Anda di halaman 1dari 41

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
I. Identitas Klien
Inisial : Ny.T
Umur : 32 Tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Pernah menjadi SPG Taman Anggrek
Alamat : Bukit Warnasari Endah Blok D.8 Rt 04/Rw
08 Kel. Cilebut Timur Kec. Sukaraja Kab. Bogor
Tanggal dirawat : 05 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2018
Pendidikan : MAN/SMA Sederajat
Informan : Ny.T dan Rekam Medis
No. Rekam Medis : 36-28-12

II. Alasan Masuk RS


Klien sakit sejak tahun 2007 tetapi hanya berobat alternatif,. ± 4
Bulan keluyuran sampai ke Sumba. Pada tahun 2017 klien berobat ke
RS. Sumber Waras tetapi pengobatan klien kurang berhasil , klien
menolak minum obat, sehingga pada tanggal 05 Desember 2018 klien
dibawa oleh keluarga (Kakak kandung) ke RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi
dengan gejala suka marah-marah, memukul keluarga, bersuara sendiri,
tertawa sendiri, merasa mendengar suara-suara, sulit tidur, curiga,
keluyuran, dan mengancam orang lain. Klien memiliki riwayat aniaya
fisik pada usia 31 tahun dan aniaya seksual pada usia 17 tahun.

III. Faktor Predisposisi


Klien pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2007 tetapi
hanya berobat alternatif dan pada tahun 2017 klien berobat ke RS.

18
19

Sumber Waras. Pengobatan klien kurang berhasil karena klien menolak


minum obat. Saat usia 31 tahun klien pernah mengalami aniaya fisik
oleh kakaknya dan pada usia 17 tahun klien pernah diperkosa oleh
teman sekolahnya. Saat klien marah, klien suka melempar piring,
melempar ember ke motor dan pernah ada bisikan untuk menggorok
orang lain ketika melihat benda tajam. Tidak ada keluarga yang
mengalami gangguan jiwa, dalam keluarga hanya klien yang memiliki
gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Halusinasi, regimen terapi tidak efektif dan Resiko
perilaku kekerasan.

IV. Fisik
1. Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
N : 82x/Menit
S : 36,5O C
R : 20x/Menit
Nyeri : 1/10
2. Ukur : TB : 158 Cm
BB : 55 Kg
20

V. Psikososial
1. Genogram

32

¦ ¦
¦ ¦
¦ ¦

Keterangan:

322

: Perempuan : Umur Klien

: Laki-laki : Cerai

: Meninggal

------------ : Orang yang tinggal serumah

: Klien

: Orang yang terdekat


21

Penjelasan : Klien anak ke-6 dari 6 bersaudara, terdiri


dari 4 orang perempuan dan 2 orang laki-laki, klien tinggal
serumah dengan kakak ke-4 (Kak Mimin). Orang yang paling
dekat dengan klien adalah kakak ke-4 karena suka bercerita dan
suka diberi uang oleh kakaknya. Klien sayang dengan
orangtuanya tetapi jarang berkomunikasi dengan ayahnya, ibunya
sudah meninggal. Klien mampu mengambil keputusan sendiri,
contohnya memilih tinggal bersama kakak ke-4.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri: Klien terlihat senang dengan bola matanya
yang kecoklatan dan alisnya yang tebal, klien tampak
menimbang berulang-ulang, klien tampak setiap makan hanya
makan sayurnya tidak pernah memakan nasi, klien tidak suka
warna kulitnya yang hitam dan klien tampak sering bercermin
dan berdandan.
b. Identitas: Klien belum menikah, dulu klien pernah bekerja
sebagai SPG di Taman Anggrek, klien mampu menyebutkan
nama, usia, alamat rumah yang klien tempati.
c. Peran: Klien adalah seorang anak serta adik dan peran
dirumahnya adalah suka menyuapi keponakannya makan atau
sekedar mengajak main keponakannya didalam rumah.
d. Ideal Diri: Klien ingin menikah, ingin memiliki wajah yang
putih cantik, klien ingin memilki pekerjaan yang
menghasilkan uang banyak, klien ingin BBnya 40 Kg dan
klien ingin dirinya sempurna karna saat ini klien merasa tidak
puas dengan dirinya. Klien ingin memilki pekerjaan, ingin
menikah tetapi merasa tidak ada laki-laki yang mau
dengannya
e. Harga Diri: klien merasa malu karena dirinya jelek dan
hitam.
22

Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah


3. Hubungan Sosial
Orang yang berarti untuk klien adalah kakaknya karena
klien suka mendapatkan uang dari kakanya dan klien dekat dengan
kakaknya, klien tidak pernah mengikuti peran serta dalam
masyarakat/kelompok, tidak kesulitan dalam berinteraksi dengan
tetangga sekitar karena klien tidak ada masalah dengan tetangga
hanya saja klien lebih senang berdiam diri didalam rumah.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual
Klien beragama islam, klien ingin sembuh dan segera
pulang, kegiatan ibadah yang dilakukan adalah shalat 5 waktu
tetapi tidak selalu mengerjakan shalat 5 waktu. Jika sedang haid
klien tidak shalat dan hanya membaca juz amma.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

VI. Status Mental


1. Penampilan: Klien berpakaian rapih, menggunakan pakaian yang
sesuai, menggunakan pakaian seperti biasanya, klien tampak
bercermin berulang-ulang, klien tampak berhias berulang-ulang
menggunakan lipstick bedak maupun pinsil alis.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan: Klien dapat berbicara yang ditanyakan, isi
pembicaraan klien tentang kondisi fisiknya seperti klien
mengatakan dirinya jelek, klien mengatakan dirinya hitam, klien
mengatakan berat badannya tidak sesuai yang klien inginkan, klien
mengatakan tidak ada laki-laki yang mau dengannya karena klien
jelek. Ketika membahas penyebab marahnya nada bicara klien
mulai sedikit meninggi, klien terlihat agak kesal dan terkadang
mengalihkan pembicaraannya, klien mengatakan saat dirumah jika
kesal dan marah klien suka melempar piing dan melempar motor
23

dengan ember. Klien mengatakan ada suara laki-laki yang


menyuruh berhias dan diit.
Masalah Keperawatan: Halusinasi, Harga Diri Rendah dan Resiko
Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas Motorik: Klien tampak bercermin berulang-ulang, klien
tampak berhias berulang-ulang, klien tampak menimbang berta
badannya berulang-ulang, ketika makan klien tampak hanya
menghabiskan sayurnya saja dan tidak menghabiskan nasinya,
ketika ada hal yang menurutnya lucu klien tampak tertawa
berlebihan.
Masalah Keperawatan: Halusinasi
4. Alam Perasaan: Klien khawatir menurutnya tidak ada laki-laki
yang mau dengannya karena klien merasa tidak cantik dan klien
merasa sedih karena tidak mempunyai pekerjaan sehingga klien
tidak mempunyai uang.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
5. Afek: Afek klien labil, karena ketika berbicara seketika moodnya
berubah-ubah dengan sangat cepat. Klien suka mengalihkan
pembicaraan saat membahas tentang masalah yang dihadapi,
ketika menceritakan bagaimana ia di Sumba klien senang karena
dapat bertemu dengan seseorang yang klien cintai tetapi seketika
ia menjadi kesal dan marah karena pulang dari Sumba klien tidak
mempunyai uang maupun pekerjaan.
Masalah Keperawatan: Halusinasi dan Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi saat wawancara: Saat pengkajian klien sangat kooperatif,
terkadang mengalihkan pembicaraan dan kesal terkait membahas
penyebab ia marah, jika menurutnya saat wawancara ada hal yang
lucu klien akan tertawa berlebihan kemudian seperti biasa lagi.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan, halusinasi
7. Persepsi: Saat pengkajian klien mengatakan pernah mendengar
suara bisikan yang memerintahkan klien menggorok orang lain
24

ketika melihat benda tajam dan klien mengatakan disetubuhi oleh


Leman orang Sumba dan merasa mempunyai anak 100. Ada suara
laki-laki yang menyuruh berhias dan diit, datangnya suara
membuat klien sedih, yang dilakukan klien adalah menimbang
berat badan dengan berulang-ulang, memperbaiki riasannya
berulang-ulang dan ketika makan tidak pernah banyak.
Masalah Keperawatan: Halusinasi
8. Isi Pikir: Klien terobsesi ingin mempunyai wajah yang cantik,
ingin mempunyai berat badan 40 Kg, ingin menikah tetapi tidak
punya uang, ingin memiliki pekerjaan.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
9. Proses Pikir: Proses pikir klien saat diberikan pertanyaan terkait
masalahnya terkadang suka mengalihkan dan merasa kesal.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
10. Tingkat Kesadaran: Composmentis (Sadar penuh), saat wawancara
disorientasi waktu dan tempat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori: Klien mampu mengingat momen dalam jangka panjang
maupun momen dalam jangka pendek.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien mampu berhitung
dengan baik dan saat diberi soal pertambahan klien mampu
menjawab.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian: Klien mampu mengambil keputusan
sendiri jika diberi pilihan.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya Tilik Diri: Klien menyadari jika klien suka kesal dan suka
marah, serta klien menyadari jika klien tidak percaya dengan
dirinya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
25

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


Klien mampu makan sendiri, makan dengan bersih, makan
2xsehari dan ketika makan tidak pernah memakan nasi hanya makan
sayurannya saja. BAB/BAK mampu sendiri, BAB/BAK ditempat yang
semestinya. Mandi mampu melakukannya dengan sendiri, memakai
sabun, menyikat gigi, cuci muka. Berpakaian/berhias dengan mandiri
berpakaian dengan rapih dan berpakaian dengan semestinya, klien
berkaca dengan berulang-ulang, klien berdandan memakai lipstick
bedak dan pinsil alis berulang-ulang, klien menimbang BBnya
berulang-ulang. Tidur siang dari jam 12.00 s/d jam 15.00 WIB dan
tidur malam jam 19.00 s/d jam 04.00 WIB. Klien meminum obat
dengan mandiri dan obat ditelan. Saat dirumah klien suka membantu
kakak menyiapkan makanan, menjaga kebersihan rumah, mencuci
pakaian dank lien jarang pergi ke pasar untuk berbelanja karena klien
lebih senang berdiam diri dirumah.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri dan Isolasi Sosial

VIII. Aspek Medik


Diagnosa Keperawatan : Skizoparanoid
Terapi Medik :
-Risperidon 2mg/12 jam/oral dan diminum saat pagi jam 07.00 dan
sore jam 19.00.
-THP 2mg/12 jam/oral dan diminum saat pagi jam 07.00 dan sore jam
19.00.
-Clozapine 25mg/24 jam/oral dan diminum saat sore jam 19.00.
-HP 5mg/12 jam/oral dan diminum saat sore jam 19.00

B. Daftar Masalah Keperawatan


1. Halusinasi
2. Resiko Perilaku Kekerasan
26

3. Harga Diri Rendah


4. Isolasi Sosial
5. Defisit Perawatan Diri
27

C. Analisa Data
Masalah
Tgl Data (Subyektif dan Obyektif) TTD
Keperawatan
12-12- S: Gangguan
2018 -Klien mengatakan ada bisikan yang sensori persepsi:
memerintahkan menggorok orang Halusinasi
lain ketika melihat benda tajam pendengaran
-Klien mengatakan disetubuhi oleh
Leman orang Sumba dan merasa
memiliki 100 anak.
-Klien mengatakan ada suara laki-
laki yang menyuruh berhias dan diit.

O
-Klien terlihat bercermin beurulang-
ulang
-Klien terlihat menimbang BB
dengan berulang-ulang
-Klien terlihat berhias memakai
lipstick, bedak dan pinsil alis dengan
berulang-ulang
-Klien terlihat tertawa dengan
berlebihan
12-12- S: Gangguan
2018 -Klien mengatakan kesal karena konsep diri:
sepulangnya dari Sumba klien tidak Resiko Perilaku
punya uang maupun pekerjaan Kekerasan
-Klien mengatakan waktu dirumah
ketika kesal/marah klien suka
melempar piring ketika marah/kesal
-Klien mengatakan waktu dirumah
28

ketika kesal/marah suka melempar


ember ke motor ketika marah

O:
-Klien terlihat mengalihkan
pembicaraan saat diberikan
pertanyaan terkait penyebab marah
-Nada suara klien sedikit ketus
-Klien memasang wajah yang sedikit
kesal
12-12- S: Harga Diri
2018 -Klien mengatakan tidak percaya diri Rendah
karena kulitnya hitam
-Klien mengatakan ingin mempunyai
wajah yang putih dan cantik
-Klien mengatakan tidak ada laki-
laki yang mau dengannya
-Klien mengatakan sedih karena
tidak punya pekerjaan
-Klien mengatakan ingin menikah
tetapi tidak punya uang
-Klien merasa dirinya hrus diit

O:
-Klien terlihat tidak percaya diri
-Ketika makan klien terihat tidak
pernah menghabiskan nasinya
-Klien sering memuji perawat tetapi
sambil merendahkan dirinya
-Klien menimbang berat badan
dengan berulang-ulang
29

12-12- S: Isolasi Sosial


2018 -Klien mengatakan hubungan dengan
tetangga saat dirumah baik tetapi
klien malas untuk keluar rumah lebih
senang berada didalam rumah.
-Klien mengatakan tidak punya
teman karena baru dua hari berada
disini (R.Abimanyu)
-Klien terlihat banyak diam

O:
-Klien terlihat banyak diam
-Klien terlihat agak malu-malu saat
berbicara
30

D. Pohon Diagnosa dan Diagnosa Keperawatan


1. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekekrasan

Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Regimen Terapi tidak efektif

2. Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas


a. Halusinasi
b. Resiko Perilaku Kekerasan
c. Harga Diri Rendah
d. Isolasi Sosial
31

E. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Ny.T
No.RM : 36-28-12
DX.Medis : Skizoparanoid
Rangan : Abimanyu
Dx.Keperawa Perencanaan
DX Rasional
tan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
1 Gangguan TUM: 1.Setelah 2x 1. Bina hubungan  Hubungan
sensori Klien mampu pertemuan klien saling percaya saling
persepsi: mengontrol mampu dengan percaya
Halusinasi halusinasinya menunjukakan mengungkapkan merupakan
pendengaran Tuk1: Klien tanda-tanda prinsip komunikasi dasar dari
dapat membina percaya kepada teurapeutik: terjadinya
hubungan perawat: o Sapa klien dengan komunikasi
saling percaya o Ekspresi ramah, baik verbal terapeutik
wajah maupun nonverbal sehingga
bersahabat o Perkenalkan nama, akan
o Menunjukan nama panggilan memfasilitas
rasa senang perawat dan tujuan i dalam
o Ada kontak perawat pengungkap
mata berinteraksi an perasaan,
o Mau berjabato Tanyakan nama emosi, dan
tangan lengkap klien dan harapan
o Mau nama panggila klien

menyebutkan yang disukai klien


nama o Buat kontak
o Mau interaksi yang jelas
menjawab o Tunjukkan sikap
salam jujur dan menepati
o Mau duduk janji setiap kali
32

berdampingan berinteraksi
dengan o Tunjukkan sikap
perawat empati dan
o Mau menerima klien
mengungkapk apaadanya
an masalah o Beri perhatian
yang dihadapi kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
o Dengarkan dengan
penuh perhatian

Tuk 2: Klien
dapat  Kontak
mengenal sering dan
1.Setelah 2x
halusinasinya 2.1 Adakan kontak singkat
pertemuan klien
sering dan diharapkan
menyebutkan:
singkat secara dapat
o Isi
bertahap. memutus
o Frekuensi
hausinasi
o Situasi dan
dapat
kondisi yang
memutus
menimbulkan
halusinasi
halusinasi
klien karena
adanya
stimulus dari
33

luar
 Perilaku
yang
2.2 Observasi
ditujukkan
tingkah laku
merupakan
klien terkait
gambaran
dengan
dari
halusinasinya
halusinasi
(Pendengaran):
yang
o Tanyakan
dihadapi
apakah klien klien
mengalami
sesuatu
(hausinasi)
o Jika klien
menjawab
ya, tanyakan
apa yang
 Tindakan ini
sedang
dapat
dialaminya
mengembali
o Katakan
kan klien ke
bahwa
keadaan
perawat
nyata/realita
percaya
s dan lambat
klien
laun klien
mengalami
akan
hal tersebut,
menyadari
namun
bahwa
perawat
halusinasi
sendiri tidak
yang dialami
mengalamin
34

ya (dengan orang lain


nada dan tidak
bersahabat
tanpa
menuduh
dan
menghakimi
)
o Katakan
bahwa ada
klien lain
yang
mengalami  Dengan
hal yang mengetahui
sama waktu,
o Katakan munculnya,
bahwa isi, dan
perawat frekuensi
akan halusinasi
membantu dapat
klien diketahui
Jika klien tidak sampai
sedang dimana
berhalusinasi tahapan
klarifikasi tentang halusinasi
adanya pengalaman yang dialami
halusinasi, klien
diskusikan dengan
klien:
o Isi, waktu
dan
35

frekuensi
terjadinya
halusinasi  Waktu/
(pagi, situasi
siang, sore, munculnya
malam atau halusinasi
sering dan dapat
kadang- dijadikan
kadang) dasar untuk
o Situasi atau menentukan

kondisi tindakan

yang
menimbulk
an atau
2.Setelah 2x
tidak
pertemuan klien
menimbulk
menyatakan
an
 Ungkap
perasaan dan
halusinasi
perasaan
responnya saat
saat terjadi
mengalami 2.3 Diskusikan
halusinasi
halusinasi: dengan klien
dapat
o Marah apa yang
dijadikan
o Takut dirasakan jika
data sampai
o Sedih terjadi
dimana
o Senang halusinasi dan
tahap
o Cemas beri
halusinasiny
o Jengkel kesempatan
a dan
untuk
kesadaran
mengungkapka
klien selama
n perasaannya.
terjadi
2.4 Diskusikan
36

dengan klien halusinasi


apa yang
dilakukan
untuk
mengatasi
perasaan
Tuk 3: Klien
tersebut
dapat
2.5 Diskusikan
mengontrol
tentang dampak
halusinasinya
3.1 Setelah 2x yang akan
pertemuan klien dialaminya bila
dapat klien
menyebutkan menikmati  Dengan
tindakan yang halusinasinya identifikasi
biasanya kebiasaan
dilakukan untuk 3.1 Identifikasi yang
mengendalikan bersama klien dilakukan
halusinasinya. cara atau klien data
3.2 Setelah 2x tindakan yang terjadi
pertemuan klien dilakukan jika halusinasi
dapat memilih terjadi dapat
dan halusinasi digunakan
memperagakan (tidur, marah, sebagai data
cara menyembunyik dan dapat
3.3 Setelah 2x an diri dll) mengarahka
pertemuan klien n tindakan
melaksanakan yang sesuai
cara yang telah dilakukan
dipilih untuk  Reinforceme
mengendalikan nt positif
halusinasinya dapat
37

3.5 Setelah 2x 3.2 Diskusikan cara meningkatka


pertemuan klien yang digunakan n motivasi
mengikuti terapi klien, mempertaha
aktivitas o Jika cara nkan/mening
kelompok yang katkan
digunakan tindakan
adaptif beri positif yang
pujian sudah
o Jika cara pernah
yang dilakukan
digunakan
maladaptiv
e
disukusikan
 Cara-cara
kerugian
untuk
cara
mencegah/m
tersebut
engontrol
3.3 Diskusikan cara
halusinasi
baru untuk
mungkin
memutus atau
adalah hal
mengontrol
yang baru
timbulnya
dan perlu
halusinasi
didiskusikan
o Katakan
sehingga
pada diri
memungkin
sendiri
kan
bahwa ini
munculnya
tidak nyata
inisiatif
(saya tidak
klien untuk
mau
memilih cara
38

mendengar) yang
o Menemui dianggap
orang lain tepat, serta
(perawat/te aman bagi
man/anggot klien
a keluarga) ataupun
untuk orang
menceritak lain/lingkun
an tentang gan
halusinasin disekitarnya
ya
o Membuat
dan
melaksanak
an jadwal
kegiatan
sehari-hari
yang telah
disusun
o Meminta
keluarga/te
man/peraw  Tindakan/
at menyapa cara yang
jika sedang dipilih
berhalusina sendiri oleh
si klien akan
3.4 Bantu Klien lebih
memilih cara diyakini dan
yang sudah tepat
dianjurkan dan baginya
latih untuk sehingga
39

mencobanya lebih efektif


 Meningkatk
an rasa
percaya diri
klien dan
keyakinan
3.5 Beri
terhadap
kesempatan
pilihannya
untuk
 Reinforceme
melakukan cara
nt positif
yang dipilih
dapat
dan dilatih
meningkatka
n motivasi
3.6 Pantau
mempertaha
pelaksanaan
nkan/mening
yang telah
katkan
dipilih dan
tindakan
dilatih, jika
positif yang
berhasil beri
pernah
pujian
dilakukan
 Diharapkan
TUK 4: Klien dengan
dapat mengikuti
menggunakan TAK dapat
obat dengan 3.7 Anjurkan mengubah
benar pelaksanaan perilaku
4.1Setelah 2x
mengikuti yang
pertemuan klien
terapi destruktif
dapat
kelompok, dan
menyebutkan:
orientasi reaita, maladaptive,
o Manfaat
stimulasi dan dapat
40

minum obat persepsi mengontrol


o Kerugian halusinasiny
tidak minum a
obat  Pengetahuan
o Nama obat klien tentang
o Bentuk dan pengobatan
warna obat memotivasi
4.1 Diskusikan
o Dosis yang klien untuk
dengan klien
diberikan mematuhiny
tentang
kepadanya a
manfaat,
o Waktu kerugian tidak
pemakaian minum obat,
o Cara nama, warna,
pemkaian dosis, cara, efek  Untuk
o Efek yang yang dirasakan memastikan
dirasakan setelah minum bahwa klien
obat mengonsum
4.2Setelah 4.2 Pantau klien si obat
2xpertemuan saat dengan
klien penggunaan benar
mendemonstrasik minum obat
 Meningkatk
an penggunaan
an harga diri
obat
klien
4.3Setelah 2x
pertemuan klien 4.3 Beri pujian jika
menyebutkan klien
 Mengendali
akibat berhenti menggunakan
kan dan
minum obat tanpa obat dengan
memotivasi
konsultasi dokter benar
klien untuk
4.4 Disukusikan
meminum
akibat berhenti
41

minum obat obat secara


tanpa teratur
konsultasi  Deteksi diri
dengan dokter terhadap hal-
hal yang
4.5 Anjurkan untuk mungkin
konsultasi terjadi
kepada
perawat/dokter
jika terjadi hal-
hal yang tidak
diinginkan

2 Gangguan TUM:
konsep diri: Klien dapat
Resiko mengontrol
Perilaku kekerasan
Kekerasan
2.1Setelah 2x 1.Bina hubungan Hubungan
TUK 1: Klien
pertemuan klien saling percaya saling percaya
dapat membina
menunjukan dengan merupakan
hubungan
tanda-tanda mengungkapkan dasar dari
saling percaya
percaya kepada prinsip komunikasi terjadinya
perawat: teurapeutik. komunikasi
o Wajah cerah, o Sapa klien terapeutik
tersenyum dengan ramah, sehingga akan
o Mau baik verbal memfasilitasi
berkenalan maupun dalam
o Ada kontak nonverbal pengungkapan
mata o Perkenalkan perasaan, emosi
o Bersedia nama, nama dan harapan
42

menceritakan panggilan klien


perasan perawat dan
tujuan perawat
berinteraksi
o Tanyakan nama
lengkap klien
dan nama
panggilan yang
sukai klien
o Buat kontrak
interksi yang
jelas
o Tunjukkan
sikap jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
o Tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien
apaadanya
o Beri perhatian
kepada klien
dan perhatian
kebutuhan
dasar klien
o Dengarkan
dengan penuh
TUK 2: Klien perhatian
ekspresi
43

dapat 2.2Setelah 2x perasaan klien


mengidentifika pertemuan
si penyebab menceritakan 2.Bantu klien
perilaku penyebab perilaku mengungkapkan  Beri

kekerasan kekerasan yang perasaan marahnya kesempatan

yang dilakukannya. o Motivasi klien untuk

dilakukannya o Menceritakan untuk mengungkap

penyebab menceritakan kan

perasaan penyebab rasa perasaannya,

jengkel/kesal kesal atau dapat

baik dari diri kejengkelannya membantu

sendiri o Dengarkan mengurangi

maupun tanpa menyela stress dan

lingkunganny atau memberi penyebab

a penilaian setiap perasaan

o Klien dapat ungkapan jengkel/kesal

perasaan klien dapat


mengungkapk
diketahui
an penyebab
perasaan
jengkel/kesal
(dari diri
sendiri, dari
lingkungan/or
TUK 3: Klien
ang lain)
dapat
mengidentifika
3.Setelah 2x
si tanda-tanda
pertemuan klien 3.Bantu klien
perilaku
menceritakan mengungkapkan
kekerasan
tanda-tanda saat tanda- tanda
terjaid perilaku perilaku kekerasan
kekerasan  Mengetahui
44

o Tanda fisik: yang dialaminya: hal yang


mata merah, dialami
tangan o Motivasi klien secara fisik
mengepal, menceritakan saat jengkel
ekspresi kondisi fisik
tenang, dll (tanda-tanda)
saat perilaku  Mengetahui
o Tanda kekerasan hal yang
emosional, terjadi dialami
marah, o Motivasi klien secara
jengkel, menceritakan emosional
bicara kasar kondisi saat
emosional jengkel/kesal
(tanda-tanda  Mengetahui
emosional) saat hal yang
terjadi perilaku dialami
o Tanda social: secara social
kekerasan
bermusuhan saat
o Motivasi klien
yang dialami jengkel/kesal
menceritakan
saat terjad
kondisi
perilaku
hubungan
kekerasan
dengan orang
TUK 4: Klien lain (tanda-
dapat tanda social)
menceritakan saat terjadi
jenis perilaku perilaku
4.Setelah 2x
kekerasan kekerasan.
pertemuan klien
yang pernah  Mengeksplo
menjelaskan
dilakukannya 4.Diskusikan rasi perasaan
dengan klien terhadap
o Jenis-jenis perilaku kekerasan jenis
45

ekspresi yang dilakukannya perilaku


kemarahan selama ini kekerasan
yang selama o Motivasi klien yang biasa
ini telah menceritakan dilakukan
dilakukannya jenis-jenis  Mengetahui
tindak perasaan
kekerasan yang klien selama
o Perasaan saat selama ini tindakan
melakukan pernah kekerasan
kekerasan dilakukannya terjadi
o Motivasi klien  Membantu
menceritakan klien
perasaan klien menemukan
o Efektifitas
selama tindak cara dalam
cara yang
kekerasan menyelesaik
dipakai dalam
tersebut terjadi an masalah
menyelesaika
o Diskusikan dan
n masalah
apakah dengan membedaka
tindak n perilaku
kekerasan yang konstruktif
TUK 5: Klien dilakukannya dan dektrutif
dapat masalah yang
mengidentifika dialami teratasi  Membantu
si akibat klien untuk
perilaku 5.Setelah 2x menilai
kekerasan pertemuan klien akibat
menjelaskan negative
akibat tindak perilaku
5.Diskusikan
kekerasan yang kekerasan
dengan klien akibat
dilakukannya yang
negative (kerugian)
o Diri sendiri: dilakukanny
46

luka dijauhi cara yang a, dengan


teman, dll dilakukan pada: mengetahui
o Orang akibatnya
lain/keluarga: o Diri sendiri diharapkan
luka, o Orang klien dapat
ketakutan, lain/keluarga merubah
tersinggung, o Lingkungan perilaku
dll dekstruktif

TUK 6: Klien o Lingkungan: menjadi

dapat Barang atau konstruktif

mengidentifika benda rusak,


si dalam dll
mengungkapka
6.Setelah 2x  Membantu
n kemarahan
pertemuan klien: dalam

o Menjelaskan mempelajari

cara sehat cara baru


6.Diskusikan
mengungkapk mengungkap
dengan klien
an marah kan marah
o Apakah klien
yang sehat
mau
 Mengidentifi
mempelajari
kasi rasa
cara baru
yang
mengungkapka
konstruktif
n marah dengan
dalam
sehat
merespon
o Jelaskan
terhadap
berbagai
kemarahan
alternative
dapat
pilihan untuk
membantu
mengungkapka
klien
n marah selain
47

perilaku menemukan
kekerasan yang cara yang
diketahui klien baik untuk
o Jelaskan cara mengurangi
sehat untuk kejengkelan
mengungkapka sehingga
n marah: klien tidak
 Cara fisik: stress lagi
nafas
dalam,
pukul
bantal,
olahraga
 Verbal:
mengungka
pkan
bahwa
dirinya
sedang
kesal
kepada
orang lain
 Sosial:
Latihan
asertif
dengan
orang lain
 Spiritual:
sembahyan
g, doa,
dzikir,
48

meditasi
dan
sebaginya  Reinforceme
sesuai nt positif
dengan dapat
keyakinan memotivasi
agamanya klien dan
TUK 7: Klien
masing- meningkatka
dapat
masing n harga
mendemonstra
o Beri dirinya
sikan cara
reinforcement
mengontrol
7.Setelah 2x positif pada
perilaku
pertemuan klien klien atas
kekerasan  Memberikan
memperagakan usahanya
stimulus
cara mengontrol
kepada klien
perilaku
untuk
kekerasan
menilai
o Cara fisik:
7.Diskusikan respon
Tarik nafas
dengan klien erhadap
dalam,
o Cara yang perilaku
memukul
mungkin dipilih kekerasan
bantal atau
dan dianjurkan secara cepat
Kasur
klien memilih dan
o Verbal:
cara yang membantu
Mengungkapk
mungkin untuk klien dalam
an perasaan
mengungkapka membuat
kesal/jengkel
n kemarahan keputusan
pada orang
terhdap cara
lain tanpa
yang tepat
menyakiti
dipilihnya
o Spiritual:
49

Sembahyang,  Agar klien


doa, dzikir, mengetahui
meditasi dan cara marah
sebagainya yang
sesuai konstruktif
dengankeyaki
nan dan
o Latih klien
agamanya
memperagakan
masing-
cara yang
masing
dipilih:
 Peragakan
cara
melaksana
kannya
 Jelaskan
manfaat
cara
tersebut
 Anjurkan
klien
menirukan
peragaan
yang sudah
dilakukan
 Agar dapat
 Beri
melaksanaka
penguatan
n cara yang
pada klien,
dapat
perbaiki
dipilihnya.
cara yang
Jika ia
masih
sedang
50

belum kesal/jengkel
sempurna  Pujian dapat
o Anjurkan klien menngkatka
cara yang sudah n motivasi
dilatih saat dan harga
TUK 8: Klien
marah/jengkel diri klien
dapat
menggunakan
obat sesuai
program yang
telah  Pengetahuan
ditetapkan o Beri klien tentang
8.Setelah 2x
conforcement program
pertemuan klien
positif atau pengobatan
dapat
keberhasilan memotivasi
menyebutkan
klien klien untuk
o Manfaat
menstimulusi mematuhiny
minum obat
cara tersebut a
o Kerugian
tidak minum
obat
o Diskusikan  Untuk
o Nama obat
dengan klien memastikan
o Bentuk dan
tentang manfaat bahwa klien
warna obat
kerugian tidak mengonsum
o Dosis yang
minum obat, si obat
diberikan
nama, warna, dengan
kepadanya
dosis, cara, efek benar
o Waktu
yang dirasakan  Meningkatk
pemakaian setelah minum an harga diri
o Cara obat klien
pemakaian o Pantau klien
51

o Efek yang saat


dirasakan penggunaan  Mengendali
obat kan dan
memotivasi
klien untuk
meminum
o Beri pujian jika obat secara
klien teratur
menggunakan  Deteksi dini
obat dengan terhadap hal-
benar hal yang
o Diskusikan mungkin
akibat berhenti terjadi
minum obat
tanpa
konsultasi
dengan dokter

o Anjurkan untuk
konsultasi
kepada
perawat/dokter
jika terjadi hal-
hal yang tidak
diinginkan
3 Harga Diri
Rendah
52
53

F. Catatan Perkembangan Keperawatan (Implementasi&Evaluasi)


Nama Klien : Ny.T
No.RM : 36-28-12
DX.Medis : Skizoparanoid
Ruangan : Abimanyu

1. Gangguan Sensori persepsi: Halusinasi


Tgl/Hari Implementasi Evaluasi Paraf
12-12- DS: S:
2018/Rabu -Klien mengatakan ada bisikan -Klien mengatakan senang setelah
yang memerintahkan menggorok bercakap-cakap.
orang lain ketika melihat benda -Klien mengatakan mampu
tajam melakukan cara menghardik
-Klien mengatakan disetubuhi oleh halusinasi
Leman orang Sumba dan merasa
memiliki 100 anak. O:
-Klien mengatakan ada suara laki- -Klien mampu melakukan cara
laki yang menyuruh berhias dan menghardik
diit.
A: Masalah halusinasi belum
DO: teratasi.
-Klien terlihat berceriman
beurulang-ulang P: Intervensi dilanjutkan

-Klien terlihat menimbang BB -Latihan menghardik 2x/hari dan


dengan berulang-ulang jika halusinasi datang/muncul.

-Klien terlihat berhias memakai


lipstick, bedak dan pinsil alis
dengan berulang-ulang
-Klien terlihat tertawa dengan
berlebihan
TINDAKAN:
54

1.Bina hubungan saling percaya


2.Mengidentifikasi halusinasi
3.Melatih cara menghardik
halusinasi
4.Maukan kedalam jadwal
kegiatan harian
RTL:
1. Evaluasi jadwal kegiatan
harian klien latih cara
mengontrol halusinasi dengan
patuh obat
13-12- DS: S:
2018/Kamis -Klien mengatakan ingin membeli -Klien mengatakan mampu
alat-alat make up melakukan cara menghardik
-Klien mengatakan merasa halusinasi
mempunyai 100 anak dan rindu -Klien mengatakan senang setelah
dengan anak-anaknya berbincang-bincang
-Klien mengatakan ada suara-
suara yang menyuruhnya berhias O:
-Klien terlihat mampu melakukan
DO: cara menghardik halusinasi
-Klien terlihat tertawa sendiri saat
bercermin A: Masalah halusinasi belum
-Klien terlihat bercermin berulang- teratasi.
ulang.
-Klien terlihat berhias berulang- P: Intervensi dilanjutkan

ulang (menggunakan bedak, -Evaluasi cara menghardik

lipstick dan pinsil alis) halusinasi

-Klien terlihat menimbang BBnya - Latihan menghardik 2x/hari dan

berulang-ulang. jika halusinasi datang/muncul.

TINDAKAN:
55

1. mengevaluasi masalah
penyebab halusinasi
2. melatih cara halusinasi dengan
patuh obat
3. Memasukan latihan menghardik
halusinasi
RTL:
1.Evaluasi jadwal kegiatan harian
2.Latih klien cara mengontrol
halusinasi dengan patuh obat
14-12- DS: S:
2018/Jumat -Klien mengatakan ada suara- -Klien mengatakan senang setelah
suara yang menyuruhnya berhias bercakap-cakap
dan diit -Klien mengatakan mampu
DO: melakukan cara menghardik
-Klien terlihat bercermin berulang- halusinasi
ulang.
-Klien terlihat berhias berulang- O:
ulang -Klien terlihat mampu melakukan
-Klien terlihat hanya makan cara menghardik halusinasi
sayurnya saja tidak dengan -Frekuensi klien mendengar
nasinya bisikan-bisikan sangat berkurang
TINDAKAN: (yang biasanya ±4 kali saat ini
1.Mengevaluasi latihan hanya 2 kali)
menghardik
2.Melatih cara mengontrol A: Masalah halusinasi teratasi

halusinasi dengan patuh obat


3.Memasukan kedalam jadwal P: Intervensi dihentikan

harian
RTL:
Rencana Tindakan dihentikan
56

2. Gangguan Konsep Diri: Perilaku Kekerasan


Tgl/Hari Implementasi Evaluasi Paraf
12-12- DS: S:
2018/Rabu -Klien mengatakan kesal karena -Klien mengatakan mampu
sepulangnya dari Sumba klien melakukan latihan fisik: TND &
tidak punya uang maupun PBK
pekerjaan -Klien mengatakan senang setelah
-Klien mengatakan waktu berbincang-bincang
dirumah ketika kesal/marah klien
suka melempar piring. O:
-Klien mengatakan waktu -Klien terlihat mampu melakukan
dirumah ketika kesal/marah suka latihan fisik :TND & PBK
melempar ember ke motor.
P: Masalah Resiko Perilaku
DO: Kekerasan belum teratasi
-Klien terlihat mengalihkan
pembicaraan saat diberikan A: Lanjutkan intervensi

pertanyaan terkait penyebab -Evaluasi latihan fisik 1: TND

marah -Lakukan latihan fisik 1 2x/hari

-Nada suara klien sedikit ketus atau jika ada rasa kesal/marah

-Klien memasang wajah yang karena sesuatu hal

sedikit kesal -Lakukan latihan fisik 2: PBK

TINDAKAN: 2x/hari

1.Bina hubungan saling percaya


2.Mengidentifikasi penyebab,
tanda dan gejala, jenis resiko
perilaku kekerasan
3.Melatih cara mengontrol amarah
dengan Tarik nafas dalam
4.Memasukan latihan Tarik nafas
57

dalam kedalam jadwal kegiatan


harian
RTL:
1.Evaluasi jadwal kegiatan harian
2.Klien latih cara mengontrol
marah dengan latihan fisik: pukul
Kasur bantal
13-12- DS: S:
2018/Kamis -Klien mengatakan masih kesal -Klien mengatakan senang setelah
jika mengingat masalah berbincang-bincang
pribadinya dan merasa ingin -Klien mengatakan mampu
melepar barang ketika sedang melakukan Tarik nafas dalam
marah
O:
DO: -Klien terlihat mampu melakukan
-Klien terlihat mengalihkan latihan fisik: Pukul bantal kasur
pembicaraan saat diberikan
pertanyaan terkait penyebab A: Masalah Resiko Perilaku
marah Kekerasan belum teratasi
-Nada suara klien sedikit ketus
-Klien memasang wajah yang P: Intervensi dilanjutkan

sedikit kesal -Evaluasi latihan fisik 1 (TND)

TINDAKAN: -Lakukan latihan fisik 2 (PBK)

1. mengevaluasi masalah 2x/hari atau jika ada rasa

penyebab marah dan kesal/marah karena sesuatu hal

mengevaluasi latihan fisik 1


latihan Tarik nafas dalam
2. melatih cara mengontrol marah
dengan Lathan fisik 2 yaitu pukul
Kasur bantal
3. Memasukan latihan Tarik nafas
58

dalam kedalam jadwal kegiatan


harian
RTL:
1.Evaluasi jadwal kegiatan harian
2.Latih klien cara mengontrol
marah dengan patuh obat
14-12- DS: klien mengatakan sudah S:
2018/Jum’at jarang emosi lagi dan sudah bias -Klien mengatakan senang setelah
mengontrol emosinya dengan berbincang-bincang
latihan fisik satu dan dua -Klien mengatakan mampu
melakukan Tarik nafas dalam
DO :
- Klien dapat mengontrol emosi O:
dengan latihan fisik 1 dan -Klien terlihat mampu melakukan
latihan fisik 2 latihan fisik: Pukul bantal Kasur
TINDAKAN: dan Tahan Nafas Dalam
1.Mengevaluasi latihan fisik 1 dan
2 A: Masalah Resiko Perilaku
2.Melatih cara mengontrol marah Kekeran teratasi
dengan patuh obat
3.Memasukan kedalam jadwal P: Intervensi dihentikan

harian
RTL:
Rencana tindakan dihentikan

Anda mungkin juga menyukai