Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANFAAT JUS MENTIMUN

TERHADAP HIPERTENSI

Oleh :

Ega Apriliani

1841111106

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUKABUMI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Kep. Keluarga


Pokok Bahasan : Cara Mengelola Mentimun
Hari, Tanggal : Jumat, 11 Desember 2020
Tempat : Rumah Keluarga Tn. J
Waktu : 30 menit

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang hipertensi dan
tentang cara pengolahan mentimun, diharapkan pengetahuan Keluarga Tn. J
Mengetahui tentang hipertensi dan cara pengolahan mentimun.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan:
a. Mengerti arti dari hipertensi.
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c. mengetahui cara mencegah hipertensi
d. Mengetahui cara pengolahan mentimun
2. Materi
Penyuluhan Hipertensi dan Cara Pengolahan Mentimun
3. Metode
Ceramah
4. Media
Leaflet dan laptop

2
5. Proses

No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam
pembuka 2. Memperhatikan
2. Perkenalan 3. Memperhatikan
3. Menggali pengalaman dan menanggapi
peserta penyuluhan
dengan topik yang akan
disampaikan
2 Penyampaian 15 Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
materi menit hipertensi memperhatikan
3 Demonstrasi 5 menit Memberitahu cara Melihat dan
pengolahan mentimun memperhatikan
4 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan
yang telah diberikan dan mencatat
2. Melakukan evaluasi 2. Memperhatikan
hasil penyuluhan. dan memahami
a. Memberikan 3. Menjawab salam
kesempatan peserta
penyuluhan untuk
menanyakan hal-hal
yang kurang jelas
b. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta
penyuluhan
3. Memberi salam penutup

6. Setting Tempat

7. Evaluasi

3
1) Evaluasi Hasil
a. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk memberikan feedback
b. Keluarga mampu menyebutkan kembali mengenai hipertensi dan cara
pencegahan hipertensi

4
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN CARA PENGOLAHAN MENTIMUN

2.1 Definisi Hipertensi


Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi
sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia.
Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik.
(Elizabeth J. Corwin, 2000).
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), di dalam Guidlines tahun
1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 135/85
mmHg. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.

2.2 Penyebab Hipertensi


Beberapa hal yang dimungkinkan menjadi faktor penyebab adalah faktor
keturunan (genetik), ciri perseorangan, dan kebiasaan hidup (Gunawan, 2001).
1. Faktor keturunan
Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin, dan ras. Umur yang bertambah akan menyebabkan
terjadinya kenaikan tekanan darah. Namun, tidak selalu dengan bertambahnya
usia akan menderita hipertensi. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi
dibandingkan wanita, hal ini dikarenakan laki-laki banyak memiliki faktor
pendorong seperti stres, kelelahan, dan makan tidak terkontrol. Sedangkan
pada wanita kebanyakan terjadi setelah masa manopouse (sekitar 5 tahun).
Data statistik di Amerika menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit
hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
3. Kebiasaan hidup

5
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi, kegemukan atau makan berlebihan, stres, dan
pengaruh lain.
1) Konsumsi garam yang tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah, dan
pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik (pelancar kencing) akan
menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
2) Kegemukan atau makan berlebihan
Dari penelitian kesehatan yang banyak dilaksanakan, terbukti bahwa
ada hubungan antara kegemukan (obesitas) dan hipertensi. Setiap kenaikan
berat badan sekitar 0,5 kg meningkatkan tekanan sistolik 1 mmHg dan
diastolik 0,5 mmHg. Selain itu, kelebihan lemak tubuh akibat berat badan
naik diduga akan meningkatkan volume plasma, menyempitkan pembuluh
darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat. Sudah terbukti
penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah.
3) Stres
Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung rasa marah,
dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat
serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres
berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis (Dr. Hans Selye:
General Adaptation Syndrome, 1957). Gejala yang muncul dapat berupa
hipertensi atau penyakit maag.
4) Pengaruh lain
Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah yaitu:
merokok, karena merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan
darah, minum alkohol, konsumsi obat-obatan (Ephedrin, Prednison,
Epinefrin), ataupun hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Penyakit diabetes dan kolesterol juga dapat meningkatkan tekanan darah
(Julianti dkk, 2015).

6
2.3 Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala-gejala hipertensi yang sering dijumpai:
1. Pusing
2. Mudah marah
3. Telinga berdenging
4. Mimisan (jarang)
5. Sulit tidur
6. Sesak napas
7. Rasa berat di tengkuk
8. Mudah lelah
9. Mata berkunang-kunang (Dalimartha dkk, 2008)

2.4 Cara Mencegah Hipertensi


Berikut cara mencegah agar terhindar dari hipertensi atau tekanan darah
tinggi (Dalimartha dkk, 2008):
1. Periksa tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat
2. Diet rendah lemak dengan mengurangi atau menghindari makanan
berminyak, daging yang berlemak, jerohan, susu full cream, dan kuning telur
(telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan
putih telurnya saja)
3. Diet rendah garam
Batasi pemakaian garam dan makanan yang diasinkan, seperti cumi asin, ikan
asin, telur asin, dan kecap asin.
4. Hindari konsumsi daging kambing, buah durian, daun singkong, daun
melinjo, dan melinjonya, serta minuman beralkohol tinggi.
5. Hindari makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant,
minuman kaleng
6. Berolahraga teratur dan terkontrol, seperti jalan kaki cepat, berlari, naik
sepeda, dan berenang. Namun, untuk lansia lebih disarankan berolahraga

7
maksimal selama 30 menit sehari dengan olahraga yang ringan seperti jalan
santai atau senam ringan dan dilakukan secara rutin setiap hari.
7. Berhenti merokok
8. Berhenti minum kopi
9. Menurunkan berat badan bagi penderita obesitas.
10. Menghindari stres dengan gaya dan sikap hidup lebih santai dan istirahat yang
cukup.
11. Obati penyakit penyerta, seperti kencing manis, hipertiroid, dan kolesterol
tinggi.

Pengobatan Tradisional
Terdapat pula cara untuk menghindari atau menurunkan tekanan darah agar
tetap dalam batas normal yang dapat dibuat di rumah, antara lain dengan
mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri

Cara membuat obat tradisional dari mentimun


Bahan-bahan:
1. 250 gram mentimun
2. Air secukupnya

Cara Membuat:
1. 250 gram mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut atau diblender
3. Proseslah hingga halus
4. Lalu tuang ke gelas dan jus siap dihidangkan
5. Minum selagi masih segar

8
Rekomendasi:
a. Konsumsi setiap hari agar manfaat dan hasilnya dapat terasa
b. Boleh ditambahkan tomat, seledri, belimbing, ataupun air jeruk lemon
secukupnya
c. Direkomendasi untuk pembuatan jus tersebut untuk tidak menggunakan gula
pasir karena konsumsi berlebih gula pasir dapat mempengaruhi pada tekanan
darah.
d. Ada baiknya juga anda berkonsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi Resep
Jus Untuk Penderita Darah Tinggi,

Manfaat Mentimun
Mentimun mengandung mineral seperti potassium, magnesium, kalium, zat besi,
dan fosfor. Adanya kandungan potassium, magnesium, dan fosfor ini ketimun
bagus sebagai obat alami hipertensi. Mentimun juga merupakan sumber Vitamin
A , vitamin K, folat, asam caffeic, dan silika, serta mengandung banyak vitamin
C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu menurunkan tekanan darah
(Sulaksono, 2016).

9
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, L. R. 2015. Jus Mentimun Untuk Mengobati Hipertensi.


http://www.ragamalami.com/2015/03/jus-mentimun-untuk-mengobati-
hipertensi.html. Diakses pada tanggal 28 April 2017 pukul 22.35 WIB.
Dalimartha, S., Purnama, B. T., Sutarina, N., Mahendra., Darmawan, R. 2008.
Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.
Gunawan, L. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Julianti, E. D., Nurjanah, N., Soetrisno, U. 2015. Bebas Hipertensi Dengan Terapi
Jus. Jakarta: Puspa Swara.
Sulaksono, S. 2016. Khasiat Jus Mentimun Untuk Menurunkan Tekanan Darah
Tinggi. http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/jus-mentimun-untuk-
menurunkan-tekanan-darah-tinggi.html. Diakses pada tanggal 28 April
2017 pukul 22.35 WIB.

10
LEMBAR OBSERVASI
PENYULUHAN HIPERTENSI DAN CARA PENGOLAHAN MENTIMUN

Evaluasi Ya Tidak
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di lokasi penyuluhan
b. Penyuluhan dilaksanakan di Balai RW 02 Kelurahan Medokan
Semampir
c. Kontrak waktu minimal 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
d. Evaluasi Proses

2. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai


dengan baik
a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan
c. Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
d. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan

3. Evaluasi Hasil
a. 70 % lansia hadir dalam acara penyuluhan
b. Memberikan kesempatan kepada lansia untuk memberikan
feedback
c. Lansia mampu menyebutkan kembali mengenai hipertensi dan
cara pencegahan hipertensi

11

Anda mungkin juga menyukai