Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN HOMECARE

METODE KONVENSIAL DAN KOMPLEMENTER

Disusun Oleh

1. Fakhira Mufidah (P07124122065)


2. Deni Husna Piriwati (P0712412258)
3. Ayu Amelia (P07124122054)
4. Dina Andita Dewi (P07124122061)
5. Elena Rahmawati (P07124122063)
6. Firlin Enymshalimah (P07124122067)
7. Meiza Silvia (P07124122075)
8. Nindi Junia Ardianti (P07124122080)
9. Nurazkia Kusnatik (P07124122082)
10. Nuranisah (P07124122084)
11. Rahayu Dian Febrianti (P07124122088)
12. Risti Patiha (P07124122090)
13. Selvianti (P07124122092)
14. Tila Octaviani (P07124122095)
15. Widea Melinda Sri (P07124122098)
16. Andi nuran fasyichatin hidayat (P07124122052)
17. Baiq vinasti saputri (P07124122056)
18. Hista adhi kirani (P07124122070)
19. Kuratul aini (P07124122073)
20. Nasirul Laili (P07124122077)
21. Paratima lizzti haksa (P07124122086)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan karunia–
Nya kepada Penulis sehingga berhasil menyelesaikan Makalah Metode Konvensial dan
Komplementer.

Kami menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami sangat mengharap segala bentuk saran dan kritik yang membangun guna
penyempurnaan tugas makalah ini. Sebagai akhir kami berharap agar tugas makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi kajian bagi banyak pihak.

Mataram, 11 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................... i

Kata Pengantar............................................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Pengartian Metode Konvensial...................................................................3


2.2 Contoh Metode Konvensial.........................................................................3
2.3 Pengertian Metode Komplementer .............................................................4
2.4 Contoh Metode Komplementer....................................................................4
2.5 Jenis-jenis Metode Komplementer..............................................................5
2.6 Fungsi Terapi Komplementer......................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................. 12

Daftar Pustaka................................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kebidanan merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang


diberikan oleh bidan dengan syarat serta lisensi sesuai dengan peraturan dan
Undang-Undang yang berlaku untuk dapat melakukan praktik kebidanan. Bidan
memberikan pelayanan pada wanita sepanjang masa reproduksinya mulai dari masa
pra konsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan anak usia dibawah
lima tahun (balita), (Yuningsih, 2016). Bidan dapat mengkombinasikan terapi
konvensional dan komplementer dalam memberikan pelayanan kesehatan.Terapi
komplementer dan alternatif merupakan bagian penting dari praktik kebidanan
karena dapat menjadi pengobatan non-konvensional yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dengan upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatifdengan kualitas, keamanan dan efektivitas tinggi. Terapi komplementer
merupakan pengobatan tradisional yang sudah diakui dan digunakan sebagai
pendamping terapi konvensional medis, aman dan tanpa efek samping serta menjadi
nilai tambah untuk Praktik Mandiri Bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan
Kesehatan, (Erry et al.2014).

Terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan menjadi alternatif pilihan


untuk ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan balita untuk mengurangi intervensi medis.
Banyaknya pengguna terapi komplementer dan alternatif dalam pelayanan
kesehatan khususnya kebidanan menjadi peluang besar bidan di Indonesia untuk
berinovasi dan mengembangkan pelayanan kebidanan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan terjangkau dengan tetap
memperhatikan nilai, norma serta filosofi kebidanan, (Wahidin, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metode konvensional ?

2. Apa saja contoh metode konvensional?

3. Apa yang dimaksud dengan metode komplementer?

4. Apa saja contoh metode komplementer?

5.Apa saja jenis jenis metode komplementer?

6.Apa fungsi terapi komplementer?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui metode konvensional

2. Untuk mengetahui apa saja contoh metode konvensional

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode komplementer

4. Untuk mengetahui apa saja contoh metode komplementer

5.Untuk mengetahui apa saja jenis - jenis metode komplementer

6.Untuk mengetahui apa fungsi terapi komplementer

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Kovensional

Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah suatu sistem pelayanan kesehatan


yang dilakukan oleh dokter dan/atau tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati
gejala dan penyakit dengan menggunakan obat, pembedahan, dan/atau radiasi.
Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit dilakukan sesuai
dengan alur Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi yang merupakan bagian dari
alur Pelayanan Kesehatan Konvensional. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
pada Rumah Sakit dilaksanakan setelah pasien melakukan pendaftaran berdasarkan
alur Pelayanan Kesehatan Konvesional, dan mendapatkan pemeriksaan dan
diagnosis berdasarkan Pelayanan Kesehatan Konvensional oleh Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP).

2.2 Contoh Metode Konvensial


 Obat Konvensional

Obat konvensional adalah obat yang menggunakan bahan sintetik atau


anorganik, bersifat antibiotik (membunuh bakteri) dan hanya dapat mengobati gejala
penyakit serta dapat menimbulkan efek samping (Ismail, 2009).

Contoh 1

Terapi konvensional untuk pilek berfokus terutama pada meredakan gejala


sekaligus mencakup obat antipiretik, antiinflamasi, dan dekongestan yang dijual
bebas

Contoh 2

Parasetamol atau asetaminofen adalah salah satu analgesik dan antipiretik


yang paling populer dan paling sering digunakan di seluruh dunia. Parasetamol
adalah obat pilihan pasien yang tidak dapat diobati dengan obat anti-inflamasi non-
steroid (Bebenista dan Nowak, 2014).Parasetamol atau disebut juga acetaminofen
adalah derivat ρ-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik (penurun panas) dan
analgesik (pereda nyeri) (Wiedyaningsih, 2014).

3
2.3 Pengertian Metode Komplementer

Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem


pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak
menjadi bagian dari pengobatan konvensional. Menurut WHO (World Health
Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya,
bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah
dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu
negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai
pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan
Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis
Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang
Konvensional.

2.4 Contoh Metode Komplementer


a. homeopati

homeophati adalah bahwa orang sakit dapat disembuhkan dengan


menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit pada orang
sehat. Homeopati dipersiapkan dengan menambahkan banyak air dalam suatu
substansi, mengocoknya, lalu mengambil sedikit air, menambahkannya ke banyak air,
mengocoknya, dan proses ini diulang-ulang hingga 200 kali dalam beberapa
pengobatan. Hahnmemann mengatakan ini akan mengeluarkan "kekuatan penyembuh
yang ada pada obat".Zat yang terkandung dalam obat ini yaitu hewan, mineral, dan juga
herbal. Pembuatan obat alternatif ini sangat unik dengan cara mengencerkan bahan
baku dengan cara pelarut alkohol atau eksepien yang lainnya dan potensi produk ke
dalam kelas yang berbeda. Pengenceran obat alternatif ini sangatlah tinggi sehingga
tidak ditemukan satu molekul dari bahan baku asli.

b. .naturophaty

Pengobatan naturopati adalah sistem yang menggunakan pengobatan alami


untuk membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Ini mencakup banyak terapi,
termasuk herbal, pijat , akupunktur , olahraga , dan konseling nutrisi.

c. Osteophaty

4
Osteopati merupakan terapi komplementer yang aman dan efektif yang bertujuan
untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Filosofi dasar Osteopati adalah
memperoleh keselarasan tubuh untuk memberikan kesehatan dan pergerakan yang
optimal.Umumnya, komplikasi pada tubuh dapat disebabkan oleh bagian tubuh lain yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan lebih banyak beban dan
ketegangan pada sendi, otot, dan tulang belakang lainnya. Yang lebih parah lagi, bagian
tubuh yang terbatas atau cedera menyebabkan tubuh beradaptasi dan memberikan
kedamaian, sehingga menyebabkan peradangan, kekakuan, dan nyeri di sekujur tubuh.
Hal ini merugikan biomekanik tubuh manusia, yang akan dibantu oleh ahli osteopati kami
di Malvern untuk memperbaikinya.

d. Reiki

Reiki adalah metode penyembuhan yang bisa menenangkan serta mengurangi


kecemasan dan stres melalui sentuhan tangan. Terapis reiki menggunakan tangannya
untuk mengalirkan energi ke tubuh Anda. Penyaluran energi ini akan menyeimbangan
energi dalam tubuh sehingga memulihkan gejala atau keluhan yang Anda alami.Praktisi
pengobatan alternatif ini percaya bahwa orang yang kekurangan energi cenderung
rentan mengalami stres atau sakit

e. Ayurveda

Ayurveda adalah sistem pengobatan natural dari India. Istilah Ayurveda berasal
dari kata bahasa sansekerta, ayur artinya kehidupan dan veda yang berarti ilmu
pengetahuan. Bila diterjemahkan ayurveda berarti pengetahuan mengenai kehidupan.

f. Qigong

Qigong merupakan salah satu metode pengobatan tradisional China yang


menggabungkan latihan atau gerakan lembut dan pelan, tehnik pernapasan, dan
meditasi [kesadaran terfokus]. System pengobatan tradisional Tiongkok lebih menitik
beratkan pada system energi dalam tubuh.

g. Hipnosis

Hipnoterapi adalah tipe terapi yang menggunakan hipnosis, yaitu tindakan


memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu. Pada kasus
depresi, hipnoterapi bertujuan untuk membuat seseorang fokus dan rileks, sehingga
perasaan dan emosi negatif di masa lalu bisa dikendalikan.

2.5 Jenis-jenis metode komplementer

5
Terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan merupakan terapi atau
pengobatan non farmakologi yang digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan, salah
satunya keluhan nyeri menjelang persalinan. Ter- api komplementer dalam pelayanan
kebidanan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pemanfaatan terapi
komplementer di dunia kebidanan telah banyak dibuktikan evidence basednya melalui
berbagai macam penelitian. (Lindquist et al., 2014). Terapi komplementer memiliki
banyak manfaat untuk ibu bersalin diantaranya: mudah dil- akukan oleh ibu bersalin,
memiliki efek samping minimal dibandingkan penggunaan obat-obatan anti nyeri seperti
analgetik dan sedative. Berikut beberapa jenis terapi komplementer yang dapat
digunakan untuk mengu- rangi keluhan nyeri menjelang persalinan.

1. Metode Relaksasi
Relaksasi merupakan suatu proses untuk mengistirahatkan tubuh dan
pikiran seseorang sehingga beban fisik dan psikologisnya dapat berku- rang. Pada
saat ibu berelaksasi otot penyebab nyeri akan rileks dan semua organ tubuh
termasuk sistem saraf simpatis dan otonom serta panca in- deranya akan
melepaskan ketegangan yang dirasakannya (Tiran, 2018). Metode relaksasi
dilakukan dengan cara ibu menghirup udara semaksi- mal mungkin sehingga suplai
oksigen di dalam uterus baik dan mengu- rangi ketegangan otot rahim ibu.
Relaksasi adalah keterampilan praktis dan seperti keterampilan apa pun,
hanya latihan yang berulang dan disiplin akan menghasilkan hasil yang positif.
Keberhasilan dalam melatih pasien untuk rileks, oleh karena itu, tergantung pada
komitmen pasien untuk berlatih. Tetapi juga penting untuk mengajarkan dan
mendemonstrasikan teknik secara akurat, dan kemudian menekankan pentingnya
kepatuhan pasien, disiplin, dan prak- tik teratur.
Teknik relaksasi adalah komponen penting dari praktik kebidanan. Teknik ini
dapat membantu mengurangi nyeri dan gejala spesifik serta dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan rasa kontrol pasien. Teknik ini hemat biaya, sederhana, dan
mudah untuk dipelajari. Membantu pasien untuk rileks tidak harus memakan waktu
lama, hal itu dapat dicapai da- lam beberapa saat. Namun, keberhasilan tergantung
pada pasien dan bi- dan. Pasien perlu berlatih teknik relaksasi secara teratur dan
bidan harus mampu mengajari mereka secara efektif (Tiran, 2018).
Terdapat beberapa pertimbangan penting lainnya tentang penggunaan
terapi relaksasi dalam praktik kebidanan. Bidan yang ingin menggabungkan teknik
relaksasi dalam perawatan pasien mereka harus menyadari pentingnya pengalaman
relaksasi mereka sendiri. Wawasan nyata tentang manfaat dan kesulitan relaksasi
hanya dapat diperoleh me- lalui pengalaman pribadi.

6
2. Terapi Pijat
Terapi massage atau terapi pijat akan mempengaruhi permukaan kulit,
jaringan lunak, otot, tendon, ligamen, fasia. Pijat dapat membantu melepaskan
hormon endorphin sehingga dapat mengendalikan nerve gate dan menstimulasi
saraf simpatis. Pijat juga dapat membantu merangsang hormon oksitosin dan
menurunkan stress sehingga timbul perasaan nya- man dan tenang pada ibu
bersalin (Lindquist et al., 2014).
Pijat adalah manipulasi sistematis jaringan lunak tubuh, terutama otot,
tendon, dan kulit. Pijat melalui sentuhan adalah salah satu cara bidan da- lam
berkomunikasi dengan pasien. Sentuhan adalah alat komunikasi pal- ing awal dan
paling primitif yang dikenal manusia. Pijat telah menjadi terapi penting dalam dunia
kebidanan dan fisioterapi karena manfaatnya yang besar.
Manfaat dari pijat adalah manfaat fisik seperti, meningkatkan sirkulasi dan
meningkatkan aliran vena dan limfatik. Hal ini digunakan untuk ke- untungan
gangguan otot dengan mengubah fluiditas darah, menghasilkan hemodilusi, dan
karena itu meningkatkan perfusi otot. Selain itu, pijat juga dapat meningkatkan
tekstur dan turgor kulit dengan menghilangkan sel-sel mati dari permukaan kulit,
memungkinkan kelen- jar sebaceous berfungsi lebih baik.
3. Aromaterapi
Aromaterapi didefinisikan sebagai penggunaan terapi minyak esensial yang
berasal dari tumbuhan. Aromaterapi menggunakan aroma untuk melibatkan indera
penciuman dalam dinamika penyembuhan. Aromater- api disebut juga minyak
esensial atau minyak atsiri. Minyak atsiri adalah cairan yang harum dan mudah
menguap yang telah diekstraksi dari tum- buhan dan bunga, daun, rumput, akar,
buah-buahan, atau kayu.
Minyak atsiri paling sering diserap oleh tubuh melalui proses penci- uman.
Karena mudah menguap sehingga molekul minyak atsiri menyebar ke udara.
Molekul diserap oleh mukosa hidung yang mengandung reseptor penciuman, dan
ditransmisikan ke sistem limbik otak melalui saraf penci- uman yang merangsang
pelepasan neurotransmiter seperti enkephalin dan endorfin. Neurotransmiter ini
menghasilkan perasaan euforia dan penurunan persepsi nyeri. Aroma memiliki
kemampuan untuk membang- kitkan ingatan karena ingatan disimpan di area otak
yang sama dan berhub- ungan dengan penciuman-sistem limbik
Cara Penggunaan Aromaterapi
a. Pijat

7
Pijat adalah salah satu cara paling efektif untuk mengoleskan min- yak
esensial ke tubuh. Pijat dapat meningkatkan laju aliran darah dan juga
meningkatkan suhu kulit, sehingga memfasilitasi penyerapan minyak esensial.
Pijat dengan minyak esensial adalah alat terapi yang dapat membantu
pelepasan ketegangan fisik dan emosional.

Minyak esensial adalah zat yang sangat terkonsentrasi dan harus diencerkan.
Minyak pengencer tersebut harus sesuai seperti minyak sayur. Konsentrasi yang
direkomendasikan yaitu sekitar 2% sampai 3%. Konsentrasi 2,5% paling umum
digunakan. Konsentrasi ini dapat di- capai dengan menambahkan lima tetes
minyak esensial ke 10 ml min- yak sayur. Dosis yang lebih rendah diperlukan
untuk orang tua yang lemah, anak-anak atau pada kehamilan, misalnya, dua
tetes minyak esensial dalam 10 ml minyak sayur yang diperas dingin.

b. Kompres
Kompres dibuat dengan menambahkan dua hingga tiga tetes min- yak
esensial ke dalam semangkuk air. Suhu air tergantung pada kondisi yang sedang
dirawat. Minyak esensial tidak larut dalam air dan men- gapung di permukaan.
Sebuah kain diletakkan di atas air untuk mengumpulkan minyak atsiri, diperas,
dan kemudian dioleskan ke area yang dirawat.
Kompres dapat meningkatkan efek minyak esensial, karena mole- kul minyak
tertahan oleh kain dan tercegah dari penguapan, sehingga memastikan
penyerapannya maksimum. Penyerapan lebih ditingkatkan dengan
menggunakan air hangat karena dapat membuka pori-pori kulit.
c. Dihirup
Menghirup adalah cara yang efektif untuk meredakan pilek, flu, hidung
tersumbat dan merelaksasikan diri. Cara lain untuk menghirup minyak esensial
dapat dilakukan dengan menambahkan dua tetes min- yak esensial ke
semangkuk air panas kemudian menarik napas perla- han selama 10 menit.
Selama proses tersebut, molekul minyak esensial melewati trakea ke dalam
bronkus dan bronkiolus dan dapat membantu pengeluaran lendir.
4. Birthing Ball
Metode birthing ball merupakan metode non-farmakologi yang menggunakan
alat bantu bola atau gym ball untuk memposisikan ibu duduk diatasnya. Posisi diatas
gym ball memungkinkan ibu memiliki posisi tegak dan memutar panggulnya
membentuk pola lingkaran atau pola angka delapan yang efektif untuk mengurangi
nyeri punggung. Metode ini juga dapat membantu menyelaraskan posisi aksis
panjang janin dengan aksis panjang ibu. (Deutsch, 2018).

8
5. Teknik Kompres Hangat
Teknik ini memanfaatkan mekanisme panas yang dapat menurunkan hormon
endorphin, menutup serat saraf sehingga impuls nyeri yang dialir- kan ke medula
spinalis dan oblongata juga ikut terhambat, dan dapat meningkatkan aliran darah
dalam tubuh ibu. Sehingga membuat sirkulasi oksigenasi menjadi lancar sehingga
dapat mencegah kaku otot, spasme dan menurunkan intensitas nyeri.
6. Yoga
Yoga diartikan sebagai penyatuan semangat individu dan alam. Patan- jali
menggambarkan yoga terdiri dari delapan anggota tubuh yang saling berhubungan
satu sama lain. Jika dipraktikan secara bersamaan, gerakan- gerakan tersebut akan
menghasilkan manfaat untuk kesehatan, kesadaran, etika, dan spritual. Delapan
nama anggota tubuh dalam bahasa sansekerta adalah sebagai berikut (Lindquist et
al., 2014).
a. Perilaku etis (Yama): tidak menyakiti, jujur, tidak mencuri, seksualitas yang
bertanggung jawab, dan tidak memiliki keinginan.
b. Perilaku pribadi (Niyama) kemurnian, komitmen, kepuasan, harga diri, berserah,
pikiran yang murni, termasuk dalam niyama ini adalah makanan, minuman,
udara dan lingkungan.
c. Postur (Asana): kegiatan fisik seperti peregangan, mengkondisikan tubuh dan
pemijatan.
d. Pengaturan nafas (Pranamayana): pengaturan nafas untuk membuang racun-
racun dalam tubuh.
e. Penghambatan sensorik (Pratyahara): penarikan indera sementara dari
lingkungan luar ke dalam diri, misalnya dengan menutup mata dan melihat ke
dalam.
f. Konsentrasi (Dharana): mengunci perhatian pada suatu objek atau bidang,
seperti nafas, mantra, atau gambar.
g. Meditasi (Dhyana): perhatian yang terus meningkat, mengarah ke kedamaian
dan kesadaran yang mendalam.
h. Integrasi (samadhi): keadaan transenden dari kesatuan, kebijaksanaan.
7. Akupresure
Definisi akupresure tidak jauh berbeda dengan akupunktur, yaitu pada intinya
memberikan tekanan pada bagian atau daerah yang mengalami sa- kit. Cara
kerjanya yaitu dengan cara meningkatkan aliran darah sehingga membantu
merangsang kontraksi dan mempercepat proses persalinan, selain itu akupresure
dapat meningkatkan ketenangan pada ibu bersalin ka- rena efeknya yang dapat

9
melepaskan hormon endorfin (Pratiwi dkk, 2021). Ada beberapa titik tekan pada
akupresure untuk mengurangi nyeri persali- nan diantaranya yaitu:

a. Titik Sp6 (Spleen 6): titik ini terletak di atas pergelangan kaki ba- gian dalam
dibelakang tulang kering, kemudian lakukan pemijatan selama 60-90 menit untuk
membantu merangsang kontraksi.
b. Titik BL60 (Bladder 60): titik ini terletak di antara pergelangan kaki dan tendon
achilles. Caranya yaitu dengan melakukan pijat lembut di titik ini selama
beberapa menit dengan gerakan melingkar sam- pai kontraksi muncul.
c. Titik PC8 (Pericardium 8): titik ini terletak di pusat telapak tangan,gunakan
jempol tangan untuk memberikan pijatan yang lembut diarea PC8 ini.
d. Titik BL67 (Bladder 67): titik ini terletak pada bagian kaki yaitu diluar ujung jari
kelingking dekat tepi kuku kaki. Caranya tekan dengan menggunakan ibu jari
telunjuk seperti mencubit jari kaki.
e. Titik LI4 (Large Intestine 4): titik ini terletak di sudut anyaman jem- pol dan jari
telunjuk. Caranya yaitu dengan memijat dengan gerakan melingkar selama satu
menit.
f. Titik BL32 (Bladder 32): titik ini terletak di punggung bawah antara lesung pantat.
Caranya yaitu berikan pijatan pada titik BL32 dengan arah ke bawah menuju
bokong dan dilakukan selama be- berapa menit.
8. Hipnobirthing
Hipnobirthing adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan kepada
seseorang, dengan mempengaruhi kesadaran seseorang sehingga orang ter- sebut
dapat menerima sugesti pada proses persalinan (Majid, 2021). Metode ini banyak
digunakan untuk membantu mengurangi nyeri persalinan. Tujuan utama dari metode
ini adalah mengajarkan ibu bersalin untuk menyatu dengan ritme gerak tubuhnya
sedingga tubuh menjalankan fungsinya saat nyeri terjadi yang pada akhirnya dapat
mengurangi rasa nyeri persalinan. Cara kerja metode ini yaitu:
a. Hipnobirthing dilakukan dengan melibatkan suami atau keluarga.
b. Ibu dibuat rileks dengan mengajarkan teknik pernapasan spesifik.
c. Penolong persalinan yang telah terlatih dengan metode ini membawa ibu agar
fokus pada tubuh dan bayinya.
d. Penolong persalinan memberikan sugesti-sugesti positif pada ibu mengenai
proses persalinan.
e. Hipnobirthing juga bisa dikombinasikan dengan teknik pengu- rangan rasa nyeri
yang lainnya.

10
f. Fokus pada tujuan hipnobirthing yaitu membantu ibu fokus dan meningkatkan
pengalaman akan persalinannya.

2.6 Fungsi-Fungsi Metode Komplementer

Terapi akupresur memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh salah satunya
adalah menurunkan nyeri akut maupun kronis. Nyeri terjadi karena adanya
ketidakseimbangan aliran energi qi di dalam tubuh.
Akupresur akan menyeimbangkan aliran energi qi tubuh sehingga akan
menghilangkan rasa nyeri sekaligus menyembuhkan penyakit yang diderita. Aliran
energi qi tubuh yang seimbang akan meningkatkan vitalitas dan kesehatan tubuh
sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah suatu sistem pelayanan kesehatan


yang dilakukan oleh dokter dan/atau tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati gejala
dan penyakit dengan menggunakan obat, pembedahan, dan/atau radiasi. Pelayanan
Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit dilakukan sesuai dengan alur
Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi yang merupakan bagian dari alur Pelayanan
Kesehatan Konvensional. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah
Sakit dilaksanakan setelah pasien melakukan pendaftaran berdasarkan alur Pelayanan
Kesehatan Konvesional, dan mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis berdasarkan
Pelayanan Kesehatan Konvensional oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP).

Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem


pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak
menjadi bagian dari pengobatan konvensional. Menurut WHO (World Health
Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya,
bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman
dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di
Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa di harapkan untuk bisa melakukan tindakan pelayanan terapi


komplementer yang konvensional.

12
Daftar Pustaka

Erry, Susyanty, A. L., Raharni, & H Sasanti, R. (2014). Kajian Implementasi Kebijakan
Pengobatan Komplementer Alternatif dan Dampaknya Terhadap Perijinan Tenaga
Kesehatan Praktek Pengobatan Komplementer Alternatif Akupuntur. Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan, 17(3), 275–284

Yuningsih, R. (2016). Midwifery Profession In Policy Development Efforts To Improve


Maternal and Child Health Services Rahmi. Center for Expertise Research DPR RI,
7(1), 63–76.

Wahidin. (2020). ANALISIS PENGEMBANGAN LAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER


TERINTEGRASI DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Prosiding
Seminar Nasional Penguatan Riset Dan Luarannya Sebagai Budaya Akademik Di
Perguruan Tinggi Memasuki Era 5.0, 232–248.

Jurnal: PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT KONVENSIONAL DAN OBAT HERBAL


SEBAGAI PENURUN PANAS DI DESA PENUSUPAN RT 04/RW 02 KECAMATAN
PANGKAH

Penulis: salapia Yuliana hikmawati Tahun: 2019

https://books.google.co.id/books?
id=8zmoEAAAQBAJ&pg=PT95&dq=jenis+jenis+metode+komplementer&hl=id&newb
ks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwipoL-
r26GBAxXRqWMGHcPYApIQ6wF6BAgKEAU#v=onepage&q=jenis%20jenis
%20metode%20komplementer&f=false

: Kurniyawan,Hadi,enggal.2016.terapi komplementer alternatif akupuntur dalam penurunan


tingkat nyeri.jl.kalimantan 37 jember

13

Anda mungkin juga menyukai