Bab 4 Penyelesaian Non Litigasi
Bab 4 Penyelesaian Non Litigasi
taaaaaaaaaaaaaaa
penguasa dan
Peradilan di Indonesia cencerung lebih berpihak kepada
pemodal besar.
Keengganan para pelaku bisnis menggunakan
jalur litigasi juga di'
sehingga
sebabkan oleh proses peradilan yang bersifat menang-kalah
persidangan di per'
dapat merusak hubungan bisnis. Kebanyakan proses
jaminan
adilan pun bersifat terbuka untuk umum, sehingga tidak ada
kerahasiaan bagi para pihak yang sedang bersengketa
penggunaan APS diatur dalam uu 30/1999 tentang Arbitrase dan
bisnis tekfin).
Ne-
Pada tahap awal sengketa, para pihak dianjurkan menempuh
gagal' para pihak
gosiasi tanpa melibatkan pihak ketiga' Jika Negosiasi
menye'
dapat mengundang pihak ketiga yang netral untuk membantu
ahli
lesaikan sengketa. Pihak ketiga dapat berstatus sebagai konsultan,
hukum, medialor, konsiliator, adludikator, dan arbiter'
APS
Negosiasi (perundingan/musyawarah) adalah salah satu bentuk
yang paling banyak digunakan untuk menyelesaikan sengketa bisnis'
Negosiasi merupakan model APS yang paling ideal karena prosesnya
lebih mudah, lebih murah, dan tidak perlu melibatkan pihak ketiga'
Negosiasi atau "musyawarah" sudah sejak lama mengakar dalam budaya
masyarakat sehingga cara ini sudah gefantasnya lebih diutamakan'
Negosiasi ada yang berbentuk fqrmal maupun informal' Negosiasi
resmi di
berbenruk formal pada umumnya dilakukan melalui mekanisme
suatu perusahaan, contohnya pengaduan nasabah melalui bagian layan-
perusa-
an konsumen (customer seruice) yang dihentuk di masing-masing
haan. Negosiasi informal atau yang biasa juga disebut "lobi" dilakukan
melalui jalur tidak resmi atau pendekatan pribadi'
Penyelesain NonLigitasi (Di Luar Pengadilan) . t+7
donesia karena pelaku bisnis dan Lembaga APS lebih suka menerapkan
Mediasi yang prosesnya lebih mudah dan sederhana'
Di lain pihak, saat ini Adjudikasi mulai diterapkan di industri
Informal Formal
-
5O T PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS
finaldanmengikat.Pihaktermohon(lembagajasakeuangan)tidak
putusan Adjudi-
diberi hak opsi, sehingga harus menerima apa pun hasil
kasi. Hak opsi semacam ini tidak dijumpai dalam ploses Arbitrase. Para
Adjudikasi agar ada kepastian hukum bagi para pihak untuk mematuhi
"persidang'
hasilputusan Adjudikator. Adjudikator memimpin jalannya
an" hingga menghasilkan Putusan'
Arbitrase (perwasitan) adalah jenis APS yang prosesnya mirip
de-
(semi-pengadilan).
ngan pengadilan sehingga digolongk an quasi.judLcial
atau perusa-
Arbitrase pada umumnya ditempuh oleh perusahaan besar
relatif
haan multinasional yang memiliki modal besar karena biayanya
mahal dibandingkan dengan cara APS lainnya. Arbiter berperan
ak-
putusan
tif laksana hakim yang memimpin persidangan dan membuat
akhlr.
putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum te-
tap dan mengikat para pihak. Hal ini berbeda dengan putusan
Pengadil'
tah Ketua Pengadilan Negeri (PN) atas permohonan salah satu pihak
yang bersengketa. Perintah KetuaJPN diberikan dalam waktu paling
lama 30 hari setelah permohonan eksekusi didaftarkan kepada Panitera
Pengadilan Negeri.
via Arbitrase
ingin menyelesaikan sengketa
Pengusaha besar yang
maupun internasional'
L"*bugu APS nasional
dapat memin[a bantuan
atau tiga orang arbiter'
Proses persidangan
dipimpin oleh seorang arbiter
bersengketa-hal
k"d,lu b"lJ pihak yang
Arbiter dupur dipil,h ol"h yang ditunjuk oleh Keua
dengan hakim Pengadilan Negeri
ini berbeda para pihak wajib mem'
X"g"'i' Sebelum proses Arbitrase'
Pengadilan pihak mematuhi hasil
Arbitrase guna memastikan para
buar Perjanjian
putusan Arbirase'
52 t PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS
Litigation
Escalating
Arbitration
hostility
and cost
Mediation
Consultant
Negotiation
Partnering
Arbitrase.
Lembaga APS wajib menjamin netralitas dan kemandirian/inde'
APS unuk
pendensi. Tidak seorang pun diperkenankan oleh Lembaga
mempunyai
berrindak sebagai Arbiter/Mediator j ika yang bersangkutan
kasus yang dita'
hubungan afiliasi atau benturan kepentingan dengan
hubungan
ngani atau dengan salah satu pihak yang bersengketa' Jika
kemudian, maka Ar-
afiliasi arau benruran kepentingan baru diketahui
yang lebih netral dan
biter/Mediator akan diganti dengan orang tain
independen.
JikasengketabisnisdiselesaikanlewatAPSmodelArbitrase,maka
Sedangkan
para pihak dapat memilih sendiri hukumnya dan arbiternya'
pata
jika menggunakan APS model Negosiasi, Mediasi' dan Konsiliasi'
pihakdapatmenentukansendiritataCarapenyelesaiansengketaberda-
sarkan kesepakatan kedua belah pihak'
garis besar APS memiliki beberapa keuntungan sebagai
beri'
Secara
kut.
proses penye-
a) APS lebih menjamin kerahasiaan para pihak karena
lesaiansengketadilakukanSecaratertutup(tidakterbukauntuk
umum).
b) proses beracara dalam APS lebih sederhana dlbandingkan dengan
Pengadilan.
c) APS lebih menjamin martabat para pihak karena bersifat win'win
solution.
d)PenyelesaiansengketaviaAPSlebihcepat,lebihmurah,danlebih
efektif dibandingkan dengan via Pengadilan
(litigasi)'
5I+ . PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS
diatur
Penyelesaian sengketa bisnis di sektor Industri Jasa Keuangan
khusus oleh otoritas Jasa Keuangan (oJK) yang kini bertindak
meng'
Pada hakikatnya sengketa bisnis tergolong sengketa perdata yang dapat dise-
lesaikan melalui jalur litigasi (pengadilaq) maupun nonlitigasi
(di luar penga-
dilan). .:
Saat ini APS semakin banyak digunakan oleh para pelaku bisnis karena dinllai
eflsien clan efektif dihandingkan dengan penyelesaian litigasi' Para
pelaku
lebih
bisnis enggan menggunakan jalur litigasi karena reputasi sistem peradilan
di In-
donesia yang kurang kondusif bagi pengembangan bisnis di masa depan'
pada tahap awal sengketa, para pihak dianjurkan menempuh cara Negosiasi tan-
pa melibatkan pihak ketiga. Jika Negosiasi gaga1, para pihak dapat mengundang
pihak ketiga untuk membantu menyeiesaikan sengketa. Pihak ketiga dapat ber-
LITIGASI NONLITIGASI
(Pengadilan) (di luar Pengadilan)
Negosiasi
Pengadilan Negeri
Konsultasi
Pendapat Mengikat
Mediasi
Konsiliasi
Pengadilan Niaga Adjudikasi
Arbitrase
Penyelesaian
Sengketa Daring
Pengadilan Agama
(khusus bisnis syariah)
Pengadilan Pajak
Pengadilan Hubungan
Industrial
' 59
Penyelesain NonLigitasi (Di Luar Pengadilan)
Model APS
Tabel: Perbandingan Karakteristik Ketujuh