KELOMPOK III
TENTANG KESEHATAN KERJA DI PERUSAHAAN
PT WESTAPUSAKA KUSUMA
Di susun Oleh:
Ketua : Sjarfan, S.Tr. Kep
Sekretaris : Ns. Riska Umami, S.Kep
Penyaji : Ns. Muhammad Agus Muslimin, S.Kep
Anggota :
- Ns. Jufrizal, S.Kep
- Ns. Lince Tandi Datu, S.Kep
- Ns. Rispa Ringan, S.Kep
- Ns. Zulfi Alamsyah, S.Kep
- Ns. Syahfil Nurhidayat, S.Kep
- Ns. Yustika Wilda Suriningsih, S.Kep
- Seniaty Adelia, S.Kep
- Nur Aini Sukmaningsih Poloomo, A.Md.Kep
- Riawati, A.Md.Kep
- Sarah Della Agriani Safitri, A.Md.Keb
- Suci Dwi Cahyani Putri, A.Md.Kep
- Sukmana Wijaya, A.Md.Kep
- Tria Permana, A.Md.Kep
- Yenro Simangunsong, A.Md.Kep
- Rinaldy Kabalmay, AMK
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja secara umum dapat diartikan sebagai kondisi dimana
pekerja selalu sehat tanpa ada hal yang menyebabkan penyakit, cidera atau
kerusakan pada anggota tubuh selama berada di dalam lingkungan kerja,
sedangkan menurut Kuswana (2014: 23) dalam bukunya menyebutkan kesehatan
kerja adalah suatu keadaan seorang pekerja yang terbebas dari gangguan fisik dan
mental akibat pengaruh interaksi pekerjaan dan lingkungannya.
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerja dan
lingkungan kerja maupun penyakit umum (Buntarto, 2015: 4).
Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara
pekerjaan dan kesehatan. Ilmu tidak hanya menyangkut hubungan antara efek
lingkungan kerja dengan kesehatan pekerja, tetapi hubungan antara status
kesehatan pekerja dengan kemampuan untuk melakukan tugas yang harus
dikerjakan.
Menurut International Labor Organization (ILO) salah satu upaya dalam
menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja adalah
dengan penerapan peraturan perundangan antara lain melalui:
a. Adanya ketentuan dan syarat-ayarat K3 yang selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi (up to date).
b. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap rekayasa.
c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan-
pemeriksaan langsung di tempat kerja.
ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.
Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Selanjutnya dinyatakan bahwa
fokus utama kesehatan kerja, yaitu:
1) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja.
2) Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung
keselamatan dan kesehatan.
3) Pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja ke arah yang
mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja juga
meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang lancar serta
meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dalam Permenaker No.3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok kesehatan
kerja antara lain:
a. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja.
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi.
d. Pembinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja.
e. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja.
f. Pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja.
g. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada
pengurus.
h. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait
terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek kesehatan
kerja
2. Kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja
a. Pembinaan Program
- Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja
formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi
pranata sosial yang sudah ada.
- Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM
(Sistem Informasi Manajemen).
- Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, Bina Suasana, dan
Pemberdayaan & Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha & keluarganya
serta masyarakat sekelilingnya.
- Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melalui Kabupaten/Kota
Sehat
b. Pembinaan Institusi
- Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan,
Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit.
- Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas
program maupun lintas sektor.
- Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan
program K3.
- Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3.
c. Peningkatan Profesionalisme
- Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
- Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan melalui
Diklat.
- Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi
terkait.
1. IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT Westapusaka Kusuma
Jenis Perusahaan : Konveksi
Alamat Perusahaan : Jl. Magelang Km 16, Kemloko Caturharjo,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jumlah Tenaga Kerja : 1450 orang (Laki-laki 225, Perempuan 1225)
Tanggal Kunjungan : 6 Mei 2021
2. PROSES PRODUKSI
a. Bahan Yang Diperlukan :
Bahan Baku: Kain
Bahan Tambahan: Benang, kancing baju, sifer, karet, label, dan
aksesoris pakaian lainnya
b. Mesin / Peralatan Kerja yang digunakan: Mesin Gelar, Cutting, Sewing,
Ironing, Detektor, Troly, dsb
c. Proses Produksi: Bahan baku → Cutting → Sewing → QC In → Ironing
→Qc End → QC Inspect →Packing
d. Barang Yang Dihasilkan
Produk Utama: Berbagai macam pakaian
Produk Sampingan: Tidak ada
e. Limbah: Potongan kain, plastik, karton, dan abu batubara
BAB IV
SARAN DAN KESIMPULAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Buchari. (2007). Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. USU
Repository.