanjut.

Bagian yang lewat saringan akan digunakan sebagai benda uji,dan yang terkumpul
jumlahnya harus cukup ,yaitu sekurang-kurangnya seperti pada daftar 6 bagi
masing-masing cara yang dilaksanakan ( lihatno.e)
c. Campur tanah tersebut dengan air secukupnya secara merata ,sedemikian
sehingga untuk benda uji yang pertama kadar air tanah yang diperoleh kira-kira
6% dibawah kadar air optimum.
d. Apabila contoh tanah berupa lempung ,peresapan secara merata kedalam
gumpalan akan sukar dan perlu waktu yang lama.

Persiapan alat:
a. Bersihkan silinder pemadatan yang akan digunakan ,kemudian timbang dan
catat beratnya ( = w1, dengan ketelitian ± 5 gram ).
b. Pasang dan kelem pelat alas dan silinder sambungan. Pada saat pelaksanaan
penumbukan,silinder harus diletakkan pada dasar yang kokoh.

Pemadatan:
a. Sejumlah tanah lembab yang sudah disiapkan dipadatkan dalam silinder dalam
lapisan-lapisan yang sama tebalnya( 3 lapis ).
b. Lepas silinder sambungan( silinder bagian atas ), kemudian potonglah tanah
dengan pisau (straight edge ) sehingga tanah rata dengan permukaan silinder.
c. Keluarkan tanah padat tersebut ,kemudian dibelah dan ambillah contoh dari
bagian atas,tengah dan bawah secukupnya untuk diperiksa kadar airnya
(percobaan no.1 )
d. Tanah padat ini dipecah-pecah lagi menjadi butir-butir atau gumpalan kecil
dengan ukuran maximum kira-kira lewat saringan no.4 kemudian ditambah air
secukupnya secara merata.
e. Pekerjaan ini dilakukan ,sehingga diperoleh 6 data ,yaitu 3 data tanah dengan
kadar air dibawah w optimum dan 3 data diatas w optimum.
;

31
Percobaan nomor 1 2 3 4 5 6

Berat silinder + 3143 3126 3372 3447 3456 3476


Tanah padat (gram)

Berat silinder (gram) 1745 1745 1745 1745 1745 1745

Berat tanah padat 1398 1381 1627 1702 1711 1731

Berat volume basah 1.505 1,486 1,751 1,832 1,841 1,863

No cawan timbang A1 134 120 40 9A 147 96 73 8A 29 105 200

Berat cawan W1 20,86 22,45 24,41 25,24 23,16 22,0 24,12 24,86 22,76 24,0 23,78 24,84
kosong

Berat W2 64,29 52,58 71,91 74,78 77,38 73,75 73,53 72,51 58,08 60,47 57,43 50,54
cawan+tanah
basah

Berat cawan+ W3 55,86 46,81 60,96 63 63,21 60,5 60,34 58,98 52,39 55,23 51,72 64,16
tanah kering

32
Berat air A 8,43 5,77 10,95 11,78 14,17 13,25 13,19 13,53 5,69 5,24 5,71 4,38

Berat tanah B 35 24,36 36,55 37,76 40,05 38,5 36,22 33,79 29,63 31,23 27,94 21,32
kering

Kadar air w 24,08 23,69 29,96 31,20 35,38 34,41 36,42 40,01 19,20 16,77 20,43 20,54

Kadar air rata rata 23,88 45,56 34,89 38,21 27,58 20,48

Berat volume kering 0,060 0,032 0,041 0,038 0,052 0,070

KATA PENUTUP

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pratikum mekanika tanah II dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan
terima kasih juga untuk

33
1. Bapak Anggi Hermawan, ST. M.Eng. Selaku dosen penanggung jawab Praktikum
Mekanika Tanah II
2. Pak Joko dan Mas Made yang telah membimbing kami selama Praktikum
Mekanika Tanah berlangsung.
3. Orang tua dan saudara – saudari kami yang telah memberikan dukungan dalam
penulisan dan penyusunan laporan ini .
4. Teman – teman Teknik Sipil yang sudah memberikan motivasi dalam proses
penyusunan laporan ini.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga pembaca semua.Kepada para
pembaca, kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
pembuatan tugas ini. Karena kami sendiri hanyalah manusia yang bisa melakukan
kesalahan. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sekalian untuk
menyempurnakan tugas besar ini kedepannya.

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

34

Anda mungkin juga menyukai