Anda di halaman 1dari 1

Happiness at Work

Mengapa Kebahagiaan Di Tempat Kerja Penting Bagi Perusahaan

Kebahagiaan di Tempat Kerja bukan hanya pembicaraan jangka pendek satu atau dua hari. Happiness at Work
berbicara hari ini, besok, tahun depan, bahkan sampai kita menutup karir kita di dunia kerja nanti. Jangan lupa
bahwa setidaknya sepertiga dari waktu kita sehari dihabiskan untuk bekerja. Karena itulah, Kebahagiaan di
Tempat Kerja memainkan peran yang sangat penting.

Hasil survei menunjukkan bahwa perkembangan negara-negara di Asia lebih sering diikuti dengan penurunan
tingkat kebahagiaan di negara tersebut. Dalam satu dekade terakhir, semakin banyak media yang memberitakan
kejadian bunuh diri di kalangan pekerja dari negara-negara maju tersebut, dan bukan tidak mungkin pola yang
sama akan terjadi di negara ini jika kita mengabaikan kebahagiaan di tempat kerja ini.

Kebahagiaan di Tempat Kerja bukan hanya pembicaraan jangka pendek satu atau dua hari. Happiness at Work
berbicara hari ini, besok, tahun depan, bahkan sampai kita menutup karir kita di dunia kerja nanti. Jangan lupa
bahwa setidaknya sepertiga dari waktu kita sehari dihabiskan untuk bekerja. Untuk alasan ini, Kebahagiaan di
Tempat Kerja memainkan peran yang sangat penting.

Happiness at Work telah menjadi gerakan paling masif dalam 2 dekade terakhir di seluruh dunia. Pergeseran
segmen pasar dan generasi tenaga kerja di perusahaan yang kesemuanya akan segera diisi oleh para milenial dan
generasi Z, mendorong pengelolaan organisasi tidak lagi sama seperti 10 atau 20 tahun lalu. Perubahan perilaku
dan preferensi konsumen sejak usia muda juga terbawa ke dalam organisasi, di mana kaum muda ini
menginginkan cara pengelolaan organisasi yang berbeda dari sebelumnya. Karyawan dari generasi milenial dan Z
saat melamar perusahaan tidak lagi sekedar mencari gaji atau jabatan.

Generasi milenial mencari tempat kerja yang bermakna. Mereka melihat bagaimana perusahaan memperlakukan
karyawannya, suasana kerja, gaya atasan, kebebasan komunikasi, keseimbangan antara pekerjaan dan hal-hal di
luar pekerjaan, dan aspek lain yang sangat berbeda dari apa yang dicari pelamar sebelumnya. Ketika organisasi
tidak tanggap dan terlambat beradaptasi dengan perubahan tersebut, dipastikan dalam beberapa tahun ke depan
akan banyak perusahaan yang berpotensi kesulitan mencari pegawai baru.

Di tahun 2020, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi. Bonus demografi ini akan bertahan hingga
tahun 2030 ketika usia produktif akan menjadi dua kali lipat usia non produktif. Jika dibedah lagi, usia produktif
akan didominasi oleh generasi muda dari generasi milenial dan generasi Z yang memiliki pola pikir, pola bicara,
dan pola tindakan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Apakah setiap organisasi yang ada telah
mempersiapkan diri untuk perubahan besar ini? Di sinilah gerakan Happiness at Work dapat menjadi jembatan
dan solusi berbagai potensi masalah.

Saat ini organisasi tidak hanya dihadapkan pada tuntutan dari luar perusahaan, tetapi juga secara internal.
Bagaimana sebuah organisasi dapat memastikan bahwa orang-orang di dalamnya bersemangat dan bekerja
dengan sepenuh hati, adalah pekerjaan yang sangat menantang saat ini. Sekali lagi, Kebahagiaan di Tempat Kerja
adalah salah satu solusi untuk semua masalah ini. Karena pemimpin yang bahagia akan menciptakan karyawan
yang bahagia, karyawan yang bahagia akan menciptakan pelanggan yang bahagia, dan pelanggan yang bahagia
akan menciptakan perusahaan yang bahagia.

Written by Ruben Saragih MM, MBA, Senior Consultant of prasmul-eli.

Anda mungkin juga menyukai