Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN DERAJAT NYERI

RS KARTIKA CIBADAK

Kode Nomor : 019/Medis/keperawatan No. Revisi : 00 Halaman : 1/2


Ditetapkan :

SPO
Profesi Tanggal Terbit : 20 September 2016

dr. Rian Ardian, MARS


Direktur

PENGERTIAN 1. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat, yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya, yang diketahui bila seseorang
pernah mengalaminya
2. Pemantauan derajat nyeri adalah suatu kegiatan untuk melakukan
pengawasan, pengecekan secara cermat terhadap derajat nyeri yang dialami
pasien setelah dilakukan tatalaksana nyeri
TUJUAN Memastikan efektifitas pemberian tatalaksana nyeri pada pasien serta efek
samping yang mungkin timbul dari pemberian obat – obatan analgesia

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor 172/KEP-DIR/1X/2016 tentang Kebijakan pelayanan


pasien di Rumah Sakit Kartika Cibadak Sukabumi bahwa pemantauan derajat
nyeri dilakukan selama diberikan tatalaksana nyeri
PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri kepada pasien/ orangtua pasien/ keluarga
pasien/ penanggungjawab pasien
2. Lakukan verifikasi dengan meminta pasien/ orangtua pasien/ keluarga pasien/
penanggungjawab pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
kemudian mencocokkan dengan gelang identitas pasien dan berkas rekam
medis
3. Berikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
4. Lakukan asesmen ulang (re-assesment) derajat nyeri pada pasien yang
mendapatkan terapi nyeri.
a. Asesmen ulang dilakukan satu jam setelah tatalaksana nyeri, kemudian
dilanjutkan setiap 8 jam atau setiap shift minimal sekali.
b. Pasien yang mendapat terapi secara maintenance melalui epidural/ infus
minimal kontrol setiap 2 jam sekali atau jika ada perubahan sewaktu -
waktu
PEMANTAUAN DERAJAT NYERI

RS KARTIKA CIBADAK

Kode Nomor : 019/Medis/keperawatan No. Revisi : 00 Halaman : 1/2


Ditetapkan :

SPO
Profesi Tanggal Terbit : 20 September 2016

dr. Rian Ardian, MARS


Direktur

5. Minta pasien untuk mendeskripsikan hal – hal yang berkaitan dengan


timbulnya nyeri, pada istirahat atau pergerakan (misal menarik napas, batuk,
dan bergerak)
6. Tanyakan efek samping pemberian terapi pada pasien seperti mual atau
muntah, gatal – gatal, gangguan berkemih, gangguan pergerakan pada panggul
atau ekstremitas, dan lain - lain
7. Dokumentasikan setiap hasil asesmen derajat nyeri serta instruksi terapi atau
pemberian obat – obatan analgesik pada berkas rekam medis pasien yaitu pada
formulir asesmen nyeri lanjutan maupun formulir rawat inap terintegrasi
UNIT TERKAIT Bidang medis/Bidang keperawatan

Anda mungkin juga menyukai