BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Modul ini dimaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para petugas Pembina
Jalan dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan pemeliharaan jalan.
1.2 Pengertian
Lansekap Jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada
lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lansekap alamiah seperti
bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama yang indah, maupun yang
terbentuk dari elemen lansekap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi
lahannya. Lansekap jalan ini mempunyai ciri-ciri khas karena hams disesuaikan
dengan persyaratan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama bagi
kenyamanan pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan lingkungan jalan
yang indah, nyaman dan memenuhi fungsi keamanan.
Elemen Lansekap adalah segala sesuatu yang berwujud benda, suara, warna dan
suasana yang merupakan pembentuk lansekap, baik yang bersifat
alamiah maupun buatan manusia.Elemen lansekap yang berupa benda terdiri dari
dua unsur yaitu benda hidup dan benda mati; sedangkan yang dimaksud dengan
benda hidup ialah tanaman, dan yang dimaksud dengan benda mati adalah
tanah, pasir, batu dan elemen-elemen lainnya yang berbentuk padat maupun
cair.
Tajuk merupakan keseluruhan bentuk dan kelebaran maksimal tertentu dari
ranting dan daun suatu tanaman.
Bentuk Massa ialah suatu bentuk yang merupakan kelompok, baik
untuk kelompok tanaman dan/atau kelompok daun yang padat.
Struktur Tanaman ialah bentuk tanaman yang terlihat secara keseluruhan.
Jalur Tanaman adalah jalur penempatan tanaman serta elemen lansekap lainnya
yang terletak di dalam Daerah Milik Jalan (DAMIJA) maupun di dalam Daerah
Pengawasan J lansekapnya adalah tanaman yang pada umumnya berwarna hijau.
Tanaman Peneduh adalah jenis tanaman berbentuk pohon dengan percabangan
yang tingginya Iebih dari 2 meter dan dapat memberikan keteduhan dan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
1
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
2
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
Modul ini membahas tentang hal-hal yang perlu mendapat perhatian tentang pemeliharaan
Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
3
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
BAB II
PEMELIHARAAN TALUD
Talud yang baik, alami, dan stabil pada galian atau timbunan konstruksi jalan sangat
diperlukan di dalam perencanaan jalan di perkotaan. Talud galian atau timbunan dibuat
selandai mungkin dan pada daerah peralihan antara Talud dengan bagian datar dibuat
berbentuk lengkung.
Kelandaian dari Talud galian dan timbunan dipengaruhi oleh jenis materialnya yang
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
a). Material tanah
b). Material batu
c). Material pilihan
Jenis tanah sangat mempengaruhi kelandaian dan stabilitas Talud galian dan
timbunan. Komposisi tanah yang didominasi oleh lempung (clay) dan lanau (silt)
umumnya rawan terjadi erosi, untuk itu disarankan perencanaan Taludnya lebih
landai dari 3:1 Tabel 2 di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman perencanaan
Talud, dimana angka yang tercantum adalah persyaratan maksimal.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
4
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
2.3 Kriteria
Pada material yang sejenis kelandaian Talud timbunan akan lebih rendah dari pada
galiannya. Bentuk peralihan Talud di kaki Talud pada material tanah dianjurkan untuk
kelandaian Talud 4 : 1 sampai dengan 2 : 1. Fungsi utama dari bentuk peralihan
lengkung adalah untuk :
a. Memberikan keselamatan bagi para pengemudi yang lepas kontrol ke luar
dari jalur lalu-lintas.
b. Memberikan aliran air dan hembusan angin yang lebih baik sehingga akan
menambah kestabilan Talud.
Bentuk peralihan bulat berlaku juga pada ujung atas dari galian atau timbunan.
Apabila ketinggian timbunan atau galian tidak dapat memberikan jaminan
keselamatan bagi pengendara maka sisi jalan harus di pasang rel pengaman(guard
rail). Kondisi timbunan atau galian lebih besar 3.5m atau konstruksi galian atau
timbunan dibuat dari material yang labil, maka Talud harus dibuat terasering.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
5
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
6
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
7
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
Gambar 0-2. Jarak dan Posisi Lubang untuk Penanaman Biji Rumput
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
8
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
9
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
10
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
11
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
tanaman.
- -perakaran sebaiknya tidak melebihi batas kemiringan
tanah asal.
- -pada lubang tanaman dimasukkan campuran "top soil" dan
pupuk yaitu dengan perbandingan 2 : 1.
- -setelah ditimbun tanah dipadatkan.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
13
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
14
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
2.5 Persyaratan
Persyaratan untuk penggunaan tanaman/tumbuhan sebagai perkuatan Talud harus
memehuhi ketentuan sebagai berikut :
a). Lokasi yang cukup sinar matahari
b). Kelandaian Talud yang memenuhi syarat
c). Perawatan yang memadai
d). Jenis tanah
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
15
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
BAB III
PEMELIHARAAN DINDING PENAHAN TANAH
3.1. EROSI
3.1.1 Lokasi :
a). Pada talud yang dilcwati aliran air pcrmukaan dengan kccepatan yang
relatif besar.
b). Pada talud yang permukaannya dibiarkan tanpa berpcnutup (rumput, batu
kosong, tembok, beton). '.ebih lebih yang tanah dasarnya berpasir
3.1.2 Ciri-Ciri :
Pennukaan talud tergerus karena sebagian rnaterialnya terbawa aliran air.
3.1.5 Akibat :
Bila dibiarkan akan berkembang menjadi longsoran. Endapan basil erosi akan
menyebabkan pendangkalan pada, selokan tepi gorong-gorong, dll.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
16
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
3.1.7 Bahan
Disamping tanah timbunan untuk pembentukan kembali Talud, mungkin diperlukan
penutupan talud dengan gebalan rumput, dinding batu kosong, tembok maupun
beton.
Perbaikan drainase mungkin juga memerlukan pengerasan dengan tembok atau
beton.
Penanaman rumput di Talud dengan tanah dasar berpasir periu diberikan lapisan
tanah subur.
Pasangan batu menggunakan adukan 1pc : 3ps, beton kelas K175.
3.1.8 Peralatan :
Tergantung jenis dan besarnya pekerjaan, peralatan mungkin meliputi alat penggali,
alat pemadat (tamping rammer), pengaduk beton
3.2 LONGSOR
3.2.1 LOKASI :
Berdasarkan kemungkinan penyebab maupun cara perbaikannya, digolongkan menjadi 6
jenis :
a). Pada ialud dengan kemiringan lebih besar dari kemiringan a'.am tanah
dasarnya. (jika tanpa dinding penahan).
b). Pada galian atau timbunan yang tinggi.
c). Pada bidang pertemuan antara lapisan tanah gembur (pervious soil) dengan
lapisan tanah kedap air (impervious soil) yang terletak di atasnya.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
17
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
18
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
3.2.4 Peralatan :
Tergantung jenis dan besarnya pekerjaan, peraiatan mungkin meliputi alat penggali,
alat pemadat, pengaduk beton
3.2.5 Tenaga Kerja :
Tergantun jenis dan besamya pekerjaan
3.2.6 Pengamanan Lalu Lintas :
Tergantung jenis dan besarnya pekerjaan, serta sifal gangguannya terhadap lalu
lintas pengguna jalan. Jika tidak menimbulkan gangguan langsung, cukup diberikan
rambu tanda hati-hati, petunjuk untuk mengurangi kccepatan dan tanda jalan sedang
diperbaiki. Apabila pekerjaan dilakukan di jalur lalu lintas maupun bahu jalan, selain
tanda-tanda diatas mungkin diperlukan pengaturan lalu lintas yang Iewat secara
bergantian.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
19
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
3.3.2 Ciri-Ciri :
Permukaan talud tergerus karena sebagian materialnya (crbavva aliran air, yang
mungkin berkembang menjadi longsoran.
3.3.3 Tingkat Kerusakan :
Diukur luas dan kcdalaman dacrah yang lererosi.
3.3.4 Kemungkinan Penyebab Utama :
Aliran air yang deras yang memiliki tenaga relatif besar schingga mampu
menghanyutkan tanah dasar talud.
3.3.5 Aki8at :
Bila dibiarkan akan berkembang menjadi longsoran.
3.3.6 Usaka Perbaikan :
a). Memasang bangunan pelimpah air dari pasangan batu atau beton.
b). Mengurangi kecepatan air dengan memperlandai kemiringan dasar aliran air
yang mungkin perlu di lengkapi dengan bangunan terjunan.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
20
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
21
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
22
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
23
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
3.3.10 Bahan :
Disamping tanah timbunan untuk pembentukan kembali Talud, mungkin diperlukar.
pemasangan bronjong, turap kayu riprap batu kosong, dinding penahan dari
pasangan batu atau beton. Batu untuk bronjong maupun riprap harus keras.
mempunyai berat isi > 2.3 t/m2 dan ukuran > 30 cm. Kawat bronjong harus baja
berlapis seng dengan kuat larik 4200 kg/m2 dan perpanjangan 10% (minimum).
Tebal kawat untuk tulangan tepi : 5 mm (6SWG), jaringan : 4mm (RSWG), pengikat :
2.1 mm (14SWG). Anyaman berbentuk segi enam yang tcranyam dengan tiga lilitan
dengan bukaan kira-kira 80 x 60 mm2. Kayu untuk turap adalah kayu ulin (kayu besi,
kayu belian) yang telah diawetkan. Semua baut dan paku harus dari baja St. 37 atau
yang setingkat.
Baut harus disertai ring dengan tebal 0.3 garis tengah baut (min) dan max. 5 mm.
Dinding penahan tanah harus dilengkapi pipa drainase PVC D > 50 mm, dengan jarak
maksimum 2.00 m. Untuk dinding penahan yang panjar.g dan menerus harus dibuat
sambungan mulai dengan jarak maksimal 20 m, lebar 30 mm dan dibuat setinggi
dinding. Adukan beton dari kelas K175, adukan pasangan batu lpc : 3ps.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
24
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
25
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
26
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
27
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
BAB IV
PEMELIHARAAN TANAMAN JALAN
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
28
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
2). Berdasarkan lingkungan di sekitar jalan yang direncanakan dan ketentuan ruang
yang tersedia untuk penempatan tanaman lansekap jalan, maka untuk
menentukan pemilihan jenis tanamannya ada 2 (dua) hal lain yang perlu
diperhatikan yaitu fungsi tanaman dan persyaratan penempatannya.
Dari contoh-contoh berikut ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam
pemilihan jenis tanaman lansekap jalan, dan disarankan agar dipilih jenis
tanaman khas daerah setempat, yang disukai oleh burung-burung, serta rendah
evapotranspirasinya.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
29
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
30
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
31
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
32
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
33
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
34
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
35
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
36
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
37
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
Catatan:
- Tanaman rendah, berbentuk tanaman perdu dengan
ketinggian < 0.80 meter
- Tanaman tinggi, berbentuk pohon dengan percabangan di atas 2 meter
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
39
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
Kriteria Tanaman :
1). Tanaman tinggi yang dapat terlihat dari jauh.
2). Menggunakan tanaman bermassa daun padat/tidak mudah
rontok dan batang/dahan tidak merenggas (mudah patah).
3). Tanaman memiliki bentuk tajuk/mahkota yang indah dan
berbunga/berdaun indah.
4). Sistem perakarannya tidak merusak konstruksi jalan.
5). Penggunaan tanaman pengarah pada pada sisi yang
memungkinkan. Pada sisi tegak lurrs diletakkan tanaman
pengarah, a g a r kendaraan dari jauh dapat mengetahui
bahwa ada simpang tiga dihadapannya, sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk mengarahkan kendaraannya ke
klri atau ke kanan.
6). Tahan terhadap intensitas terik matahari dan mudah
pemeliharaannya.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
40
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
41
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
42
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
43
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
44
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
45
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
46
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
47
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
48
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
Tipe 2. Persimpangan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
50
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
51
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
52
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
4.2 PENYIRAMAN
1). Lokasi :
Dalam DAMIJA (daerah milik jalan) yaitu pada jalur tanaman di daerah tepi jalan
dan median jalan
2). Penyiraman dilakukan untuk :
Menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan.
3). Cara Penyiraman :
- Siraman tidak terlampau keras agar media tanam dan tanaman tidak
terganggu, dilakukan merata pada seluruh tanaman.
- Dilakukan rutin setiap hari terutama pada musim kemarau, yaitu pada :
i. pagi hari pukul 06.00 - 09.00
ii. sore hari pukul 15.00 - 18.00
4). Peralatan :
- Mobil tangki air
- Slang air
- Ceret siram
- Ember
- Alat-alat pengaman lalu lintas
5). Tenaga kerja :
- 1 orang pengemudi
- 2 orang penyemprot air
6). Bahan :
- Air hams bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Jumlah air yang dibutuhkan
untuk pohon : ± 1 10 1/pohon
untuk semak : ±15 1/pohon
untuk rumput/penutup tanah : ± 1 5 l/m2
7). Peralatan :
- Garpu tanah
- Sekop
- Serok taman
- Cangkul
- Kereta dorong
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
53
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
- Sapu lidi
- Alat-alat pengaman lalu lintas
8). Tenaga kerja :
- Pendangir / penyiang
9). Volume pekerjaan :
1 orang pandangir/penyiang mengerjakan
o Untuk pohon/perdu 30 pohon/hari
o Untuk semak 50 pohon/hari
o Untuk rumput 42 m2
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
54
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
55
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
56
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
4.4 PEMANGKASAN
1). Lokasi :
Dalam DAMIJA (daerah milik jalan) yaitu pada jalur tanaman di daerah tepi" jalan
dan median jalan
2). Pemangkasan dilakukan untuk :
- Mengendalikan perfumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur d2n
mengganggu lingkungan/penglihatan pemakai jaian.
- Membuang cabang/ranting yang tua'rusak dan mati.
- Mempertahankan bentuk/dimensi dan ukuran tanaman.
- Mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang sehingga tanaman
tidak mati kekeringan (dilakukan sebelum musim kemarau).
- Mengurangi beban sehingga dahan tidak patah pada musim hujan.
3). Cara pemangkasan :
- Dilakukan miring dan rata (45o) agar air hujan tidak tergenang dan dapat
mengakibatkan pembusukan
batang.
- Arah memangkas dari bawah ke
atas, setelah tanaman dipangkas
sebaiknya dilakukan pernupukan
agar tunas yang baru dapat
tcrbentuk kembaii.
4). Peralatan :
- Gergaji dahan
- Gunting rumput
Gambar 0-34. Peralatan Pemangkasan - Gunting ranting
Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
57
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
- Golok/sabit
- Tali tambang
- Karung untuk mengumpul sampah
- Kereta dorong
- Alat-alat pengamanan Ialu lintas
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
58
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
4.5 PEMUPUKAN
1). Lqkasi :
Daiam DAMIJA (daerah milik jalan) yaitu pada jalur tanaman di daerah tepi jalan
dan median jalan
2). Pemupukan diiakukan untuk :
- Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan bahan organik
dan anorganil.
- Memperbaiki sifat-sifat fisis tanah (susunan/struktur tanah).
- Memperbaiki kehidudpan jasad-jasad renik yang hidup di daiam tanah.
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
59
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
4). Peralatan :
- Cerek siram
- Ember
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
61
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
62
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
- Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur : pupuk
kandang =3:2, masukkan tanaman pengganti secara hati-hati, setelah kaleng
atau plastik pembungkus tanaman dibuka dan dibuang keluar lokasi.
Kemudian media tanam dipadatkan
- Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu dituniang dengan
bambu penahan (stegger) sampai pohon tumbuh dengan baik Untuk
penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan dari rumput yang
mati dan tanahnya digeinburkan lalu dicampur dengan tanah subur dan
pupuk urea dengan komposisi 2:1.
- Apabila serangan bersama-sama, dapat dilakukan penyemprotan secara
berganti-ganti menggunakan Insectisida dan Fungisida, atau dapat keduanya
dicampur pada pemakaiannya.
- Penyemprotan jangan dilakukan pada waktu matahari bersinar dengan terik
karena dapat menimbulkan terbakarnya daun. Usahakan agar penyemprotan
merata pada seluruh bagian tanaman.
4). Peralatan :
- Alat penyemprot hama
- Masker
- Sarung tangan
5). Tenaga kerja :
Penyemprot/penyampur bahan.
6). Volume Pekerjaan :
1 (satu) orang penyemprot dapat mengerjakan :
o untuk pohon besar 10 pohon/hari
o untuk perdu 25 pohon/hari
o untuk semak 40 m2 / hari
7). Bahan :
Obat pemberantas disesuaikan dengan jenis hama/penyakit
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
64
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
65
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
66
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
67
Pemeliharaan Talud, Dinding Penahan Tanah dan Tanaman Jalan
5). Bahan :
- Tanaman pengganti
- Tanah subur (top soil)
- Pupuk kandang/pupuk urea
- Bambu penahan
- Tali ijuk
________________________________________________________________________________________
Pemeliharaan Jalan
68