Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

No. Perjanjian: GSK/PKWT/016/3001622545/VII/2023

Pada hari ini, Sabtu , tanggal 1 bulan Juli tahun 2023, bertempat di Slawi , kami yang bertanda tangan di
bawah ini:

1. Paulina Marsaditha, Manager HRD, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Gemilang
Sekawan Nusantara yang kantornya beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 3, Pisangan Baru,
Matraman, Jakarta Timur, 13110 berdasarkan Surat Kuasa Direktur No. 007/GSK/HRD/1/2021
tertanggal 08 Januari 2021 ,

untuk selanjutnya mohon disebut sebagai PIHAK PERTAMA,

2. Nama Lengkap (Sesuai KTP) : Fatti Aflakha Ayuningtyas


Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak diperlukan)
No. KTP : ____________________________(fotokopi KTP terlampir)
Tempat, Tanggal Lahir : _______________________________________________
Alamat Sesuai KTP : _______________________________________________
_______________________________________________
Alamat Domisili (jika Berbeda) : _______________________________________________
_______________________________________________
Pendidikan Terakhir : _______________________________________________
Agama : _______________________________________________
Status Marital : _______________________________________________
No. Telepon Pribadi : _______________________________________________
Nama/No. Telepon Darurat : _______________________________________________

untuk selanjutnya mohon disebut sebagai PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama dapat disebut sebagai “PARA PIHAK”,
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan berbadan hukum yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
jasa alih daya;
2. PIHAK KEDUA adalah pelamar kerja yang telah lulus dari proses seleksi/rekrutmen yang
diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA; dan
3. PIHAK PERTAMA bermaksud untuk mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai karyawannya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah bermufakat untuk saling mengikatkan diri dalam
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (untuk selanjutnya mohon disebut sebagai “Perjanjian Kerja”) dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1
Definisi
Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, istilah-istilah di bawah ini memiliki arti sebagai berikut:
1. Perusahaan adalah PT. Gemilang Sekawan Nusantara yang kantornya beralamatkan di Jalan Ahmad
Yani No. 3, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, 13110.
2. Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA yang
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib Perusahaan.
3. Prinsipal adalah pihak yang menggunakan jasa PIHAK PERTAMA sebagai perusahaan penyedia jasa
alih daya.
4. Upah adalah hak PIHAK KEDUA yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dalam bentuk uang sebagai
imbalan (meliputi upah pokok dan tunjangan-tunjangan) atas pekerjaan yang dilakukan PIHAK
KEDUA.

Pasal 2
Jenis Pekerjaan dan Penempatan Kerja
(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA pada jabatan, deskripsi pekerjaan, Prinsipal, dan
lokasi penempatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.
(2) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, PIHAK KEDUA bersedia untuk ditempatkan dan/atau
ditugaskan ke luar kota sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
(3) Apabila PIHAK PERTAMA membutuhkan, PIHAK KEDUA bersedia untuk dipindahkan ke Prinsipal
dan/atau lokasi penempatan kerja lainnya.

Halaman 1 dari 10
(4) Perubahan terhadap jabatan, deskripsi pekerjaan, Prinsipal, dan/atau lokasi penempatan kerja
sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dilakukan dengan cara mengubah Lampiran I.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk menentukan dan mengelola pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak untuk memperoleh hasil yang maksimal dari pekerjaan yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA dan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan evaluasi kerja terhadap PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK PERTAMA wajib memberikan pelatihan kerja dan pengetahuan umum kepada PIHAK KEDUA
mengenai pekerjaan dan Prinsipal yang ditugaskan kepada PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK PERTAMA wajib memberikan Upah kepada PIHAK KEDUA atas pekerjaan yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA.
(6) PIHAK PERTAMA wajib mengikutsertakan PIHAK KEDUA ke dalam program BPJS sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak untuk memperoleh pelatihan kerja dan pengetahuan umum dari PIHAK
PERTAMA mengenai pekerjaan dan Prinsipal yang ditugaskan kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA berhak untuk memperoleh Upah dari PIHAK PERTAMA atas pekerjaan yang
dilakukan PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA berhak untuk diikutsertakan oleh PIHAK PERTAMA ke dalam program BPJS sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) PIHAK KEDUA wajib menjaga nama baik PIHAK PERTAMA, Perusahaan, dan Prinsipal dalam segala
macam tindakan dan ucapan, baik secara luring (offline) atau pun daring (online).
(5) PIHAK KEDUA wajib mencapai target penjualan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
(6) PIHAK KEDUA wajib untuk mematuhi segala tata tertib dan/atau peraturan yang berlaku di Perusahaan
sebagaimana pernyataannya itu telah dimuat dalam Lampiran II.
(7) PIHAK KEDUA wajib menerima segala macam konsekuensi dan/atau sanksi yang timbul dikarenakan
PIHAK KEDUA melanggar tata tertib dan/atau peraturan yang berlaku di Perusahaan.

Pasal 5
Upah
(1) PIHAK KEDUA berhak memperoleh Upah yang besarannya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK dan besaran serta komponen-komponennya dimuat dalam Lampiran III Perjanjian Kerja
ini.
(2) Upah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA paling lambat di tanggal 3 (tiga) untuk setiap bulannya.
(3) Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dapat ditunda apabila:
a. PIHAK KEDUA belum memiliki rekening di bank yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA belum menyelesaikan proses administrasi sebagai karyawan; atau
c. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran, bermasalah dalam hal pemenuhan kuota penjualan, atau
melakukan hal-hal lain yang dipandang PIHAK PERTAMA sebagai alasan yang cukup untuk
dilakukannya penundaan pembayaran upah.
(4) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, segala macam pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dilakukan secara transfer ke rekening bank milik PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran IV.
(5) Upah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini yang diterima PIHAK KEDUA setiap bulannya
dipotong oleh PIHAK PERTAMA untuk:
a. pajak penghasilan (PPh-21) sebagaimana besaran dan tata caranya diatur oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku; serta
b. iuranBPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
(6) PIHAK PERTAMA tidak perlu membayarkan Upah kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA
tidak melaksanakan pekerjaannya (no work no pay principle).
(7) Apabila PIHAK KEDUA menyatakan dirinya sakit dan tidak masuk kerja, PIHAK PERTAMA tetap
harus membayarkan Upah kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA dapat memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA telah menyerahkan surat keterangan dokter asli bahwa PIHAK KEDUA sakit dan
harus beristirahat kepada PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA telah menyerahkan resep dokter asli kepada PIHAK PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kuitansi pengobatan asli kepada PIHAK PERTAMA; dan
d. PIHAK KEDUA telah menyerahkan foto lokasi tempat berobat kepada PIHAK PERTAMA melalui
fitur aplikasi Hanoman (menu izin) yang tersedia.

Halaman 2 dari 10
(8) Pengecualian-pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) pasal ini diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(9) PIHAK PERTAMA dapat menunda pembayaran Upah, memblokir saldo di rekening sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran IV (pembekuan rekening), dan/atau menarik saldo dari rekening
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV sebesar kelebihan bayarnya jika PIHAK KEDUA
menerima kelebihan Upah dan tidak mau mengembalikannya secara baik-baik kepada PIHAK
PERTAMA.

Pasal 6
Tunjangan Hari Raya
PIHAK KEDUA dapat menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari PIHAK PERTAMA apabila syarat-
syarat yang diatur dalam Peraturan Perusahaan terpenuhi.

Pasal 7
Waktu Kerja dan Upah Lembur
(1) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
jadwal kerja yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) Jadwal kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibuat oleh PIHAK PERTAMA dengan
berpedoman pada Peraturan Perusahaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai upah lembur diatur dalam Peraturan Perusahaan (Tim operasional
mengikuti kebijakan masing-masing Principle)

Pasal 8
Tata Tertib dan Larangan
(1) Selama Perjanjian Kerja ini belum berakhir, PIHAK KEDUA harus taat terhadap tata tertib sebagai
berikut:
a. PIHAK KEDUA wajib mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
yang berlaku;
b. PIHAK KEDUA wajib hadir di tempat kerja pada jadwal kerja yang telah ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan prosedur presensi pada alat yang telah disediakan ketika
datang dan pulang kerja;
d. PIHAK KEDUA wajib mengenakan seragam sesuai standar yang telah ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA selama waktu kerja masih berlangsung, baik di dalam atau pun di luar lingkungan kerja;
e. PIHAK KEDUA wajib memelihara alat kerja dan barang milik Perusahaan dan Prinsipal dan
melaporkan kepada atasannya apabila terdapat kerusakan pada alat kerja atau barang tersebut;
f. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan terjadinya atau akan terjadinya hal-hal yang dapat
menimbulkan bahaya di luar/dalam lingkungan kerja;
g. apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja, PIHAK KEDUA wajib izin kepada PIHAK PERTAMA
dengan cara-cara dan alasan-alasan yang wajar;
h. apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja dikarenakan sakit, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan
surat keterangan dokter asli, resep dokter asli, dan kuitansi pengobatan asli kepada PIHAK
PERTAMA serta menyerahkan foto lokasi tempat berobat melalui fitur aplikasi Hanoman (menu
izin) yang tersedia; dan
i. PIHAK KEDUA wajib menjaga nama baik PIHAK PERTAMA, Perusahaan, dan Prinsipal dalam
segala macam tindakan dan ucapan, baik secara luring (offline) atau pun daring (online).
(2) Selama Perjanjian Kerja ini belum berakhir, PIHAK KEDUA saat jam kerja maupun di luar jam kerja
selama menggunakan atribut/identitas Perusahaan dilarang untuk:
a. mengungkapkan, membeberkan, melaporkan, menyebarluaskan, mentransfer, memperjualbelikan,
dan/atau membocorkan Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini;
b. memberikan informasi, data, atau keterangan yang tidak benar kepada PIHAK PERTAMA pada
saat seleksi/rekrutmen karyawan;
c. menyerang, menganiaya, mengancam, dan/atau mengintimidasi PIHAK PERTAMA, Direktur,
Prinsipal, sesama rekan kerja, pelanggan,dan/atau rekan kerja sama PIHAK PERTAMA, baik di
dalam atau pun di luar lingkungan kerja;
d. membawa, menyimpan,dan/atau menggunakan senjata tajam atau api, baik di dalam atau pun di luar
lingkungan kerja;
e. melakukan tindakan yang diasumsikan dapat merugikan Perusahaan, baik secara materiil atau pun
moril;
f. membawa, menyimpan, dan/atau meminum minuman beralkohol di dalam lingkungan kerja;
g. menggunakan, menjual, dan/atau menyimpan narkotika atau psikotropika, baik di dalam atau pun di
luar lingkungan kerja;
h. merokok pada waktu kerja dan di tempat yang tidak diperkenankan untuk merokok;
i. terlibat dalam kegiatan atau keanggotaan organisasi yang keberadaannya dilarang oleh Pemerintah
Republik Indonesia;

Halaman 3 dari 10
j. mengambil barang milik Perusahaan, PIHAK PERTAMA, Direktur, Prinsipal, sesama rekan kerja,
pelanggan, rekan kerja sama PIHAK PERTAMA, dan/atau orang lain, baik di dalam maupun di luar
lingkungan kerja;
k. membawa pulang alat kerja dan barang gudang untuk tujuan apapun tanpa seizin PIHAK
PERTAMA dan/atau Prinsipal;
l. menggunakan tempat kerja untuk kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari fungsi tempat kerja atau
untuk kegiatan terlarang lainnya;
m. melakukan tindakan kriminal dan/atau perbuatan asusila di dalam dan/atau di luar lingkungan kerja;
n. memanipulasi data, termasuk pada aplikasi Hanoman dan reporting lainnya;
o. menggunakan media sosial pada waktu kerja;
p. menyalahgunakan media sosial yang merugikan perusahaan
q. menyebarkan ujaran penghinaan atau kebencian (hate speech) dan/atau isu SARA (suku, agama,
ras, dan antar golongan), baik secara luring (offline) atau pun daring (online);

Pasal 9
Sanksi Pelanggaran
(1) Apabila PIHAK KEDUA melanggar Tata Tertib dan/atau Larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 Perjanjian Kerja ini atau ketentuan lain dalam Peraturan Perusahaan, PIHAK PERTAMA akan
membuat surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga untuk diberikan kepada PIHAK KEDUA.
(2) Surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diberikan
secara berurutan menurut ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Perusahaan.
(3) Surat peringatan ketiga (terakhir) dapat diberikan secara langsung (tidak berurutan) dalam hal terjadinya
pelanggaran-pelanggaran mendesak sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
(4) Apabila PIHAK KEDUA memperoleh surat peringatan ketiga atau terakhir dari PIHAK PERTAMA
dikarenakan melakukan pelanggaran atau pelanggaran yang bersifat mendesak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) atau (3) pasal ini, PIHAK KEDUA dengan sukarela mengundurkan diri sebagai
karyawan Perusahaan dan dengan sendirinya Perjanjian Kerja ini menjadi berakhir.
(5) Apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan-perbuatan yang memenuhi unsur-unsur pidana, PIHAK
PERTAMA akan memproses PIHAK KEDUA sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Pasal 10
Penilaian Kerja
(1) PIHAK PERTAMA akan melakukan penilaian kinerja terhadap PIHAK KEDUA secara rutin
berdasarkan Key Performance Indicator (KPI).
(2) Apabila PIHAK KEDUA gagal memenuhi KPI selama 2 (dua) bulan secara berturut-turut, PIHAK
KEDUA dengan sukarela mengundurkan diri sebagai karyawan Perusahaan dan dengan sendirinya
Perjanjian Kerja ini menjadi berakhir.

Pasal 11
Pengunduran Diri
(1) PIHAK KEDUA yang mengundurkan diri atas kemauannya sendiri atau secara sukarela sebelum
berakhirnya jangka waktu keberlakuan Perjanjian Kerja ini dikenakan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. uang jaminan PIHAK KEDUA tidak akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar Upah dikalikan
masa kerja yang belum diselesaikan oleh PIHAK KEDUA;
c. PIHAK PERTAMA akan memberikan surat referensi kerja kepada PIHAK KEDUA paling lambat 3
(tiga) bulan setelah tanggal dimulainya pengunduran diri; dan
d. PIHAK KEDUA wajib menginformasikan pengunduran diri kepada PIHAK PERTAMA paling
lambat H-30 hari sebelum tanggal pengunduran diri tersebut
(2) PIHAK PERTAMA dapat menunda pembayaran Upah dan/atau memblokir saldo di rekening
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV (pembekuan rekening) jika pengunduran diri PIHAK
KEDUA tidak sesuai prosedur.
(3) PIHAK PERTAMA dapat menarik saldo dari rekening sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV
sebesar kurang bayarnya dan/atau kurang setornya jika PIHAK KEDUA masih ada kewajiban
membayar dan/atau menyetor sejumlah uang tertentu kepada PIHAK PERTAMA pada saat
mengundurkan diri.

Pasal 12
Jangka Waktu Keberlakuan
Perjanjian Kerja ini berlaku selama 5 BULAN 30 HARI terhitung sejak tanggal 01 Juli 2023 dan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2023 .

Halaman 4 dari 10
Pasal 13
Berakhirnya Perjanjian Kerja
(1) Perjanjian Kerja ini berakhir apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA telah menjalani dan menyelesaikan masa kerja hingga tanggal berakhirnya
Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian Kerja ini;
c. PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara sukarela ketika memperoleh surat peringatan ketiga atau
terakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) Perjanjian Kerja ini;
d. PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara sukarela Ketika gagal memenuhi KPI selama 2 (dua)
bulan secara berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) Perjanjian Kerja ini; atau
e. PARA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kerja ini sebelum tanggal berakhirnya
Perjanjian Kerja ini yang kesepakatan untuk mengakhirinya itu dituangkan dalam wujud tertulis.
(2) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan
dalam Pasal 1265 dan 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).

Pasal 14
Penyelesaian Perselisihan
(1) Perjanjian Kerja ini tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
(2) Dalam hal terjadinya perbedaan pendapat dan/atau perselisihan sehubungan dengan penafsiran dan/atau
pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, PARA PIHAK terlebih dahulu menyelesaikannya dengan cara
bermusyawarah secara kekeluargaan untuk mencapai mufakat.
(3) Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini sudah ditempuh dan PARA
PIHAK gagal untuk mencapai mufakat, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya di wilayah
hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi lokasi
penempatan kerja PIHAK KEDUA.
Pasal 15
Kerahasiaan
(1) Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, Informasi Rahasia adalah, namun tidak terbatas pada:
pengetahuan dan informasi yang bersifat rahasia atau ditentukan sebagai rahasia berupa ide; konsep;
spesifikasi; data-data; dokumen-dokumen; laporan-laporan; metode dagang dan bisnis; teknologi;
informasi harga; perencanaan bisnis (business plan); dan Hak atas Kekayaan Intelektual.
(2) Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat berbentuk, namun tidak
terbatas pada: tulisan; lisan; gambar; laporan; catatan; dokumen; dan rekaman.
(3) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengungkapkan; membeberkan; melaporkan;
menyebarluaskan; mentransfer; memperjualbelikan; dan/atau membocorkan Informasi Rahasia
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jo. ayat (2) pasal ini kepada pihak di luar perjanjian (pihak
ketiga) dengan cara apa pun, baik selama menjalin atau pun setelah berakhirnya hubungan kerja dalam
Perjanjian Kerja ini dengan PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA wajib mengembalikan seluruh Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) jo. ayat (2) pasal ini kepada PIHAK PERTAMA pada saat berakhirnya Perjanjian KERJA ini.
(5) Dalam hal PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam ayat (3) pasal ini, PIHAK PERTAMA akan
memproses pelanggaran tersebut, baik secara pidana atau pun perdata, dengan mendasarkan pada
ketentuan dalam Pasal 322 dan 323 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo. Pasal 17 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Pasal 16
Force Majeure
(1) Force Majeure adalah huru-hara; perang; terorisme; sabotase; pemberontakan; pemogokan umum;
bencana alam; kebakaran; blokade; wabah penyakit; epidemi; pandemi; pemogokan; perubahan
peraturan perundang-undangan; kebijakan pemerintah; devaluasi; dan hal-hal lain di luar kekuasaan
manusia yang menyebabkan PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan
prestasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja ini.
(2) Apabila Force Majeure terjadi, kegagalan pelaksanaan prestasi oleh PIHAK PERTAMA dan/atau
PIHAK KEDUA tidak menimbulkan beban tanggung jawab untuk memenuhi prestasi tersebut dan
kegagalan pelaksanaan prestasi itu tidak akan dianggap sebagai pelanggaran/cidera janji (wanprestasi)
atau pun kelalaian.
(3) Pihak yang mengalami Force Majeure dalam Perjanjian Kerja ini wajib menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada pihak lainnya dalam Perjanjian Kerja ini selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
setelah tanggal terjadinya Force Majeure tersebut.
(4) Ketentuan dalam ayat (2) pasal ini tidak berlaku apabila pihak yang mengalami keadaan Force Majeure
dalam Perjanjian Kerja ini tidak melaksanakan ketentuan dalam ayat (3) pasal ini.
(5) Kerugian dan biaya yang diderita oleh pihak yang mengalami Force Majeure dalam Perjanjian Kerja ini
bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya dalam Perjanjian Kerja ini.

Halaman 5 dari 10
Pasal 17
Adendum
Perubahan, penambahan, pengurangan, dan/atau segala sesuatu yang belum atau tidak cukup diatur dalam
Perjanjian Kerja ini dapat dituangkan dalam adendum perjanjian yang merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

Pasal 18
Lain-lain
(1) PIHAK PERTAMA memiliki hak penuh untuk menawarkan atau tidak menawarkan perpanjangan dari
Perjanjian Kerja ini kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA memiliki hak untuk menerima atau menolak tawaran perpanjangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini.
(3) Hal-hal yang tidak diatur secara khusus dalam Perjanjian Kerja ini pengaturannya berpedoman pada
Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja ini tidak dapat diubah, baik sebagian atau pun seluruhnya,
ditambah, dan/atau dikurangi tanpa adanya persetujuan tertulis di antara PARA PIHAK.
(5) Lampiran-lampiran yang telah ada atau akan ditambahkan di kemudian hari merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.
(6) Perubahan terhadap lampiran-lampiran hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama PARA
PIHAK.
(7) Apabila terdapat pasal dan/atau ayat dalam Perjanjian Kerja ini yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan/atau dinyatakan batal demi hukum
dan/atau dinyatakan cacat hukum oleh pengadilan, pasal-pasal dan ayat-ayat lainnya dalam Perjanjian
Kerja ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.
(8) Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai cukup, ditandatangani oleh
PARA PIHAK, dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai Rp 10.000,00

………………………………………….. …………………………………………..
Manager HRD PT. Gemilang Sekawan
Nusantara

Halaman 6 dari 10
Lampiran I
JABATAN, PRINSIPAL, DAN LOKASI PENEMPATAN KERJA
No. : L1/CPN/080/VII/2023

Nama Karyawan (PIHAK KEDUA) : Fatti Aflakha Ayuningtyas

Nama Jabatan PIHAK KEDUA : TL

Deskripsi Pekerjaan : Meningkatkan, mengembangkan, memelihara, keutuhan team dan


bertanggung jawab penuh untuk berkoordinasi dengan perusahaan
dan principle, serta bertugas mengecek, memastikan, dan memonitor
job desc team dibawahnya sesuai dengan instruksi dan KPI (Key
Performance Indicatior) dari Perusahaan

Nama Prinsipal : PT. Gunung Slamat

Lokasi Penempatan Kerja : Slawi

Tanggal Mulai Masuk Kerja : 01 September 2022

Tanggal 01 Juli 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

………………………………………….. …………………………………………..
Manager HRD PT. Gemilang Sekawan
Nusantara

Halaman 7 dari 10
Lampiran II
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap (Sesuai KTP) : Fatti Aflakha Ayuningtyas


Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak diperlukan)
No. KTP : ____________________________ (fotokopi KTP terlampir)
Tempat, Tanggal Lahir : _________________________________________________________
Alamat Sesuai KTP : _________________________________________________________
_________________________________________________________
Alamat Terakhir (jika Berbeda) : _________________________________________________________
_________________________________________________________
Pendidikan Terakhir : _________________________________________________________
Agama : _________________________________________________________
Status Marital : _________________________________________________________
No. Telepon Pribadi : _________________________________________________________
Nama/No. Telepon Darurat : _________________________________________________________

melalui surat ini, menyatakan bersedia untuk mengundurkan diri sebagai karyawan PT. Gemilang Sekawan
Nusantara secara pribadi dan sukarela jika saya tidak mematuhi tata tertib dan peraturan PT. Gemilang
Sekawan Nusantara dan sebagai konsekuensinya saya bersedia untuk tidak mendapatkan uang pesangon atau
sejenis lainnya.

Demikian, surat pernyataan ini saya buat secara sukarela dan tanpa adanya unsur paksaan dari pihak
manapun.

Slawi, 01 Juli 2023

Hormat Saya,

Materai Rp10.000,00

(....………...………………………)

Halaman 8 dari 10
Lampiran III
PENGUPAHAN KARYAWAN
No.: L3/CPN/080/VII/2023

Nama Karyawan (PIHAK KEDUA) : Fatti Aflakha Ayuningtyas

Komponen Upah :

a. Gaji Pokok …………………. : Rp 2.406.238 / bulan


b. Uang Makan ………………... : Rp 15.000 / hari
c. Uang Transport ...................... : Rp 26.000 / hari
d. Pulsa ………………………… : Rp 4.000 / hari

Tanggal 01 Juli 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

………………………………………….. …………………………………………..
Manager HRD PT. Gemilang Sekawan
Nusantara

Halaman 9 dari 10
Lampiran IV
NOMOR REKENING KARYAWAN
No.: L4/CPN/080/VII/2023

Nama Karyawan (PIHAK KEDUA) :Fatti Aflakha Ayuningtyas

Nomor Rekening :

Nama Bank :

Tanggal 01 Juli 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

………………………………………….. …………………………………………..
Manager HRD PT. Gemilang Sekawan
Nusantara

Halaman 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai