Anda di halaman 1dari 8

PENYEBAB BANJIR DI

SAMARINDA

Latar Belakang
Puncak tekanan terhadap sektor lingkungan hidup Kalimantan Timur terjadi pada awal 2000-
an, menyusul lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor
32 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.Lahirnya dua UU yang
menjadi dasar bagi bergulirnya desentralisasi itu membawa dampak luar biasa terhadap
perkembangan pembangun di daerah.
Kerusakan hutan pada awal 2000 ini dianggap mengalahkan kerusakan hutan selama puluhan
selama Orde Baru. Asumsinya saja, jika satu kabupaten mengeluarkan 100 HPHH maka ada
10.000 Ha yang ditelantarkan tanpa program reboisasi atau rehabilitasi.Pemerintah pusat
akhirnya mencabut kewenangan kepala daerah mengeluarkan izin HPHH. Pada saat itu, krisis
ekonomi global juga terjadi. Dua faktor itu akhirnya menyebabkan sektor perkayuan dan
perhutanan terpuruk.
Setelah era booming kayu bulat berakhir, maka batu bara kini menjadi komoditas menjanjikan
karena tersedianya pasar nasional maupun internasional terhadap fosil minyak itu meskipun
dalam kondisi krisis ekonomi global.Berdalih meningkatkan pendapatan daerah, para bupati
dan wali kota kembali memanfatkan kewenangan untuk mengekploi-tasi potensi sumberdaya
alam dengan berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu
Bara, yakni melalui izin KP (kuasa penambangan).

Data Umum kota samarinda
Letak Geografis
Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis terletak pada posisi antara 1170300
1171814 Bujur Timur dan 001902 004234 Lintang Selatan, dengan ketinggian 10.200 cm diatas
permukaan laut dan suhu udara kota antara 23.7 32.8 C dengan curah hujan mencapai 2.345 mm
pertahun dengan kelembaban udara rata-rata 82,8 %.
Adanya Sungai Mahakam yang membelah di tengah kota menjadikan kota ini bagai gerbang menuju
pedalaman Kalimantan Timur. Luas Wilayah Kota Samarinda adalah 71.800 Ha yang terbagi menjadi 6 (
enam )Kecamatan yaitu : Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Samarinda
Seberang, Kecamatan Palaran, dan Kecamatan Sungai Kunjang.
Batas Adminsitrasi Kota Samarinda
Sebelah Utara: Kec. Muara Badak Kabupaten Kukar
Sebelah Timur: Kecamatan Anggana dan Sanga-Sanga (Kab Kukar)
Sebelah Selatan: Kec Loa Janan .Kab Kutai Kartenegara
Sebelah Barat: Kec. Muara Badak Tenggarong Seberang (Kab Kukar)
Ketinggian / Topografi
Berdasarkan topografinya , maka wilayah Kota Samarinda berada di ketinggian antara 0 200 dpl, dan
hampir 24,17 % berada di ketinggian 0 7 dpl, umumnya terletak di dekat Sungai Mahakam sekitar 41,10 %
berada dalam ketinggian 7 25 dpl, dan 32,48 % berada di ketinggian 25 100 dpl.

PENYEBAB UMUM BANJIR ANTARA LAIN
1. semakin luasnya hutan yang gundul
2. curah hujan yang berlebihan
3. kurangnya daya resap air ke dalam pori-pori tanah
4. pembuangan sampah di sungai
5. sistem drainase yang kurang baik
6. jebolnya waduk atau tanggul, dan lain sebagainya.


PENYEBAB BANJIR DI SAMARINDA
1. Kesalahan peruntukan kawasan Bukti nyatanya, banyak lahan tangkapan air
yang kini mengalami pembukaan, sehingga banyak perluasan lahan terbuka.
Contoh konkritnya yakni, banyaknya pembangunan perumahan dan ruko di
Samarinda.
2. Pembuangan sampah di daerah sungai oleh masyarakat
3. Gorong-gorong atau saluran drainase yang tersmbuat
4. Kapasitas tampungan sungai dengan limpasan air yang masuk ke sungai
menjadi faktor ketiga penyebab banjir.Kondisi ini semakin diperparah dengan
back water (arus balik atau air pasang, Red.) dari Sungai Mahakam
5. Wilayah Samarinda termasuk daerah yang memiliki intensitas curah hujan yang
sangat tinggi
GAMBAR BANJIR DI SAMARINDA

GAMBAR PENYEBAB BANJIR DI
SAMARINDA

PENCEGAHAN BANJIR DI SAMARINDA
Melakukan perencanaan peruntukan kawasan yang sistematis dan melakukan
pengawasan yang matang dan mengacu pada konservasi. Kedua, melakukan
rehabilitasi hutan dan lahan serta perbaikan daerah tangkapan air di DAS.
Pemkot Samarinda segera merencanakan penanganan banjir untuk jangka
pendek, menengah dan panjang. Perencanaan yang dibuat Pemkot Samarinda
sudah banyak. Sekarang ini tinggal komitmen untuk melakukannya dengan benar,
apalagi ditunjang dengan banyaknya hasil riset yang telah dilakukan untuk
penanganan banjir ini.

Anda mungkin juga menyukai