Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Non Verbal

BAB IV

KOMUNIKASI NON VERBAL

BAB 4

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 55


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

PENGERTIAN DAN PERANAN KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang kepada orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar
kata-kata yang digunakan dalam percakapan, akan tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik
fokus vokal dan sebagainya. Hanya sedikit situasi dalam komunikasi yang hanya
menggunakan kata-kata saja. Dalam proses komunikasi tanda-tanda non verbal akan
menyertai kata-kata dalam pengiriman pesan.
Komunikasi non verbal termasuk sebagai bagian dari suatu pesan yang sulit diterjemahkan
melalui kata-kata. Kenyataannya aspek non verbal tidak dapat dipisahkan dari kata-kata.
Saat berkomunikasi orang cenderung memadukan verbal dengan non verbal secara
bersamaan, seperti ekspresi wajah, gerak isyarat anggota tubuh, dan juga intonasi suara. Hal
ini berlangsung secara terus menerus dan cepat sekali. Kode-kode (tanda-tanda non verbal)
akan mempengaruhi pengertian pesan secara keseluruhan, kadang-kadang menimbulkan
sesuatu yang saling bertentangan dengan kata-kata itu sendiri. Karena itu untuk profesi atau
pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak seperti salesman, public relations, dosen,
dokter, sekretaris dan lainnya, sangat ditekankan betapa pentingnya komunikasi non verbal.

Bahkan suatu objek mati seperti surat, majalah, buku, dan lainnya akan memberikan kesan
yang secara keseluruhan tidak hanya tergantung dengan kata-kata saja, tetapi juga
dipengaruhi oleh penampilan, warna, dan waktu.
Bentuk logo atau lambang organisasi sering mempunyai tafsir yang bermacam-macam. Ada
yang menafsirkan setangkai gandum itu lambang kesejahteraan, tetapi ada juga yang
menafsirkan bahwa lambang kesejahteraan adalah setangkai padi. Lepas dari penafsiran
yang berbeda-beda tadi, bagi organisasi atau perusahaan logo tentulah bukan hal yang
sepele dan hal ini menunjukkan bahwa sebuah citra bisa disampaikan lewat pesan non
verbal.

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 56


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

Albert Mehrabian menemukan bahwa dampak keseluruhan dari suatu pesan adalah sekitar
7% verbal (kata-kata), 38% suara (termasuk nada suara, infleksi atau perubahan nada suara,
dan bunyi-bunyian lain) serta 55% expresi wajah, posisi tubuh dan gerak isyarat, ini berarti
lebih dari 90% pesan dipengaruhi oleh faktor non verbal. (Albert Mehrabian,1968 dalam
Adhiani Hasti, 1991). Profesor Birdwhistell membuat perkiraan yang serupa tentang jumlah
komunikasi non verbal yang terjadi diantara manusia, ia memperkirakan bahwa rata-rata
orang berbicara sepuluh atau sebelas menit perharidan bahwa dari waktu tersebut rata rata
kalimat hanya memakan waktu 2,5 detik. Seperti Mehrabian ia menemukan bahwa komponen
verbal dari percakapan tatap muka kurang dari 35% dan bahwa lebih dari 65% komunikasi
dilakukan secara non verbal (dalam Pease; 1987, h.2)

Pada umumnya para peneliti sependapat bahwa saluran verbal terutama digunakan untuk
menyampaikan informasi, sedangkan saluran non verbal digunakan untuk menyampaikan
perasaan dan dalam beberapa kasus digunakan sebagai pengganti pesan verbal.

KOMPONEN KOMUNIKASI NON VERBAL

Terdapat empat komponen perilaku non verbal untuk mengenali komunikasi dalam setiap
perilaku sosial manusia yaitu, body language (bahasa tubuh), physical proximity, non-linguistic
dan komponen non verbal lain.

1. Body language (bahasa Tubuh)


Banyak perilaku non-verbal dipelajari dan arti dari banyak gerakan dan gerak isyarat
ditentukan lewat budaya. Namun sebagian gerakan isyarat komunikasi dasar sama
diseluruh muka bumi ini. Di bawah ini merupakan bagian komunikasi non verbal yang
termasuk dalam body language.
a. Kontak tubuh
Terdapat bermacam-macam bentuk kontak tubuh dalam hubungannya dengan
perbedaan sosial budaya.
Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 57
Komunikasi Non Verbal
BAB IV

Berjabat tangan sebagi salah satu bentuk kontak tubuh akan mempunyai arti yang
berbeda-beda bila dilakukan pada saat dan tempat yang berbeda. Di Australia
berjabat tangan lebih sering dilakukan pada situasi bisnis, misalnya antara klien,
dengan konsultan, lebih sopan dibanding memberikan ciuman dipipi atau tidak sama
sekali.

JABAT TANGAN DENGAN KEDUA TANGAN

Di Indonesia tiap daerah mempunyai kebiasaan yang saling berbeda dalam hal
menghormati seseorang melalui kontak tubuh, demikian juga dalam hal berjabat
tangan. Maksud berjabat tangan dengan menggunakan kedua belah tangan seperti di
atas adalah untuk menunjukkan kesungguhan hati, kepercayaan, atau perasaan yang
mendalam terhadap orang yang diajak berjabat tangan.
b. Gesture (gerak isyarat)
Bahasa gerak isyarat terdiri dari gerakan tangan, kaki atau anggota tubuh lainnya.
Acungan jempol untuk memuji, lambaian tangan, acungan kepalan tangan untuk
semangat, dan lain lain.

c. Postur Tubuh
Postur tubuh dapat mengkomunikasikan tanda-tanda sosial yang penting, walaupun
biasanya tanpa disengaja. Seseorang itu lebih berkuasa daripada yang lain. Suatu
keinginan untuk mendominasi dapat ditandai dengan berdiri tegak, kepala miring
kebelakang dan tangan diatas paha. Atau sebaliknya orang yang memberi hormat,
menempatkan kedudukan lebih tinggi pada seseorang ia akan merendahkan
Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 58
Komunikasi Non Verbal
BAB IV

badannya (pada masyarakat jawa), Pejabat yang menginspekksi bawahan cenderung


menegapkan badannya.
d. Anggukan/ Gelengan kepala
Tanda anggukan kepala mempunyai dua peranan yang berbeda. Sebagai tanda
penguatan isyarat bisa berarti menghargai percakapan dan mendorong apa yang telah
dibicarakan sebelumnya, dapat juga sebagai tanda untuk seseorang agar bicara terus.
Anggukan kepala juga mempunyai peranan penting dalam mengontrol suatu
keselarasan pembicaraan.Biasanya suatu anggukan kepala yang pelan berarti
mengijinkan seseorang untuk berbicara terus.
Sebaliknya suatu anggukan kepala yang cepat dan berturut-turut menunjukkan suatu
keinginan dari seseorang untuk cepat mengakhiri pembicaraan, dan seolah-olah
memberi tanda bahwa sekarang adalah gilirannya untuk berbicara.
Gelengan kepala dapat berarti seseorang yang diajak bicara tidak menyetujui topik
pembicaraan.

e. Ekspresi Wajah
Wajah dan mata dapat menyatakan sesuatu yang paling berarti dari komunikasi non-
verbal, walaupun sulit untuk membaca ekspresi wajah. Misalnya kita dapat
memberikan senyum manis pada saat hari kita gusar.
Beberapa perasaan yang berbeda dapat disampaikan melalui ekspresi wajah.
Seorang peneliti berpendapat terdapat sepuluh pengertian dasar yang secara
terusmenerus dikomunikasikan melalui ekspresi wajah; bahagia, kaget, takut, marah,
sedih, muka, jijik, minat, kagum, keteguhan hati.

Selain mata, alis dan daerah sekitar mulut dapat mengekspresikan keadaan
seseorang. Ekspresi seorang yang merasa kaget biasanya diikuti dengan tanda-tanda
menaikkan alis mata, diikuti dengan gerakan mata yang sedikit membesar. Dalam
keadaan marah kedua alis mata akan mengkerut, sudut mulutnya menurun dan diikuti
dengan mata melotot. Seorang yang sedang bahagia akan diikuti dengan senyum
yang lebar, pupil mata akan membesar dan bersinar cerah.

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 59


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

f. Gerakan Mata
Seorang ahli yang bernama Hess dalam bukunya yang berjudul The Tell Tale Eyes
menyatakan bahwa mata dapat menyampaikan semua tanda-tanda komunikasi
manusia secara akurat, karena mata merupakan titik pusat seluruh tubuh dan pupil
mata bekerja secara independen. Pada saat seseorang merasa bahagia pupil
matanya akan membesar empat kali dibanding dengan keadaan normal. Seseorang
yang dalam keadaan marah pupil matanya akan mengecil.

Para wanita sering menggunakan make up mata untuk menekankan keindahan


matanya. Hal ini menunjukkan bahwa ia ingin menyampaikan sesuatu melaui matanya
kepada orang lain khususnya lawan jenisnya.
Argyle mengatakan bahwa gerakan mata mempunyai efek yang sangat penting dalam
komunikasi. Dengan berlama-lama memandang seseorang akan memberi
kemungkinan untuk menyampaikan serangkaian emosi, dari rasa cinta sampai
perasaan menyerang atau benci. Kontak mata banyak diterapkan pada situasi bisnis,
khususnya pada saat wawancara dan presentasi lisan.

2. Phisical Proximity
Jarak secara fisik antara orang yang yang berkomunikasi merupakan suatu indikator yang
dapat digunakan untuk menilai sampai sejauh mana hubungan antar manusia, baik dari
segi keakrabannya maupun hubungan kekeluargaannya. Jarak fisik pada saat melakukan
pembicaraan dibagi ke dalam lima kategori :

a. Intimate Zone
Yaitu jarak secara fisik saat orang berbicara yang berkisar antara 15-46 cm. Hal ini
hanya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai hubungan emosional secara
dekat, seperti kekasih, orangtua dengan anak, suami istri, teman dekat dan famil
b. Personal Zone
Jarak secara fisik saat orang berbicara yang berkisar antara 46 cm – 1,2 m. Biasanya
dilakukan saat pesta, rapat, atau pertemuan-pertemuan sosial lainny

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 60


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

c. Social Zone
Jarak secara fisik pada saat orang berhubungan yang berkisar antara 1,2–3,6 m Hal
ini dilakukan pada situasi yang tidak atu belum saling mengenal sebelumnya antara
orang yang satu dengan yang lainnya yang saling mengadakan komunikasi.
d. Public Zone
Jarak ini berkisar lebih dari 3,6m. Yaitu jarak yang paling strategi bagi seseorang yang
sedang menyampaikan sesuatu kepada sekelompok orang.

Jarak phisik dapat terkombinasi dengan kontak tubuh: terlihat berbeda ungkapan perasaan melalui
Jabat tangan antara mereka yang sudah akrab dengan mereka yang baru kenal

Penerapan physical proximity juga terdapat pada lay out rumah tinggal atau ruang kerja untuk
menunjukkan kepemilikan/ kekuasaan atas ruang

3. Orientasi
Orientasi mempunyai peranan penting dalam menyampaikan suatu pesan. Adalah
merupakan letak duduk/ berdiri saat keduanya saling berkomunikasi : berdampingan.
Berhadapan dan berseberangan, sejajar tinggi rendah duduk/berdiri saat berkomunikasi.

4. Non-linguistik
Terdapat beberapa aspek lain dari bahasa manusia selain dari kata-kata itu sendiri.
Biasanya pengertian suatu kata akan tergantung pada penyampaiannya, bukan hanya
pada definisi yang terdapat di dalam kamus. Bila suatu saat seorang teman mengajak
untuk menonton film atau mencoba restoran tertentu, jawablah dengan kata-kata sebagai
berikut :
“Tentu saja saya akan senang pergi dengan Anda” Tetapi cobalah anda menjawab
dengan nada yang menunjukkan bahwa minat anda sedikit atau tidak ada sama sekali.
Kemudian lihatlah reaksi lawan bicara dari cara anda memberikan respon tersebut.
Cobalah lakukan contoh di bawah ini dengan memberikan penekanan pada tiap kata yang
digaris bawah, kita akan merasakan pengertian yang berbeda.

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 61


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

a. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.


b. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.
c. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.
d. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.
e. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.
f. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin.

Dari kedua tes tadi kita dapat merasakan bahwa respon seseorang dapat pula tergantung
pada cara kita menyampaikan suatu pesan. Dengan demikian volume suara dan nada
akan menunjukkan pengertian dan perasaan yang berbeda. Terdapat pula aspek-aspek
non-linguistik lainnya dari suatu pembicaraan secara keseluruhan seperti gaya berbicara,
setelah orang lain berhenti berbicara.

5. Komponen Non Verbal Lainnya.


Disamping komponen non verbal yang telah dijelaskan di atas, terdapat hal-hal lain yang
mempunyai peranan penting berkenaan dengan pola interaksi bisnis, yaitu warna, waktu
dan penampilan.
a. Warna
Pelilihan warna untuk bangunan kantor, logo dan simbol-simbol lainnya berkaitan erat
dengan laju perkembangan dunia bisnis. Banyak bukti yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara warna dengan perasaan hati dan emosi seseorang.
Sebagai contoh, warna merah biasanya diartikan sebagai situasi kegembiraan dan
sesuatu yang merangsang, warna biru dan hijau diartikan sebagai ketenangan dan
ketentraman, dan warna ungu diartikan sebagai sesuatu yang bersifat formal dan
bermartabat, warna gelap diartikan sebagai situasi kesedihan.

b. Waktu
Kedisiplinan dalam hal waktu dapat menyampaikan banyak hal pada lingkup sosial
seseorang. Sebagai contoh ketepatan dan keterlambatan seseorang dalam
menghadiri rapat atau pertemuan bisnis lainnya biasanya dihubungakan dengan
tingkat kesibukan dan posisi jabatan dalam pekerjaannya.
Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 62
Komunikasi Non Verbal
BAB IV

Seseoang dengan posisi jabatan rendah akan datang lebih awal dibanding dengan
seseorang yang mempunyai posisi lebih tinggi akan cenderung datang terlambat.
Tetapi hal ini tidak dapat diterapkan pada orang yang mempunyai kedisiplinan tinggi
pada pekerjaan, walaupun dia mempunyai posisi jabatan yang lebih tinggi.

Kondisi suatu negara dengan negara lain berkenaan dengan ketepatan waktu
berlainan. Sebagai contoh sudah sangat membudaya di Indonesia ketepatan waktu
jarang dipenuhi sehingga terkenal dengan istilah jam karet. Di negara-negara barat
dan Jepang ketepatan waktu benar-benar sangat dijaga. Sehingga apabila terjadi
negosiasi bisnis antar negara, maka negara yang mempunyai kebiasaan jam karet
hanya akan menghambat jalannya pertemuan.
c. Penampilan Diri
Penampilan diri yaitu berupa serangkaian tanda isyarat di bawah suatu kontrol yang
dapat dikendalikan yaitu, baju, rambut, dan kulit. Bahkan untuk membuat penampilan
yang samar banyak orang melakukan operasi plastik dan merubah gaya rambut.
Tujuan utama memanipulasi penampilan tersebut adalah untuk memberikan
penampilan yang lebih menarik, menjadi pusat perhatian dan untuk memberikan
suatu tanda cara seseorang tersebut melihat dirinya sendiri, atau bagaimana dia ingin
diperlakukan oleh orang lain.
Di dalam lingkungan dunia bisnis terdapat peraturan tidak tertulis tentang cara-cara
berpakaian pada kondisi-kondisi tertentu. Biasanya meliputi pemilihan pakaian (jenis
dan warna dasi, kombinasi pakaian yang serasi dan sebagaimana). Faktor lain yang
menentukan dalam pemilihan pakaian adalah kepribadian seseorang, ruang lingkup
sosial dan kebudayaan, dan situasi yang akan dihadapi.

Sering penampilan bisa memanipulasi seseorang. Seseorang yang berpenampilan


rapi, dengan jas dan dasi sudah menunjukkan posisi seseorang, meskipun hal itu
tidak benar seluruhnya. Sebagai contoh Bob Sadino seorang pengusaha terkenal
kemana-mana hampir selalu mengenakan celana jeans pendek.

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 63


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

PENGGUNAAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM BISNIS

1. Desain nama merek, nama perusahaan yang pada umumnya dirancang khusus dengan
warna, bentuk huruf tertentu untuk memberi arti/kesan tertentu
2. Logo/ lambang perusahaan yang pada umumnya dirancang khusus dan mengandung arti
tertentu pada tiap bagian dalam logo tersebut untuk memberi gambaran tentang
perusahaannya
3. Kemasan produk, seperti desain kemasan ( bentuk,warna, gambar), material kemasan,
yang secara keseluruhan dapat memberi kesan tertentu: mewah, sederhana, berkualitas,
atau murahan.
4. Iklan cetak ( termasuk broseur, poster, leaflet)
5. Iklan televisi dan iklan radio.
6. Company profile, yang menampilkan gambar gedung perusahaan, fasilitas perusahaan,
prestasi yang diraih, performace para manajernya, semuanya untuk menggambarkan
bonafiditas
7. Exterior dan interior gedung perusahaan
8. Mutu kertas dan mutu cetakan dokumen yang digunakan perusahaan. Secara nonverbal
mutu kertas dan mutu cetakan dapat memberikan/ menimbulkan kesantertentu pada
perusahaannya
9. Seragam dan penampilan para karyawan, untuk memeberi kesan bonafid, profesional .
10. Pelayanan customer oleh semua personil perusahaan dengan sikap ramah (senyum),
penuh perhatian,
11. dan lain lain

KESALAH-PAHAMAN DALAM KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 64


Komunikasi Non Verbal
BAB IV

Tanda-tanda non verbal tidak selalu menjamin bahwa hal tersebut menunjukkan jalan pikiran
seseorang. Karena jalan pikiran seseorang tidak pernah bisa diketahui secara pasti. Faktor
kebudayaan dan kebiasaan seseorang mempunyai peranan penting benar tidaknya tanda-
tanda verbal diartikan secara umum. Sehingga suatu tanda non verbal mungkin tidak
mempunyai arti apa-apa karena merupakan suatu kebiasaan bagi seseorang. Walaupun
demikian dalam lingkungan bisnis mengartikan tanda-tanda non-verbal adalah penting karena
kemungkinan tanda-tanda tadi benar-benar mempunyai arti.
Untuk mengerti makna keseluruhan pesan dalam komunikasi (perpaduan antara komunikasi
verbal dan non verbal) adalah :
1. Mendengar kata-kata
2. Melihat tanda-tanda non verbal
3. Meperhatikan makna/arti bila sender berkomunikasi.secara berbeda antara komunikasi
verbal dan non verbal.
4. Memperhatikan konteks atau situasi sekitar.

Komunikasi Bisnis | Makmun Riyanto 65

Anda mungkin juga menyukai