Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hubungan Industrial yang dibimbing oleh
Tombak Gapura Bhagya, S.T., M.T.

Oleh :

Dewi Lia Sundari (21262011258)

Kelas Teknik Industri Reguler Malam 120M

TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2023
SURAT PERJANJIAN KERJA
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
No.: …….

Pada hari …., tanggal …, bulan …, tahun …, telat dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (selanjutnya disebut ‘Perjanjian’) oleh dan antara :

1. Bapak/Ibu selaku HR Manager PT. …. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.
…. Suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
yang beralamat di …… selaku Pemberi Kerja serta untuk selanjutnya dalam Perjanjian
ini disebut PERUSAHAAN.

2. Nama :
Tempat tanggal lahir :
Jenis kelamin :
No KTP :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selaku Penerima Kerja serta
untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut KARYAWAN.
Bahwa dengan itikad baik PERUSAHAAN dan KARYAWAN, telah setuju dan sepakat
mengadakan Perjanjian ini yang mengikat PERUSAHAAN dan KARYAWAN sesuai
ketentuan – ketentuan sebagaimana tercantum dalam ketentuan – ketentuan Pasal – Pasal
dalam Perjanjian ini sebagai berikut :

Pasal 1
Lingkup Perjanjian
1) PERUSAHAAN memperkerjakan serta menugaskan KARYAWAN selaku :
a. Status :
b. Jabatan :
c. Bagian :
2) KARYAWAN bersedia dan menerima pekerjaan serta tugas sebagaimana tertuang
dalam Pasal 1 ayat (2) serta sepakat untuk mengikatkan diri dalam ikatan
PerjanjianKerja Waktu Tertentu (PKWT).
3) KARYAWAN bertanggung jawab langsung dan dibawah pengawasan Supervisor
atau Manager yang selanjutnya disebut Atasan dimana KARYAWAN ditugaskan.
4) PERUSAHAAN dapat memberikan tugas lain kepada KARYAWAN dalam batas
hubungan kerja dan jenis pekerjaan serta jabatan yang masih berada didalam ruang
lingkup/scope pekerjaan yang dipersyaratkan didalan perjanjian Kerja Waktu
Tertentu.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian

Perjanjian ini dimulai berlaku terhitung sejak tanggal … sampai dengan tanggal …

Pasal 3
Waktu Kerja

1) PERUSAHAAN menetapkan waktu kerja selama 8 (delapan) jam per hari atau 40
(empat puluh) jam per minggu, untuk 5 (lima) hari kerja dalam seminggu dengan
waktu istirahat selama-lamanya 30 (tiga puluh) menit per hari atau per shift dan
waktu istirahat tidak termasuk waktu kerja.
2) KARYAWAN bersedia bekerja melebihi waktu kerja yang telah ditetapkan, sesuai
dengan tugas atau perintah PERUSAHAAN.
3) KARYAWAN bersedia untuk tunduk dan mengikuti kerja shift yang diatur oleh
atasan langsung atau Supervisor atau Manager Departemen.

Pasal 4
Upah Kerja

1) KARYAWAN berhak menerima imbalan atau upah kerja sebesar Rp. …….. /Bulan.
2) KARYAWAN sepakat dan menyetujui besaran upah yang ditetapkan oleh Perusahaan
yang disesuaikan berdasarkan ketentuan dan kebijaksanaan serta kemampuan
PERUSAHAAN dengan memperhatikan dan mempertimbangkan ketentuan yang
ditetapkan pemerintah.
3) Upah dibayarkan oleh PERUSAHAAN setiap satu bulan sekali sesuai dengan jadwal
pembayaran yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN, dengan cara ditransfer melalui
bank yang telah ditunjuk oleh PERUSAHAAN.

Pasal 5
Kepesertaan Jaminan Kerja

1) KARYAWAN berhak atas kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan


sesuai ketentuan perundang – perundangan yang berlaku.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban

1) KARYAWAN bersedia untuk mematuhi segala bentuk aturan yang tercantum dalam
peraturan perusahaan / PKB (Perjanjian Kerja Bersama), tata tertib, prosedur, syarat
atau aturan lainnya yang terkait dengan tugas/pekerjaan yang diberikan oleh
PERUSAHAAN dan KARYAWAN siap menerima sanksi yang diberikan oleh
PERUSAHAAN apabila ternyata KARYAWAN tidak mematuhi hal – hal yang telah
diatur.
2) KARYAWAN dengan ini menyatakan bersedia untuk tunduk dan patuh terhadap
segala tata tertib, dan system kerja ataupun aturan – aturan lainnya yang berlaku di
lingkungan PERUSAHAAN.
3) KARYAWAN wajib melaksanakan tugas yang diberikan PERUSAHAAN dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
4) KARYAWAN wajib menjaga nama baik PERUSAHAAN.
5) KARYAWAN wajibmenjaga kerahasiaan data-data, informasi dan hal-hal lain yang
menyangkut aturan ataupun kebijakan PERUSAHAAN.
6) PERUSAHAAN dan KARYAWAN berkewajiban untuk menjaga kesusilaan,
kesopanan, keharmonisan dan saling menghormati.
7) PERUSAHAAN berhak melakukan penilai dan/atau mengevaluasi terhadap
pelaksanaan tugas, kemampuan dan tanggung jawab kerja KARYAWAN.
8) PERUSAHAAN dengan ini berhak untuk melakukan promosi, rotasi, mutasi, demosi
terhadap KARYAWAN dan keputusan tersebut bersifat final dan tidak dapat
diganggu guggat, dan KARYAWAN wajib untuk tunduk dan patuh terhadap
ketentuan ini tanpa kecuali.
9) KARYAWAN dalam hal berakhirnya hubungan kerja dengan PERUSAHAAN,
bersedia menyerahkan surat pengunduran diri dan/atau menandatangani surat
pernyataan berakhirnya hubungan kerja.

Pasal 7
Larangan

1) KARYAWAN dilarang keras membawa keluar area perusahaan, dokuemn asli atau
salinan milih PERUSAHAAN tanpa ijin.
2) KARYAWAN dilarang membawa keluar area perusahaan, barang-barang apapun
yang berada dilingkungan perusahaan milih PERUSAHAAN tanpa ijin.
3) KARYAWAN dilarang keras melakukan tindakan-tindakan asusila, kekerasan dan
/atau melawan hokum di seluruh area perusahaan milik PERUSAHAAN.
4) KARYAWAN dilarang melanggar ketentuan – ketentuan yang ditetapkan
PERUSAHAAN.

Pasal 8
Fasilitas

1) PERUSAHAAN menyediakan fasilitas kendaraan antar/jemput sesuai rute dan lokasi


antar/jemput yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
2) PERUSAHAAN menyediaakan makan siang.
Pasal 9
Sanksi

1) PERUSAHAAN berhak memberikan sanksi kepada KARYAWAN dalam hal :


a. Terjadinya pelanggaran atas perjanjian kerja yang telah disepakati,
b. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan tata tertib dan/atau ketentuan umum yang
berlaku di perusahaan,
c. Terjadinya kelalaian dan/atau kesengajaan dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban yang berakibat dapat merugikan PERUSAHAAN dan/atau rekan kerja.
2) Sanksi atas ketentuan sebagaiman termaktub dalam ayat (1), dikenakan sanksi
administrative sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
pelaksanaannya diatur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3) Penjatuhan sanksi PERUSAHAAN kepada KARYAWAN sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi, apabila perbuatan tersebut
merugikan PERUSAHAAN.

Pasal 10
Berakhirnya Perjanjian Kerja

1) Dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja ini, maka karyawan mengakui
telah mengundurkan diri dari perusahaan sesuai dengan berakhirnya jangka waktu
pada perjanjian kerja ini.
2) Dengan berakhirnya perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini, KARYAWAN tidak berhak
atas, uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pisah dan
KARYAWAN dengan ini berjanji dan beredia degan dalih dan alasan apapun untuk
tidak menuntut dikemudian hari pada PERUSAHAAN, baik secara Pidana maupun
Perdata dan/atau bentuk lainnya.
3) PERUSAHAAN dapat menghentikan perjanjian kerja dalam hal KARYAWAN :
a. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi kerja, KARYAWAN tidak mampu
melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standar Kinerja yang telah ditentukan dan
telah diberikan kesempatan kepada KARYAWAN untuk memperbaiki kinerjanya.
b. Melanggar hal-hal yang diatur dalam perjanjian kerja dan/atau ketentuan umum
lainnya yang berlaku yang dapat mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan
kerja (PHK).
c. Melanggar ketentuan disiplin dan/atau tata tertib yang berlaku.
d. Dalam kurun waktu 5 (lima) hari berturut – turut tidak masuk kerja tanpa adanya
alasan yang sah.
e. Melakukan kesalahan berat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4) KARYAWAN dapat mengajukan pengunduran diri dengan ketentuan :
a. Mengajukan surat pengunduran diri, sekurang-kurangnya surat pengajuan
pengunduran diri telah diterima dan diketahui oleh atasannya langsung (staff) 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif pengunduran diri.
b. Surat pengunduran diri harus mendapat persetujuan dari Manager Departemen.

Pasal 11
Ketentuan Berakhirnya Perjanjian Kerj

1) PERUSAHAAN tidak berkewajiban memanggil kerja kembali kepada KARYAWAN


2) KARYAWAN wajib mengembalikan kepada PERUSAHAAN semua dan segala jenis
barang atau inventaris milik PERUSAHAAN.

Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja

1) Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara PERUSAHAAN


dan KARYAWAN wajib diselesaikan oleh PERUSAHAAN dan KARYAWAN
secara musyarawah untuk mufakat.
2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud
ayat (1) tidak tercapai, maka PERUSAHAAN dan KARYAWAN dapat
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui prosedur peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 13
Ketentuan Lain

1) Perjanjian ini berlaku dan mengikat sejak ditandatangani oleh para pihak,
2) Bukti pembayaran transfer bank oleh PERUSAHAAN adalah syah dan diakui
KARYAWAN sebagi bukti penerimaan upah dan/atau hak-hak lainnya yang telah
dibayarkan oleh Perusahaan.
3) Hal-hal yang selain ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian ini, kedua belah
pihak tetap terikat dengan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di perusahaan
dan KARYAWAN dianggap telah mengetahui isi ketentuan tersebut.
4) Dengan ditandatangani kesepakatan perjanjian kerja ini, maka kedua belah pihak
sepakat untuk mengenyampingkan beberapa ketentuan perundang-undangan yang
bertentangan dengan kesepakatan yang diatur dalam perjanjian kerja ini.
5) Perjanjian kerja ini dicatatkan di kantor yang bertanggung jawab dalam bidang
ketenagakerjaan, dengan demikian isi dan materi perjanjian ini syah dan tidak dapat
diganggu gugat oleh pihak manapun.

Demikian surat kesepakatan Perjanjian Kerja ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak
setelah dibaca dan dimengerti isinya dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan dan/atau
tekanan dari pihak manapun dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing – masing
memiliki kekuatan hukum yang sama.

KARYAWAN PERUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai