Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA

Nomor: ___________________________________________

Pada hari ini, ________ tanggal __ _______ 2016, di Mamuju, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. David Septhian Kancang, Direktur, bertindak untuk dan atas nama PT. KRISTAL PURI
KENCANA beralamat di Jl. Pattalundru No. 12 Mamuju, sebuah perusahaan Badan Hukum
Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor : 22 yang dibuat di
hadapan Notaris FREDERIK TAKA WARON, S.H. tanggal 08 Februari 2014 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan surat keputusannya tanggal 28 Februari 2014 Nomor: AHU-
10.06889.PENDIRIAN-PT.2014 dan telah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran Dasar,
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “PERUSAHAAN”;

2. _____________ (nama karyawan), jabatan : ______________ berkedudukan di _____________________,


selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “KARYAWAN”.

Pasal 1
Definisi

Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. “Perjanjian Kerja” berarti Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.

2. “Peraturan Perusahaan” berarti Peraturan Perusahaan PT. KRISTAL PURI KENCANA


sebagaimana yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan Surat Pengesahan Nomor: Kep.656/095/DTT/XII/2015
tanggal 22 Desember 2015;

3. “Keputusan Perusahaan” berarti keputusan yang dibuat oleh PERUSAHAAN secara tertulis
sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja ini dan pelaksanaan dari Peraturan Perusahaan;

4. “Masa Percobaan” berarti masa percobaan kerja bagi PEKERJA selama 3 (tiga) bulan pertama
sejak ditandatanganinya perjanjian ini;

Pasal 2
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

PERUSAHAAN dengan ini sepakat untuk mempekerjakan KARYAWAN dan KARYAWAN dengan ini
sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu
(selanjutnya diebut Perjanjian Kerja).

1
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN

1. Hak PERUSAHAAN
a. PERUSAHAAN berhak untuk menerima hasil pelaksanaan pekerjaan dari KARYAWAN
dengan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. PERUSAHAAN berhak untuk membuat Keputusan Perusahaan dalam rangka melaksanakan
Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja ini;
c. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan penempatan, pemindahan dan evaluasi KARYAWAN
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
d. PERUSAHAAN berhak untuk mememberikan Peringatan Lisan, Peringatan Tertulis dan
Sanksi kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
e. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan KARYAWAN
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;

2. Kewajiban PERUSAHAAN
a. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Gaji kepada KARYAWAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b. PERUSAHAAN berkewajiban untuk mengikutsertakan KARYAWAN dalam program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek/BPJS) dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan;
c. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Kematian
dan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Perusahaan;
d. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Uang Pesangon dan Uang Penghargaan
Masa Kerja kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;

Pasal 4
Hak dan Kewajiban KARYAWAN

1. Hak KARYAWAN
a. KARYAWAN berhak untuk menerima Gaji dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Waktu Istirahat Kerja, Waktu Libur Kerja, Waktu Cuti
Kerja, Izin Meninggalkan Jadwal Kerja dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Fasilitas Kesejahteraan berupa diikutsertakan dalam
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Kematian dan
Tunjangan Hari Raya Keagamaan dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Peruahaan;

2
d. KARYAWAN berhak untuk mengajukan Pengunduran Diri kepada PERUSAHAAN dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
e. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja
dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.

2. Kewajiban KARYAWAN
a. KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Ruang Lingkup pekerjaan sebagaimana
diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. KARYAWAN berkewajiban untuk mematuhi Kewajiban dan Larangan yang berlaku bagi
KARYAWAN sebagaiam diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Jadwal Waktu Kerja sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 5
Masa Percobaan

1. KARYAWAN wajib menjalani Masa Percobaan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini;

2. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan evaluasi Masa Percobaan terhadap KARYAWAN pada
akhir bulan ketiga sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Dalam hal KARYAWAN lulus evaluasi Masa Percobaan maka KARYAWAN akan diangkat
menjadi KARYAWAN TETAP berdasarkan Surat Pengangkatan sebagai KARYAWAN TETAP;
b. Dalam hal KARYAWAN tidak lulus evaluasi Masa Percobaan maka KARYAWAN akan
diberhentikan secara sepihak oleh PERUSAHAAN.

Pasal 7
Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Ruang lingkup pekerjaan KARYAWAN meliputi pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan : BILLER
b. Tugas Pokok :
1) Melaksanakan pembacaan dan pencatatan meter kWh untuk pelanggan tegangan rendah
dengan pengukuran langsung sampai dengan daya 5500 VA kecuali kWh meter
elektronik AMR dengan menggunakan peralatan pembacaan meter.
2) Menyiapkan data pelanggan yang akan dicatat.
3) Melakukan download data pelanggan secara harian dengan kriteria per RBM per petugas
Cater sehari sebelum pencatatan meter.
1) Melakukan pembacaan dan pencatatan pemakaian KWh untuk pelanggan yang belum
dibaca AMR, pelaksanaan baca meter dilakukan jika jumlah hari pada bulan 31 hari maka
pembacaan dimulai tanggal 21, dan jika jumlah hari bulan 30 hari maka pembacaan

3
dimulai tanggal 20 serta sesuai jadwal yang ditentukan oleh PLN, dengan ketentuan
1(satu) petugas dalam 1(satu) hari membaca minimal 1(satu) RBM.
4) Melakukan pembacaan dan mengisi data stand meter, mengisi kode kelainan baca / kode
lainnya, mendokumentasikan foto / angka kedudukan kWh (LWBP) dan melakukan
penentuan titik koordinat lokasi (GPS) pelanggan.
5) Mengirim data secara realtime online angka stand kWh meter, kode kendala baca / kode
lainnya dan koordinat lokasi GPS pelanggan ke server Aplikasi Manajemen Billing.
6) Apabila peralatan baca meter mengalami gangguan yang tidak dapat teratasi pada hari
yang sama, maka hasil upload berupa data, foto stand kWh meter pelanggan diserahkan
secara harian sesuai hari baca dan periode lain yang telah ditentukan, maksimal H+1
7) Memasang label barcode atau label lain pada pelanggan baru dan lama.
8) Memastikan hasil pencatatan stand kWh meter sesuai kondisi sebenarnya yang ada di
pelanggan dan dapat dibuktikan dengan tanggal pengambilan foto.
9) Melaporkan kondisi anomali dalam bentuk Laporan Bulanan Kelainan Baca Meter (LBKB)
yaitu kWh meter macet, kWh mundur, kWh meter tidak ada, pelanggan tidak sesuai RBM,
rumah tutup, rumah kosong, kWh meter buram / pecah, kWh meter di dalam bangunan,
segel APP tidak ada, MCB perlu diperiksa, tarif tidak sesuai, kWh kurang tagih, kWh lebih
tagih, eks kebakaran, banjir, sulit baca, alamat tidak ketemu, sudah rata dengan tanah,
dan lain-lain kepada Pengguna barang/jasa pada saat pelaksanaan pekerjaan
10) Menyampaikan laporan kepada PT PLN (Persero) Rayon tempat kedudukan selambat-
lambatnya 1 (satu) hari setelah tanggal pencatatan dalam hal ditemukan kelainan pada
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) dan atau kWh meter, adanya sambungan liar, alamat
tidak sesuai, identitas pelanggan pada APP tidak ada serta adanya keluhan dari pelanggan
11) Menentukan titik koordinat lokasi pelanggan dengan GPS dari smartphone sehingga
terbentuk peta rute baca meter yang tampil pada Aplikasi Manajemen Billing dan
menyerahkan dalam bentuk softcopy kepada Pengguna barang/jasa setiap 1 (satu)
bulansekali
12) Menyerahkan hardcopy serta softcopy data dan gambar seluruh RBM pada akhir
semester pertama dan kedua setiap tahun.
13) Menyerahkan softcopy updating perubahan data dan gambar urutan RBM setiap 1 (satu)
bulan sekali.
14) Menjamin kesalahan pencatatan angka stand meter maksimum 1 per sepuluh ribu
pelanggan.
15) Jumlah pelanggan yang tidak dapat dibaca akibat rumah berpenghuni terkunci dalam
setiap bulan maksimal 1 per sepuluh ribu pelanggan.
16) Jumlah kesalahan baca meter pada pelanggan yang sama, tidak boleh lebih dari satu kali
dalam 1 (satu) triwulan.
17) Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan, pemeliharaan, dan pemutakhiran Rute
Baca Meter (RBM) secara terus menerus selama terjadi penambahan, pengurangan,
ataupun perubahan kode kedudukan dan atau kode lokasi pelanggan serta dilaporkan
setiap bulan kepada Pengguna barang/jasa.
18) Menyampaikan informasi produk kepada Pelanggan dalam bentuk brosur, leaflet, surat,
dll., yang diperlukan PLN Area Mamuju.

4
19) Petugas Cater Menyampaikan Laporan :
a) Data hasil pencatatan stand meter pelanggan per petugas baca meter yang
ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Pengawas Lapangan.
b) Pemakaian kWh per RBM yang ditandatangani oleh petugas pembaca meter dan
Pengawas Lapangan.

20) Melakukan pengendalian piutang pelanggan Umum, PEMDA, BUMN, BUMD, kecuali ada
ketentuan lain dari KARYAWAN.
21) Mencapai target saldo piutang pelanggan umum masing-masing Area pada akhir bulan
yang telah ditetapkan oleh masing-masing area (data saldo diambil dari saldo harian EIS
AP2T dan saldo yang dipakai adalah Rupiah Tagihan dan Biaya Keterlambatan).
22) Memastikan lembar tunggakan per pelanggan maksimal 2 lembar dan dalam posisi
padam (diputus sementara).
23) Menyampaikan laporan pelanggan yang terlambat membayar tagihan minimal 3 bulan
berturut-turut.
24) Melaksanakan pekerjaan pengendalian piutang yang terdiri dari kegiatan :
1. Preventif, yaitu :
a) Menyampaikan informasi Tagihan Rekening Listrik kepada pelanggan lebih awal
melalui sosialisasi dan mengingatkan pelanggan via sms untuk tidak terlambat
membayar,
b) Bekerja sama dengan mitra hilir penyedia jasa layanan PPOB sebagai colection
agent untuk melayani pembayaran tagihan listrik.
2. Korektif, yaitu :
a) Menyampaikan surat pemutusan sementara (TUL VI-01) kepada pelanggan PLN
dengan kewenangan melakukan pemutusan sementara (menyegel MCB
menggunakan stiker).
b) Mencatat dan memfoto angka kWh meter dan diserahkan kembali kepengawas
lapangan setelah dilaksanakan penyegelan paling lambat H+1.
c) Melaksanakan penyambungan kembali kepelanggan apabila telah melunasi
tagihan listriknya.
d) Membuat laporan hasil pekerjaan pengendalian piutang perbulan.
3. Penurunan Piutang :
a) Mencapai Target Saldo Piutang Pelanggan kode golongan umum, Pemda, BUMN,
BUMD dengan lembar tunggakan 1 (satu).
b) Mencapai Target Saldo Piutang Pelanggan kode golongan umum, Pemda, BUMN,
BUMD dengan lembar tunggakan 2 (dua) lembar,dimana target akan ditentukan
oleh pihak PT PLN Rayon setempat.
c) Pekerjaan tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus
dilakukan dengan baik sesuai standart kerja,

2. Selain melakukan pekerjaan berdasarkan ruang lingkup tersebut sebagaimana dimaksud ayat
(1), KARYAWAN juga sepakat untuk melaksanakan pekerjaan tambahan diluar ruang lingkup
tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) yang ditugaskan oleh PERUSAHAAN sepanjang untuk

5
kepentingan ruang lingkup pekerjaan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan
menyesuaikan dengan kemampuan KARYAWAN.

3. Pelaksanaan pekerjaan tambahan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan dengan
pemberian Upah Lembur kepada KARYAWAN yang besarnya sebagaimana diatur dalam
Peraturan perusahaan.

Pasal 8
Waktu Kerja

1. Jangka waktu pelaksanaan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal 7 Perjanjian
Kerja ini adalah untuk selama waktu tidak tertentu dengan Jadwal Waktu Kerja, Waktu Istirahat
Kerja dan,Waktu Libur Kerjasebagai berikut:
a. Jadwal Waktu Kerja adalah dari hari Senin sampai hari Jum’at, mulai pukul 08.00 (delapan
nol nol) sampai dengan pukul 16.00 (enam belas nol nol) setiap harinya;
b. Waktu Istirahat Kerja hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah pukul 12.00 (dua belas
nol-nol) sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas nol-nol) dan hari Jum’at pukul 11.30 (sebelas
tiga puluh) sampai dengan pukul 13.30 (tiga belas tiga puluh);
c. Waktu Libur Kerja adalah hari Sabtu dan hari Minggu dan hari libur lainnya yang ditentukan
oleh Pemerintah dan/atau PERUSAHAN;

2. KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika KARYAWAN telah bekerja selama lebih dari 12 (dua belas) bulan maka KARYAWAN
berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja selama 12 (dua belas) hari dalam setahun;
b. Jika KARYAWAN telah bekerja selama belum lebih dari 12 (dua belas) bulan maka Waktu
Cuti Kerja KARYAWAN dihitung secara prorata berdasarkan lamanya waktu kerja
KARYAWAN per-12 (dua belas) bulan dikali 12 (dua belas) hari.

3. KARYAWAN berhak memperoleh Izin Meninggalkan Jadwal Waktu Kerja dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.

6
Pasal 9
Renumerasi

1. KARYAWAN berhak memperoleh Renumerasi dengan ketentuan sebagai berikut:


a) Upah Pokok : Rp. 2.147.328
b) Tunjangan :
1) BPJS : Rp. 89.472
2) Pesangon : Rp. 600.208
3) THR : Rp. 186.400
TOTAL : Rp. 3.023.408
Untuk biaya tidak langsung berupa sewa kendaraan dan BBM akan di atur dalam biaya
operasional tiap bulan berjalan

Pasal 10
Fasilitas Kesejahteraan

1. KARYAWAN berhak memperoleh Fasilitas Kesejahteraan dari PERUSAHAAN;

2. Fasilitas Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas terdiri dari:


a. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. Tunjangan Kesehatan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. Tunjangan Kematian dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
d. Tunjangan Hari Raya Keagamaan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;

Pasal 11
Pemutusan Hubungan Kerja

1. PERUSAHAAN dan KARYAWAN sepakat untuk selalu mengupayakan agar tidak terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja, namun dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak dapat
dihindarkan, maka maksud Pemutusan Hubungan Kerja tersebut akan dirundingkan oleh
PERUSAHAAN dan KARYAWAN;

2. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menghasilkan kesepakatan,
PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dan KARYAWAN berhak
untuk melakukan Pengunduran Diri.

Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja

1. Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan
KARYAWAN wajib diselesaikan oleh PERUSAHAAN dan KARYAWAN secara musyawarah untuk
mufakat;

7
2. Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak
tercapai, maka PERUSAHAAN dan KARYAWAN dapat menyelesaikan perselisihan tersebut
melalui prosedur peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 13
Peringatan dan Sanksi

1. PERUSAHAAN berhak memberikan Peringatan dan Sanksi kepada KARYAWAN yang melakukan
pelanggaran terhadap Kewajiban dan Larangan KARYAWAN yang telah ditentukan berdasarkan
Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berupa:
a. Skorsing;
b. Pemutusan Hubungan Kerja.
2. Pemberiang Sanksi kepada KARYAWAN sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dilakukan oleh
Perusahaan dengan ketentuan sebagaiamna diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 14
Berakhirnya Perjanjian

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan berakhir apabila terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 15
Penutup

PERUSAHAANdan KARYAWAN dalam menjalankan perjanjian ini terikat oleh Peraturan Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan.

Demikian PERJANJIAN KERJA ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, PERUSAHAAN dan
KARYAWAN masing-masing mendapat satu rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

________________________________ ________________________________

Anda mungkin juga menyukai