Anda di halaman 1dari 2

Latar belakanag kesenjangan antara das sein dan das sollen terkait implementasi atau

efektivitas atau pelaksanaan penegakan hukum

Terkait implementasi

Konsep "Das Sein" dan "Das Sollen" berasal dari filsuf Jerman, Martin Heidegger, yang
mengembangkan teori Ontologi. Das Sein dapat diterjemahkan sebagai "keberadaan yang
sebenarnya" atau "keberadaan fakta", sedangkan Das Sollen dapat diterjemahkan sebagai
"keharusan" atau "tuntutan moral".

Kesenjangan antara Das Sein dan Das Sollen terkait implementasi dapat dijelaskan sebagai
perbedaan antara kenyataan objektif dan tuntutan moral yang diharapkan dalam suatu situasi.
Dalam implementasi, kita sering mengalami kesenjangan antara apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang benar-benar terjadi dalam praktiknya.

Contohnya, ketika sebuah perusahaan memiliki kebijakan anti-diskriminasi dan setiap orang
diharapkan diperlakukan dengan adil, namun kenyataannya masih terjadi diskriminasi dalam
praktiknya. Inilah yang disebut sebagai kesenjangan antara Das Sein dan Das Sollen dalam
implementasi kebijakan.

Kesenjangan ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman atau
kesadaran tentang nilai-nilai moral, kebijakan yang tidak memadai, atau budaya organisasi
yang tidak mendukung tuntutan moral tersebut. Oleh karena itu, penting untuk terus
memperbaiki implementasi kebijakan agar dapat mengurangi kesenjangan antara Das Sein
dan Das Sollen.

Terkait efektivitas

Kesenjangan antara "das sein" (kondisi yang ada) dan "das sollen" (keharusan atau tuntutan)
merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan atau
tuntutan yang ada. Dalam konteks organisasi, fenomena ini dapat terjadi ketika tindakan
sehari-hari dan kebiasaan di dalam organisasi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan
atau diinginkan.

Kesenjangan ini dapat berdampak pada efektivitas organisasi karena dapat menimbulkan
ketidakpuasan dan ketidakpercayaan di antara anggota organisasi. Jika tindakan sehari-hari
dan kebiasaan di dalam organisasi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan, maka
anggota organisasi mungkin akan merasa bahwa organisasi tidak konsisten atau tidak
memiliki arah yang jelas. Hal ini dapat menimbulkan rasa frustasi dan ketidakpuasan di
antara anggota organisasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja dan
produktivitas organisasi.

Untuk mengatasi kesenjangan antara "das sein" dan "das sollen" dan meningkatkan
efektivitas organisasi, organisasi harus memastikan bahwa nilai-nilai dan harapan yang
diinginkan terintegrasi dengan tindakan sehari-hari dan kebiasaan di dalam organisasi. Hal ini
dapat dilakukan melalui komunikasi yang jelas dan konsisten mengenai nilai-nilai organisasi,
pelatihan dan pengembangan karyawan untuk memastikan bahwa mereka memahami dan
mengadopsi nilai-nilai tersebut, serta pengawasan dan tindakan yang konsisten untuk
memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diimplementasikan di dalam organisasi.

Terkait pelaksanaan penegakan hukum

Kesenjangan antara das sein dan das sollen terkait pelaksanaan penegakan hukum merujuk
pada perbedaan antara kenyataan (das sein) dan harapan atau norma yang ideal (das sollen)
terhadap bagaimana penegakan hukum seharusnya dilakukan.

Pada dasarnya, das sein mengacu pada situasi atau kenyataan yang ada di lapangan, termasuk
cara penegakan hukum yang sebenarnya dilakukan oleh aparat penegak hukum dan
masyarakat. Sementara itu, das sollen adalah norma atau tuntutan moral yang ideal terkait
bagaimana penegakan hukum seharusnya dilakukan, seperti keadilan, transparansi, dan
akuntabilitas.

Dalam banyak kasus, terdapat kesenjangan antara das sein dan das sollen dalam pelaksanaan
penegakan hukum. Contohnya, ada kalanya aparat penegak hukum melanggar hak asasi
manusia atau melakukan tindakan yang tidak adil atau korupsi, yang bertentangan dengan
nilai-nilai das sollen seperti keadilan dan integritas.

Kesenjangan ini dapat memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum
dan sistem peradilan, serta menghambat tercapainya tujuan dari penegakan hukum itu sendiri,
yaitu menciptakan keadilan dan keamanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi
pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sistem
penegakan hukum, sehingga kesenjangan antara das sein dan das sollen dapat diminimalkan.

Anda mungkin juga menyukai