TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
didaptkan dari:
a. Kesadaran (Awareness)
dilihatnya.
c. Menimbang-nimbang (Evaluation)
14
15
d. Mencoba (Trial)
menerimanya.
e. Beradapatasi
suatu objek tertentu melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan,
orang lain, media massa maupun lingkungan dan didapat dengan proses
2. Tingkat Pengetahuan
manusia merupakan refleksi dari gejala kejiwaan yang salah satunya adalah
1) Tahu (Know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karnea itu
kerja untuk mengukur apakah orang tahu tentang apa yang dipelajari
sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi atau yang
4) Analisis (Analysis)
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-
5) Sintesis
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan
6) Evaluasi (Evaluation)
pengetahuan adalah:
18
1) Tingkat pendidikan
2) Sosial ekonomi
4) Budaya
5) Pengalaman
4. Sumber pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010).
19
5. Pengukuran Pengetahuan
atau lewat angket yang menanyakan tentang suatu materi yang ingin diukur
responden 76%-100%
responden 56%-75%
B. Mobilisasi Dini
2008).
penderita. Miring ke kanan dan ke kiri sudah dapat dimulai setelah 6-10 jam
dan nyeri pada waktu menjalani operasi. Seperti pada tindakan pembedahan
Ada 2 macam pembiusan yang biasa dilakukan dalam operasi sekiso sesarea
a. Anestesi Umum
dilakukan untuk kasus sekiso sesarea, sebab relatif aman dan ibu tetap
Selain itu aktivitas mobilisasi dini pada ibu nifas dapat melancarkan
mobilisasi dini pasien post operasi seksio sesarea adalah kegiatan selekas
mungkin yang dilakukan pasien setelah sadar dari operasi dan hilang efek
pada pasien anastesi umum dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari 6-12
1) Mobilisasi dini pada pasien anastesi spinal dapat dilakukan pada 24 jam
ekstremitas bawah.
b) Pada hari ke dua pasien dapat duduk ditempat tidur dan duduk
b) Pada hari ke dua pasien dapat duduk ditempat tidur ambil makan,
a. Hari ke 1:
b. Hari ke 2 :
c. Hari ke 3 sampai ke 5
operasi.
dan bertahap serta diikuti istirahat adalah yang paling dianjurkan (Mochtar,
2003).
gerak yaitu:
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
menggerakkan kakinya.
merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan
cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat
a. Peningkatan suhu tubuh. Karena adanya involusi uterus yang tidak baik
dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.
c. Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini
buang air kecil harus dilatih karena biasanya setelah proses persalinan
26
normal timbul rasa takut untuk buang air kecil, dan akhirnya kesulitan
C. Sectio Caesarea
roman law (lex regia) dan emperor’s law (lex caesarea) yaitu undang-
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina.
(Mochtar, 2003).
27
sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan cara membuat sayatan
vertikal atau horisontal pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina
sesuai dengan roman law (lex regia) dan emperor’s law (lex caesarea).
dibedakan menurut:
1) Insisi Vertikal
2) Insisi Transversal/melintang
menjadi:
sesarea akan lebih aman bagi ibu, anak ataupun keduanya. Faktor-faktor
ukuran pelvic.
6) Abruptio plasenta
8) Diabetes maternal
29
1) Gawat janin
2) Ukuran Janin
5) Insufisiensi plasenta
6) Inkompatibilitas rhesus
7) Post mortem caesarean yaitu dilakukan pada ibu yang baru saja
a. Bila janin sudah mati atau berada dalam keadaan yang jelek
b. Bila jalan lahir ibu mengalami infeksi yang luas dan fasilitas untuk
1) Atonia Uteri
1) Traktus genitalia
2) Insisi
3) Traktus urinaria
c. Thrombophlebitis
1) Traktus urinaria
2) Usus
e. Obstruksi usus
1) Mekanis
2) Paralitik
caesarea yaitu:
2) Sedang : bila suhu naik lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut
kembung.
2) Atonia uteri
e. Perawatan luka.
f. Mobilisasi.
sedikit 2 kali. Pada hari kedua pasien dapat berjalan dengan bantuan.
Dengan mobilisasi dini, trombosis vena dan emboli paru jarang terjadi.