Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Lab. Ketenagakerjaan


Dosen Pengampu: Sonhaji, S.H., M.S.

Disusun Oleh:

LUSIANA DEWI
11000120120006

KELAS A

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TIDAK TERTENTU
No. : PERJ – 0041/SJR.HRD/V/2023

Pada hari ini Senin, tanggal 16 Mei 2023 di Semarang, kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
I. Nama : MUSLIMAT
Tempat/Tanggal Lahir : SEMARANG, 30 JUNI 1960
Nomor KTP : 3374334679000221
Jabatan : Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Sehat
Jasmani Rohani (SJR)
Alamat : Jalan Mania No 40 Semarang.
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Manajer Sumber Daya Manusia
(SDM) berdasarkan Pasal 25 Anggaran Dasar PT. Sehat Jasmani Rohani (SJR)untuk
dan atas nama serta secara sah mewakili Direktur PT. SJR, yang berdasarkan dan Pasal
92 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 bertindak untuk dan atas nama
serta secara sah mewakili PT. SJR yang berkedudukan di Jalan Raya Semarang – Solo
Km. 15A Nomor 178 Kota Semarang, untuk selanjutnya disebut sebagai
PERUSAHAAN.
II. Nama : LUSIANA DEWI
Tempat/Tanggal Lahir : PAPUA, 6 MEI 1996
Nomor KTP : 337422131211339
Pendidikan Terakhir : S1 HUKUM
Alamat : Jalan Kurinci No 56 Semarang.
Dalam hal ini bertindak untuk nama sendiri dan selanjutnya disebut KARYAWAN.
Kedua belah pihak dengan ini telah setuju dan sepakat untuk membuat dan
mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dengan
ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. Perjanjian Kerja adalah Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.
2. Peraturan Perusahaan adalah Peraturan Perusahaan PT. Sehat Jasmani Rohani
(SJR) sebagaimana yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
3. Keputusan Perusahaan adalah keputusan yang dibuat oleh Perusahaan secara
tertulis sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja ini dan pelaksanaan dari
Peraturan Perusahaan
4. Masa Percobaan adalah masa percobaan kerja bagi Pekerja selama 3 (tiga)
bulan pertama sejak ditanda tanganinya perjanjian ini;

Pasal 2
Lingkup Perjanjian

PERUSAHAAN dengan ini sepakat untuk mempekerjakan KARYAWAN dan


KARYAWAN dengan ini sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN berdasarkan
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu selanjutnya disebut Perjanjian Kerja.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN

(1) PERUSAHAAN berhak untuk :


a. menerima hasil pelaksanaan pekerjaan dari KARYAWAN dengan Ruang Lingkup
Pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. membuat Keputusan Perusahaan dalam rangka melaksanakan Peraturan Perusahaan
dan Perjanjian Kerja ini;
c. melakukan penempatan,pemindahan dan evaluasi KARYAWAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
d. memberikan Peringatan Lisan,Peringatan Tertulis dan Sanksi kepada KARYAWAN
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
e. melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan KARYAWAN dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
(2) PERUSAHAAN berkewajiban untuk :
a. memberikan Gaji kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Kerja ini;
b. mengikutsertakan KARYAWAN dalam program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek) dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
c. memberikan Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Kematian dan Tunjangan Hari Raya
Keagamaan kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan;
d. memberikan Uang Lembur sesuai dengan jumlah waktu lembur yang
dilakukan oleh KARYAWAN berdasarkan Surat Perintah Lembur;
e. memberikan Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja kepada
KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;

Pasal 4
Hak dan Kewajiban KARYAWAN

(1) Hak KARYAWAN berhak untuk :


a. menerima Gaji dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b. memperoleh Waktu Istirahat Kerja, Waktu Libur Kerja, Waktu Cuti Kerja, Izin
Meninggalkan Jadwal Kerja dari PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. memperoleh Fasilitas Kesejahteraan berupa diikutsertakan dalam program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Kematian dan
Tunjangan Hari Raya Keagamaan dari PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Peruahaan;
d. menerima Uang Lembur atas lembur yang dilakukan oleh KARYAWAN
berdasarkan Surat Perintah Lembur dari PERUSAHAAN;
e. mengajukan Pengunduran Diri kepada PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
f. memperoleh Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja dari
PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan.
(2) KARYAWAN berkewajiban untuk :
a. melaksanakan Ruang Lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 7
Perjanjian Kerja ini;
b. mematuhi Kewajiban dan Larangan yang berlaku bagi KARYAWAN
sebagaiam diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. melaksanakan Jadwal Waktu Kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan.
Pasal 6
Masa Percobaan

(1) KARYAWAN bersedia menjalani masa percobaan paling lama 3 (tiga) bulan
sejak ditandatanganinya perjanjian ini;
(2) Selama masa percobaan KARYAWAN akan menerima gaji sebesar 80% dari
gaji pokok yang diterima oleh KARYAWAN Tetap;
(3) PERUSAHAAN berhak untuk melakukan evaluasi Masa Percobaan terhadap
KARYAWAN pada akhir bulan ketiga sejak ditandatanganinya Perjanjian
Kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dalam hal KARYAWAN lulus evaluasi Masa Percobaan maka
KARYAWAN akan diangkat menjadi KARYAWAN TETAP
berdasarkan Surat Pengangkatan sebagai KARYAWAN TETAP;
b. Dalam hal KARYAWAN tidak lulus evaluasi Masa Percobaan maka
KARYAWAN akan diberhentikan secara sepihak oleh PERUSAHAAN.

Pasal 7
Lingkup Pekerjaan

(1) PERUSAHAAN menerima Karyawan sebagai pegawai tetap dengan lingkup


pekerjaan sebagai berikut :
a. Lingkup pekerjaan : Penyedia Teknisi
b. Departemen : Maintenance
c. Tugas Pokok : Pengawasan terhadap teknisi mesin
(2) Rincian/deskripsi tugas dan Standar Prosedur Operasional tugas yang harus
dilaksanakan Karyawan selanjutnya diatur dalam Pedoman Standar Prosedur
Operasional Pekerjaan yang ditentukan oleh PERUSAHAAN.

(3) Selain melakukan pekerjaan berdasarkan ruang lingkup tersebut sebagaimana


dimaksud ayat (1), KARYAWAN juga sepakat untuk melaksanakan pekerjaan
tambahan diluar ruang lingkup tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) yang
ditugaskan oleh PERUSAHAAN sepanjang untuk kepentingan ruang lingkup
pekerjaan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan menyesuaikan
dengan kemampuan KARYAWAN.
(4) Pelaksanaan pekerjaan tambahan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (2)
dilaksanakan dengan pemberian Upah Lembur kepada KARYAWAN yang
besarnya sebagaimana diatur dalam Peraturan perusahaan.

Pasal 8
Waktu Kerja

(1) Jangka waktu pelaksanaan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud


Pasal 4 Perjanjian Kerja ini adalah untuk selama waktu tidak tertentu dengan
Jadwal Waktu Kerja, Waktu Istirahat Kerja dan,Waktu Libur Kerja sebagai
berikut:
a. Jadwal Waktu Kerja adalah 8 (delapan jam) perhari untuk hari kerja
adalah hari Senin sampai hari Minggu, mulai pukul 00.00 sampai dengan
pukul 24.00 setiap harinya, dengan jadwal yang diatur oleh perusahaan;
b. Waktu Istirahat Kerja selama dua jam dalam satu hari kerja diatur sesuai
jadwal perusahaan;
c. Waktu Libur Kerja adalah dua hari dalam seminggu yang diatur sesuai
jadwal perusahaan serta hari Minggu dan hari libur lainnya yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan/atau PERUSAHAN sebagai hari libur;
(2) KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Jika KARYAWAN telah bekerja selama lebih dari 12 (dua belas) bulan
maka KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja selama 12
(dua belas) hari dalam setahun;
b. Jika KARYAWAN telah bekerja selama belum lebih dari 12 (dua belas)
bulan maka Waktu Cuti Kerja KARYAWAN dihitung secara prorata
berdasarkan lamanya waktu kerja KARYAWAN per-12 (dua belas) bulan
dikali 12 (dua belas) hari.
(3) KARYAWAN berhak memperoleh Izin Meninggalkan Jadwal Waktu Kerja
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 9
Renumerasi

(1) KARYAWAN berhak memperoleh Renumerasi dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. Gaji Pokok sebesar Rp. 3.100.000,- (tiga juta seratus ribu rupiah);
b. Tunjangan transportasi sebesar Rp 15.000,- / hari dan uang makan harian
sebesar Rp 15.000,- / hari, dan tunjangan tempat tinggal sebesar Rp
350.000,- / bulan.
(2) Besarnya Gaji Pokok, tunjangan-tunjangan sebagaimana dimaksud ayat (1)
diatas dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan Keputusan Perusahaan dan
Peraturan Perusahaan;

Pasal 10
Program Kesejahteraan

(1) KARYAWAN berhak memperoleh Fasilitas Program Kesejahteraan dari


PERUSAHAAN;

(2) Program Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas terdiri dari:
a. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. Tunjangan Kesehatan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
c. Jaminan Pensiun dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
Pasal 11
Lembur

(1) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) harus memenuhi syarat :
a. ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan; dan
b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1
(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
(2) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur;
(3) Kententuan dan pembayaran upah Lembur dilakukan berdasarkan Peraturan
Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Kerja

(1) PERUSAHAAN dan KARYAWAN sepakat untuk selalu mengupayakan agar


tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja, namun dalam hal Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut tidak dapat dihindarkan, maka maksud Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut akan dirundingkan oleh PERUSAHAAN dan
KARYAWAN;
(2) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menghasilkan
kesepakatan, PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan
Kerja dan KARYAWAN berhak untuk melakukan Pengunduran Diri.

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja

(1) Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara


PERUSAHAAN dan KARYAWAN akan diselesaikan oleh PERUSAHAAN
dan KARYAWAN secara musyawarah untuk mufakat;
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana
dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka PERUSAHAAN dan KARYAWAN
dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui prosedur peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14
Peringatan dan Sanksi

(1) PERUSAHAAN berhak memberikan Peringatan dan Sanksi kepada


KARYAWAN yang melakukan pelanggaran terhadap Kewajiban dan
Larangan KARYAWAN yang telah ditentukan berdasarkan Peraturan
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berupa:
a. Skorsing;
b. Pemutusan Hubungan Kerja.
(2) Pemberian Sanksi kepada KARYAWAN sebagaimana dimaksud ayat (1)
diatas dilakukan oleh Perusahaan dengan ketentuan sebagaiamna diatur dalam
Peraturan Perusahaan

Pasal 15
Pemberlakuan Perjanjian

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan berakhir apabila
terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.
Pasal 16
Penutup

PERUSAHAAN dan KARYAWAN dalam menjalankan perjanjian ini terikat oleh


Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Perusahaan dan Karyawan secara
sadar dan tanpa paksaan dalam rangkap tiga (3) dengan materai yang cukup yang
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama, satu (1) rangkap untuk
Perusahaan, satu (1) rangkap untuk Karyawan dan satu (1) rangkap untuk Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang.

Semarang, 16 Mei 2023


Manager Perusahaan, Karyawan,

MUSLIMAT LUSIANA DEWI

Anda mungkin juga menyukai