UNTAG SEMARANG
ABSTRAKSI
Arbitrase adalah penyelesaian sengketa diluar pengadilan. Penyelesaian sengketa dengan cara arbitrase
lebih menarik para pengusaha, pedagang atau investor karena abritrase memberikan kebebasan dan otonomi
yang sangat luas kepada para pihak. Abritrase bisa menjadi solusi penyelesaian masalah terhadap ketidakpastian
sehubungan dengan sistem hukum yang berbeda yang disebabkan karena para pihak yang bersangketa berasal
dari yurisdiksi hukum tidak sama. Alasan dipilihnya arbitrase juga disebabkan karena beberapa hal seperti
adanya kebebasan, kepercayaan dan keamanan, keahlian ,cepat dan hemat biaya, bersifat rahasia, bersifat no
preseden, kepekaan arbiter, pelaksanaan keputusan dan adanya kecenderungan yang modern. Prosedur arbitrase
setidak- tidaknya haru melalui beberapa tahap yaitu, negosiasi, pengangkatan para arbiter dan penyelenggaraan
arbitrase, putusan serta pelaksanaan dari arbitrase itu sendiri. Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai
kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak, oleh karena itu tidak dapat diajukan banding, kasasi atau
peninjauan kembali.
ABSTRACT
Arbitration is a dispute resolution outside the court. Settlement of disputes by way of arbitration more attractive
to employers, traders or investors because it provides the freedom and autonomy arbitration very broad to the
parties. arbitration could be a solution to problem resolution to the uncertainty with respect to the different legal
systems due have a legal dispute parties from the jurisdiction of the law is not the same. Reasons for choosing
arbitration is also caused by several things such as freedom, trust and security, expertise, quick and cost
effective, confidential, is no precedent, the sensitivity of the arbitrator, the implementation of the decisions and
the modern trend. The arbitration procedure at least touched through several stages, the negotiations, the
appointment of the arbitrators and the arbitration, the decision and the implementation of arbitration itself.
Arbitral award shall be final and legally binding and binding on the parties, and therefore can not be appealed,
the appeal or reconsideration.
dan dijamin lebih aman dari kemungkinan pengadilan, dimana asalah satunya adalah dengan
terjadinya tindak kekerasan yang sekarang ini cara arbitrase, sehingga dalam tulisan karya ini
marak terjadi dan menimpa nasabah- nasah bank akan menguraikan mengenai penyelesaian sengketa
yang mengambil uang dalam jumlah besar. dengan cara arbitrase ini.
Transaksi jual beli yang terjadi antara Permsalahan yang akan dibahas adalah:
warga negara yang telah berbeda, baiasanya bagaimanakah cara penyelesaian sengketa dengan
dilakukan melalui kesepakatan dengan membuat cara arbitrase dan mengapa arbitrase yang dipilih?
perjanjian tertulis dimana dalam perjanjian tersebut
disepakati tentang segala sesuatu yang berkaitan CARA PENYELESAIAN SENGKETA
dengan transaksi serta system pembayarannya. Dan DENGAN ARBITRASE
apabila dibelakang hari terjadi sengketa diantara
mereka maka mereka sepakat untuk memakai cara Setiap masyarakat memiliki berbagai
atau alternative penyelesai diluar pengadilan dan macam cara untuk memperoleh kesempatan dalam
dalam dunia perniagaan khhususnya perdagangan proses perkara atau untuk menyelesaikan sengketa
mereka lebih sering memillih cara arbitrase. dan konflik. Karena adanya pergeseran nilai dalam
Penyelesaiaan perselisihan dengan cara alternative masyarakat yang mualai meninggalkan cara- cara
atau lazim disebut dengan ADR (alternative dispute penyelesaian menurut kebiasaan dan beralih kecara
resolution), yaiut sebuah cara penyelesaian penyelesaian melalui hukum, hal ini dilakukan
perselisihan kehusunya di dunia bisnis, yang sering karena dengan cara hukum akan lebih diperoleh
dipilih para pihak yang bersangketa Karena cara ini kepastian tantang segala sesuatunya. Mereka lebih
dipandang lebih cepat, lebih murah, dan jauh dari memeilih cara penyelesaian sengketa yang diakui
publikasi mass media. Publikasi media biasanya pemerintah. Apabila kita pelajari, kita akan
sangat dihindari oleh para pihak yang bersangketa menyadari bahwa sengketa – sengketa yang terjadi
dalam dunia bisnis karena hak itu bisa berakibat berbeda-beda , tidak hanya dalam hal isinya yang
menurunnya kredibilitas dari masing- masing pihak spesifik para ppihak yang bersengketa serta
yang bersangketa. Dan jika kredibiltas dari seorang persoalan–persoalan yang menjadi obyek
pengusaha a-sudah terjadi adalah kehancuran dari persangketaanpun juga berbeda, bahkan substansi
usaha yang dibangun tersebut karena sudah tidak dari sengketa tersebut apakah manyangkut masalah
lagi mendapatkan kepercayaan dari konsumen atau umum atau komunitas tertentu ataukah untuk
mungkin juga ketidak percayaan dari calon mitra kepentingan pribadi dari para pihak,sifatnya
usaha lain. Jika kita perhatikan berbagai macam kontinyu atau incidental dan sebagainya.
cara unutk menyelesaikan sengketa kita akan Sebagaimana halnya kita mempelajari cara- cara
mengetahui bahwa setiap bentuk penyelesaian menyelesaikan sengketa, kita juga akan mencari
sengketa memiliki keunggulan dan kelemahan unutk menemukan cara- cara atau system apa atau
tertentu. Misalnya, pencapaian consensus bersama metode apa yang paling pas sebagai solusi
(Community Consensus Finding), seperti yang penyelesaian yang tidak merugikan masing- masing
terjadi dalam hukum adat di Indonesia, yaitu suatu pihak. Pertama- tama yang kita lakukan adalah kita
penyelesaian masalah dimana disamping ciptakan sisitem pengklasifikasikan dari sengketa
menyelesaikan sengketa tertentu juga membantu dan saran penyelesaiannya, kita tidak hanya
membangun dan melindungi komunitas. Cara ini berusaha menggolongkan jenis sengketa dan saran
dipilih Karena pembentukan dan pemeliharaan penyelesaiannya, tetapi kita juga dapat melihat
komunitas dipandang penting bila mana anggota bahwa beberapa mekanisme atau sarana
komunitas termasuk para pihak yang bersangketa penyelesaian tertentu kebih cocok untuk jenis
(disputasnts) telah mencapai consensus yang sengketa tertentu dibandingkan jenis dan saran
sebenarnya, maka pencapaian consensus atau penyelesaian sengketa yang lain. Dengan
pembentukan prosedur akan memuaskan semua pemahaman ini kita dapat menyerahkan sengketa
pihak. Bilamana para pihak yang bersangketa yang terjadi pada bentuk penyelesaian sesuai yang
berasal dari komunitas yang berbeda mungkin akan kita pilih dengan pertimbangan bahwa saran
timbul rasa kurang percaya jika digunakan cara tersebut akan lebih menguntungkan para pihak
consensus dalam mpenyelesaian sengketa, sehingga yang bersangketa, bukan makin membuat para
mereka lebih memelih cara ajudikasi lewat pihak tersebut justru menemui jalan buntu. Bidang
peradilan, dan hakimlah yang akan memutus alternative penyelesaian sengketa akan mempelajari
perselisihan mereka berdasarkan bukti yang masalah masalah tersebut, meneliti sengketa dan
diajukan di persidangan. sarana penyelesaiannya, memberikan rekomendasi
mengenai bagaimana sengketa tertentu semestinya
Sebagaimana didepan telah disinggung ditangani dan bilamana metode yang ada tidak lagi
bhawa banyaj alternative penyelesaian perkara memadai maka mereka akan menciptakan atau
yang bisa dipilih oleh para pihak, yakni lwat merancang metode baru dalam penyelesaian
ajudukasi maupun dengan alternative lain diluar sengketa tersebut.
Serat Acitya-Jurnal Ilmiah
UNTAG SEMARANG
Dibawah ini adalah cara- cara atau metode bertantangan diserahkan kepada satu pihak atau
yang bisa dipilih sebagai alternative penyelesain lebih yang tidak berkepentingan unutk mengadakan
sengketa diluat ajudikasi pengadilan, metode- pemeriksanaan dan mangambul suautu keputusan
metode ADR tersebut adalah:1 terakhir. Pihak yang tidak berkepentingan atau
a. Arbitrase arbitrator tersebut dapat dipilih oleh pihak- pihak
b. Negoisasi itu sendiri atau boleh ditunjuk oleh suatu badan
c. Konsilisasi yang lebih tinggi yang kekeuasaanya diakui oleh
d. Mediasi pihak – pihak itu”
e. Peradilan Mini
f. Pencari Fakta Menurut ketentuan pasal 618 R.v
g. Ombudsman (Reglement op de Bergerlijke Rechtsvordering)
h. Pengadilan kasus kecil atau reglement hukum acara perdata, persetujuan
i. Peradilan adat arbitrase harus diadakan secara tertulis, sedangkan
apabila tidak mampu menulis maka persetujuannya
Masing – masing model ADR ini harus dibuat dimuka notaries dengan dihadiri saksi-
mempunyai kelebihan dan kekurangan dimana saksi. Persetujuan arbitrase harus menyebutkan
kelebihan system atau cara yang satu menjadi pkok perselisihan, nama dan tempat tinggal para
kekeurangan dari cara atau sisitem yang lain, pihak dan juga nama serta tempay tinggal arbiter
demikian juga sebaliknya. Seperti misalnya,cara yang dipilih yang selalu berjumlah ganjil. Dalam
arbitrase, cara ini lebih sering dipakai oleh para pelaksanaan persetujuan arbitrase, disamping harus
pihak yang bersangketa dalam dunia perniagaan, diperjanjikan secara tertuis harus pula dilihat asas
karena system ini dipandang lebih efisien bukan perjanjiannya, apabila didasarkan pada asas
hanya dari segi biaya akan tetapi juga waktu, konsensualisme, maka persetujuan yang tidak
disamping lebih bisa memuaskan para pihak karena tertulispun harus dapat diterima oleh majelis
mereka, para pihak yang berselisih bisa memakai arbitrase tergantung pada bagiamana kah perjanjian
cara penyelesaian menurut ketentuan hukum yang induknya (main contract) itu sediri apakah secara
mereka pilih sendiri sesuai kesepakatan. lisan atau secara tertulis. Dalam ketentuan pasal 34
R.v juga dijelaskan abahwa Jaksa, hakim serta
Arbitrase adalahsuatu prosedur dimana panitera pengadlan tidak diperolehkan menjadi
pihak yang berselisih menyerahkan penyelesaiaan arbiter. Dengan demikian pada prinsipnya yang
sangketanya kepada suatu lembaga atau orang boleh menjadi arbiter adalah orang yang dipandang
(arbiter) di luar pengadilan yang akan memberikan cakap dan menguasai di bidangnya, artinya mampu
putusan yang bersifat mengikat dan dapat dan menguasai permasalahan yang menjadi obyek
dimintakan eksekusi malalui pengadilan, atau sengketa.
mungkin keputusan yang diberikan oleh arbiter
tersebut tidak mengikat dan hanya berupa saran MENGAPA ARBITRASE YANG DIPILIH
kepada para pihak. Konsekwensinya apabila salah
satu pihak tidak mentaati keputusan yang diambil Penyelesaian dengan arbitrase biasanya
oleh para arbiter yang dipilih, maka pihak tersebut lebih menarik para pengusaha, pedagang dan
dianggap melakukan breach of contract (melanggar investor sebab arbitrase memberikan kebebasan
kontrak). Arbitrase merupakan suatu pengadilan dan otonomi yang sangat luas kepada mereka.
swasta yang sering juga disebut dengan Selain itu, cara arbitrase relative lebih bisa
“pengadilan wasit”.2 Sehingga bisa dikatakan memebrikan rasa aman terhadap keadaan tidak
bahwa para arbiter dalam peradilan arbitrase menentu dan ketidakpastian sehubungan dengan
berfungsi memang layaknya seorang wasit. system hukum yang berbeda, juga terhadap
kemungkinan keputusan. Hakim yang berat sebelah
Sumber yang lainmengatakan bahwa: 3 yang melindungi kepentingan (pihak) local dari
“Arbitrase dimaksudkan sebagai menurut yang mereka yang terlibat dalam suatu sengketa. Apabila
tertulis ialah memeriksa sesuatu atau mengambil para pihak yang menyerahkan perkaranya, berasal
keputusan mengenai faedahnya. Proses yang oleh dari yuridiksi hukum yang berbeda, misalnya dari
suatu perselisishan antara dua pihak yang negara berbeda dalam system federal, maka pihak
yang satu mungkin tidak dapat memahami atau
mempercayai system hukum maupun hakim dari
1 pihak yang lain. Daripada mempertentangkan
Munir Fuady, Arbitrase Nasional, Citra Aditya
Bakti, Bandung, Halaman: 40 system dan yuridiksi hukum maka yang akan
2
Ibid, halaman : 12 memutuskan, maka para pihak memilih untuk lebih
3
Abdurrachman A. Endiklopedia Ekonomi, baik menyelesaiakan sengketa mereka dengan
Keuangan, Perdagangan, Pradnya Paramita, menggunakan system hukum dan cara penyelesaian
Jakarta, Th 1991, yang mereka anggap adil dan netral. Cara
Halaman : 50
Serat Acitya-Jurnal Ilmiah
UNTAG SEMARANG
penyelesaian yang mereka pilih adalah cara Ad. d) Arbitrase bersifat non preseden
penyelesaian dengan arbitrase. Artinya dalam system hukum yang
Alasan lain mengapa para pihak yang prinsip persedennya mempunyai pengaruh
bersengketa lebih memilih cara penyelesaian penting dalam pengambilan keputusan,
dengan arbitrase, disamping karena adanya menyebabkan keputusan arbitrase pada
kebebasan, kepercayaan dan keamanan adalah umunya tidak memiliki nilai atau sifat
sebagai berikut: preseden. Karen apra pihak khawatir akan
a. Keahlian menciptakan preseden yang merugikan
b. Cepat dan hemat biaya yang mungkin dapat mempengaruuhi
c. Bersifat rahasia kepentingannya dimasa mendatang maka
d. Bersifat non preseden untuk perkara yang serupa mungkin akan
e. Kepekaan arbiter berbeda arbitrase tidak akan memberikan
f. Pelaksanaan keputusan preseden.
g. Adanya kecenderungan yang modern Ad. e) Adanya kepekaan dari arbiter
Ciri penting lainnya dari arbitrase
Ad. a) Alasan Keahlian yang membedakannya dari pemeriksaan di
Yang dimaksud disini adalah para pengadilan adalah kepekaan atau kearifan
pihak yakni bahwa arbiter yang mereka atau sensibilitas dari seorang arbiter dan
pilih mempunyai keahlian khusus perangkat aturan yang akan diterapkan
dibidangnya mengenai perseolan yang oleh arbiter pada perkara-perkara yang
dipersangketaankan, dibangingkan jika ditanganinya. Kendatipun para hakim dan
mereka menyerahkan penyelesaian arbiter menerapkan aturan yang sama
sengketanya kepada pihak pengadilan, untuk membantu menyelesaikan persoalan
karena keahlian ini tidak dijamin pada sengketa yang dihadapinya, maka dalam
system pengadilan umum bukan hakim hal yang relevan arbiter akan
khusus. memeberikan perhatian yang lebih
Ad. b) Cepat dan hemat biaya terhadap keinginan, realitas dan praktek-
Yang dimaksud disini adalah praktek dagang para pihak. Sebaliknya
karena dalam setiap pengambilan pengadilan sebagai lembaga penyelesaian
keputusan, arbitrase kebih cepat karena sengketa yang bersifat public, seringkali
biayanyapun lebih murah dari pada litigasi memanfaatkan sengketa privat sebagai
dipengadilan. Disebut lebih cepat karena tempat untuk menonjolkan nilai-nilai
para pihak tidak harus menunggu prises masyarakat. Akibatnya, dalam
antrean dan perkara-perkara yang menyelesaikan sengketa privat yang
disengketakan tidak melalui ditanganinya, pertimbangan hakim
pemeriksanaan pendahuluan. Semntara seringkali lebih mengutamakan
menunggu keputusan atas sengketa kepentingan umum.
mereka, mereka tetap dapat melakukan Ad. f) Pelaksanaan Keputusan
kegiatas bisnis tanpa harus menunggu Untuk pelaksanaan keputusannya
selesainya proses berlangsung. Karena bergantung pada peraturan arbitrase yang
tidak mengenal pemeriksanaan berlaku dalam yurisdiksi di mana para
pendahuluan dan juga tidak mengenal pihak meminta untuk melaksanakan
adanya proses banding, maka setidak- keputusan arbitrase, dan biasanya
tidaknya biaya kebih dapat ditekan keputusan arbitrase lebih mudah untuk
sehingga lebih murah. dilaksankan daripada keputusan
Ad. c) Penyelesaian dengan arbitrase bersifat pengadilan. Hal ini disebabkan karena
rahasia putusan arbitrase pada umumnya dianggap
Artinya karena prosesnya final dan tidak dapat diajukan banding
berlangsung secara privat maka arbitrase kecuali atas dasar yang sangat khusus.
bersifat tertutup tidak unutk diketahui oleh Ad. g) Kecenderungan yang modern.
umum. Sifat kerahasiaannya dapat Dalam dunia perdagangan
melindungi para pihak dari kemungkinan internasional, kecenderungan yang terlihat
dan hal –hal yang tidak diinginkan atau adalah liberalisasi peraturan arbitrase
yang merugikan akbiat penyingkapan untuk lebih mendorong penggunaan
informasi bisnis kepada umum, disamping arbitrase daripada penyelesaikan sengketa
juuga dapat melindungi mereka dari dagang dengan melalui peradilan umum.
publikasi yang merugikan seperti Pada umumnya peraturan ini dirancang
kehilangan reputasi dan lain- lain. dengan memberikan otonomi, kebebasan
dan fleksibilitas secara maksimal dalam
menyelesaikan sengketa. Dalam system
Serat Acitya-Jurnal Ilmiah
UNTAG SEMARANG