Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

ANTARA
PT PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA
DENGAN
KRONONSAD ARYA, S.S
B.1676-MKS/SDM/11/2022
Pada hari ini Jumat tanggal 15, di Makassar telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (selanjutnya disebut “PKWT”) oleh dan antara :

I. PT. Prima Karya Sarana Sejahtera Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta beralamat di Jl. Buncit Raya No. 75, dalam
hal ini diwakili oleh Aditya Nur Permana selaku Branch Manager dari dan oleh karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama PT. Prima Karya Sarana Sejahtera (selanjutnya disebut sebagai
“Pengusaha”) dan;

II. Nama : KRONONSAD ARYA, S.S


Tempat/Tgl lahir : Parepare, 09 September 1989
Alamat : Jl. Andi Burhanuddin No. 20 kab. pangkep
Jenis kelamin : LAKI-LAKI
No. KTP : 7372030909890007

Bertindak untuk dan atas nama pribadi, selanjutnya disebut sebagai “Pekerja”.

Pengusaha dan Pekerja secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Para Pihak”

Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut:


A. Pengusaha sebagai perusahaan alih daya membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai
kualifikasi tertentu untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan perjanjian kerja sama dengan
pihak ketiga (Pemberi Pekerjaan).
B. Pekerja mempunyai pengetahuan, keterampilan, keahlian, serta pengalaman untuk melakukan
pekerjaan di bidang yang dibutuhkan oleh Pengusaha dan bersedia mengadakan hubungan kerja
dengan Pengusaha.
C. Pengusaha menawarkan pekerjaan tersebut kepada Pekerja dengan hubungan kerja dalam
bentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Pekerja sepakat atau setuju menerima
tawaran tersebut serta bersedia di tempatkan sesuai kebutuhan kerja pada Pengusaha dan/atau
Pemberi Pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam PKWT ini, dengan
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Ruang Lingkup

(1) Pengusaha memberikan tugas pekerjaan kepada Pekerja dan Pekerja menerima dengan sadar
dan penuh tanggung jawab pekerjaan tersebut yaitu sebagai Pembantu Pengelolaan Kredit
Ultra Mikro dengan status pekerja PKWT yang ditempatkan di perusahaan pihak ketiga yang
memiliki hubungan kerjasama dengan Pengusaha (selanjutnya disebut sebagai “Pemberi
Pekerjaan”).
(2) Tugas dan Pekerjaan Pekerja sesuai pada Lampiran 1 Perjanjian.

Page 1 of 10
Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian

(1) PKWT ini berlaku terhitung mulai tanggal 21 November 2022 dan berakhir tanggal 31 Oktober
2023 atau sampai dengan Pekerjaan yang dilakukan oleh Pengusaha berakhir dengan Pemberi
Pekerjaan, mana yang terlebih dahulu.
(2) Pekerja sepakat apabila masa berlaku PKWT ini berakhir dan tidak ada pemberitahuan terlebih
dahulu dari Pengusaha untuk memperpanjang perjanjian ini, maka secara otomatis hubungan
kerja Para Pihak dalam PKWT ini dinyatakan selesai/berakhir.
(3) Apabila Pengusaha bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian, maka
Pengusaha akan menyampaikan kepada Pekerja maksud tersebut secara tertulis selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum tanggal berakhirnya perjanjian.
(4) Pengusaha tidak memiliki kewajiban untuk memperpanjang PKWT dan/atau mengangkat Pekerja
sebagai pekerja tetap Pengusaha dan oleh karenanya Pekerja tidak memiliki hak untuk menuntut
Pengusaha dalam bentuk dan atas dasar apapun.

Pasal 3
Upah

(1) Pekerja dalam PKWT ini berhak menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain dari Pengusaha.
(2) Pembayaran upah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini akan dilakukan setiap bulannya
melalui rekening bank yang telah ditentukan Pengusaha.
(3) Atas pemberian upah dimaksud, Pengusaha dapat melakukan perubahan dan penyesuaian
terhadap upah sesuai dengan kebijakan Perusahaan tanpa harus melakukan Addendum PKWT
ini.
(4) Kesalahan atau keterlambatan pembayaran upah akibat kesalahan atau kelalaian pihak bank
bukan menjadi tanggung jawab Pengusaha.
(5) Pekerja akan menanggung pajak penghasilan (PPH) atas upah yang dibayarkan oleh Pengusaha.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban

(1) Pengusaha berhak dan wajib:


a. Pengusaha berhak mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dari Pekerja sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab Pekerja.
b. Pengusaha berhak melakukan pengurangan upah akibat Pekerja tidak hadir untuk
melaksanakan pekerjaan (no work no pay).
c. Pengusaha akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Pekerja minimal setiap 3 (tiga) bulan
sekali.
d. Pengusaha akan mengikutsertakan Pekerja dalam Pelatihan atau Training untuk peningkatan
kemampuan diri apabila dipandang perlu dan sesuai dengan kebutuhan tanpa memperoleh
upah tambahan dan Pekerja wajib untuk mengikutinya.
e. Pengusaha berhak memberikan Surat Peringatan apabila Pekerja melakukan pelanggaran
dari ketentuan-ketentuan kerja yang telah disepakati bersama maupun pelanggaran yang
tertuang pada Peraturan Perusahaan.
f. Pengusaha berkewajiban membayar upah Pekerja dengan besaran sebagaimana dimaksud
pada Pasal 3 PKWT ini.
g. Pengusaha wajib memberikan waktu yang secukupnya untuk Pekerja melakukan ibadah.
h. Pengusaha wajib mengikutsertakan Pekerja dalam program BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 2 of 10
i. Pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pekerja berhak dan wajib:
a. Pekerja berhak atas upah pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 PKWT ini.
b. Pekerja berkewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya pada
penempatan/lokasi kerja yang diatur dan di tetapkan oleh atasannya dengan uraian tugas
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PKWT ini.
c. Pekerja wajib mematuhi peraturan maupun tata tertib yang diberlakukan oleh Pengusaha
dan/atau Pemberi Pekerjaan.
d. Pekerja wajib mentaati seluruh ketentuan larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Pasal
10 Perjanjian ini.
e. Pekerja berkewajiban menjaga kerahasiaan semua data atau informasi perusahaan dalam
bentuk apapun termasuk keterangan yang berkenaan dengan Pengusaha, Pemberi
Pekerjaan, pelanggan Pemberi Pekerjaan, rekanan Pemberi Pekerjaan, pemasok, formula,
dan rencana kerja yang diketahuinya baik langsung maupun tidak langsung sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaannya kepada pihak lain.
f. Selama berlangsungnya PKWT, Pekerja tidak diperkenankan untuk menandatangani kontrak
kerja dan/atau bekerja dengan perusahaan lain secara penuh waktu maupun paruh waktu.
Dalam hal terbukti Pekerja bekerja pada pihak lain, maka Pengusaha dapat melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja seketika dan Pengusaha tidak memiliki kewajiban apapun
terhadap Pekerja.
g. Pekerja berkewajiban memberitahukan kepada Pengusaha setiap terjadi perubahan
alamat/tempat tinggal, ahli waris, susunan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.
h. Pekerja berkewajiban menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada Pengusaha dan/atau
Pemberi Pekerjaan yang timbul pada saat PKWT ini.
i. Pekerja berkewajiban mengganti segala kerugian yang diderita Pengusaha dan/atau Pemberi
Pekerjaan dan menerima sanksi sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku sebagai
akibat perbuatan yang disengaja/ kelalaian/ kesalahan yang dilakukan oleh Pekerja, dan oleh
karenanya Pengusaha berhak memperhitungkannya dengan upah dan hak-hak lain yang
diterima oleg Pekerja.

Pasal 5
Hari dan jam kerja

(1) Penetapan jadwal jam kerja adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh
Pengusaha berdasarkan kebutuhan dari Pemberi Pekerjaan.
(2) Pekerja wajib mengisi daftar hadir melalui media yang ditetapkan oleh Pengusaha, jika Pekerja
tidak mengisi daftar hadir dianggap tidak masuk kerja.
(3) Dalam hal Pekerja tidak hadir, maka bersedia dikenakan pengurangan upah sebagaimana
ketentuan yang ditetapkan oleh Pengusaha dan/atau Pemberi Pekerjaan (no work no pay).
(4) Ketentuan waktu kerja ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
yang ditetapkan oleh Pengusaha dan/atau Pemberi Pekerjaan. Setiap perubahan waktu kerja
akan diberitahukan kepada Pekerja dan wajib untuk ditaati.

Page 3 of 10
Pasal 6
Kerja lembur

(1) Pengusaha dapat memerintahkan Pekerja untuk melaksanakan waktu kerja lembur atas
persetujuan Pekerja yang dilakukan secara tertulis dan/atau melalu media digital dengan waktu
kerja lembur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Besaran upah kerja lembur dalam hari kerja, istirahat mingguan, dan hari libur resmi sesuai dengan
perhitungan yang ditetapkan oleh Pengusaha dan/atau Pemberi Pekerjaan yang mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pekerja yang melaksanakan kerja lembur wajib mengisi daftar hadir. Jika tanpa bukti absensi
lembur, maka lembur dianggap tidak ada.

Pasal 7
Istirahat

(1) Pekerja berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja setelah bekerja selama 6
(enam) bulan secara terus – menerus.
(2) Hak istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dapat dikurangi dengan cuti bersama yang
ditetapkan oleh pemerintah, izin tidak masuk kerja dan sakit tanpa surat keterangan dokter.
(3) Pelaksanaan istirahat Pekerja harus dilakukan dengan seizin atasan langsung.
(4) Pelaksanaan istirahat dapat ditunda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pasal 8
Berakhirnya PKWT

PKWT dapat berakhir, bilamana:


(1) Berakhirnya jangka waktu PKWT.
(2) Selesainya suatu pekerjaan tertentu yang diberikan oleh Pemberi Pekerjaan.
(3) Pekerja meninggal dunia.
(4) Disepakati oleh Para Pihak.
(5) Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
(6) Pekerja mengajukan pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada pasal 10.
(7) Pekerja melanggar prosedur kerja Pengusaha maupun Pemberi Pekerjaan dan/atau Pekerja
bertingkah laku atau memiliki kebiasaan kerja buruk yang langsung maupun tidak langsung
berdampak pada kinerja Pekerja.
(8) Pekerja melanggar larangan sebagian atau keseluruhan sebagaimana tercantum dalam PKWT
ini, Peraturan Perusahaan dan/atau kebijakan/peraturan internal lain yang berlaku pada
Pengusaha dan/atau Pemberi Pekerjaan.
(9) Pekerja melakukan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana dimaksud pada pasal 9.
(10) Pekerja dikembalikan oleh Perusahaan Pemberi Pekerjaan.
(11) Berakhirnya Perjanjian Kerja Sama antara Pengusaha dengan Perusahaan Pemberi Pekerjaan.
(12) Pengusaha tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan Pekerja disebabkan oleh hal-hal
yang berada diluar kekuasaan Pengusaha (force majeure).

Pasal 9
Pelanggaran Bersifat Mendesak

Pengusaha dapat mengakhiri hubungan kerja kepada Pekerja tanpa memberikan pembayaran dalam
bentuk apapun jika Pekerja melakukan kesalahan atau pelanggaran sebagai berikut:

Page 4 of 10
(1) Pekerja masih gagal, tidak cakap atau tidak mampu memenuhi persyaratan prestasi tertentu atas
pekerjaan atau tugas yang ditetapkan perusahaan meskipun telah diberikan surat peringatan;
(2) Melanggar prosedur kerja dari pihak Pengusaha dan/atau Pemberi Pekerjaan;
(3) Melakukan pelanggaran Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dan telah mendapatkan surat
peringatan terakhir tetapi masih melakukan pelanggaran;
(4) Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari berturut – turut atau lebih dan sudah dipanggil 2 kali secara
tertulis tapi tetap tidak hadir atau tidak dapat mempertanggungjawabkan ketidakhadirannya
tersebut;
(5) Melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang, dan/atau uang milik perusahaan;
(6) Memberi keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
(7) Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
(8) Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
(9) Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di
lingkungan kerja;
(10) Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan perundang – undangan;
(11) Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan
bahaya di tempat kerja;
(12) Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan negara; atau
(13) Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih.
(14) Melakukan pelanggaran lainnya yang diatur dalam Peraturan Perusahaan Pengusaha dan/atau
Pemberi Pekerjaan.

Pasal 10
Larangan

(1) Melakukan pekerjaan di luar ruang lingkup/uraian tugas sesuai dengan fungsi yang dijalankan.
(2) Menerima segala jenis titipan pembayaran/angsuran dari Nasabah atau uang apapun untuk
transaksi Nasabah.
(3) Menjanjikan dan menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.
(4) Melakukan perbuatan yang menyebabkan terjadinya kerugian bagi Pengusahan dan/atau
Rekanan Pengusaha.
(5) Melakukan perbuatan yang merugikan nama baik Pengusahan dan/atau Rekanan Pengusaha.
(6) Melakukan perbuatan/pekerjaan yang dilarang untuk dilakukan sesuai dengan ketentuan
Perundang-Undangan dan ketentuan di Pengusahan dan/atau Rekanan Pengusaha.

Pasal 11
Pengunduran Diri

(1) Pekerja dapat mengajukan pengunduran diri dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengunduran diri dibuat secara tertulis dan diajukan kepada Pengusaha selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif.
b. Menyelesaikan pekerjaan sampai dengan tanggal pengunduran diri dengan sebaik-baiknya
serta melakukan serah terima pekerjaan kepada penggantinya atau pihak lain yang ditunjuk
oleh Pengusaha yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP).

Page 5 of 10
(2) Apabila Pekerja mengajukan pengunduran diri dan dianggap sah sesuai ketentuan pada ayat 1,
maka Pekerja berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Pengusaha sebesar Upah
pekerja sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu PKWT.
(3) Pengusaha berhak untuk menolak pengunduran diri sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 apabila
pengunduran diri tersebut dilakukan kurang dari Jangka Waktu yang ditetapkan.

Pasal 12
Uang Kompensasi

(1) Pengusaha wajib memberikan uang kompensasi pada saat berakhirnya jangka waktu PKWT atau
selesainya suatu pekerjan tertentu.
(2) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi diberikan saat selesainya jangka waktu PKWT
sebelum waktu perpanjangan dan terhadap perpanjangan PKWT, uang kompensasi berikutnya
diberikan setelah perpanjangan jangka waktu PKWT berakhir atau selesai.
(3) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Pekerja yang telah
mempunyai masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulan secara terus - menerus.
(4) Pengusaha tidak wajib memberikan Uang kompensasi dalam hal:
a. Pekerja meninggal dunia
b. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang telah mempunyai hukum tetap
c. Pekerja melakukan pelanggaran bersifat mendesak pada pasal 9 PKWT ini

Pasal 13
Perlindungan Hak Pekerja

(1) Pengusaha memastikan terpenuhinya hak – hak Pekerja seperti upah dan kompensasi
dibayarkan sebelum terjadinya pengalihan pekerja ke perusahaan alih daya lainnya.
(2) Pengusaha berkewajiban memberikan informasi tentang masa kerja dan hak – hak Pekerja
kepada perusahaan alih daya berikutnya. Selanjutnya perlindungan masa kerja dan hak – hak
Pekerja akan diatur dalam PKWT dengan perusahaan alih daya berikutnya.

Pasal 14
Kerahasiaan

(1) Selama dan setelah berakhirnya jangka waktu perjanjian, Pekerja wajib menjaga kerahasiaan
seluruh informasi berkenaan dengan informasi rahasia Pengusaha dan Pemberi Pekerjaan
dan/atau pihak terkait lainnya yang mempunyai hubungan kerjasama dengan Pengusaha dan
Pemberi Pekerjaan.
(2) Pekerja dilarang untuk membeberkan, membocorkan, menyerahkan, menggandakan, mengambil
dalam bentuk apapun, atau mengizinkan informasi rahasia tersebut diberikan dan/atau diserahkan
kepada pihak manapun, kecuali atas permintaan resmi tertulis dari Pengadilan Negeri atau
Penegak Hukum. Pemberitahuan dan/atau pengungkapan dan/atau penyerahan informasi rahasia
tersebut hanya boleh dilakukan setelah diketahui dan/atau disetujui oleh Pengusaha dan/atau
Pemberi Pekerjaan.
(3) Apabila Pekerja melakukan pelanggaran terhadap Pasal ini, maka Pengusaha berhak untuk
mengakhiri PKWT tanpa memberikan kompensasi dan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada
Pekerja dan Pengusaha berhak untuk menindaklanjuti permasalahan ini sesuai dangan
ketentuan hukum yang berlaku.

Page 6 of 10
Pasal 15
Penyelesaian perselisihan

(1) Dalam hal terjadi perselisihan dalam penafsiran dan pelaksanakan PKWT ini, Para Pihak sepakat
untuk sedapat mungkin menyelesaikan secara musyawarah.
(2) Dalam hal tidak terdapat kesepakatan secara musyawarah sebagaimana ayat 1, maka Para Pihak
sepakat menyelesaikan perselisihan dengan perundingan Tripartit melalui Dinas Tenaga Kerja.
(3) Dalam hal tidak terdapat kesepakatan dalam musyawarah sebagaimana ayat 1 dan 2, maka Para
Pihak sepakat menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Hubungan Industrial.

Pasal 16
Penutup

(1) Jika ada Pasal, ayat atau ketentuan dalam PKWT ini yang bertentangan dengan hukum atau tidak
mengikat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka PKWT ini tidak serta merta
menjadi batal, kecuali Pasal, ayat dan ketentuan yang bertentangan tersebut, sedangkan Pasal,
ayat dan ketentuan lain dari PKWT ini tetap berlaku dan mengikat Para Pihak.
(2) Hal - hal mengenai perubahan dan/atau segala sesuatu yang belum cukup diatur dan/atau belum
diatur dalam PKWT ini, apabila dipandang perlu akan diatur kemudian dengan dibuatkan
perubahan/tambahan (amandemen/addendum) yang ditandatangani oleh Para Pihak dan
merupakan bagian yang mengikat dan tak terpisahkan dari PKWT ini.
(3) PKWT ini menggantikan semua kesepakatan dan janji yang pernah dibuat baik secara tertulis
maupun lisan sehubungan dengan isi pada PKWT ini.

Demikian PKWT ini ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum dan pembuktian yang sama bagi Para Pihak.

Pengusaha Pekerja

Aditya Nur Permana KRONONSAD ARYA, S.S


Branch Manager

Page 7 of 10
LAMPIRAN 1

Membantu tugas pekerjaan pengelola UPC/S atau Account Officer (AO) untuk mengelola produk Kredit
Usaha Rakyat PT Pegadaian berupa :

1. Pekerjaan pemasaran produk KUR Pegadaian

2. Mengadministrasikan dokumen/ berkas nasabah

3. Maintenance nasabah yang meliputi antara lain :

a. Pembinaan nasabah;

b. Follow up terkait Penagihan

c. Pekerjaan klaim asuransi kredit

d. Pekerjaan pengembalian subrogasi

e. Tugas-tugas lainnya yang masih terkait pengelolaan Kredit Usaha Rakyat di PT Pegadaian.

Page 8 of 10
No. Dokumen PKSS/F-SMT/BIS/02-04
No. Revisi 00
BERITA ACARA
PENJELASAN PKWT Tanggal Terbit 1 September 2014
PT PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA Halaman 1 dari 1

Pada hari ini Jumat tanggal Delapan Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (18-11-2022), yang
bertandatangan di bawah ini :

Nama : KRONONSAD ARYA, S.S


Alamat : Jl. Andi Burhanuddin No. 20 kab. pangkep

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya, bahwa saya telah mendapatkan penjelasan tentang isi perjanjian kontrak kerja
(PKWT) yang merupakan kesepakatan antara saya dengan pihak PT Prima Karya Sarana Sejahtera ( selanjutnya disingkat PT
PKSS ) serta peraturan mengenai pekerja kontrak yang dari pihak PT PKSS diwakili oleh :

Nama : Yumaedi Pabia


NIP : AB.02.142.0619
Jabatan : Relationship Officer (RO)
Unit kerja : PT. PKSS Cabang Makassar

Setelah saya menerima penjelasan tersebut, maka dengan ini menyatakan bahwa :

1. Saya telah mengerti dan memahami secara jelas atas seluruh isi perjanjian kontrak kerja (PKWT) yang akan saya
tandatangani bersama sama dengan pihak PT PKSS berdasarkan kesepakatan bersama serta peraturan yang
mengatur tentang pekerja kontrak tanpa ada tekanan dan / atau paksaan dari pihak manapun.
2. Saya telah mengerti dan memahami bahwa saya tidak dimaksudkan untuk dijadikan / di angkat sebagai pekerja
Organik PT PKSS (tidak diangkat menjadi pekerja sementara / tetap).
3. Saya tidak akan menuntut segala hal yang berada di luar ketentuan yang telah diatur dan di tetapkan di dalam
perjanjian kontrak kerja maupun yang diatur dan di tetapkan dalam peraturan yang berlaku bagi pekerja kontrak
PT PKSS.
4. Saya akan senantiasa mematuhi segala hal yang telah diatur dan diperjanjikan dalam perjanjian kontrak kerja
maupun yang diatur dalam peraturan yang berlaku bagi pekerja kontrak PT PKSS.
5. Apabila terjadi penyimpangan / pelanggaran yang saya lakukan tehadap ketentuan tersebut diatas, maka saya
bersedia dikenakan sanksi / hukuman / putusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi pekerja kontrak PT
PKSS.

Berita acara ini di buat dengan sebenar benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya dan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dengan perjanjian kontrak kerja No. tanggal serta di tanda tangani oleh saya dengan
pihak PT PKSS yang memberikan penjelasan.

Di buat dan di tanda tangani di : Makassar,


Pada tanggal : 18 November 2022

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Yumaedi Pabia KRONONSAD ARYA, S.S


Relationship Officer
Mengetahui

Aditya Nur Permana


Branch Manager

Page 9 of 10

Anda mungkin juga menyukai