Disusun oleh :
18508134037
Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Distribusi Udara Bertekanan”
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Pneumatik dan Hidrolik. Dalam penyusunan makalah ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyumbangkan
ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini,
Saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca untuk menambah wawasan terutama tentang pneumatik dan hidrolik .
Saya menyadari kalau dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna . oleh sebab itu dengan hati yang terbuka , saya mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Definisi Distribusi Udara Bertekanan 5
2.2 Penentuan Ukuran Pipa 5
2.2 Resistansi Aliran 11
2.3 Bahan/Material Pipa 11
2.4 Tatak Letak Pipa 13
2.5 Unit Pelayan (Service Unit) 14
BAB III 20
PENUTUP 20
3.1 Kesimpulan 20
DAFTAR PUSATA……………………………….………21
BAB I
PENDAHULUAN
Persamaan panjang pipa umumnya digunakan valve dan fitting dapat dilihat dari
table nomogram dibawah ini.
Contoh: Dari tabel, diameter 25mm mempunyai siku (elbow) yang tahanannya
sama dengan panjang pipa lurus 1.5m.
Contoh: Dari nomogram , sebuah "Tee" dengan diameter 25mm menunjukkan
tahanan sepanjang 2m pipa lurus dengan diameter yang sama.
Diameter pipa dapat dengan mudah ditentukan dengan menggunakan nomogram
aliran pipa dan tekanan jatuh.
1. Cara menginterprestasikan sebuah nomogram untuk menentukan sebuah
diameter pipa yang benar, factor-faktor berikut yang harus ditentukan adalah
sebagai berikut:
● Volume aliran (Flow volume)
● Pipe length (panjang pipa)
● Tekanan jatuh (Pressure drop)
● Tekanan kerja (Working pressure)
Nomor pembatas-pembatas didalam sebuah saluran (seperti sambungan pipa &
klep klep yang harus dikonversikan sehingga menjadi panjang-panjang pipa yang
setara)
2. Cara menentukan diameter pipa, adapun prosedurnya adalah sebagai
berikut:
● Hitung total konsumsi udara (bila ada pertimbangkan juga dengan luas area
untuk dimasa mendatang)
● Konversikan semua sambungan pipa kedalam panjang pipa yang setara
dengan pipa yang lurus. Lihat pada tabel atau nomogram (panjang
equivalentnya)
● Tentukan panjang total dari pipa yaitu: total panjangnya = point 1 + point 2
● Dari nomogram, perkirakan ukuran pipa yang benar dengan sangat teliti
sehingga akan sangat memungkinkan.
Didalam pemilihan bahan pipa yang sesuai, pertimbangannya tidak hanya harga
permeternya , tetapi juga faktor-faktor utama yang lain, biaya instalasinya.
Bahan yang paling rendah adalah plastik. Pipa plastik dapat disambung 100
% rapat udara melalui perekat (lem) atau sambungan (fiting) dan mudah
disambung / diperpanjang.
Tembaga, baja dan besi mempunyai harga pembelian yang murah , tetapi
harus di las atau disambung melalui sambungan ulir. Jika pekerjaan tersebut tidak
dapat dikerjakan dengan benar maka serpihan besi, partikel-partikel las atau bahan
seal bisa masuk ke dalam sistem. Ini dapat membawa kegagalan pemakaian
utama. Untuk diameter kecil dan menengah, pipa plastik lebih unggul dari
material lain seperti harga, pemasangan, perawatan dan mudah perpanjangannya.
B. Perawatan
Elemen saringan harus sering diganti setelah jangka pemakaian tertentu karena
partikel kotoran yang disaring dapat mengakibatkan penyumbatan. Pemeriksaan
visual atau pengukuran tekanan diferensial harus dilakukan untuk menentukan
kapan saringan perlu diganti. Pemeliharaan saringan harus mencakup hal-hal
sebagai berikut :
● Mengganti atau membersihkan elemen saringan
● Pengeringan kondesat
2. Pengaturan Tekanan
A. Fungsi Pengaturan Tekanan (Pressure Regulator)
Pengatur tekanan sebagai pengatur tekanan yang dibutuhkan pada sistem
pneumatik. Adapun fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat
pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi
fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan
downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka.
Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke
valve preset.
3. Pelumasan (Lubricator)
A. Fungsi alat pelumas
Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas minyak dan air.
Namun ada komponen listrik mungkin memerlukan minyak untuk pelumasan.
Oleh karena itu, pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant
yang membutuhkan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator kabut dipasang
untuk memberi umpan udara bertekanan dengan minyak khusus yang dipilih.
Prinsip kerja, udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas (lubricator) yang
menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas dari alat pelumas. Perbedaan
tekanan tersebut memaksa minyak naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe).
Minyak mencapai ruang infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke
dalam nosel yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut
dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.
Keterangan gambar
5. Minyak;
7. Saluran (Duct);
B. Perawatan (maintenance)
Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh kompresor tidak dapat
digunakan sebagai pelumas oleh komponen penggerak (drive components). Panas
yang dihasilkan dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi
gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup dan secara
signifikan mengurangi kinerjanya. Perawatan digunakan untuk membersihkan
endapan minyak pada dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak
dibersihkan karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah
berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari libur)
a. Filter udara
c. Pelumas udara
3
● Besarnya unit pemeliharaan ditentukan oleh aliran udara ( m /h ). Harga
● Filter Udara
Batas kondensat harus dikontrol secara teratur, sebab batas yang tampak pada
kaca pemeriksa tidak boleh terlampaui. Kalau terlampaui mengakibatkan
kondensat yang sudah terkumpul terisap lagi kedalam saluran udara.
Kondensat yang terlalu banyak dapat dibuang melalui kran pembuangan di
bawah mangkuk. Selanjutnya pelindung filterpun harus selalu dikontrol dan
kalau perlu dibersihkan.
● Pengatur Tekanan:
Tidak memerlukan pemeliharaan kecuali kalau filter dipasang di depan.
● Pelumas Udara :
Penunjuk keadaan penuh harus dikontrol pada kaca periksa dan bila perlu
ditambahkan minyak. Hanya minyak mineral yang boleh dipakai. Filter
plastik dan mangkuk minyak tidak boleh dibersihkan dengan trikloretilin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses pneumatik sistem pendistribusian udara bertekanan sangat perlu
untuk diperhatikan dan dipahami oleh para pekerja pabrik - pabrik yang telah
memanfaatkan teknologi pneumatik.dikarenakan agar dapat menghasilkan udara
bertekanan dengan kualitaas yang baik. Dan karena jika tidak memahami sistem
pendistribusian udara bertekanan tersebut bisa juga mengakibatkan peningkatan
penghentian (downtime) mesin disertai dengan biaya operasi yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://shallot.ru/id/calculation-of-the-diameter-of-the-pipeline-of-the-compr
essor-network-determination-of-the-dynamic-pressure-in-the-duct.html
https://www.academia.edu/16780532/Modul_Teori_Pneumatik_Final_Dasar_
Indo_V2_0_1
https://www.scribd.com/doc/210910851/BAB-II-Udara-Tekan-Dan-Udara-In
strumen
http://rogandaengineer.blogspot.com/2015/03/3-pembangkitan-dan-penyalur
an-udara.html
http://margionoabdil.blogspot.com/2013/03/penyaringan-pendistribusian-udara.ht
ml
Drs. SUDARYONO. RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK PEMBANGKITAN
DAN PENDISTRIBUSIAN UDARA BERTEKANAN. 2000