Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfiya Jannata

NIM : 12010118130147
Kelas : A
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Dosen : Fitrie Arianti, S.E., M.Si

1. Jelaskan kondisi perekonomian di Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia


Jawab:
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang atau dengan kata lain pasca
proklamasi sangat kacau dan sulit. Hal ini disebabkan karena ada beberapa faktor yaitu:
a. Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana
belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.
Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur
ekonomi keuangan yang mantap.
b. Tingalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi saat pendudukan Jepang
memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat
pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
c. Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian
kabinet, dimana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi.
d. Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan
pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional.
e. Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdeaan Indonesia dan masih terus
melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi.
Selain itu, faktor lain penyebab kacaunya perekonomian Indonesia pada awal
kemerdekaan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Terjadi Inflasi yang sangat tinggi
Inflasi tersebut dikarenakan beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah
yang tak terkendali, beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan
Sekutu dari bank- bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji pegawai
yang jumlahnya mencapai 2,3 milyar, RI sendiri belum memiliki mata uang sendiri
sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang
tidak berlaku. Inflasi terjadi karena di satu sisi tidak terkendalinya peredaran uang yang
dikeluarkan pemerintah Jepang di sisi lain ketersediaan barang menipis bahkan langka
di beberapa daerah. Kelangkaan ini terjadi akibat adanya blokade ekonomi oleh
Belanda. Uang Jepang yang beredar sangat tinggi sedangkan kemampuan ekonomi
untuk menyerap uang tersebut masih sangat rendah. Inflasi menyebabkan para petani
sangat menderita karena menyimpan sangat banyak mata uang jepang. Hasil pertanian
mereka tidak dapat dijual, sementara nilai tukar mata uang yang mereka miliki sangat
rendah. Pemerintah Indonesia yang baru saja berdiri tidak mampu mengendalikan dan
menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut sebab Indonesia belum memiliki
mata uang baru sebagai penggantinya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
sementara waktu menyatakan ada 3 mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata
uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Keadaan tersebut diperparah dengan diberlakukannya uang NICA
di daerah yang diduduki sekutu Karena tindakan sekutu tersebut maka pemerintah
Akhirnya Indonesia mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia
(ORI) sebagai pengganti uang Jepang.
b) Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar-masuk
perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting. Alasan
pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
1. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
2. Mencegah kelurnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa
lain.
Blokade tersebt menyebabakan barang-barang ekspor RI terlambat terkirim, barang-
barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan banyak barang-barang
ekspor Indonesia yang dibumi hanguskan, Indonesia kekurangan barang-barang import
yang sangat dibutuhkan, Inflasi semakin tak terkendali.
c) Kekosongan kas Negara
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya belum ada
sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan pemerintah hanya
bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan dari bidang pertanian inilah
pemerintah Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk..
2. Apakah penyebab kegagalan kebijakan industri substitusi impor pada pemerintahan Orde
Lama?
Jawab:
Masa orde lama berjalan dari tahun 1945 – 1968, pada saat itu negara Indonesia masih
menggunakan 2 sistem ekonomi yaitu ekonomi liberal dan ekonomi komando. Adanya
kesimpang siuran system ekonomi ini mengakibatkan program yang dijalankan Soekarno
gagal. Penyebabnya adalah karena situasi politik yang diwarnai manuver dan sabotase pada
kelompok – kelompok tertentu karena tidak menghendaki kemandirian ekonomi nasional.
Selanjutnya, adanya pertarungan anta relit politik di tingkat nasional, sehingga
menyebabkan jatuh bangunnya kabinet. Hal paling penting dikarenakan adanya borjuasi
dalam negeri atau rakyat pribumi yang tidak memiliki sistem yang Tangguh sehinggahal
yang diharapkan menjadi kekuatan pokok untuk mendorong industrialisasi dan kegiatan
perekonomian menjadi tidak berjalan dengan baik.
3. Jelaskan bagaimana sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia saat ini?
Jawab:
Sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem
ekonomi Pancasila disebutkan dalam UUD 1945 dalam Pasal 33 ayat 1-4. Sistem ekonomi
Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang dijalankan dengan nilai dan moral yang
terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem ekonomi ini dipilih karena
mengandung makna demokrasi ekonomi. Karena itu, sistem ekonomi Pancasila juga sering
disebut sebagai sistem ekonomi demokrasi.
Sistem ekonomi Pancasila adalah identitas ekonomi Indonesia serta memiliki makna dalam
setiap sila Pancasila yaitu:
Sila Pertama: Nilai Ketuhanan
Dalam menjalankan sistem perekonomian Indonesia, nilai dan etika agama berperan
penting. Nilai ini mampu menghindari adanya kemungkinan kerugian maupun
penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertentangan dengan nilai agama.
Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan
Sistem perekonomian Indonesia mengutamakan prinsip humanis dan menolak eksploitasi.
Dalam kegiatan ekonomi, pekerja berhak mendapatkan gaji dan fasilitas sesuai dengan
tingkat kerja, tanggung jawab, dan risiko yang diberikan pada perusahaan.
Sila Ketiga: Nilai Kesatuan
Seluruh kegiatan ekonomi bermula dari keinginan keluarga untuk menjaga persatuan.
Pelaku ekonomi berupaya untuk menghasilkan produk yang tidak bertentangan dengan nilai
maupun norma yang berlaku sekaligus bermanfaat bagi banyak rakyat Indonesia.
Sila Keempat: Nilai Musyawarah/Demokrasi
Sistem ekonomi Indonesia dijalankan bersama dengan nilai-nilai demokrasi. Dengan nilai
ini, segala masalah dapat diselesaikan dan diputuskan dengan lebih bijaksana.
Sila Kelima: Nilai Keadilan
Semua sumber daya ekonomi yang ada dikelola dan digunakan demi kesejahteraan seluruh
warga negara. Pelaku ekonomi memastikan adanya proses distribusi yang baik. Produk
yang dihasilkan pun harus bisa dimanfaatkan banyak orang.
Penerapan sistem ekonomi Pancasila diidentikan dengan adanya
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Cabang yang dianggap penting dan berhubungan dengan hajat hidup orang banyak
diatur oleh negara sehingga negara berperan dengan menciptakan BUMN.
b. Koperasi
Kehadiran koperasi adalah bentuk implementasi dari ekonomi Pancasila karena kegiatan
koperasi merupakan usaha kolektif yang berdasarkan asas kekeluargaan.
c. Serikat Pekerja
Serikat pekerja hadir untuk mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan eksploitasi
sumber daya manusia.
4. Jelaskan bagaimanakah perubahan struktur ekonomi yang terjadi di Indonesia? Dan
bagaimanakah permasalahan yang terjadi di Indonesia akibat perubahan transformasi
struktural tersebut?
Jawab:
Negara Indonesia mengalami pembangunan ekonomi yang disertai dengan pertumbuhan
ekonomi, hal tersebut mengakibatkan perubahan struktur permintaan domestik, struktur
produksi dan struktur perdagangan internasional. Perubahan ini terjadi melalui proses yang
panjang. Indonesia selama sejak awal kemerdekaan hingga kini mengalami proses
perubahan struktur ekonomi secara nyata dari negara agraris yang mengandalkan
pertumbuhan ekonomi berbasis sektor pertanian hingga tahun 1970-an, sejak 1980an
berkembang menjadi negara yang mulai mengandalkan diri dari sektor industri, dan sektor-
sektor lain selain sektor pertanian.
Sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1985, sektor Pertanian masih memberikan
kontribusi yang tertinggi terhadap PDB dibandingkan dengan sektor lainnya, dan pemberi
kontribusi yang kedua adalah sektor Pertambangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) sejak tahun 1995 kontribusi yang tinggi dari sektor Pertanian dan sektor
Pertambangan mulai digantikan oleh sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan
Hotel dan Restoran. Meskipun sampai dengan tahun 2010 kontribusi sektor Industri dan
Pengolahan terus meningkat sejak tahun 1985, namun setelahnya terlihat bahwa kontribusi
sektor Industri dan Pengolahan cenderung menurun terus dan penurunan kontribusinya diisi
oleh kontribusi sektor Keuangan dan sektor Jasa. Sedangkan kontribusi sektor Perdagangan
Hotel dan Restoran cenderung stagnan.

Gambar 4.1
Banyaknya Tenaga Kerja Per Sektor

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)


Semakin meningkatnya PDB Indonesia dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan ekonomi
diatas 5%, maka kontribusi suatu sektor terhadap PDB dari sisi nilai uang (Rupiah) bisa jadi
semakin besar. Transformasi perekonomian Indonesia tidak terjadi secara seimbang
sehingga terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
pada sektor primer. Transformasi perekonomian di Indonesia ditandai dengan:
a. Semakin menurunnya pangsa primer (pertanian, kehutanan dan penggalian)
b. Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri pengolahan)
c. Pangsa sektor jasa yang relatif sama tetapi cenderung meningkat sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi.
Dampak dari transformasi perekonomian Indonesia telah meningkatkan pendapatan per
kapita bangsa Indonesia dan mengakibatkan masyarkat Indonesia yang awalnya merupakan
masyarakat agraris menuju masyarakat ekonomi yang mengandalkan pada proses
peningkatan nilai tambah berbasis industri dan jasa. Namun, transformasi ekonomi
mendatangkan banyak permasalahan di bidang perekonomian, yakni kemiskinan,
pengangguran, kesenjangan, tekanan globalisasi, eksploitasi SDA secara berlebihan, serta
terpisahnya sektor keuangan (Financial) dari sektor usaha (Riil).

5. Apakah dampak yang terjadi jika sektor industri sebagai sektor yang paling cepat
perkembangannya justru penyerapan tenaga kerja di sektor ini rendah?
Jawab:
Sumber Daya Manusia di Indonesia masih tergolong rendah, karena kurangnya
produktivitas pada tenaga kerjanya. Situasi industri 4.0 mengharuskan adanya kompetensi
dari tenaga kerja itu sendiri mengingat bahwa industri 4.0 merupakan industry berbasis
digital. Pada tahap awal, penerapan berfokus pada lima sektor manufaktur, yaitu industri
makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik. Pemilihan
kelima sektor tersebut didasari ukuran Produk Domestik Bruto (PDB), potensi dampaknya
terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Berdasarkan data
yang ada dominasi pekerja dengan Pendidikan rendah khususnya pada sektor industri
manufaktur masih belum siap dengan industri 4.0 yang banyak berkaitan dengan ekonomi
digital. Pemerintah melakukan beberapa persiapan, salah satunya penguatan sumber daya
manusia (SDM). Kualitas SDM ketenagakerjaan tidak kalah penting dan mesti menjadi
perhatian utama pemerintah. Kurangnya penyerapan tenaga kerja pada bidang industri akan
menurunkan tingkat investasi di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat bahwa pada masa ini
sektor utama dan unggulan di Indonesia adalah sektor industri. Turunnya investasi di
Indonesia juga akan menyebabkan turunnya PDB negara, karena serapan tenaga kerja yang
kecil mengindikasikan bahwa pendapatan per kapita yang diterima juga kecil.

Anda mungkin juga menyukai