Anda di halaman 1dari 51

Konsil Tenaga Kesehatan

Indonesia (KTKI)

Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)


Pangkal Pinang, 23 April 2019
1. KONSIL TENAGA KESEHATAN
INDONESIA ( KTKI )
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT KTKI TERKAIT KTKI
Pasal 34 : Untuk meningkatkan mutu Praktik Tenaga
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan serta untuk memberikan perlindungan dan
Tenaga Kesehatan kepastian hukum kepada tenaga kesehatan dan masyarakat
dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pasal 47 :Untuk meningkatkan mutu Praktik Keperawatan
dan untuk memberikan perlindungan serta kepastian
Keperawatan hukum kepada Perawat dan masyarakat, dibentuk Konsil
Keperawatan yang merupakan bagian dari Konsil Tenaga
Kesehatan Indonesia
Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2017
tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

KONSIL TENAGA
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun KESEHATAN INDONESIA
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja (KTKI)
Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
UU No. 36 / 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 34
• Untuk meningkatkan mutu Praktik Tenaga Kesehatan serta untuk
memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan
dan masyarakat, dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).

• Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

Pasal 44

• (1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.

• (2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.
Peraturan Presiden Nomor 90 tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehataan
(diundangkan pada tanggal 15 September 2017)

Lembaga Nonstruktural dan berkedudukan di


ibu kota negara Republik Indonesia
(Pasal 2 ayat (1)

Lembaga yang melaksanakan tugas


Bertanggung Jawab kepada secara independen yang terdiri atas
Presiden melalui Menteri
(Pasal 2 ayat(2)
KTKI konsil masing-masing Tebaga
Kesehatan
(Pasal 1 angka 1)

FUNGSI:
sebagai koordinator konsil masing-masing tenaga kesehatan.
TUGAS:
a. memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan;
b. melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan; dan
c. membina dan mengawasi konsil masing-masing tenaga kesehatan.
(Pasal 3 ayat 1 dan 2)
Susunan Organisasi KTKI
(Pasal 4 Perpres 90/2017)

KTKI
Sekretariat

Konsil Konsil Konsil Gabungan Tenaga


Keperawatan Kefarmasian Kesehatan ( 33 Jenis Nakes)

Dalam hal diperlukan, Menteri dapat membentuk


konsil tersendiri di lingkungan KTKI bagi jenis
Tenaga Kesehatan tertentu yang tergabung dalam
Konsil Gabungan Tenaga Kesehatan .
(Pasal 7 Perpres 90/2017)
MASALAH TIGA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN
INDONESIA

1 Tuntutan organisasi profesi membentuk


Konsil masing-masing masih tinggi

Potensi perpecahan antara jenis Tenaga


2 Kesehatan di dalam konsil gabungan
tinggi
Potensi Masalah Jika
KTKI hanya terdiri dari
3 (tiga) konsil masing- Keterwakilan asosiasi institusi pendidikan
masing tenaga 3 masing-masing Tenaga Kesehatan tidak
kesehatan, antara lain :
dapat diakomodir dengan optimal

Heterogenitas di dalam konsil gabungan


4 sangat tinggi yaitu terdiri dari 33 jenis
tenaga kesehatan
PROSES REVISI PERPRES 90 THN 2017 TTG KTKI
13
Harmonisasi II
1 21 Maret 2019
6 7
12 Rapat di
Kemenkes
13 Maret 2019
2 8
5 11 Rapat di
Kemenkeu
11 Maret 2019

3 10
9 Harmonisasi di
4 Kemenkumha
m
6 Maret 2019
Audiensi Menkes dengan Mensesneg
untuk percepatan revisi Perpres 90 thn 2017 ttg KTKI
USULAN REVISI
KTKI
SEKRETARIAT

Konsil Konsil
Konsil Konsil Konsil Konsil Konsil Konsil Konsil Konsil
Keperawatan Kebidanan Kesling Konsil Gizi Kesehatan
Psikologi Klinis Kesmas Kefarmasian Keterapian Fisik Keteknisian Medis
Tradisional Teknik Biomedik

No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN


No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN
17 Fisioterapis
I PSIKOLOGI KLINIS 1 Psikologi Klinis 18 Okupasi Terapis
II PERAWAT 2 Perawat VIII TENAGA KETERAPIAN FISIK
19 Terapis Wicara
III BIDAN 3 Bidan 20 Akupuntur
4 Apoteker 21 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
IV KEFARMASIAN
5 Tenaga Teknis Kefarmasian
22 Teknik Kardiovaskuler
6 Epidemiolog Kesehatan
23 Teknisi Pelayanan Darah
7 Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku IX TENAGA KETEKNISIAN MEDIS 24 Refraksionis Optisien/Optometris

8 Pembimbing Kesehatan Kerja 25 Teknisi Gigi


26 Penata Anastesi
V TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 9 Tenaga Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 27 Terapis gigi dan mulut
28 Audiologis
10 Tenaga Biostatistik dan Kependudukan 29 Radiografer
30 Elektromedis
11 Tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga 31 Ahli Teknologi Laboratorium Medik
X TENAGA TEKNIS BIOMEDIS
12 Tenaga Sanitasi Lingkungan 32 Fisikawan Medik
VI TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 13 Entomolog Kesehatan 33 Radioterapis
14 Mikrobiolog Kesehatan 34 Ortotik Prostetik
15 Nutrisionis 35 Tenaga Kesehatan Tradisional Ramuan
VII TENAGA GIZI TENAGA KESEHATAN
16 Dietisien XI
TRADISIONAL
36 Tenaga Kesehatan Tradisional Keterampilan
Unsur Konsil Masing-masing Tenaga Kesehatan

1. Perwakilan Kementrian Kesehatan


2. Perwakilan Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi
3. Organisasi Profesi
4. Kolegium
5. Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan
6. Asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
7. Tokoh Masyarakat
Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang
KTKI dibantu oleh sekretariat
(Pasal 13 Perpres 90/2017)

Sekretariat berkedudukan di unit kerja di kementerian yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja sekretariat diatur dengan
Peraturan Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.
PERUBAHAN FASILITASI REGISTRASI,
STANDARISASI & KEPROFESIAN NAKES

Permenkes 64 Thn 2015 ttg


Permenkes 29 Thn 2018 ttg Organisasi dan Tata
Organisasi dan Tata Kerja
Kerja Sekretariat KTKI
Kemenkes
• Pasal 4-9:
• Pasal 822-826: Regitrasi, Standardisasi dan Keprofesian Tenaga
Fasilitasi standardisasi, Kesehatan menjadi Tugas dan Fungsi Sekretariat
KTKI
sertifikasi dan profesi tenaga
kesehatan merupakan tugas
Permenkes 30 Thn 2018 Ttg Perubahan Atas
dan fungsi dari Bidang Fasilitasi
Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 Ttg Organisasi
Standardisasi dan Profesi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Tenaga Kesehatan Pusat
Peningkatan Mutu SDM Kes • Tidak ada pasal mengenai Registrasi,
Standardisasi dan Keprofesian Tenaga Kesehatan
di Pusat Peningkatan Mutu SDM Kes
PERUBAHAN FASILITASI REGISTRASI, STANDARISASI & KEPROFESIAN NAKES

KTKI
(UU no. 36/2014 dan
UU no.38/2014; Perpres
90/2017 ttg KTKI)

Sekretariat KTKI
MTKP KFN MTKI (Eselon 2a)
(Permenkes (Permenkes 46/2013 (Perpres 90/2017 ttg KTKI Majelis SDMK
(Permenkes) (Permenkes)
46/ 2013) ttg Registrasi) Dan Permenkes 29/2018)

Sesdirjen Bidang I
Farmalkes Puskat Mutu
(Eselon 3a)
(Permenkes 64 / 2015)
Fungsi KTKI: Koordinator Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan
Konsil Konsil Konsil Lainnya
Tugas KTKI: Keperawatan Kefarmasian

Wewenang KTKI:

Sekretariat KTKI:
Fungsi:
• penyusunan rencana program dan kegiatan KTKI dan Sekretariat;
• pelaksanaan dukungan registrasi Tenaga Kesehatan;
• pelaksanaan dukungan penyusunan standardisasi dan keprofesian Tenaga Kesehatan;
Sekretariat KTKI: • pelaksanaan penyusunan peraturan perundangundangan dan dukungan administrasi
Tugas: melaksanakan pemberian dukungan teknis penegakan hukum dan disiplin Tenaga Kesehatan;
dan administrasi KTKI sesuai dengan ketentuan • pengelolaan data, informasi, dan hubungan masyarakat;
peraturan perundang-undangan • pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan KTKI dan Sekretariat; dan
• pelaksanaan administrasi KTKI dan Sekretariat
2. TUGAS KONSIL MASING-MASING
TENAGA KESEHATAN
KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN
Pasal 8 Perpres 90/2017

Fungsi Tugas Wewenang


a. menyetujui atau menolak permohonan
a. melakukan registrasi
registrasi;
Pengaturan, penetapan
b. melakukan pembinaan Nakes
dan pembinaan Tenaga b. menerbitkan atau mencabut surat tanda
dalam menjalankan praktik :
Kesehatan dalam Pembinaan teknis praktik registrasi;
menjalankan praktik keprofesian
Tenaga c. menyelidiki dan menangani masalah
Kesehatan untuk c. menyusun Standar Nasional yang berkaitan dengan pelanggaran
meningkatkan mutu Pendidikan Tenaga Kesehatan; disiplin;
pelayanan kesehatan
sesuai dengan bidang d. menyusun standar praktik dan
d. memberikan sanksi disiplin;
tugasnya. standar kompetensi Tenaga
Kesehatan; dan
a. memberikan pertimbangan pendirian
Dalam e. menegakkan disiplin praktik atau penutupan institusi pendidikan
Bidang Teknis Nakes Tenaga Kesehatan.
Keprofesian
INDEPENDEN
Ketentuan lebih lanjut: dalam Perkonsil masing-masing
1 Registrasi Tenaga Kesehatan
(Psl 21 UU 36/2014) (Psl 44 UU 36/2014) (Psl 46 UU 36/2014)

SERTIFIKASI REGISTRASI PERIZINAN


Nakes unt memiliki STR Setiap Nakes menjalankan praktik
disyaratkan memiliki ijazah dan Setiap Nakes menjalankan praktik wajib di bidang yankes wajib memiliki
SERKOM memiliki STR IZIN

Sertifikat Kompetensi  surat STR  bukti tertulis Nakes yg telah


tanda pengakuan terhadap melakukan registrasi SIP  bukti tertulis yg
Kompetensi Nakes unt dpt Registrasi pencatatan resmi thd Nakes yg diberikan oleh pemda kab/
menjalankan praktik di seluruh tlh memiliki Serkom/ Serprof dan tlh kota kepada Nakes sebagai
mempunyai kualifikasi ttt lain serta pemberian kewenangan untuk
Indonesia sth lulus Uji
mempunyai pengakuan secara hukum unt
Kompetensi menjalankan praktik
menjalankan praktik.

PERMENKES MASING-MASING
Permenristekdikti 12/2016 PERMENKES 46/2013 OP
PENGELOLAAN STR ONLINE VERSI 2.0

Pelaksanaan Teknis Administrasi

MTKI DAN OP SEKRETARIAT KTKI

OP (anggota 1. Mengembangkan aplikasi STR


Ketua Divisi MTKI :
2. Menyusun panduan STR
MTKI): 1. Approval usulan
3. Dukungan administratif dan SDM
setelah validasi
Pengelolaan STR (cetak STR, fotocopy,
Validasi 2. Penandatanganan
scan)
dokumen STR
4. Legalisir STR
usulan 3. Penyelesaian STR
5. Packing dan pengiriman STR dengan
manual dan Online
Load rata2 1000 STR per hari
versi 1.0
6. Verifikasi keabsahan STR RS
4. Legalisir STR
7. Menangani permasalahan aplikasi STR
8. Pelayanan publik (email, telp, langsung)
PENGELOLA STR
Penerbitan STR dari tahun 2012 s.d. 2018
oleh MTKI dan KFN
Total STR Nakes
1.802.761 Lainnya

106.628

Bangka Belitung
11.144
3. REGISTRASI DENGAN APLIKASI
STR ONLINE VERSI 2.0
STR ONLINE STR ONLINE VER 2.0
Terkoneksi Penerbitan STR
MTKI Penerbitan STR Terkoneksi dengan : KTKI Langsung Kirim ke
dengan Kirim Ke MTKP - Dukcapil (Data NIK) Pengusul
PDDikti (Data - PDDikti (Data
Mahasiswa) Mahasiswa)
dan Simponi - CPD Portofolio (Data
(Data PNBP) Anggota OP)
- SIMPONI (Data PNBP)
MTKP

Verifikasi
MTKP

PT Kesehatan
OP Wilayah

NAKES NAKES
Pengusulan Pengusulan
Penerbitan Penerbitan
PERUBAHAN REGISTRASI DENGAN APLIKASI STR ONLINE 2.0

1. Perubahan aplikasi mtki.kemkes.go.id menjadi ktki.kemkes.go.id


2. Koneksi dgn Dukcapil, PD PT Dikti, CPD Online dan Simfoni Kemenkeu
3. Validasi data usulan yg asalnya oleh MTKP menjadi oleh OP yg anggota MTKI
4. Pembayaran yg asalnya sebelum validasi, menjadi setelah data valid
5. Pembayaran semuanya melalui Simfoni (tidak melalui rekening)
6. Pengiriman STR yg asalnya dikirim ke MTKP menjadi dikirim ke Nakes melalui
kantor pos keacamatan
7. STR menjadi diberi barcode
8. Pengusulan STR oleh individu tenaga kesehatan ( tidak bisa kolektif)
9. Pengusul dapat melihat status proses STR di email
10. Pengusul dapat komunikasi dengan validator
11. Pengusul dapat bertanya / konsultasi melalui email
helpdesk.ktki@kemkes.go.id
PANDUAN STR ONLINE VER 2.0

Penyiapan softfile
dokumen sesuai
persyaratan

ktki.kemkes.go.id Lulusan di Lulusan di

Pengisian
atas tahun bawah Validasi Kelengkapan
2013 (cek tahun 2013
Persyaratan
Login Validasi NIM) RPL, <D3
dan
Pembayaran
Dengan SIMPONI
NIK
Registrasi Baru Upload (Delegasi Anggota
MTKI Perwakilan
(kode billing)

Data Profesi)
Registrasi Ulang CPD ONLINE/ Rp. 100.000,-
Rekomendasi
OP

Approval
Pengiriman STR • Legalisir Tanda Tangan STR : View data
dinkes prov 1. Ketua Divisi Registrasi
Langsung kepada Pemohon via 1. Ketua Divisi Registrasi
• ID Card 2. Ketua Divisi Pembinaan Profesi
Cetak
2. Ketua Divisi Pembinaan
Kantor Pos Kecamatan 3. Ketua Divisi Uji Kompetensi)
• Scan Profesi

• Packing
3. Ketua Divisi Uji
Kompetensi STR Produksi : Nomor
STR dan QR Code
Sistem mengirimkan pemberitahuan proses
STR via ke pemohon
1. PIN
2. Data berhasil diupload
- (Jika tidak berhasil upload tidak bisa lanjut )
3. Validasi data
- Jika data ditolak, akan ada pesan
-Jika data diperbaiki, akan ada pesan
4. Pengajuan sudah selesai
5. Cek status STR
DOKUMEN YANG DIUPLOAD UNTUK
REGISTRASI BARU
1.Ijazah
2.Surat pernyataan sumpah profesi  Sesuai ketentuan OP
3.Sertifikat Kompetensi  sesuai format kemenristek dikti
4.Surat Pernyataan Etika Profesi  Sesuai ketentuan OP
5.Surat Sehat dari dokter ber-SIP  3 bulan terakhir
6.Foto  4x6 foto formal latbel merah,ukuran 200kb
7.KTP
Contoh Surat pernyataan sumpah profesi
Contoh Surat pernyataan Etika Profesi
DOKUMEN YANG DIUPLOAD UNTUK
REGISTRASI ULANG
1.STR Lama
2.Surat Sehat dokter ber-SIP
3.Foto latbel merah
4.KTP

5. a. Surat Rekomendasi Profesi (Untuk Perpanjangan)


b. Ijazah terbaru (Untuk Naik Level)
c. Untuk Alih Profesi :
Ijazah terbaru
Surat pernyataan sumpah profesi  Sesuai ketentuan OP
Serkom  bagi yang sudah wajib ukomnas, sesuai format kemenristek dikti
Surat Pernyataan Etika Profesi  Sesuai ketentuan OP
REKAPITULASI DATA STR ONLINE VER 2.0
PER 22 April 2019 Pk. 12.39
REKAPITULASI DATA STR ONLINE VER 2.0
PER 22 April 2019 Pk. 12.39
Data pengajuan STR online
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Proses Validasi Approval


Pengajuan Pembayaran Pencetakan
Validasi Diterima Cetak

344 270 210 182 178 151


VALIDATOR APLIKASI STR ONLINE VERSI 2.0
No. Nama Organisasi Profesi No. Nama Organisasi Profesi

1. H. Sugiyanto, S.Pd M.App.Sc Profesi Radiografer 14. Agus Komarudin, ST, MT Profesi Elektromedis

Profesi Perekam Medis Dan 15. Atna Permana, SKM, M.Biomedik Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
2. Elise Garmelia, SKM., M.Si
Informasi Kesehatan

3. Sunarto, SST.FT Profesi Fisioterapi 16. Dorce Tandung, S.Sos, M.Si Profesi Perawat Anestesi

4. Dra. Ratih Oemiyati, M.Pd Profesi Fisikawan Medis 17. Amirudin Supartono, S.Tr.Kes. Profesi Okupasi Terapis

Wirawan Setyaka, A.Md.RO, 18. Epi Nopiah, SPd, M.Ap Profesi Terapis Gigi Dan Mulut
5. Profesi Refraksionis Optisien
SKM., MM
19. Pramita Iriana, Skp. M.Biomed Profesi Perawat
6. Iman Wahyudi, A.Md. T.W., S.Pd Profesi Terapis Wicara

Dhanny Widhata Mahardhika, 20. Sofiawatie, S.Kep Profesi Teknisi Kardiovaskuler


7. Profesi Ortotik Prostetik
B.Sc.P&O
21. dr. Agustin Kusumayati, MSc, PhD Profesi Kesehatan Masyarakat
8. Wiwid Arif Hidayat, A.Md.Akp Profesi Akupuntur Terapis
Profesi Promotor Dan Pendidik Kesehatan
22. Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIH
9. Yunita Kurniati Teknisi Pelayanan Darah Masyarakat
DR. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si.,
23. Profesi Psikologi Klinis
10. Meylina Djafar, MCN, MBA Profesi Ahli Gizi Psikologi
Profesi Kesehatan Tradisional Dan
11. Dra. Wasnidar, M.Kes Profesi Bidan 24. drg. Sri Murniati Moerdowo, MM
Komplementer

12. Rahmaniwati, AMTG, M.Kes Profesi Teknisi Gigi 25. Eka Fbriani, Amd., Aud Profesi Audiologis

26. dr. Sholah Imari, M.Sc Profesi Ahli Epidemiologi


13. Dr. Wisnu Hidayat, M.Kes Profesi Sanitarian
PERUBAHAN PADA PENGELOLAAN STR
• Menutup permohonan baru dan registrasi ulang melalui metode manual dan registrasi online lama
(mtki.kemkes.go.id)
• Peran verifikasi/validasi MTKP digantikan oleh Anggota MTKI perwakilan dari Organisasi Profesi
yang telah diangkat melalui SK Menkes Untuk STR Online 2.0
• Peran MTKP sebagai verifikator di tahun 2019 tetap dilaksanakan untuk memverifikasi
permohonana STR yang telah masuk sampai dengan 3 Januari 2019 sampai dengan data habis (cut
off belum ditentukan)
• Pembayaran PNBP hanya melalui SIMPONI (kode billing) saja, tidak lagi menggunakan rekening
penampungan
• Pemohon dengan level pendidikan dibawah DIII tidak lagi menggunakan sistem manual, pemohon
mengajukan melalui aplikasi STR Online versi 2.0
• Provinsi (Dinas Kesehatan) dapat melihat data penerbitan STR pada aplikasi STR Online versi 2.0
• MTKP berubah nama menjadi Majelis SDM Kesehatan tingkat Provinsi dengan penguatan peran pada
pembinaan dan pengawasan.
PERUBAHAN TERKAIT MTKP

Permenkes Nomor 46 Tahun 2013


Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
Perpres Nomor 90 Tahun
2017 Tentang Konsil Tenaga
• Pasal 27 ayat (1):
MTKI dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Kesehatan Indonesia
MTKP yang berkedudukan di ibukota provinsi
• Pasal 29 ayat (1): • Tidak ada pasal mengenai
Pemerintah, Pemda, MTKI, MTKP, dan OP
melakukan binwas terhadap pelaksanaan Ukom, MTKP
registrasi, dan praktik/pekerjaan keprofesiannya
yang dilakukan Nakes sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing • MTKP diusulkan menjadi
• Pasal 30 ayat (4) :
Permohonan STR dapat dilakukan secara kolektif Majelis SDM Kes di Dinkes
melalui OP, institusi pendidikan dan/atau Provinsi
Fasyankes dimana Nakes melakukan
pekerjaan/praktiknya kepada MTKI melalui MTKP
TUPOKSI MTKP MASA TRANSISI
( SAMPAI TERBENTUK KTKI)
 Melakukan Verifikasi berkas/usulan yang sudah masuk dalam STR online versi 1 sampai
dengan tanggal 3 Januari 2019 dan usulan manual yang pembayarannya sudah masuk
sampai 21 Desember 2018
 Masa transisi ini terdapat pengelolaan STR:
• Manual  verifikasi oleh MTKP
• STR online versi 1.0  verifikasi oleh MTKP
• STR online versi 2.0  verifikasi oleh MTKI

 MTKP masih melegalisir STR sampai dengan KTKI terbentuk


 Membuat Surat Keterangan Proses
 Pembinaan Nakes
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(UU No. 36/2014 ttg Nakes ps 80 – 81)

UNTUK :
1. Peningkatan Mutu
Pelayanan oleh nakes

2. Melindungi Penerima
Pelayanan dan
BINWAS masyarakat

3. Memberikan
Kepastian Hukum
bagi nakes dan
masyarakat

39
TUGAS PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM
BINWAS NAKES

PUSAT
• Menyusun Norma, Standar, Prosedur & Kriteria
• Mengalokasikan anggaran
• Melaksanakan Sertifikasi dan registrasi Nakes

PROVINSI
• Menjadi wakil Pusat
• Menjadi pendamping bagi Kab/Kota
• Melakukan Binwas Nakes
• Mengalokasikan anggaran

KABUPATEN/KOTA
• Memberikan layanan langsung kepada masyarakat melalui perizinan /
lisensi
• Melaksanakan kebijakan program
• Mengalokasikan anggaran

40
2 Tugas Konsl dalam Pembinaan Keprofesian
Menurut Permenkes 46/2013: Registrasi Nakes
Pasal 4
(1). STR berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada tanggal lahir nakes
yang bersangkutan di tahun kelima.
(2). STR dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun setelah memenuhi persyaratan.
(3). Persyaratan dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a) pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidang kesehatan;
dan
b) pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan,
pelatihan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
(4). Jumlah satuan kredit profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
untuk setiap kegiatan ditetapkan oleh MTKI atas usulan dari organisasi profesi.
BAGAIMANA
MENCAPAI PROSES
KECUKUPAN RE-REGISTRASI
SKP ???
P2KB
/CPD

Sebagai bentuk pemeliharaan dan peningkatan


kompetensi
Continuing Professional Development

Pengembangan Tenaga Kesehatan


Dan Pembinan Keprofesian
P2KB / CPD Merupakan
Pengembangan jalur informal:
Tenaga 1. Workshop
Kesehatan
2. Seminar
Merupakan jalur 3. Webinar
formal: 4. E-Learning
- Tugas Belajar Continuing 5. Sosialisasi, dll.
Continuing
- Ijin Belajar Professional
Education
Development*

Pengabdian Pengembangan
Pembelajaran Profesionalisme Publikasi Ilmiah
Masyarakat Ilmu
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) /
CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD)

Merupakan upaya pembinaan bersistem untuk meningkatkan dan


mengembangkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap Nakes agar
senantiasa dapat menjalankan profesinya dengan baik, dengan
tujuan:

Mempertahankan dan meningkatkan


Profesionalitas (berkualitas dan beretika
sesuai standar kompetensi)
TUJUAN
Menjamin suatu penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang bermutu.

Dasar Hukum: UU no 36 th 2014 tentang Nakes (ps 27); PMK 46/2013 (ps 4, ps 5)
Peran Organisasi Profesi
• Menentukan jumlah satuan kredit profesi (SKP) dalam setiap
ranah sebagai syarat Re-sertifikasi atau Re-registrasi.
1.

• Menentukan jumlah dan besaran SKP


2.
•Penetapan besaran SKP mempertimbangkan:

•Bentuk dan skala penyelenggaraan kegiatan.


•Materi yang disajikan.
3. •Reputasi/kompetensi narasumber.
•Durasi penyelenggaraan kegiatan.
•Aksesibilitas, dsb.
Syarat perpanjangan STR
(Re REGISTRASI)
1. Bekerja di bidang kesehatan dan melaksanakan kegiatan sesuai kompetensi
keprofesian tenaga kesehatan.
2. Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan,
dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.

Rekomendasi OP
3). Tugas Konsil dalam Penyusunan Standar Kompetensi &
Standar Praktik
Standar Kompetensi
Adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, ketrampilan, dan
perilaku professional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk
dapat melakukan kegiatan secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi
bidang kesehatan
(UU No. 36 Thn 2014 ttg Tenaga Kesehatan)

Standar Praktik (Standar Pelayanan Profesi)


Adalah pedoman yang diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan
kesehatan
(UU No. 36 Thn 2014 ttg Tenaga Kesehatan)

KTKI bekerjasama dengan OP dan Stakeholders dlm penyusunan Standar


kompetensi dan standar praktik sesuai dengan ketentuan
Mengusulkan Standar Kompetensi dan Standar Praktik untuk di sahkan sesuai
ketentuan.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Saat ini

Standar Standar Standar


Nasional Nasional Pendidikan
Pendidikan Tinggi
Pendidikan
Tenaga
Tinggi Kesehatan
Kemristek Dikti Konsil Perguruan Tinggi

Setelah ada konsil


4. TUGAS KONSIL DALAM PENEGAKAN DISIPLIN NAKES

Pengaduan
Masyarakat KONSIL

KASUS Majelis (ad hoc)


PELANGGARAN terdiri dari: 4
anggota konsil (1
toma) & 1 ahli
hukum
1. PENCABUTAN
STR
2. REKOMENDASI
PENCABUTAN SIP
3. WAJIB DIKLAT DI
INSTITUSI Pelanggaran
DISERAHKAN
Disiplin Pidana
PENDIDIKAN KES KE
KEPOLISIAN
DENGAN ADANYA KTKI DIHARAPKAN

1. Pemerintah akan memiliki data yang pasti mengenai jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan di
seluruh Indonesia dengan adanya kewajiban pelaksanaan registrasi bagi seluruh tenaga kesehatan;
 data jumlah STR

2. Pengelolaan registrasi lebih mudah dan terkendali serta cepat sehingga pelayanan publik kepada
tenaga kesehatan akan meningkat;  pengelolaan STR oleh masing-masing konsil

3. Peningkatan mutu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
dikarenakan fokus KTKI terhadap kompetensi tenaga kesehatan;  Tugas penyusunan standar
praktik dan standar kompetensi Nakes

4. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan akan lebih dapat menjangkau
tenaga kesehatan yang tersebar sampai ke pelosok nusantara.  tugas penegakkan disiplin praktik
nakes

5. Pengendalian thd jumlah institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan  Tugas penyusunan Standar
Nasional Pendidikan Nakes

Anda mungkin juga menyukai