KOMPETENSI DASAR
Setelah melaksanakan praktik praktikan/mahasiswa diharapkan : dapat menggunakan dan
terampil dalam mengukur dimensi lurus dan sudut benda kerja dengan menggunakan
Proyektor bentuk.
C. DASAR TEORI
Profile Proyektor merupakan alat ukur yang menggunakan prinsp kerja optis dan
mekanis. Sistem optis digunakan untuk memperbesar bayangan dari benda kerja.
Sedangkan sistem mekanis digunakan untuk sistem pengukuran seperti mikrometer.
Bayangan benda kerja bisa dilihat pada layar dan hasil pengukuran bisa dilihat pada skala
mikrometer atau skala sudut. Alat ini berfungsi untuk mengukur dimensi (panjang, lebar,
diameter dan lainnya) dan juga dapat untuk mengukur sudut. Dengan ketelitian alat 5 µm
untuk pengukuran panjang dan 2’ (2 menit) untuk pengukuran sudut. Pada percobaan ini
ingin diketahui demensi dari suatu benda uji yang sangat kecil. Dengan profile projector
dimensi dari benda ini dapat diukur dengan menggunakan proyeksi (bayangan) dari benda
uji ini.
Bagan dari profil projector dapat dilihat pada gambar 6.1. Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan beberapa komponen penting dari profile projector yang meliputi : lampu,
lensa kondensor, filter penyerap panas, filter warna, kaca alas, lensa proyeksi, cermin datar
dan layar.
adalah skala yang ada pada layar. Sebaliknya bila yang digunakan untuk mengukur sudut
adalah dengan memutar meja (rotary table) maka hasil pengukurannya dapat dibaca pada
skala sudut yang diletakkan di ataaas meja putar tersebut
Pengukuran Linier
1. Objek uji diletakkan di bidang uji dan dijepit
2. Proyektor dinyalakan sehingga bayangan dari objek terlihat di display lensa proyektor
3. Fokus dari projektor disesuaian sampai kelihatan jelas
4. Pengatur jarak sumbu x-y dipindahkan ke acuan titik dari objek ujisecara vertikal atau
horizontal.
E. KESELAMATAN KERJA
Hati –hatilah pada waktu mengecek sudut benda ukur yang relatif besar, agar letak sudut
benda ukur tersebut diatas batang sinus.
G. BAHAN DISKUSI
Bagaimanakah caranya untuk mengatasi adanya kesalahan baca pada waktu
menggunakan skala ukur pada proyektor bentuk.
H. LAMPIRAN
E
B
L M
NO LOKASI PENGAMATAN
I II RATA RATA
1 A 15,885 15,945 15,915
2 B 10.505 10,545 10,525
3 C 5,145 5,130 5,137
4 D 5,545 5,030 5,287
5 E 1,445 1,45 2,45
6 F 38°54’ 38°48’ 38°51’
7 G 50°36” 50°42” 50°39”
8 H 4,845 4,810 4,827
9 I 5,160 5,120 5,140
10 J 20,00 20,035 20,017
11 K 0,27 0,68 0,7
12 L 3,060 2,910 2,985
13 M 3,890 3,870 3,880
14 N 51°30’ 51°42’ 51°36’
15 O 0,68 0,67 0,675
16 P 0,68 0,74 0,710
(………………………………)