net/publication/330980869
CITATIONS READS
0 6,325
1 author:
Segel Ginting
Ministry of Public Works and Housing
48 PUBLICATIONS 35 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Segel Ginting on 09 February 2019.
I PENDAHULUAN
1.1 Aliran Langgeng (Steady Flow)
1.2 Aliran Tak Langgeng (Unsteady Flow)
I. PENDAHULUAN
1
3.3 Memasukan Data Aliran dan Kondisi Batas
3.4 Melakukan Perhitungan Hidraulik
3.5 Menampilkan Hasil Perhitungan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
KONSEP DASAR TEORITIS HEC-RAS
I. PENDAHULUAN
HEC – RAS digunakan untuk perhitungan hidraulik satu dimensi untuk jaringan sungai /
aliran alam dan buatan. Ada 2 macam tipe aliran yang terdapat pada program HEC – RAS,
yaitu :
3
2.1 Persamaan Dasar
Profil muka air yang dihitung dari satu cross-section ke cross-section berikutnya
diselesaikan dengan persamaan energi yang dinamakan metoda Standar – Step. Persamaan
energi yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :
2 .V2 2 1.V12
Y2 z2 Y1 z1 he .................................(1.1)
2g 2g
Tinggi energi yang hilang (he) diantara 2 cross-section disebabkan dari kehilangan akibat
gesekan dan kehilangan akibat penyempitan atau pelebaran. Persamaan tinggi energi yang
hilang tersebut adalah sebagai berikut :
.V 2 .V 2
he L..S f c. 2 2 1 1 ................................(1.2)
2g 2g
4
Sf = kemiringan rata-rata dasar saluran antara 2 cross-section
C = koefisien kehilangan akibat penyempitan dan pelebaran
L dihitung dari,
dimana : Llob, Lch, Lrob = panjang bidang gesekan antara 2 cross-section untuk aliran di
sebelah kiri tanggul, tengah saluran dan kanan tanggul.
Q lob , Q ch , Q rob = debit aliran di bagian kiri tanggul, tengah saluran dan kanan
tanggul.
Q K .S f
1/ 2
.....................................................................(1.4)
1,486
K . A.R 2 / 3.............................................................(1.5)
n
5
Program menjumlahkan semua aliran sub-sub area di tanggul untuk mendapatkan aliran
kiri tanggul dan aliran kanan tanggul. Pada bagian aliran tengah, aliran dihitung secara
normal sebagai sebuah elemen. Total aliran untuk cross-section tersebut didapat dengan
menjumlahkan 3 bagian aliran pada kiri, tengah dan kanan.
Sebuah metode alternatif yang mungkin di dalam HEC – RAS adalah menghitung aliran
diantara setiap titik koordinat di dalam sisi tanggul (Gambar 1.3). Aliran kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total aliran disisi kiri tanggul dan sisi kanan tanggul.
6
digambarkan sebagai jarak horizontal diantara nilai n yang berurutan letaknya di dalam
aliran tengah dengan perbedaan elevasi dari 2 station ini (lihat SL dan SR pada Gambar 1.4).
Gambar 1.4 Definisi dari kemiringan lereng tanggul untuk perhitungan nilai gabungan nc
Untuk menentukan nilai nc, aliran tengah dibagi menjadi N bagian, masing-masing dengan
diketahui nilai Pi dan koefisien kekasaran ni
2/3
P .n
N
1.5
i i
i 1
nc ...............................................................(1.6)
P
Untuk menghitung energi kinetik rata-rata ini penting untuk mendapatkan nilai koefisien
α. α dapat dihitung sebagai berikut :
V12 V2
Q1. Q2 . 2
V2 2g 2g
. .............................................................(1.7)
2g Q1 Q2
V2 V2
2 g Q1. 1 Q2 . 2
2g 2g
............................................................(1.8)
Q1 Q2 .V
2
Q .V 1 1
2
Q2 .V22 .....................................................................(1.9)
Q1 Q2 .V
2
Secara umum,
8
Q .V
1 1
2
Q2 .V22 ............. QN .VN2 .....................................(1.10)
N
Q .V
2
i
i 1
α, dihitung berdasarkan aliran didalam 3 elemen aliran; kiri tanggul, kanan tanggul dan
aliran tengah. Dapat juga ditulis persamaannya dalam aliran sebagai berikut :
3 3 3
At 2 . Klob2 K K
ch2 rob2
Alob Ach Arob ...............................................(1.11)
3
Kt
2
Q
S f ......................................................................(1.12)
K
Bentuk alternatif yang mewakili Sf dalam HEC – RAS adalah sebagai berikut :
2
Q Q2
S f 1 ...........................................................(1.13)
1
K K 2
9
Rata-rata persamaan Kemiringan akibat gesekan
Sf1 Sf 2
Sf ...............................................................(1.14)
2
Rata-rata geometric persamaan Kemiringan akibat gesekan
S f S f 1 xS f 2 ...............................................................(1.15)
2.S f 1.S f 2
Sf .............................................................(1.16)
Sf1 Sf 2
Program menganalisa terjadi penyempitan bila kecepatan aliran dihilir lebih besar daripada
di hulu. Begitu juga sebaliknya, bila kecepatan dihulu lebih besar daripada di hilir, program
akan menganalisa terjadi pelebaran.
Elevasi muka air yang tidak diketahui pada sebuah cross-section ditentukan dengan
penyelesaian iterasi persamaan 1.1 dan persamaan 1.2. Prosedur perhitungan komputer
adalah sebagai berikut :
1. Asumsian elevasi muka air pada cross-section dihulu (atau dihilir jika diperhitungkan
profil superkritis).
2. Berdasarkan pada asumsi elevasi muka air, mencari nilai total aliran dan tinggi
kecepatan.
10
3. Dengan nilai dari step 2, hitung S f dengan selesaikan persamaan 1.2 untuk
mendapatkan hce.
4. Dengan hasil dari step 2 dan 3, selesaikan persamaan 1.1 untuk mendapatkan W.S.2.
5. Bandingkan hasil W.S.2 dengan nilai yang diasumsikan pada langkah 1, ulang kembali
dari langkah 1 sampai 5 hingga pendekatan antara kedua nilai ± 0,003 m.
Kriteria yang digunakan untuk mengasumsi elevasi muka air di dalam iterasi beragam
dengan cara coba-coba. Trial pertama elevasi muka air berdasarkan proyeksi kedalaman
air pada cross-section sebelumnya. Trial kedua elevasi muka air dibuat elevasi muka air
asumsi ditambah 70 % error dari percobaan pertama. Dengan kata lain, W.S.new =
W.S.asumsed + 0,70 *(W.S.computed – W.S.asumsed). Trial ketiga dan selanjutnya umumnya
berdasarkan metode Secant yang memproyeksikan nilai perubahan dari perbedaan antara
elevasi perhitungan dan asumsed dari 2 trial sebelumnya. Persamaan dari metode Secant
adalah sebagai berikut :
Errasumsed
W .S .1 W .S .I 2 ErrI 2 . ..............................................(1.18)
Err _ Diff
Untuk sebuah profil aliran superkritis, kedalaman kritis secara otomatis dihitung untuk
setiap cross-section, dimana terdapat perbandingan langsung antara elevasi normal dan
elevasi kritis.
.V 2
H W .S ...............................................................(1.19)
2g
Gambar 1.6 Kurva hubungan Energi total dengan Elevasi profil muka air
12
HEC – RAS program memiliki 2 metode untuk menghitung kedalaman kritis : metode
parabolik dan secant. Metoda parabolik adalah yang paling cepat tapi ini hanya dapat
menentukan sebuah nilai energi minimum.
Untuk kebanyakan cross-section hanya ada sebuah nilai minimum energi total pada kurva.
Oleh karena itu, metoda parabolik diset sebagai default method dalam program. Jika
metode parabolik dicoba dan tidak ditemukan, kemudian program akan otomatis mencoba
metode secant.
Pada situasi tertentu, mungkin terdapat lebih dari satu nilai minimum pada kurva energi
total. Bermacam nilai minimum ini sering disesuaikan dengan cross-section yang terdapat
pada titik balik di kurva energi total. Kondisi titik balik ini dapat terjadi pada tanggul yang
sangat lebar dan datar sama juga pada cross-section dengan bendungan dan tidak efektif
area alirannya. Ketika metode parabolik digunakan pada sebuah cross-section yang
memiliki nilai minimum yang lebih pada kurva energi total, metode akan memusatkan pada
minimum pertama yang ditentukan. Pendekatan ini dapat menghasilkan estimasi yang
tidak tetap pada kedalaman kritis.
Fx m.a..........................................................................(1.20)
13
Berdasarkan hukum Newton 2, badan air diantara 2 cross-section pada lokasi 1 dan 2
(Gambar 1.7), bentuk berikut ini adalah perubahan dalam momentum terhadap waktu,
dirumuskan :
P2 P1 Wx Ff Q..Vx ...........................................(1.21)
Aumsi untuk distribusi tekanan hidrostatik hanya sah untuk kemiringan lereng memanjang
kurang dari 1 : 10. Cos θ untuk kemiringan memanjang 1 : 10 (kira-kira 6˚) adalah 0,995.
Karena kemiringan asli saluran jauh kurang dari 1 : 10, nilai Cos θ koreksi untuk
14
kedalaman dapat diatur menjadi 1 (Chow, 1959). Oleh karena itu, persamaan untuk gaya
tekanan hidrostatik pada potongan 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
P . A1.Y1.......................................................................................(1.23)
P . A2 .Y2 ........................................................................................(1.24)
A A2
W . 1 .L............................................................................(1.25)
2
Wx W .Sin .....................................................................................(1.26)
z2 z1
Sin So ..........................................................................(1.27)
L
A A2
Wx . 1 .L.So ......................................................................(1.28)
2
Gaya Gesek
Ff .P.L.........................................................................................(1.29)
15
P = rata-rata penampang basah antara potongan 1 dan 2
.R.S f .........................................................................................(1.30)
A
Ff . .S f .P.L...............................................................................(1.31)
P
A A2
Ff . 1 .S f .L.......................................................................(1.32)
2
Massa Percepatan
danVz 1 .V1 2 .V2
g
Q.
m.a .1.V1 2 .V2 ...................................................................(1.34)
g
A1 A2 A A2 Q . Q .
. A2 .Y 2 . A1.Y 1 . .L.S0 . 1 .L.S f 1 .1.V1 2 . 2 .V2 .....(1.35)
2 2 g g
Q2 . 2 .V2 A A2 A A2 Q . .V
A2 .Y 2 1 .L.S0 1 .L.S f 1 1 1 A1.Y 1....................(1.36)
g 2 2 g
16
Q2 . 2 A A2 A A2 Q .
A2 .Y 2 1 .L.S 0 1 .L.S f 1 1 A1 .Y 1 ...........................(1.37)
g. A2 2 2 g. A1
Persamaan 1.37 adalah bentuk dari persamaan momentum yang digunakan dalam HEC –
RAS. Semua persamaan dari persamaan Momentum dalam HEC – RAS diperoleh dari
persamaan 1.37.
17
Gambar 3.1 Volume elemen kontrol untuk penurunan persamaan Kontiunitas dan
Momentum
Konservasi masa untuk volume control bahwa “total laju aliran ke dalam volume akan
sama dengan laju perubahan simpanan di dalam volume”
Laju aliran masuk ke volume control dapat ditulis seperti:
q x
Q ...............................................................................................................2.40
x 2
Laju aliran keluar seperti:
q x
Q ...............................................................................................................2.41
x 2
AT q q
x Q Q Q l
t 2 2
18
Dimana Ql adalah aliran lateral yang masuk ke volume control dan adalah kerapatan
fluida. Bentuk akhir dari persamaan kontinuitas hasil penyederhanaan dari pembagian
dengan x adalah:
AT Q
ql 0
t
Dimana ql adalah lateral inflow persamaan panjang.
Konservasi momentum untuk volume control dinyatakan bahwa total laju dari momentum
yang masuk ke volume (flux momentum) ditambah semua jumlah gaya ekternal yang
bereaksi pada volume akan sama dengan laju akumulasi momentum. Ini adalah penerapan
persamaan vector pada arah –x flux momentum (MV) adalah massa fluida kali kecepatan
pada arah aliran. Tiga gaya akan dipertimbangkan adalah gaya tekanan, grafitasi, dan gaya
menyeret atau gesek.
1. Gaya Tekanan
Gambar 3.2 mengilustrasikan kasus umum, dari penampang melintang yang tidak
beraturan. Distribusi tekanan diasumsikan menjadi hidrostatis dan total gaya tekannya
adalah integral dari tekanan-luas hasil/produksi diatas penampang melintang. Gaya tekan
pada beberapa titik ditulis seperti :
h
FP g (h y )T( y ) dy
0
Dimana h adalah kedalaman, y jarak diatas saluran inverst, dan T(y) adalah fungsi lebar
yang berhubungan dengan lebar penampang melintang terhadap jarak diatas saluran inverst.
Jika Fp adalah gaya tekan pada arah x pada titik tengah volume control, maka gaya pada
bagian hulu dari volume control dapat dituliskan sbb:
FP x
FP
x 2
dan pada bagian hilir
19
FP x
FP
x 2
Fp x Fp x
Fpn Fp Fp FB
x 2 x 2
Dimana Fpn adalah jumlah total gaya tekan untuk volume control dan FB adalah gaya yang
digunakan oleh bank pada arah x pada fluida. Ini dapat disederhanakan menjadi :
FP
FPn x FB
x
h h h
T( y )
FPn gx T( y ) dy (h y ) dy FB ............................................................(2.51)
x 0 0
x
Integral pertama pada persamaan 2.51 adalah luas penampang melintang (A). integral
kedua (dilalikan dengan gx ) adalah gaya tekan yang digunakan oleh fluida pada
banknya, persisnya sama besar, tetapi kebalikan arah ke FB. Oleh karena itu gaya tekan
dituliskan sebagai berikut :
20
h
FPn gA x
x
2. Gaya Grafitasi
Gaya grafitasi fluida pada volume control arah x adalah :
Fg gA Sin x
zo
Fg gA x
x
Gaya ini akan positif untuk slope negative.
3. Gaya Gesek
Gaya gesek antara saluran dengan fluida dapat ditulis sebagai berikut:
F f ..........................................................................................(2.55)
Dimana 0 adalah rata-rata boundry tekanan shear (gaya/satuan luas) yang terjadi pada
fluida dan adalah wetted perimeter. Tanda negative mengidentifikasikan bahwa aliran
dalam arah positif sumbu x dan gaya menuju ke arah negative sumbu x.
Dari analisis dimensional, 0 dapat diexpansikan dalam istilah koefisien gesek, Co sebagai
berikut:
o Co V 2 .......................................................................................................(2.56)
Koefisien gesek berhubungan dengan koefisien chezy:
9
Co ...........................................................................................................(2.57)
C2
Selanjutnya, persamaan chezy dapat ditulis:
21
C RS f .......................................................................................................(2.58)
Substitusikan persamaan 2.56, 2.57 dan 2.58 ke 2.55 dan hasil penyederhanaan dapat
dinyatakan dalam gaya gesek:
Fy g A S f x
Dimana Sf adalah kemiringan gesek, bernilai positif untuk arah aliran arah sumbu x postif.
Kemiringan gesek harus berhubungan dengan aliran dan ketinggian secara tradisional,
persamaan kekasaran manning dan chezy dapat digunakan.
4. Fluks Momentum
Dari tiga gaya yang telah dijelaskan sebelumnya tingal yang terakhir adalah momentum
fluks. Fluks yang masuk dalam suatu volume kontrol dapat dituliskan sebagai berikut :
QV x
QV
x 2
dan fluk yang tertingal dalam volume kontrol dapat dituliskan sebagai berikut :
QV x
QV
x 2
sehingga laju perubahan momentum (Fluks Momentum) yang masuk dalam volume
kontrol adalah sebagai berikut :
QV
x
x
karena momentum dari fluida di dalam volume kontrol adalah Q x maka laju
akumulasi momentum dapat dituliskan sebagai berikut :
Qx x Q
t t
Mengulang kembali hukum konservasi momentum bahwa total laju perubahan momentum
pada suatu volume tertentu ditambah dengan jumlah semua gaya yang berpengaruh
22
terhadap volume tersebut sama dengan laju dari akumulasi momentum. Hukum tersebut
dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut :
Q QV h z
x x gA x gA o x gAS f x
t x x x
Elevasi dari permukaan air (z) sama dengan zo + h. Oleh karena itu :
z h z o
x x x
z
dimana adalah kemiringan muka air. Dengan mensubsitusikan kedua persamaan diatas
x
dan hasilnya dibagi oleh x maka diperoleh hasil terakhir dari bentuk persamaan
momentum sebagai berikut :
Q QV z
gA S f 0
t x x
23
PENGOPERASIAN PROGRAM HEC-RAS
I. PENDAHULUAN
HEC-RAS dibuat dan dikembangkan oleh Hydrologic Engineering Center, salah satu
divisi dari the Institute for Water Resources (IWR), U.S Army Corp of Engineer. Software
ini merupakan salah satu bagian dari pengembangan Next Generation (NextGen) dari
software Hydrologic Emgineering, dimana NextGen meliputi beberapa aspek rekayasa
hidrologi diantaranya analisa curah hujan – limpasan, hidraulik sungai, simulasi system
waduk, analisa bahaya banjir dan perkiraan real-time sungai untuk operasi waduk.
HEC-RAS version 1.0 pertama kali dirilis pada Bulan Juli 1995. sejak itu terus
dikembangkan menjadi versi 1.1; 1.2; 2.0; 2.1; 2.2; 2.21; 3.0; 3.1, 3.1.3 dan terakhir adalah
versi 4.0 beta.
HEC-RAS pada intinya terdiri dari 3 komponen analisa hidraulik satu dimensi (one-
dimension computation) yaitu :
- perhitungan profile permukaan air aliran tetap (steady flow)
- simulasi aliran tak tetap (unsteady flow)
- perhitungan pengangkutan pergerakan sediment.
Setelah icon diklik akan tampil pada layer monitor seperti pada Gambar 2.
Dibawah ini adalah struktur dari menu tama HEC-RAS disertai keterangan dibawahnya.
25
Gambar 3. Struktur Menu Utama HEC-RAS
26
Edit : Digunakan untuk memasukan dan mengedit data.
Data dikelompokan berdasarkan empat tipe yaitu : Geometric Data; Steady Flow Analysis;
Unsteady Flow Analysis; Sediment Analysis dan Hydraulic Design Function. Pada versi
sekarang Sediment Analysis belum aktif.
View : Berisi pilihan untuk menampilkan hasil keluaran/output dari perhitungan model,
baik berbentuk grafik atau tabel.
Menu dibawah View adalah Cross section; Water Surface Profile; General Profile Plot;
Rating Curve; X-Y-Z Perspective Plot; Stage and Flow Hydrographs; Hydraulic Properties
Plot; Detailed Output Tables; Profile Summary Tables; dan Summary Err,Warn, Notes.
Options : Menu ini digunakan untuk merubah satuan unit program yang digunakan. Satuan
yang digunakan metrik (SI) atau English.
27
Gambar 4. Tombol Menu Utama HEC-RAS
Ada lima langkah utama dalam membuat pengembangan model hidraulik dengan
mengunakan HEC-RAS yaitu :
1. Memulai Project Baru (Start New Project)
2. Memasukan Data Geometri (Input Geometry)
28
3. Memasukan Data Aliran dan Kondisi Batas (Input Flow and Boundary Condition)
4. Melakukan Perhitungan Hidraulik (Hydraulic Computation)
5. Menampilkan Hasil (Tabular and Graphical Output)
Seperti pada Gambar 5, anda pertama sekali memilih drive tempat anda bekerja selanjutnya
isi Title dan File Name sesuai dengan keinginan anda. Untuk pengisian nama pada File
Name harus berekstension *prj dan user tidak diizinkan untuk melakukan perubahan.
Setelah anda memasukan semua informasi kemudian tekan OK. Setelah OK ditekan maka
kotak pesan akan muncul dengan judul project dan tempat direktori project. Jika informasi
yang diberikan tersebut benar maka tekan OK dan jika informasi yang diberikan tidak
benar tekan Cancel maka program akan kembali pada window New Project.
29
3.2 Memasukan Data Geometry
Langkah selanjutnya dalam pengembangan model hidraulik adalah memasukan data
geometri yang diperlukan yang terdiri dari informasi system sungai, data cross section dan
data struktur hidraulik (jembatan, gorong-gorong, bendungan, dll).
Data geometri dimasukkan dengan memilih Geometric Data dari menu Edit pada
windows utama HEC-RAS. Setelah option ini dipilih maka windows Geometric Data akan
tampil seperti pada Gambar 6.
Seorang modeler untuk pengembangan data geometri pertama sekali harus mengambar
skematisai system sungai. Untuk membuat skematisasi sistem sungai dilakukan dengan
cara menekan tombol Reach River dan kemudian mengambar wilayah sungai dari hulu
sungai samapi hilir sungai. Setelah wilayah sungai digambar program akan menampilkan
kotak untuk memasukan nama indentifikasi River dan Reach.
Pemberian nama identifikasi River dan Reach hanya dapat dilakukan sampai 16 karakter.
Jika skematisasi sistem sungai yang digambar memiliki titik pertemuan beberapa River
dan Reach maka pada saat pengambaran secara otomatis akan menampilkan promp isian
untuk mengidentifikasi titik pertemuan (junction).
30
Setelah skematisasi sistem sungai digambar, modeler dapat mulai memasukan data cross
section dan struktur data hidraulik. Tekan tombol Cross Section maka cross section data
akan tampil seperti pada Gambar 7. seperti pada Gambar 7, setiap cross section memiliki
River Name, Reach Name, River Station dan Description. Identifikasi River, Reach
dan River Station digunakan untuk menjelaskan dimana posisi cross section tersebut
dalam sistem sungai.
Pemberian nama identifikasi River Station harus dengan bilangan numeric dan
ketentuannya adalah nilai numeric yang paling besar berada di hulu sungai dan terendah di
hilir sungai.
31
User harus memasukan kondisi batas/boundary conditions atas semua batas luar yang
terdapat didalam sistem jaringan sungai., mengatur kondisi awal/initial conditions dan
kondisi storage area sebagai pedoman awal periode simulasi.
Untuk menetapkan kondisi batas, pertama-tama pilih Boundry Conditions dari menu
Unsteady Flow Data. Lokasi River, Reach dan River Station secara otomatis telah
masuk didalamnya. Kemudian pilih tipe kondisi batas yang sesuai dengan skematisai
jaringan Sungai yang telah dibuat. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe kondisi batas dapat
digunakan. Program ini secara otomatis tidak akan membuat aktif kondisi batas yang tidak
diperlukan. User juga dapat menambah lokasi kondisi batas sesuai yang dibutuhkan dengan
memilih River, Reach dan River Station kemudian tekan tombol Add a Boundary
Condition Location.
32
3.3.2 Boundary Conditions
Ada beberapa kondisi batas yang tersedia antaranya :
Flow Hydrograph : tipe ini dapat digunakan sebagai kondisi batas hulu sungai
(upstream) maupun hilir sungai (downstream). Tetapi biasanya digunakan sebagai
kondisi batas hulu sungai. Apabila user telah memilih tipe ini, tampilannya terlihat
seperti pada Gambar 9. User dapat langsung memasukan data pada kolom tabel yang
tersedia. Pertama masukan Data Time Interval yang diinginkan. Program hanya dapat
menjalankan data time series pada selang waktu regular yang telah dipilih user.
Stage Hydrograph : dapat digunakan untuk kondisi batas di hulu atau di hilir
sungai. Proses pengeditan sama dengan proses pengeditan tipe Flow Hydrograph.
Stage and Flow Hydrograph : dapat digunakan untuk kondisi batas hulu atau hilir
sungai. Stage dan Flow Hydrograph di hulu sungai adalah kondisi batas gabungan
33
dimana tingkat hydrograph disisipkan pada kondisi batas hulu sampai stage
hydrograph menjalankan data. Pada kondisi ini, program secara otomatis akan
menghilangkan fungsi kondisi batas pada flow hydrograph. Tipe kondisi batas ini
terutama digunakan untuk model perkiraan dimana data yang diamati menurut prediksi
waktu dan data flow adalah hydrograph terprediksi.
Rating Curve : digunakan sebagai kondisi batas hilir. Tipe ini memiliki nilai
hubungan tunggal dan tidak mencerminkan loop dari jaringan. Asumsi ini dapat
menyebabkan error pada vicinity dari rating curve. Error dapat menjadi masalah untuk
sungai yang memiliki kemiringan air permukaan tidak cukup curam. Gambar 10
memperlihatkan data masukan tipe ini.
34
Lateral Inflow Hydrograph : Digunakan untuk kondisi batas internal.
Time Series of Gate Openings : Digunakan untuk membuka pintu, untuk inline gated
spillway, lateral gated spillway atau spillway penghubung dari dua tampungan.
35
Gambar 11. Unsteady Data Flow Editor untuk Initial Conditions
36
Salah satu contoh untuk melakukan perhitungan hidraulik untuk unsteady flow analysis
adalah melalui Run Unsteady Flow Analysis sehingga akan tampak tampilan seperti
pada Gambar 12.
37
Gambar 12. Tabel Hasil Keluaran Model HEC-RAS
38
Berikut ini merupakan contoh kasus:
Saluran berbentuk trapesium prismatis dan simetris dengan lebar dasar 5.0 m, lebar atas
17.0 m, kedalaman saluran 4.0 m. Kekasaran penampang saluran n=0.025. Jika koordinat
(x,y) dan elevasi dasar saluran (z) diberikan pada tabel berikut.
- Selanjutnya pilih File New Project, maka akan terlihat tampilan seperti pada
Gambar 14.
39
Gambar 14 Tampilan Windows New Project
- Isi nama Title dengan Saluran dan File Name dengan Saluran.prj dan tempatkan lokas
direktori yang dikehendaki, dalam hal ini penulis menempatkan pada drive D (Gambar
15).
- Setelah informasi yang diberikan maka selanjutnya tekan OK dan kotak pesan akan
tampil seperti pada Gambar 16, lalu tekan lagi OK jika informasinya benar. Anda telah
selesai dalam pembuatan Project Baru.
- Setelah sistem satuan selesai maka selanjutnya adalah membuat skematisasi jaringan
sungai. Untuk membuat skematisasi jaringan sungai melalui Edit Geometric Data
atau menekan tombol button yang ada di tampilan utama HEC-RAS. Gambar 18
merupakan tampilan Geometric Data.
41
Gambar 18. Tampilan Geometric Data
- Langkah selanjutnya adalah menekan tombol River Reach yang ada di Tampilan
Geometric Data. Selanjutnya buat skematisasi jaringan sungai dengan membuat garis
dari hulu sungai sampai hilir sungai lalu isikan nama River dengan Saluran dan Reach
dengan Saluran seperti terlihat pada Gambar 19, dan setelah ditekan OK maka akan
terlihat gambar skematisasi jaringan sungai seperti pada Gambar 20.
Gambar 19. Tampilan untuk Memasukan Nama Sungai dan Wilayah Sungai.
42
Gambar 20. Skematisai Jaringan Sungai
- Setelah skematisasi sungai selesai selanjutnya melakukan pengisian data cross section
sungai dengan menekan tombol Cross Section yang ada pada tampilan Geometric
Data.
43
- Sebelum melakukan pengisian data cross section terlebih dahulu memberikan nama
River Station melalui Option Add New Cross Section lalu isikan nomor River
Station.
- Selanjutnya isikan data cross pada Tabel Cross Section X Y Coordinate dan isikan
panjang antara setiap cross pada Downstream Reach Length, isikan nilai
Manningnya pada kolom Manning’s value, dan selanjutnya isikan data bankfull
sungai pada Main Channel Bank Station. Setelah semua terisi selanjutnya tekan
Apply Data sehingga akan tampil seperti pada Gambar 22.
- Untuk memasukan data cross yang lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti
diatas melalui Option Add New Cross Section.
- Setelah semua data cross dimasukan maka selanjutnya data geometri disimpan melalui
File Save Geometric Data.
Catatan:
Pada saat user pertama kali membuat jaringan sungai, tidak akan terlihat tanda garis yang
menunjukkan cross section. Tanda garis akan terlihat apabila data cross section telah
dimasukkan.
44
4.3 Memasukan Data Aliran dan Kondisi Batas
Setelah data geometri selesai dimasukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengisian data aliran dan kondis batas. Langkah – langkah dalam pengisian data aliran dan
kondisi batas adalah sebagai berikut :
- Dalam contoh ini, data aliran yang dimasukan adalah berupa debit hydrograf banjir.
Untuk memasukan data aliran dan kondisi batas melalui Edit Unsteady Flow Data
- Pengisian data hidrograf banjir di hulu sungai dengan cara meletakan kursor mouse
pada kolom Boundary Condition Type di RS 6. Selanjutnya Pilih tombol Flow
Hydrograph dan datanya diisi pada kolom Flow maka akan terlihat seperti pada
Gambar 24.
45
Gambar 24. Tampilan Flow Hydrograph
- Setelah data selesai dientri dan tanggalnya di setting dan untuk melihat grafik dari data
tersebut dapat dilakukan melalui Plot Data sehingga akan terlihat seperti pada Gambar
25.
46
- Setelah data aliran di hulu selesai dimasukan selanjutnya pengisian kondisi bata di
hilir sungai. Kondisi batas yang dimasukan pada kasus ini adalah pengaruh pasang
surut air laut. Data pasang surut air laut yang dimasukan berupa data ketinggian
muka air di hilir sungai. Untuk pengisian data ketinggian muka air di hilir sungai
sama seperti pada langkah sebelumnya tetapi pada tahapan ini dipilih Stage
Hydrograph seperti terlihat pada Gambar 26.
- Setelah data ketingian muka air dimasukan pada kolom Stage selanjutnya untuk
melihat grafiknya melalui Plot Data sehingga akan tampil seperti pada Gambar
27.
47
Gambar 27 Plot Stage Hydrograph
- Setelah kondisi batas selesai dimasukan selanjutnya melakukan pengisian data initial.
Untuk melakukan pengisian data initial dilakukan dengan memilih Tab Initial
Conditions seperti yang terlihat pada Gambar 28. selanjutnya data initial dimasukan
pada kolom Initial Flow sebesar 0.05 setelah itu tekan Apply Data.
48
4.4 Melakukan Perhitungan Hidraulik
Setelah semua data dimasukan dalam Project maka langkah terakhir adalah melaksanakan
perhitungan hidraulik sebelum menampilkan hasil. Langkah-langkah dalam melakukan
perhitungan hidraulik khususnya untuk unsteady flow analysis adalah sebagai berikut:
- Pilih Run Unsteady Flow Analysis atau tekan tombol yang tersedia pada
window utama HEC-RAS sehingga akan terlihat seperti pada Gambar 29.
- Selanjutnya ceklist semua tipe yang ada pada Programs to Run.
- Isikan data time series untuk melakukan analisis seperti Starting Date dan Ending
Date, dan banyaknya ordinat dari interval simulasi tidak boleh lebih dari input data
kondisi batas yang dimasukan.
- Selanjutnya dilakukan pengisian Setting Computation, yaitu Computation Interval,
Hydrograph Output Interval dan Detail Output Interval.
- Setelah semua informasi data yang diperlukan telah dientri maka langkah selanjutnya
adalah mengklik tombol Compute untuk melakukan perhitungan. Hasil menjalankan
Compute akan terlihat seperti pada Gambar 30.
: View Profiles
51
Gambar 33. Tabel Hasil Keluaran setiap Cross Section
52
4.2 PERHITUNGAN PROFIL ALIRAN TAK PERMANEN
Untuk memperlancar dalam pengoperasian HEC-RAS maka disediakan contoh untuk
dapat diikuti langkah-langkah dalam pengoperasiannya. Sebagai objek contoh dalam
aplikasi ini diambil dari Sungai Karangmumus. Langkah – langkah dalam pengembangan
modelnya adalah sebagai berikut:
- Selanjutnya pilih File New Project, maka akan terlihat tampilan seperti pada
Gambar 14.
53
Gambar 14 Tampilan Windows New Project
- Isi nama Title dengan Karangmumus dan File Name dengan Karangmumus.prj dan
tempatkan lokas direktori yang dikehendaki, dalam hal ini penulis menempatkan pada
drive D (Gambar 15).
- Setelah informasi yang diberikan maka selanjutnya tekan OK dan kotak pesan akan
tampil seperti pada Gambar 16, lalu tekan lagi OK jika informasinya benar. Anda telah
selesai dalam pembuatan Project Baru.
- Setelah system satuan selesai maka selanjutnya adalah membuat skematisasi jaringan
sungai. Untuk membuat skematisasi jaringan sungai melalui Edit Geometric Data
atau menekan tombol button yang ada di tampilan utama HEC-RAS. Gambar 18
merupakan tampilan Geometric Data.
Gambar 19. Tampilan untuk Memasukan Nama Sungai dan Wilayah Sungai.
56
- Setelah skematisasi sungai selesai selanjutnya melakukan pengisian data cross section
sungai dengan menekan tombol Cross Section yang ada pada tampilan Geometric
Data.
- Sebelum melakukan pengisian data cross section terlebih dahulu memberikan nama
River Station melalui Option Add New Cross Section lalu isikan nomor River
Station.
- Selanjutnya isikan data cross pada Tabel Cross Section X Y Coordinate dan isikan
panjang antara setiap cross pada Downstream Reach Length, isikan nilai
Manningnya pada kolom Manning’s value, dan selanjutnya isikan data bankfull
sungai pada Main Channel Bank Station. Setelah semua terisi selanjutnya tekan
Apply Data sehingga akan tampil seperti pada Gambar 22.
57
Gambar 22. Hasil Tampilan Cross-Section Berdasarkan Data yang Dimasukan
- Untuk memasukan data cross yang lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti
diatas melalui Option Add New Cross Section.
- Setelah semua data cross dimasukan maka selanjutnya data geometri disimpan melalui
File Save Geometric Data.
Catatan:
Pada saat user pertama kali membuat jaringan sungai, tidak akan terlihat tanda garis yang
menunjukkan cross section. Tanda garis akan terlihat apabila data cross section telah
dimasukkan.
58
Gambar 23. Tampilan Unsteady Flow Data
- Pengisian data hidrograf banjir di hulu sungai dengan cara meletakan kursor mouse
pada kolom Boundary Condition Type di RS 6. Selanjutnya Pilih tombol Flow
Hydrograph dan datanya diisi pada kolom Flow maka akan terlihat seperti pada
Gambar 24.
59
Gambar 24. Tampilan Flow Hydrograph
- Setelah data selesai dientri dan tanggalnya di setting dan untuk melihat grafik dari data
tersebut dapat dilakukan melalui Plot Data sehingga akan terlihat seperti pada Gambar
25.
- Setelah data aliran di hulu selesai dimasukan selanjutnya pengisian kondisi bata di
hilir sungai. Kondisi batas yang dimasukan pada kasus ini adalah pengaruh pasang
surut air laut. Data pasang surut air laut yang dimasukan berupa data ketinggian
muka air di hilir sungai. Untuk pengisian data ketinggian muka air di hilir sungai
sama seperti pada langkah sebelumnya tetapi pada tahapan ini dipilih Stage
Hydrograph seperti terlihat pada Gambar 26.
60
Gambar 26. Tampilan Stage Hydrograph
- Setelah data ketingian muka air dimasukan pada kolom Stage selanjutnya untuk
melihat grafiknya melalui Plot Data sehingga akan tampil seperti pada Gambar
27.
61
- Setelah kondisi batas selesai dimasukan selanjutnya melakukan pengisian data initial.
Untuk melakukan pengisian data initial dilakukan dengan memilih Tab Initial
Conditions seperti yang terlihat pada Gambar 28. selanjutnya data initial dimasukan
pada kolom Initial Flow sebesar 0.05 setelah itu tekan Apply Data.
- Pilih Run Unsteady Flow Analysis atau tekan tombol yang tersedia pada
window utama HEC-RAS sehingga akan terlihat seperti pada Gambar 29.
- Selanjutnya ceklist semua tipe yang ada pada Programs to Run.
- Isikan data time series untuk melakukan analisis seperti Starting Date dan Ending
Date, dan banyaknya ordinat dari interval simulasi tidak boleh lebih dari input data
kondisi batas yang dimasukan.
- Selanjutnya dilakukan pengisian Setting Computation, yaitu Computation Interval,
Hydrograph Output Interval dan Detail Output Interval.
62
- Setelah semua informasi data yang diperlukan telah dientri maka langkah selanjutnya
adalah mengklik tombol Compute untuk melakukan perhitungan. Hasil menjalankan
Compute akan terlihat seperti pada Gambar 30.
63
Gambar 30. Tampilan Perhitungan HEC-RAS
: View Profiles
65
Gambar 33. Tabel Hasil Keluaran setiap Cross Section
US Army Corps of Engineers 2002. HEC-RAS, River Analysis System, User’s Manual,
Hydrologic Engineering Center, Davis, CA.
Segel Hendrycus Ginting. 2004. Perhitungan Muka Air dengan HEC-RAS. Materi
Pelatihan untuk Mahasiswa Pasca Sarjana MPSDA-ITB (interen)
LAMPIRAN
67
Data Hidrograf Banjir di Sungai Karangmumus
No Flow No Flow No Flow No Flow No Flow
1 0.05 21 223.48 41 69.36 61 16.55 81 3.7
2 0.63 22 214.63 42 64.76 62 15.37 82 3.43
3 3.18 23 205.41 43 60.43 63 14.28 83 3.18
4 12.74 24 195.99 44 56.38 64 13.26 84 2.95
5 33.75 25 186.51 45 52.57 65 12.31 85 2.74
6 64.56 26 177.07 46 49 66 11.43 86 2.54
7 100.3 27 167.77 47 45.66 67 10.61 87 2.35
8 136.16 28 158.67 48 42.54 68 9.84 88 2.18
9 168.67 29 149.82 49 39.61 69 9.14 89 2.02
10 196 30 141.26 50 36.88 70 8.48 90 1.87
11 217.56 31 133.02 51 34.32 71 7.87 91 1.73
12 233.49 32 125.11 52 31.94 72 7.3 92 1.61
13 244.34 33 117.54 53 29.71 73 6.77 93 1.49
14 250.76 34 110.33 54 27.64 74 6.28 94 1.38
15 253.47 35 103.47 55 25.7 75 5.82 95 1.28
16 253.11 36 96.95 56 23.89 76 5.4 96 1.18
17 250.28 37 90.78 57 22.21 77 5.01 97 1.1
18 245.49 38 84.95 58 20.64 78 4.65 98 1.02
19 239.19 39 79.44 59 19.18 79 4.31
20 231.75 40 74.25 60 17.82 80 3.99
68