Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“DISTRIBUSI UDARA BERTEKANAN”

Disusun oleh :

Ignatius Nanda Purnama

18508134037

DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Distribusi Udara Bertekanan”

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Pneumatik dan Hidrolik. Dalam penyusunan makalah ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyumbangkan
ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini,

Saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca untuk menambah wawasan terutama tentang pneumatik dan hidrolik .
Saya menyadari kalau dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna . oleh sebab itu dengan hati yang terbuka , saya mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 25 Februari 2019

IGNATIUS NANDA PURNAMA


DAFTAR ISI

BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 4

BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Definisi Distribusi Udara Bertekanan 5
2.2 Penentuan Ukuran Pipa 5
2.2 Resistansi Aliran 11
2.3 Bahan/Material Pipa 11
2.4 Tatak Letak Pipa 13
2.5 Unit Pelayan (Service Unit) 14

BAB III 20
PENUTUP 20
3.1 Kesimpulan 2​0
DAFTAR PUSATA……………………………….………21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


compressed air​, atau dalam bahasa Indonesia lebih suka menggunakan
terminologi: “udara tekan” atau bisa juga “udara bertekanan” dibandingkan istilah
“angin”, adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan cara
memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia. Paling sederhana
dan mudah ditemui sehari-hari adalah digunakan untuk mengisi ban kendaraan.
Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi yaitu pada
industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan peralatan
pneumatik.
Pada sistem pneumatik, udara bertekanan digunakan sebagai media
pengendali otomasi pabrikasi dan rencana produksi, sebagai sebuah sumber
kekuatan bagi peralatan udara seperti power drill dan martil pneumatik untuk
melakukan pekerjaan. Selain itu Distribusi udara dalam sistem pneumatik
mempunyai peranan penting, oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membuat sistem distribusi udara agar dapat lancar dan bebas
masalah. Hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara :
1. Penentuan ukuran pipa
2. Resistansi aliran
3. Material pipa
4. Tata letak pipamen
5. Unit pelayanan (Service unit)
6. Pelumasan (Lubricator)
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan?
A. Penentuan ukuran pipa
B. Resistansi aliran
C. Material pipa
D. Tata letak pipamen
E. Unit pelayanan (Service unit)
F. Pelumasan (Lubricator)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Memahami atau mengetahui fungsi dan manfaat dari :
A. Penentuan ukuran pipa
B. Resistansi aliran
C. Material pipa
D. Tata letak pipamen
E. Unit pelayanan (Service unit)
F. Pelumasan (Lubricator)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Distribusi Udara Bertekanan


Distribusi udara bertekanan dalam pneumatik adalah penyaluran udara bertekanan
yang berasal dari kompresor dan disalurkan melalui pipa - pipa distribusi
melawati seluruh rangkain kompenen sebelum mencapai perangkat pemakai/alat
kerja. ​Dalam rangka memastikan distribusi udara yang handal dan bebas masalah,
sejumlah titik harus diperhatikan. Hal ini mencakup ukuran yang benar dari sistem
pipa, material pipa, resistansi aliran, tata letak pipa dan pemeliharaan.

2.2 Penentuan Ukuran Pipa


Untuk memulai dan memelihara aliran gas dalam saluran, beberapa perbedaan
tekanan jatuh dibutuhkan untuk memperdaya tahanan gesekan (frictional
resistance) didalam pipa dan fittingnya. Ukuran tekanan jatuh tergantung dari
kecepatan aliran (flow rate), diameter pipa, panjang pipa dan geometri pipanya
(seperti pembelokannya) dan kekasaran pipa. Tekanan yang hilang merupakan
kerugian operasional. Kerugian desain pemipaan harus seimbang dengan kerugian
dalam pemipaan. Tekanan jatuh antara pengirim dan penerima tidak boleh
melebihi 10KPa. Umumnya tekanan jatuh dapat dikurangi dengan menambah
ukuran lubang pipa, hindari belokan yang tajam dan menggurangi pemakaian
fitting. Setiap fitting atau belokan didalam saluran akan menghasilkan beberapa
tahanan. Tahanan pipa dapat diubah menjadi tahanan panjang pipa.

Persamaan panjang pipa umumnya digunakan valve dan fitting dapat dilihat dari
table nomogram dibawah ini.
Contoh: Dari tabel, diameter 25mm mempunyai siku (elbow) yang tahanannya
sama dengan panjang pipa lurus 1.5m.
Contoh: Dari nomogram , sebuah "Tee" dengan diameter 25mm menunjukkan
tahanan sepanjang 2m pipa lurus dengan diameter yang sama.
Diameter pipa dapat dengan mudah ditentukan dengan menggunakan nomogram
aliran pipa dan tekanan jatuh.
1. Cara menginterprestasikan sebuah nomogram untuk menentukan sebuah
diameter pipa yang benar, factor-faktor berikut yang harus ditentukan adalah
sebagai berikut:
● Volume aliran (Flow volume) 
● Pipe length (panjang pipa) 
● Tekanan jatuh (Pressure drop) 
● Tekanan kerja (Working pressure)
Nomor pembatas-pembatas didalam sebuah saluran (seperti sambungan pipa &
klep klep yang harus dikonversikan sehingga menjadi panjang-panjang pipa yang
setara)
2. Cara menentukan diameter pipa, adapun prosedurnya adalah sebagai
berikut:
● Hitung total konsumsi udara (bila ada pertimbangkan juga dengan luas area
untuk dimasa mendatang) 
● Konversikan semua sambungan pipa kedalam panjang pipa yang setara
dengan pipa yang lurus. Lihat pada tabel atau nomogram (panjang
equivalentnya) 
● Tentukan panjang total dari pipa yaitu: total panjangnya = point 1 + point 2
● Dari nomogram, perkirakan ukuran pipa yang benar dengan sangat teliti
sehingga akan sangat memungkinkan.

Contoh: parameter-parameter dari suatu system penyediaan pneumatic adalah


sebagai berikut:
● panjang pipa =200m
● Volume yang diterima =1000Nm3 /hr
● Kerja tekanan =7bars
● Tekanan jatuh =0.1 bar G
Gunakanlah nomogram diameter piap, tentukan garis tengah saluran diameter
pipanya.(jawabannya: 89mm)
2.2 Resistansi Aliran
Resistansi aliran adalah peningkatan gangguan sistem perpipaan dalam distribusi
udara.​Setiap perubahan arah aliran udara dalam sistem perpipaan adalah gangguan
yang berarti peningkatan resistansi aliran. Hal ini menyebabkan penurunan
tekanan secara terus menerus dalam sistem perpipaan. ​Agar dapat menghindari
adanya resistansi aliran secara signifikan salah satunya dengan cara memasang
sambungan yang tepat, pemilihan bahan yang tepat serta merakit alat kelengkapan
yang benar.

2.3 Bahan/Material Pipa

Sistem udara bertekanan memerlukan pipa yang memiliki sifat-sifat khusus.


Pipa tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
* kerugian tekanan rendah
* bebas kebocoran
* tahan karat
* mempunyai kemampuan pemuaian.

Didalam pemilihan bahan pipa yang sesuai, pertimbangannya tidak hanya harga
permeternya , tetapi juga faktor-faktor utama yang lain, biaya instalasinya.

Bahan yang paling rendah adalah plastik. Pipa plastik dapat disambung 100
% rapat udara melalui perekat (lem) atau sambungan (fiting) dan mudah
disambung / diperpanjang.

Tembaga, baja dan besi mempunyai harga pembelian yang murah , tetapi
harus di las atau disambung melalui sambungan ulir. Jika pekerjaan tersebut tidak
dapat dikerjakan dengan benar maka serpihan besi, partikel-partikel las atau bahan
seal bisa masuk ke dalam sistem. Ini dapat membawa kegagalan pemakaian
utama. Untuk diameter kecil dan menengah, pipa plastik lebih unggul dari
material lain seperti harga, pemasangan, perawatan dan mudah perpanjangannya.

2.3.1 Saluran Utama​


Ada beberapa kemungkinan ketika memilih bahan pipa saluran, misalnya dari
bahan: (a) tembaga, (b) kuningan, (c) baja kualitas tinggi, (d) baja pipa hitam, (e)
baja pipa lapis, dan (f) dari plastik.
Pada dasarnya pipa saluran harus mudah untuk pemasangannya, tahan korosi,
dan dipilih harga yang murah. Pipa-pipa saluran untuk dipasang dalam waktu
yang lebih lama paling baik jika dipasang dengan sistem sambungan las atau patri
solder. Pipa-pipa saluran yang dilas harus tahan bocor dan juga tidak mahal.
Kerugian dari jenis sambungan ini bahwa terbentuknya terak pada sambungan
yang dilas harus dapat dihilangkan dari pipa saluran. Lapisan las juga dapat
menimbulkn bagian-bagian yang berkarat yang secara praktis hal ini sebenarnya
baik tetapi nanti masih memerlukan unit pelayanan khusus.
Dalam pipa-pipa saluran dibuat dari pipa baja berlapis atau galvanis dengan
sistem sambungan baut atau drad. Tetapi sambungan baut tidak selalu tahan bocor
secara menyeluruh. Sifat ketahanan korosi dari berbagai pipa baja ini juga tidak
demikian baik jika dibandingkan dengn pipa baja hitam. Bagian-bagian yang
dikerjakan dengan mesin ternyata juga dapat berkarat pada ulirnya, dan oleh sebab
itu adalah penting bahwa unit pelayanan tambahan harus dipasang pada bagian
dari bahan tembaga atau plastik.

2.3.2 Perlengkapan Saluran


Pipa karet seharusnya hanya digunakan untuk saluran yang memerlukan cara
fleksibel, sedangkan pipa plastik tidak dapat digunakan untuk menerima tegangan
mekanik yang terlalu tinggi. Saluran-saluran plastik dibuat dari ​bahan
polythylene​ dan ​polyamide​ yang sekarang semakin bertambah banyak digunakan
untuk pipa-pipa sambungan pada perlengkapan mesin. Bahan tersebut dapat
dipasang dengan secara mudah, cepat, sederhana, dan akan lebih praktis jika
menggunakan cara penyambung cepat (​quick connector)​ .

2.4 Tatak Letak Pipa


Tata letak pipa harus diperhatikan dalam distribusi udara bertekanan, karena
kompresor mendistribusikan udara bertekanan secara berselang. Oleh sebab itu
konsumsi udara bertekanan hanya meningkat dalam jangka waktu yang pendek.
Untuk mendapatkan kondisi tekanan yang relatif konstan sebaiknya merancang
jaringan pipa berbentuk ring

Dianjurkan membagi jaringan menjadi beberapa bagian tersendiri sehingga


pekerjaan pemeliharaan, perbaikan atau penambahan ke jaringan dapat dilakukan
tanpa mengganggu seluruh pasokan udara.
Cabang dengan sabungan –T dan blok pipa pembagi (manifold block) dengan
sambungan plug-in harus disediakan. Jalur cabang harus dilengkapi dengan katup
on-off (on-off valve) atau katup bola (ball valve) standar.
2.5 Unit Pelayan (​Service Unit)​
Unit pelayanan yang diletakan pada bagian hulu dari sistem pneumatik, memiliki
beberapa fungsi dari persiapan udara bertekanan yaitu penyaringan, pengaturan
dan pelumasan.

1. Penyaringan udara bertekanan (​Compressed Air Filter​)


A. Fungsi Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter) Pemilihan
saringan udara bertekanan sangat penting karena berpengaruh pada pasokan
udara bertekanan yang baik pada sistem pneumatik. Fungsi dari penyaring
udara adalah menyaring air kondensasi, kotoran dan minyak yang terhisap dari
udara bebas. Jika ketiga hal tersebut sampai masuk dapat menyebabkan
keausan pada bagian yang bergerak dan segel (seal) komponen pneumatik.
Jika ketiganya lolos dalam proses produksi industri makanan, farmasi dan
kimia akan terkontaminasi dan karena itu tidak dapat digunakan lagi.
Keterangan gambar
1. Cakram berputar (Spin disc);
2. Saringan sinter (Sintered filter);
3. Kondensat;
4. Mangkuk saringan (Filter bowl);
5. Sekrup pembuangan ( Drain screw ).

B. Perawatan
Elemen saringan harus sering diganti setelah jangka pemakaian tertentu karena
partikel kotoran yang disaring dapat mengakibatkan penyumbatan. Pemeriksaan
visual atau pengukuran tekanan diferensial harus dilakukan untuk menentukan
kapan saringan perlu diganti. Pemeliharaan saringan harus mencakup hal-hal
sebagai berikut :
● Mengganti atau membersihkan elemen saringan 
● Pengeringan kondesat

2. Pengaturan Tekanan
A. Fungsi Pengaturan Tekanan ​(Pressure Regulator​)
Pengatur tekanan sebagai pengatur tekanan yang dibutuhkan pada sistem
pneumatik. Adapun fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat
pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi
fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan
downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka.
Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke
valve preset.

3. Pelumasan (Lubricator)
A. Fungsi alat pelumas

Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas minyak dan air.
Namun ada komponen listrik mungkin memerlukan minyak untuk pelumasan.
Oleh karena itu, pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant
yang membutuhkan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator kabut dipasang
untuk memberi umpan udara bertekanan dengan minyak khusus yang dipilih.
Prinsip kerja, udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas (lubricator) yang
menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas dari alat pelumas. Perbedaan
tekanan tersebut memaksa minyak naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe).
Minyak mencapai ruang infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke
dalam nosel yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut
dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.

Keterangan gambar

1. Jalur riser (Riser line);

2. Titik pencekikan katup (Valve throttle point);

3. Dudukan bola (Ball seat);

4. Pipa riser (Riser pipe);

5. Minyak;

6. Katup searah (Check valve);

7. Saluran (Duct);

8. Ruang infus (Drip chamber)

B. Perawatan (​maintenance​)
Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh kompresor tidak dapat
digunakan sebagai pelumas oleh komponen penggerak (drive components). Panas
yang dihasilkan dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi
gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup dan secara
signifikan mengurangi kinerjanya. Perawatan digunakan untuk membersihkan
endapan minyak pada dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak
dibersihkan karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah
berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari libur)

4. Kombinasi unit pelayanan ​(Service unit combinations)

Unit pemeliharaan udara merupakan gabungan :

a. Filter udara

b. Pengatur tekanan udara dan manometer

c. Pelumas udara

Simbol unit pemeliharaan udara :


z

Gambar 3.20 : Prinsip Kerja Unit Pemeliharaan Udara

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam unit pemeliharaan udara :

3​
● Besarnya unit pemeliharaan ditentukan oleh aliran udara ( m​ /h ). Harga

aliran udara yang terlalu tinggi mengakibatkan susutnya tekanan dalam


peralatan menjadi besar pula. Oleh sebab itu keterangan pabrik mutlak harus
diperhatikan.

● Tekanan kerja jangan melampaui harga yang tercantum pada unit


pemeliharaan. Suhu lingkungan tidak boleh lebih tinggi dari 50​° C ( nilai
maksimal untuk mangkuk plastik )

Pekerjaan pemeliharaan berikut ini harus dilaksanakan secara teratur :

● Filter Udara
Batas kondensat harus dikontrol secara teratur, sebab batas yang tampak pada
kaca pemeriksa tidak boleh terlampaui. Kalau terlampaui mengakibatkan
kondensat yang sudah terkumpul terisap lagi kedalam saluran udara.
Kondensat yang terlalu banyak dapat dibuang melalui kran pembuangan di
bawah mangkuk. Selanjutnya pelindung filterpun harus selalu dikontrol dan
kalau perlu dibersihkan.

● Pengatur Tekanan:
Tidak memerlukan pemeliharaan kecuali kalau filter dipasang di depan.

● Pelumas Udara :
Penunjuk keadaan penuh harus dikontrol pada kaca periksa dan bila perlu
ditambahkan minyak. Hanya minyak mineral yang boleh dipakai. Filter
plastik dan mangkuk minyak tidak boleh dibersihkan dengan trikloretilin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses pneumatik sistem pendistribusian udara bertekanan sangat perlu
untuk diperhatikan dan dipahami oleh para pekerja pabrik - pabrik yang telah
memanfaatkan teknologi pneumatik.dikarenakan agar dapat menghasilkan udara
bertekanan dengan kualitaas yang baik. Dan karena jika tidak memahami sistem
pendistribusian udara bertekanan tersebut bisa juga mengakibatkan peningkatan
penghentian (downtime) mesin disertai dengan biaya operasi yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://shallot.ru/id/calculation-of-the-diameter-of-the-pipeline-of-the-compr
essor-network-determination-of-the-dynamic-pressure-in-the-duct.html
https://www.academia.edu/16780532/Modul_Teori_Pneumatik_Final_Dasar_
Indo_V2_0_1
https://www.scribd.com/doc/210910851/BAB-II-Udara-Tekan-Dan-Udara-In
strumen
http://rogandaengineer.blogspot.com/2015/03/3-pembangkitan-dan-penyalur
an-udara.html
http://margionoabdil.blogspot.com/2013/03/penyaringan-pendistribusian-udara.ht
ml
Drs. SUDARYONO. ​RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK PEMBANGKITAN
DAN PENDISTRIBUSIAN UDARA BERTEKANAN. 2000

Anda mungkin juga menyukai