Anda di halaman 1dari 25

PENGETAHUAN BAHAN

DEFENISI :

Bahan / Material Kerja adalah segala sesuatu


(zat) yang mempunyai sifat khas, digunakan
dalam struktur, permesinan, peralatan.
PEMBAGIAN BAHAN:
BAHAN

LOGAM KOMPOSIT (BAHAN PENGIKAT) BUKAN LOGAM

Logam Mulia Bahan Sintetis

Logam Sinter Plastik

Gelas
Bukan Logam
Besi Keramik

Logam Keras Bahan Alami

Logam Besi
Kayu

Kulit
LOGAM

Bukan Logam Besi Logam Mulia


Logam Besi (Ferro) (Non Ferro)

Emas
Logam Ringan

Bahan Coran Aluminium Perak

Magnesium Platina

Logam Berat

Tembaga
Baja

Seng

Timah Hitam
BESI MENTAH (FERRO)
• Bidang permukaan berwarna kelabu
Besi Mentah Kelabu • Carbon ≥ 2.5 % Besi Mentah Putih
• Ditambahkan Silisium
• Pendinginan Lambat

Besi Cor Besi Cor Besi Cor Baja


Baja Baja Cor
Abu-Abu Sphaero Keras Temper

• Bidang permukaan berwarna putih


• Carbon < 2.5 %
Baja Konstruksi/Struktur • Ditambahkan Mangan
Baja Perkakas
• Pendinginan Cepat

Tanpa Paduan Paduan Tanpa Paduan

Paduan Rendah

Baja Konstruksi Baja Pengerasan Luar


Umum  Baja Perlakuan Panas Paduan Tinggi
 Baja Otomat
 Baja Khusus
SIFAT-SIFAT BAHAN

SIFAT FISIK; Dimiliki bahan terhadap kondisi fisiknya (Daya


hantar panas & listrik, Titik Lebur, Kekuatan, Kekerasan,
Kekenyalan, Massa Jenis, Regangan).
 SIFAT TEKNOLOGI; Dimiliki bahan berhubungan dengan
kemampuan kerja (Casting, Forging, Machining, Welding,
Soldering)
 SIFAT KIMIAWI; Dimiliki bahan berhubungan dengan
ketahanan terhadap bahan kimia (Karat, UV, kemampuan bakar
dan kandungan racun).
BESI DAN BAJA
Proses Pembuatan...

Baja (kadar C 0.02 – 2.06%) dibuat dari besi


mentah dengan cara penyegaran (pengambilan
zat carbon dari besi mentah, dengan penambahan
unsur-unsur pemadu.
Cara penyegaran tersebut meliputi:
 Bassemer dan Thomas
 Siemens Martin
Penghembusan zat asam (LD)
 Elektro
Logam Ferro adalah logam dimana unsur utamanya adalah besi (Fe).
Logam Ferro secara umum terdiri dari tiga jenis, yaitu Baja Karbon,
Besi Tuang dan Baja Paduan (campuran).

 BAJA KARBON ( CARBON STEEL) adalah


baja yang mengandung unsur karbon (C) di dalam besi (Fe), yakni
dalam bentuk karbide-besi (FeC), sehingga disebut baja karbon

Baja karbon diklasifikasi atas 3 kelompok utama, yaitu :


1. Baja karbon rendah, terdiri dari 2 grup :
- Baja karbon tegangan rendah (Mild steel)
- Baja karbon tegangan normal (Low carbon steel)
2. Baja karbon sedang (Midle carbon steel)
3. Baja karbon tinggi (High carbon steel)
 Besi Tuang (Cast Iron)
 Kandungan karbon dalam besi akan sangat menentukan kekerasan suatu
baja karbon, semakin banyak unsur karbon, maka semakin keras suatu baja
karbon, sampai akhirnya batas kandungan untuk besi tuang, yaitu diatas 1,5
%C.
 Jenis-Jenis Besi Tuang

a. Besi Tuang Kelabu


Adapun unsur-unsur yang terkandung pada besi tuang kelabu adalah : C
= 3,6%, Si = 2,5-3,5%, Mn = 0,8%, P = 0,15% dan S = 0,08%

Struktur Besi Tuang Kelabu


b. Besi Tuang Putih
 Ketika besi tuang putih dibentuk dengan pendinginan secara cepat dari
penuangan, kadar silikon yang rendah meninggalkan karbon dalam bentuk
sementit yang sangat keras dan getas.
 Besi tuang ini mengandung :
 Karbon ( C )= 3,0%, Silikon ( Si ) = 0,5%, Mangan ( Mn ) = 0,8%, Pospor (
P ) = 0,10% dan Sulfur ( S ) = 0,10 %.

 Struktur Besi Tuang Putih


c. Besi Tuang Mampu Tempa ( Melleable )

 Besi tuang mampu tempa berasal dari besi tuang putih yang telah
dilakukan perlakuan panas (heat treatment) dalam beberapa langkah,
kemudian dimudakan (annealing), sehingga dengan demikian akan
merubah grafit menjadi bentuk roset yang berkelompok secara tidak
beraturan

Besi tuang mampu tempa dapat di bagi dalam 2 golongan yaitu:


 Besi tuang mampu tempa Blackheart dengan kandungan:
C = 2,5 - 2,6 %; Si = 0,8 - 1,1 %; Mn = 0,4 %; P = 0,1 - 0,2 %
dan S = 0,08 - 0,2 %.
 Besi tuang tempa Whiteheart dengan kandungan:
C = 3,0 - 3,3 %; Si = 0,5 - 0,6 %; Mn = 0,4 - 0,5 %; P = 0,08 - 0,1 % dan S =
0,1 - 0,25 %.
STRUKTUR MIKRO
BESI COR MAMPU TEMPA

Besi Tuang Mampu Tempa Blackheart Besi Tuang Mampu Tempa Whiteheart
DIAGRAM FASA Fe-Fe3C

Perlite
Perlite
PENGARUH UNSUR-UNSUR PADUAN PADA SIFAT-SIF
AT BAJA.......
STANDARISASI BAJA
Tanda-tanda singkatan bahan-bahan tercantum dalam DIN 17006, meliputi:

 PROSES PELEBURAN:
B = Baja Bessemer
T = Baja Thomas
E = Baja Elektro
M =Baja Siemens-Martin
 SIFAT-SIFAT KHUSUS:
GS=Baja Cor
GG=Besi Cor abu-abu
GT=Besi Cor Temper
GTS=Besi Cor Temper Hitam
GTW=Besi Cor Temper Putih
GH=Besi Cor Keras
S = Mampu Las Fusi
U= Tuang tanpa deoksidasi
R= Tuang dengan oksidasi
A= Pematangan tertahan (Resist Aging)
 BAGIAN KOMPOSISI
Angka di belakang simbol Baja (St) menunjukkan Kekuatan Tarik
Minimum dalam kp/mm2
 KELOMPOK MUTU
1 = Mutu Rendah (Baja Thomas)
2 = Mutu Sedang (Baja S-M)
3 = Mutu Tinggi (Baja LD)

Contoh :

TR St 42 – 1
Artinya:
Baja Thomas, Penuangan ditenangkan, Kekuatan
tarik minimum 412 N/mm2, kelompok mutu rendah.
BAJA TANPA PADUAN

 Dimulai dengan huruf C


 Angka berikutnya menunjukkan kadar C dalam
1/100-% berat
 Baja dengan tingkat kemurnian tinggi, setelah
huruf C diikuti huruf k
 Baja dengan batas kandungan belerang dijamin ,
setelah huruf C diikuti huruf m.
BAJA PADUAN RENDAH
 Angka pertama dalam tanda singkatan menunjukkan
kadar C dalam 1/100-% berat.
 Unsur pemadu ditunjukkan dengan simbol kimia dan
persentasenya dengan bilangan utuh, menghasilkan
bagian dalam % kali multiplikator (faktor perkalian).

 Faktor perkalian untuk unsur-unsur pemadu:

4 10 100
Chrom (Cr) Aluminium (Al) Carbon (C)
Kobalt (Co) Tembaga (Cu) Fosfor (P)
Mangan (Mn) Molibden (Mo) Nitrogen (N)
Nikel (Ni) Tantalum (Ta) Belerang (S)
Silisium (Si) Titanium (Ti)
Wolfram (W) Vanadium (V)
BAJA PADUAN TINGGI
 Didahului dengan huruf X
 Hanya kadar C yang dibagi 100
 Angka pengenal lainnya menunjukkan prosentase kadar
bahan tambahan yang sebenarnya.

BAJA KECEPATAN TINGGI (HSS)


 Didahului dengan huruf S
 Tanda kimia untuk unsur pemadu dihilangkan.
 Angka pengenal lainnya menunjukkan prosentase kadar
bahan tambahan yang sebenarnya.
 Logam pemadu dengan urutan Wolfram, Molibden,
Vanadium, Cobalt (tidak boleh bertukar)
LOGAM NON FERRO

Semua logam murni kecuali besi dan semua paduan


dimana besi tidak merupakan unsur paduan yang
terbesar (≥ 50 %).

Logam Non Ferro terdiri atas :


1) Logam Berat mempunyai massa jenis (ρ) ≥ 5 gr / cm3
2) Logam Ringan mempunyai massa jenis (ρ) < 5 gr / cm3
Tembaga (Cu)

Logam Berwarna Nikel (Ni)


Paduan
Zeng (Zn)

Timah Hitam (Pb)

Timah Putih (Sn)


Logam Putih Paduan
Antimon (Sb)

LOGAM
BERAT Titik lebur tertinggi (W, Mo, Ta)

Titik lebur tinggi (Cr, Mn, V, Co)


Logam Paduan
Titik lebur rendah (Cd, Bi)

Emas (Au)

Perak (Ag)
Logam Mulia
Platina (Pt)
LOGAM RINGAN ;

• Yang termasuk Logam Ringan adalah :


Aluminium, Magnesium, Titanium, Lithium,
Kalium, Natrium, Rubidium, Kalsium.
• Umumnya dipakai sebagai unsur pemadu
(tidak berdiri sendiri), kecuali Aluminium.
PENGARUH UNSUR PADUAN
PADA ALUMINIUM

Mg Cu Si Zn Mn Pb
SIFAT - SIFAT

++ ++ + ++ + 0
KEKUATAN

++ - ++ - ++ 0
KETAHANAN KOROSI

+ 0 ++ 0 0 0
KEMAMPUAN COR

+ 0 + + - ++
KEMAMPUAN GARAP

++ : Pengaruh sangat positif


+ : Pengaruh positif
- : Pengaruh negatif
0 : Tidak ada pengaruh
CIRI-CIRI LOGAM NON FERRO

 Titik lebur tinggi


 Daya tahan terhadap korosi
 Penghantar listrik yang baik
 Mudah dibentuk
 Lunak
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai