Anda di halaman 1dari 20

HIDROLIKA II

ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

RINGKASAN

(1) Aliran beraturan terjadi dalam saluran prismatic jika kedalaman dan karakteristik
aliran lainnya adalah tetap di mana-mana sepanjang saluran itu. Pokok-pokok dasar
mengenai aliran beraturan telah dibahas daalm buku Hidrolika I.

(2) Dalam hitungan-hitungan aliran beraturan ada enam variable (Q, V, Yn, N, S dan
unsur-unsur geometric). Setiap dua variable yang tidak diketahui dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan rumus Manning.

(3) Energi jenis aliran di penampang saluran adalah enersi per satuan berat air diukur dari
dari dasar saluran sebagai garis nol.

2 2
E = y + 2 = y + 22

Untuk saluran berpenampang persegi panjang

2
E=y+
2 2

(4) Kedalaman aliran untuk debit yang diketahui, jika enersi khasnya minimum disebut
kedalaman kritis. Ini juga sama dengan kedalaman aliran, jika debitnya maksimum
untuk enersi khas yang diketahui.

2 3
(5) Untuk kedalaman kritis, = , dimana T adalah lebar saluran di permukaan bebas.

Apabila aliran itu kritis, maka bilangan Froude dengan kedalaman hidrolik sebagai

panjang karakteristik, adalah satu, yaitu =1

(6) Apabila kedalaman aliran lebih besasr daripada kedalaman kritis, aliran adalah
subkritis. Enersi khasnya bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Sebaliknya,
apabila kedalaman aliran kurang dari pada kedalaman kritis, aliran adalah superkritis
Dalam hal ini enersi khasnya berkurang dengan bertambahnya kedalaman.

1
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

(7) Untuk enersi khas yang diketahui ada dua kedalaman yang mungkin, yang dikenal
sebagai berseling, kecuali pada keadaan kritis di mana hanya ada satu kedalaman,
yaitu kedalaman kritis.

(8) Untuk saluran berpenampang persegi panjang, kedalaman kritis ditentukan oleh
2 3
Yk = ( )1/3, Dalam hal ini, Emin = 2

Pernyataan-pernyataan seperti ini dikembangkan juga untuk bentuk-bentuk saluran


lain.

(9) Kemiringan kritis (Sk) adalah kemiringan dasar apabila debit (q) yang diketahui
mengalir dalam keadaan kritis, dengan kedalaman sama dengan Yk.

Sk = g 2 ( 4 )
3

(10) Penampang - penampang pengendali adalah tempat-tempat dalam saluran terbuka


dimana ada hubungan tertentu antara debit dan kedalaman.

(11) Bangunan yang menghubungkan dua saluran atau dua penampang yang berbeda pada
saluran yang sama, disebut peralihan. Kondisi aliran dalam peralihan dianalisa
dengan menggunakan gagasan energy khas.

(12) Kedalaman kritis diperoleh di titik-titik dalam saluran terbuka dengan membuat
tonjolan atau tenggorok, atau kedua-duanya. Bangunan seperti itu banyak dipakai
untuk pengukuran aliran di saluran terbuka yang kecil.

2
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

CONTOH CONTOH
Contoh:
Saluran berpenampang trapezium dengan lebar dasar 6m dan kemiringan sisi-sisinya 1:1
mengalirkan aliran beraturan dengan debit 20 m3/det. Jika kemiringan dasarnya adalah
0,00028 dan Kst = 40, tentukanlah:
a). Kedalaman normal
b). Kedalaman kritis
c). Energi khas minimum
d). Kedalaman kedalaman berseling untuk energi khas 2,0 m
Jawaban :
a). Persamaan Manning-Gaukler-Strickler:
Tabel Kst = 40
S = 0,28 C = 30 tabel 2.5
Q = 20 m3/det Yn = 2,52 m
b). Kedalaman kritis :
1 3 2
Yk = + [ + ( + )]
3+
2

1 3 400
= 3+ 9,81 [6 + 2]

Jawaban dengan cara coba dan ralat


1 3 400
Yk = 0,98 = = 3+0,98 9,81 [6 + 0,98. 2] Yk = 0,98

c). Energi khas minimum :


2 2,92
Emin = Yk + 2 = 0,98 + = 1,42
19,62

2
E = 2 m = y + 2

Jawaban dengan cara coba dan ralat


Y1 = 2,46 m Y2 = 0,49
Contoh :
Air mengalir dengan kecepatan 1 m/det dan kedalaman 1,50 m. dalam saluran itu ada
tonjolan halus setinggi 15 cm, hitunglah kedalaman air dia atas tonjolan itu.
Tentukanlah juga perubahan tinggi permukaan bebas.
Jawaban:

3
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

q = 1,0 x 1.50 = 1,50 m3/det


1,0
E1 = 1,5 + 19,2 = 1,55 m Enersi Khas
E2 = E1 0,15 =
1,40 m Enersi Khas di tonjolan

0.50

1.50 y

0.15

22 q
E2 = 1.40 m = y2 + =
2 2 . 1,0
()2
2
= y2 + = 1,40
2
0,0115
= y2 + = 1,40
22

Jawaban dengan cara coba dan ralat y2 = 1,34 m atau 0,33 m

3 2 3 1,522
= = 1,0 . = 0,61 m
9,81

Karena kedalaman normal lebih besar dari pada kedalaman air di tonjolan itu dapat
1,34 m tetapi tidak 0,33 m.
Tinggi permukaan air bebas di tonjolan adalah:
1,34 + 0,15 = 1,49 m
Penurunan tinggi permukaan bebas adalah:
1,50 1,49 = 0,01 m

4
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

Contoh
Dalam saluran berpenampang persegi panjang dengan lebar 4m, air mengalir dengan
kedalaman 2m dan kecepatan 2,5 m/det. Lebar saluran dikurangi menjadi 2m dan pada waktu
yang bersamaan dasarnya dinaikkan 0,30 m di tempat tonjolan. Tentukanlah kenaikkan
permukaan air di sebelah hulu.
Jawaban :
Debit Q = 4 . 2 . 2,5 = 20 m3/det
Debit per satuan lebar di tenggorok
20
q= = 10 m3/det
2

3 2 3 100
Kedalaman kritis Yk = = 9,81 = 2,17

Energi khas minimum


Ek = 3/2 . Yk = 1,5 . 2,17 = 3,25m
Energi khas di sebelah hulu tonjolan
20 2
( )
4.2
E1 = 2 + = 2,32
19,62

Energi khas di sebelah hulu kurang daripada yang di tonjolan. Ini menunjukkan bahwa aka
nada kenaikan permukaan air. Misalkan Y1 adalah kedalaman di sebelah hulu. Maka dengan
menggunakan teorema Bernouli di kedua penampang
12
Y1 + = 3,25 + 0,30 = 3,55
2

20 1
Y1 + (4.1)2 . 19,62 = 3,55

Jawaban dengan cara coba dan ralat y = 3,45 m.


Oleh karena itu permukaan air naik 3,45 2 = 1,45 m

5
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

SOAL- SOAL

1. Saluran berpenampang trapezium, lebar dasarnya 8 m dan kemiringan dasarnya 1 :


400, mengalirkan air. Jika debitnya 12 m3/det dan kemiringan sisi sisinya 1 : 1,
hitunglah kedalaman normalnya.
Ambilah Kst = 40.
Diketahui : Saluran Trapesium
B=8m
I = 1 : 400
Q= 12m3/det
Kst= 40
Ditanya : D = ?
[Jawab]

Q = V. A

= kst R X I X A

( + mh2 )5/3
=
(b + 2h1+m2 )

(8 + 1h2 )
12 = 40 x
(8 + 2h1+12 )

dicoba h= 0.8 m
(8. 0,8 + 1.0,82 )5/3
1 1
12 = 40 x ( )2
(8 + 20.81+12 ) 400

6
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

22,075
12 = 40 x 0,05
4,649

12 = , (tidak memenuhi )

dicoba h= 0.85 m
(8. 0,85 + 1.0,852 )5/3 1 1
12 = 40 x ( )2
(8 + 20.851+12 ) 400

28,880
12 = 40 x 0,05
4,765

12 = , ( )

2. Enersi jenis dalam saluran berpenampang persegi panjang adalah 5 m. hitunglah


kedalaman kritisnya. Jika lebar saluran itu 10 m, hitunglah debit maksimumnya.
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
E=5m
B = 10 m
Ditanya : Kedalaman kritis (Yk)?
Qmaks?
[Jawab]

d=3.37 y

b=10.00 Z

Yk (Kedalaman kritis) = 2/3


E = 2/3 . 5 = 3,33 m

Q maks = b. Yk .

9,81
= 10. 3,33 . 3,33
1

= 190,3 m3/det

7
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

3. Debit dalam saluran berpenampang persegi panjang adalah 0,15m3/det. Pintu air yang
dapat digerakkan merentang selebar saluran itu. Lebar saluran adalah 1m. Hitunglah
kedalaman air di pintu air itu untuk menyebabkan aliran kritis.
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
Q = 0,15 m3/det
B=1m
Ditanya : Yk= ?
[Jawab]

d=1.32 y

Z
b = 1.00

0,15
q= = = 0,15 3/
1

3 2 3 0,152
Yk = . = 1. = 0,132 m
9 9,81

4. Saluran berpenampang trapezium lebar dasarnya 10m dan kemiringan sisinya 2


horisontal dan 1 vertikal. Tentukanlah (a) kemiringan normal, jika kedalaman
normalnya adalah 1m dan debitnya 20m3/det, (b) kedalaman kritis dan kemiringan
kritis, (c) kemiringan kritis normal. Ambilah Kst = 40.
Diketahui : Saluran Trapesium
B = 10 m
Kemiringan sisinya = 1:2
D=1m
Q = 20m3/det
Kst= 40
Ditanya :a. I (Kemiringan normal)
b. Yk (Kedalaman kritis)

8
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

Sk (Kemiringan kritis)
c. Skn (Kemiringan kritis normal)
[Jawab]
a. V = Kst. R2/3. 1/2
20 20
V== (+)
= (10+2.1)1 = 1,667/
(+) (10+2.1) 12
R== = = 14,472 = 0,829
(+21+2 ) (10+2.11+22 )

2 1,6672
Sn = 4 = = ,
402 .0,8294/3
2 . 3

B = 1 4. 0 0

d=1.00 y
S = 0. 0 0 2 2 3 Z2
b = 1 0. 00

Yk = 1 3 2
b. + . . ( + ( + ))
3+.
2

Jawaban dengan cara coba-coba:

1 3 202
Yk= 2+2 . 9,81 . (10 + 0,706(2 + 2))
3+0,706.
2

Yk= 0,706
A = (b+m.h)h = (10+2.0,706)0,706 = 8,057 m2
V 20
= = 8,057 = 2,482/

P = b+2h1 + 2 = 10 + 2,0706 1 + 22 = 13,157 m


8,057
R = = 13,157 = 0,612
2 2,4822
Sk = 2 .2/3 = 402 0,6124/3 = ,

9
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

B=12.824

d = 0.7 0 6 y
S = 0. 0 0 7 4 Z
b=10.00

2+2 2 3
9,81(10.1+ .1 )
c. Qmaks = 2
= 34,7973/
1.(10+(2+2).1

34,797
V = = = 2,899 /
12
2 2,8992
Skn = 2 .2/3 = 402 .0,8292/3 = ,

B=12.824

d = 0.7 0 6 y
S = 0. 0 3 4 Z
b=10.00

5. Dalam saluran panjang berpenampang persegi panjang yang lebarnya 3m, ada aliran
beraturan dengan kedalaman 1,50 m. Tentukanlah (a) tinggi tonjolan, (b) lebar
tenggorok untuk menghasilkan kondisi-kondisi kritis. Apakah yang akan terjadi jika
tonjolan dinaikkan atau lebar tenggorok dikurangi? Ambilah Kst = 66,7 dan
kemiringan dasar 1:1000

Diketahui : Saluran Persegi Panjang

B=3m
y = 1,50 m
Kst= 66,7
I = 1 : 1000
Ditanya : a. tinggi tonjolan (z)
b. lebar tenggorok (b)
[Jawab]

10
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

d=1.50 y

Z
b = 3.00

A = B.h = 3x1,5 = 4,5 m2


P = B+2h = 3+2.1,50 = 6 m
4,50
R== = 0,75
6
Q= V.A
Q= Kst. R2/3. 1/2 .
1 1/2
= 66,7. 0,752/3. 1000 . 4,50
= 7,835 m3/det
7,835
V== = 1,741/
4,50
2 1,7412
E1=Y+2 .2 = 1,5 + 4,502 .2.9,81 = 1,654
a. Tinggi tonjolan
7,835
q= = = 2,6123/
3
3 2,6122
Yk = 1. = 0,886
9,81
Yk = 2/3 x Emin = 3/2 x Yk = 3/2 x 0,886 = 1.329 m
E1 = E2 + z
1,654= 1,329 + z
Z = 0,326 m
b. Lebar Tenggorok
Yk = 2/3 x E1 = 3/2 x 1,654 = 1.103 m

Qmaks = b.Yk. .

7,835
B = = 1,103. = ,

Yk. . 9,81.1,103

6. Saluran gelombang tegak lebarnya 1,50 m di lubang masuk dan 0,75 m di tenggorok.
Jika kedalaman air di lubang masuk itu 0,56 m, hitunglah debitnya. Tinggi tonjolan
adalah 0,20 m. Jika debit dinaikkan sampai 0,40 m3/det hitunglah kenaikkan
permukaan aair di sebelah hulu. Ambillah koefisien saluran ukur = 1,70.

11
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

Diketahui : B = 1,50 m (dilubang masuk)


B = 0,75 m (ditenggorok)
Y1= 0,56 m
Y2 = 0,20 m
Q = 0,40 m3/det
Ditanya :a. Q1
b. Permukaan air naik dihulu
[Jawab]
a. H = 0,56 0,20 = 0,36 m
Q = C.B. 3/2
= 1,70 . 0,75 . 0,363/2
= 0,275m3/det
0,40
b. q= = 0,75 = 0,5333/

3 2
3 0,53322
Yk = . = 1. = 0,307
9,81

Emin= 2/3 x Yk ---> Emin = 3/2 x Yk = 0,461m


0,40 2
( )2 (
0,84
)

E1 = Y + = 0,56 + = 0,572
2 19,62

12
Y1 + = 0,461 + 0,20 = 0,661
2

0,40 1
Y1 + (1,50.)2 . 19,62 = 0,661

Dicari dengan cara coba-coba: Y = 0,662

Permukaan air naik = 0,662 0,56 = 0,102

7. -

8. Aliran beraturan sebesar 8,1 m3/det terjadi pada kedalaman 1,50 m dalam saluran
panjang berpenampang persegi panjang yang lebarnya 3 m. Hitunglah tinggi
minimum puncak datar tonjolan yang dapat dibuat di atas lantai saluran untuk
menghasilkan kedalaman kritis. (A.M.I.E)
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
Q = 8,1 m3/det
y = 1,50 m

12
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

B=3m
Ditanya : z min (tinggi minimum)
[Jawab]

d=1.50 y

Z
b = 3.00

8,1
q= = = 2,7 3/
3
3 2 3 2,72
Yk= . = 1. 9,81 = 0,906

Yk = 2/3 x Emin = 3/2 x Yk = 1,5 x 0,906 = 1.359 m


8,1
V = = 3.1,50 = 1,8/
1,82
E1 = 1,5 + 19,62 = 1,665

E1 = E2 + z

1,665 = 1,359 + z

Z = 1,665 1,359

= 3,06 m

9. 4,32 m3/det mengalir dalam saluran berpenampang persegi panjang dengan lebar 3 m,
yang mempunyai Kst = 66,7 dan kemiringan 0,0005. Saluran ini akan dipersempit
untuk menyebabkan aliran kritis di penampang yang di persempit itu. Hitunglah lebar
minimum penampang yang dipersempit itu yang dapat menghasilkan hal ini.
Abaikanlah hilang enersi
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
Q = 4,32 m3/det
B=3m
Kst= 66,7
I = 0,0005
Ditanya : B minimum (lebar minimum)
[Jawab]

13
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

d=1.50 y

S = 0. 0 0 0 5 Z
b=3.00

4,32
q= = = 1,44 3/
3
2 1/3 1,442 1/3
d= ( ) =( 9,8 ) = 0,59
Energi jenis
4,32
V= = 3,059 = 2,44 3/
2,442
E1= 0.59 + = 0,89
2,9
E1 = E2
2
Yk = 3. E2
2
=3. 0,89
= 0,59
Qmaks = b + Yk .

B=
.
1,44
B = 0,59
9,81.0,59
1,44
= 1,42
= 1,023

10. Untuk debit 13,50 m3/det dalam saluran berpenampang persegi panjang dengan lebar
12 m, kedalaman airnya 1,2 m. Apakah aliran ini subkritis atau superkiritis? Jika Kst
= 58,8, hitunglah kemiringan kritis saluran ini pada kedalaman yang diketahui ini.
Hitunglah kemiringan saluran untuk menghasilkan aliran beraturan dengan kedalaman
1,20 m. (J.U)
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
Q = 13,50 m3/det
B= 12 m
y = 1,2 m
Kst= 58,8
Ditanya : a. Apakah aliran ini subkritis atau superkiritis?
b. Sk (kemiringan kritis)

14
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

c. Snk ( D = 1,20 m)
[Jawab]

d=1.20 y

S = 0. 0 0 0 3 9 7 Z
b = 12 . 0 0

Debit per satuan lebar


13,50
q= = = 1,125 3/
12

3 2 3 1,1252
Yk = . = 1. = 0,505
9,81
Karena kedalaman normal lebih besar dari kedalaman kritis, maka aliran ini adalah
subkritis.
V = Kst. R2/3. 1/2
1,125
Vk=. = 0,505.1 = 2,228 /
. 12.0,505 6,06
R = +2 = 12+2.0,505 = 13,01 = 0,466
2 2,2282
Sk = = = ,
Kst2 .R4/3 58,82 .0,4464/3
9,81
Qmaks = b. Yk. . = 12.1,2 . 1,2 = 49,4063/
1
49,406
V== = 3,431/
12.1,2
. 12.1,2 14,4
R = = +2 = 12+2.1,2 = 14,4 = 1
V = Kst. R2/3. 1/2
2 3,4312
Snk = 4 = 58,82 .14/3 = ,
2 . 3

11. (a) Apakah yang dimaksud dengan penampang pengendali? Apakah kegunaan
penampang pengendali?
[Jawab]
Penampang pengendali adalah penampang yang berfungsi mengendalikan aliran
sedemikian rupa hingga membatasi pemindahan pengaruh perubahan dalam kondisi
aliran itu baik ke hulu maupun ke hilir. Pengendalian aliran berarti pemantapan
kondisi aliran tertentu dalam saluran. Biasanya kondisi tertentu adalah hubungan

15
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

antara tinggi air (atau kedalaman) dan debit. Penampang dimana pengendalian aliran
itu dilakukan disebut penampang pengendali.

(b) Untuk apakah peralihan dalam saluran terbuka ? Jelaskanlah berbagai macam
peralihan yang dipakai dalam praktek.
[Jawab]
Peralihan adalah suatu bagian kecil antara 2 saluran. Penampang melintang kedua
saluran itu dapat sama ataupun tidak sama.
Peralihan saluran biasanya berfungsi jika ada perubahan dalam penampang melintang
saluran. Variasi penampang melintang dapat dicapai dengan merubah lebar atau
kedalamannya, atau kedua-duanya. Peralihan itu juga dibuat jika ada perubahan dalam
saluran, peralihan bermaksud untuk mengubah kondisi-kondisi secara sedikit demi
sedikit hingga terjadi hilang enersi yang minimum pada perubahan itu.

Berbagai macam peralihan yang dipakai dalam praktek:


1. Pengukuran aliran
Beberapa sarana pengukuran seperti saluran ukur gelombang tegak dan saluran
ukur parshall mempunyai peralihan
2. Peredam Enersi
Enersi dapat diredam dengan menciptakan keadaan sehingga terjadi loncatan
hidrolik. Peralihan dipakan untuk menciptakan keadaan seperti itu.
3. Perubahaan Kecepatan
Peralihan digunakan untuk mengubah penampang saluran guna mendapatkan
kecepatan yang di inginkan sehingga tidak terjadi pengendapan atau kikisan.
4. Alasan Ekonomis
Peralihan dipakan dalam bangunan hidrolik seperti aquaduk, saluran pipa pindah,
sifon, dan jembatan yang memerluka pengurangan lebarnya untuk alasan ekonomi
ataupun pertimbangan lain. Kondisi aliran dalam peralihan dapat dianalisa dari
pertimbangan enersi jenis.

12. Dalam saluran berpenampang persegi panjang dengan lebar 4 m, air mengalir dengan
kedalman 2 m dan kecepatan 2,5 m/det. Lebar saluran dikurangi sampai 2,5 m dan

16
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

ketinggian dasarnya dinaikkan 30 cm di suatu penampang yang diketahui. Apakah


elevasi permukaan air di hulu akan terpengaruh? Jika demikian, berapa banyak?
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
B1 = 4 m
D1 = 2 m
V = 2,5 m/det
B2 = 4-2,5=1,5m
D2 = 2,30 m
Ditanya : a. elevasi permukaan air di hulu

[Jawab]

d=2.00

b=4.00

Q = V.A
= 2,5 . 4,2
= 20 m3/det

20
q= = 2,5 = 8 3/

3 2 3 82
Yk= . = 1. 9,81 = 1,868

Ek = 2/3 x Emin = 3/2 x Yk = 2,80 m


20 2
( )2 ( )
4.2
E1 = 2+ = 2 + 19,62 = 2,32
2

Energi khas di sebuah hulu kurang daripada yang ditonjolan ini menunjukkan aka
nada kenaikan permukaan air.

2
Y1 + ( 2 ) = 2,80 + 0,30 = 3,10

17
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

20 1
Y1 + (4.1)2 . 19,62 = 3,10

Dicoba dengan cara coba-coba dan ralat: Y = 2,96

Permukaan air naik 2,96 2= 0,96

13. Saluran berpenampang persegi panjang dengan lebar 3 m, mengalirkan aliran air
beraturan sebesar 6m3/det. Hitunglah dan gambarlah kurva enersi khas, dan
tentukanlah (a) enersi khas minimum dan kedalaman kritis, (b) kedalaman-kedalaman
berseling untuk enersi jenis 2,50 m, (c) kedalaman yang menjadi kedalaman berseling
untuk kedalaman 1,5 m, dan (d) kemiringan dasar yang diperlukan untuk
mempertahankan kedalaman merata 0,6 m.
Diketahui : Saluran Persegi Panjang
B=3m
Q = 6m3/det
Ditanya : a. E min dan Yk
b. kedalaman-kedalaman berseling untuk enersi jenis 2,50 m
c. kedalaman yang menjadi kedalaman berseling untuk kedalaman 1,5 m,
d. S untuk D = 0,6 m
[Jawab]
6
a. Q = = 3 = 2 3/
3 2 3 22
Yk= . = 1. 9,81 = 0,741

Yk= 2/3 . Emin Emin = 3/2 . Yk
= 1.112 m

d=0. 741

b=3.00

2
b. E= 2,50 m y + 2.2
Dicari dengan cara coba-coba:
Dicoba 2,46 m

18
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

62
2,46+2.9,81.(3.2,46)2= 2,50 m

Dicoba 0,3 m
62
0,3+2.9,81.(3.0,3)2= 2,50 m
2
c. E= 1,5 m y + 2.2

Dicari dengan cara coba-coba:


Dicoba 0,425 m
62
0,425+2.9,81.(3.0,425)2= 1,5 m
d. V = Kst. R2/3. 1/2
6
V== = 3,33 /
3.0,6
. 3.0,6
R = = +2 = 3+2.0,6 = 0,794
2 3,332
S= = = ,
Kst2 .R4/3 332 .0,7944/3

d=0.60 y

S = 0. 0 1 3 8 Z
b=3.00

14. Tentukanlah kedalaman kritis:


(a) Saluran berpenampang trapezium yang lebar dasar nya 5 m, kemiringan sisinya
1:1 dan debitnya 12 m3/det.
(b) Saluran berpenampang segitiga dengan kemiringan sisi 1:1,50 (vertical dan
horizontal) dan debit 12,5 m3/det
Diketahui : M=1
Q = 12 m3/det
Ditanya : Yk = ?
[Jawab]
1 3 2
a. Yk = + = . ( + ( + ))
+
2

19
HIDROLIKA II
ALIRAN BERATURAN DALAM SALURAN TERBUKA

Dicari dengan cara coba-coba :


1 3 122
0,79 = 1+2 = 1. (5 + 0,79 (1 + 2))
5+0,79 9,81
2

= 0,79

b=5.00

b. Diketahui m = 1,50
Q = 12,5 m3/det
Ditanya : Yk
[Jawab]
Dicari dengan cara coba-coba :
3 2 3 2.12,52
Yk = . = 1. = , m
.2 9,81.1,502

20

Anda mungkin juga menyukai