TINJAUAN PUSTAKA
disahkan oleh Presiden RI pada tanggal 16 Agustus 2007. Beberapa perubahan dan
pembaharuan telah dilakukan dan salah satunya adalah ketentuan baru menyangkut
pasal 74 yaitu tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Social
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur
masyarakat luas. Menurut The World Bussines Council for Sustainable Development
eksternal dari informasi tentang pengaruh suatu entitas (perusahaan) dan aktivitas
Accounting, yaitu merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mencoba
social cost yang ditimbulkan oleh lembaga. Pengukuran ini pada akhirnya akan
keputusan untuk meningkatkan peran lembaga, baik perusahaan atau yang lain demi
Tidak ada cetak biru tentang Corporate Social Responsibility, namun ada
beberapa hal umum yang biasanya terkait dengan tanggung jawab dari perusahaan
yakni :
Social Responsibility.
3. Kegiatan ekonomi sosial dan kinerja lingkungan serta akibatnya diawasi dan
perusahaan.
Ada beberapa teori yang sering digunakan peneliti menurut Gray, et., al
Ekonomi Politik.
Teori ini menganalogikan manajemen sebagai agen dari suatu principal dan
pada umumnya prinsipal diartikan sebagai pemegang saham atau traditional users
lain. Namun pengertian principal tersebut meluas menjadi seluruh interest group
untuk stakeholder, dan salah satu pekerjaan mereka adalah memberikan informasi
supplier, pasar modal, pesaing, badan industri, pemerintah asing dan lain-lain. Hal
pertama mengenai teori stakeholder adalah bahwa ia adalah sistem yang secara
eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya yang
mengakui sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis.
Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan
sosial keduanya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas. Oleh karena itu
Teori Legitimasi menyatakan bahwa suatu organisasi hanya bisa bertahan jika
sepadan dengan sistem nilai yang dimiliki oleh masyarakat. Teori legitimasi dalam
elemen yang negatif, hal ini merupakan bagian dari legitimasi organisasi.
”... a condition or status which exits when an entity’s value system is congruent with
the value system of the larger social system of which the entity is a part. When a
disparity, actual or potential, exits between the two value systems, there is threat to
Berarti adanya sosial contract dalam teori legitimasi antara perusahaan dan
Ada dua pandangan teori ekonomi politik yaitu pandangan klasik (biasanya
sebagian besar berhubungan dengan Karl Max) dan pandangan Bourgeois (biasanya
sebagian besar berhubungan dengan John Stuart Mill dan ahli ekonomi pada masa
meletakan konflik struktural, ketidakadilan dan peran negara pada analisis pokok.
merupakan suatu yang tersedia (given) dan oleh karena itu, hal-hal tersebut tidak
negosiasi antara perusahaan dan kelompok penekan masalah lingkungan, atau dengan
politik klasik memiliki pengetahuan tentang aturan pengungkapan wajib, dalam hal
ini biasanya negara telah memilih untuk menentukan beberapa pembatasan terhadap
organisasi. Ekonom politik klasik akan menginterpretasikan hal ini sebagai bukti
diuntungkan misalnya, orang yang tidak mampu, ras minoritas untuk menjaga
Tanggung jawab sosial merupakan suatu konsep yang lebih luas berkenaan
tanggung jawab :
bertanggung jawab.
Bentuk tanggung jawab ini bisa merupakan kegiatan amal, sumbangan, atau
kegiatan lain yang mungkin saja tidak langsung berhubungan dengan kegiatan
perusahaan.
Social Responsibility terhadap daya saing perusahaan dapat dilihat dari lima
elemen :
bisnis menjadi semakin sensitif terhadap kinerja perusahaan dalam hal sosial,
ekonomi global. Dalam abad informasi, reputasi dan kesetiaan terhadap merek
adalah hal sentral dalam berbisnis dan merupakan asset yang penting.
bernilai daripada merek, karena reputasi lebih sulit untuk dibangun serta
memakan waktu. Oleh karena itu reputasi perusahaan lebih tahan lama dan
penggunaan energi dan sumber daya alam, mengurangi limbah, dan menjual
material daur ulang. Manfaat lainnya adalah sumber daya manusia yang lebih
lama memperdebatkan apakah ada korelasi positif antara praktek bisnis yang
bertanggung jawab dan kinerja keuangan yang lebih baik. Walaupun mustahil
penelitian telah menyimpulkan adanya pasar yang membesar dan tumbuh bagi
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang menjalankan tanggung
jawab sosial.
terbuka dan produktif tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan tetapi juga
dan kreatif.
Banyak Negara yang berusaha untuk menarik investasi asing dengan menawarkan
buruh murah. Meskipun terjadi penghematan biaya (melalui buruh anak, kaum
miskin dan buruh harian) namun penghematan tersebut dapat menjadi sangat
beresiko dan merusak reputasi karena justru dapat menyebabkan biaya yang
tinggi. Melakukan bisnis dengan rekan yang tidak bertanggung jawab sosial
terhadap perusahaan.
4. Kerjasama dengan Komunitas Lokal Dalam kondisi pasar yang menjadi semakin
produksi.
berakibat pada produk, perusahaan itu sendiri maupun seluruh industri yang
bersangkutan. Sebuah temuan penelitian dari Bussiness and Society (1999) dalam
perusahaan.
regulasi, mengalami inspeksi yang lebih sedikit dan pengawasan yang lebih bebas
perusahaan.
komunitas.
d. Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta
Menurut Goni (2008), terdapat enam program pilihan bagi perusahaan untuk
melakukan inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial
sekaligus sebagai wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam
sosial tertentu.
kontribusi langsung kepada suatu aktivitas amal atau lebih sering dalam
dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat
lingkungan.
visi tanggung jawab sosial perusahaan itu memang bisa dipetik oleh kedua-belah
pihak. Hal ini sejalan dengan prinsip kemasyarakatan bersama yang dikembangkan
memformulasikan Risk Empiris, dalam menganalisis literatur yang telah ada dan
disajikan Januarti dan Apriyanti (2006) membagi areal tanggung jawab perusahaan
interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat dapat tumbuh dan
Carrol. Model Carrol menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dapat
perusahaan dalam tindakan sosial yang murni sukarela dan didasarkan pada
terpisah dan berbeda dengan bentuk dan jenis perilaku yang lain. Tujuan
juga bagi mereka yang terlibat secara langsung dengan siklus hidup
Harahap, 2007)
sosial dan tidak hanya dari pasar yang sesuai dengan model klasik. Dalam
yang tidak tertib, keamanan, dan sebagainya. Untuk itu dalam memilih
perusahaan terhadap etika dan tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu sebagai
berikut :
1. Tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada usaha untuk mencari laba secara
3. Perusahaan melepaskan diri dari tujuan hanya untuk mencari laba dengan
mensejahterakan karyawan, dan hal lain yang terkait. Oleh karena itu perusahaan
4. Tanggung jawab sosial perusahaan mencakupi hal yang bersifat ekonomi dan non
ekonomi. Dalam kategori ini dikenal tiga pusat lingkaran (Jacobi,2002) yaitu :
ekonomisnya dengan penuh kesadaran akan perubahan nilai dan prioritas yang
c. Lingkaran Luar : mencakup tanggung jawab yang baru muncul dan masih
5. Tanggung jawab sosial diperluas melewati batas tanggung jawab dan mencakupi
(Harahap 2007) :
a. Lingkungan Hidup
- Penggunaan tanah
b. Energi
- Penghematan energi
- Pendanaan sekolah
- Pendidikan karyawan
- Jaminan garansi
e. Masyarakat Lingkungan
- Bantuan dana
lingkungannya
- Rumah ibadah
Selain contoh keterlibatan sosial diatas masih banyak contoh-contoh lain yang
dapat dikemukakan sesuai dengan keadaan, baik yang dialami masyarakat sekitar
adalah bahwa kegiatan ini menyangkut keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial.
Sedangkan contoh lain dari lingkup keterlibatan sosial yang diungkapkan oleh
a. Bidang Sosial
- Kesejahteraan sosial
- Kesehatan
b. Bidang Ekonomi
- Agribisnis
c. Bidang lingkungan
- Pengendalian polusi
- Pengembangan ekosistem
- Pengelolaan air
- Pelestarian alam
Tanggung jawab sosial perusahaan yang sering disebut juga sebagai social
dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi secara khusus
keseluruhan.
modal, khususnya pemegang saham dan lingkungan sekitar. Sementara itu, Perwanto
bahwa kegiatan bisnis mempunyai dampak pada masyarakat dan dampak tersebut
laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai
tersebut.
ditimbulkan oleh perusahaan tersebut. Gray et. al ., (1996) dalam Putra (2009)
1. Decision usefulness studies. Sebagian dari studi yang dilakukan oleh para peneliti
yang mengemukakan teori ini menemukan bukti informasi sosial dibutuhkan oleh
para pemakai laporan keuangan. Para analisis, banker dan pihak lain yang
terbatas pada informasi akntansi tradisional yang telah dikenal selama ini, namum
relationship (hubungan keagenan) muncul apabila satu atau lebih individu yang
diartikan sebagai pemegang saham atau tradisional users lain. Principal akan
3. Social and political theory studies. Studi ini menggunakan teori stakeholders,
teori legitimasi organisasi dan teori ekonomi politik. Teori ini menjelaskan
dan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan ekonominya tetapi karena mereka
dipandang sebagai usaha mencari legitimasi organisasi dari pengaruh opini publik
yang diberlakukan di negara maju dengan regulasi yang lebih ketat, relatif tinggi, jika
1993 dalam Putra, 2009). Kualitas pengungkapan mempunyai bentuk seperti keluasan
pengungkapan. Menurut Imhoff (1992) dalam Putra (2009), kualitas tampak sebagai
tahunan. Dengan kata lain Imhoff menyatakan bahwa tingginya kualitas informasi
Menurut Riahi dan Belkaoui (2002) terdapat enam tujuan pengungkapan yaitu :
1. Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang
2. Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan ukuran yang bermanfaat
resiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan tidak diakui.
5. Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar dimasa
Menurut Hendriksen (1997) dalam Hasibuan 2001 ada tiga konsep luas
disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor. Konsep ini yang
langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada
semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak bagi pembaca
potensial.
berlebihan sehingga kurang layak digunakan. Terlalu banyak informasi yang akan
membahayakan, karena penyajian secara rinci dan tidak penting justru akan
1999 dalam Hasibuan 2001). Dampak negatif lainnya adalah kompetisi yang
dinamis dalam produk. Healy dan Pelepu (1993) dalam Putra (2009)
Menurut Darrough (1998) dalam Ainun dan Fuad (2003) mengemukakan ada
informasinya secara sukarela. Menurut Chahiri dan Ghozali (2005), ada beberapa
keuangan kecuali terdapat tekanan dari pemerintah dan pihak terkait, antara lain :
pemegang saham.
b. Serikat kerja akan mendapat manfaat dari adanya pengungkapan sebagai dasar
d. Informasi keuangan dapat diperoleh dari sumber lain dengan biaya yang lebih
langsung.
e. Kurangnya pengetahuan yang cukup. Akibat dari kegagalan pasar inilah yang
tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Menurut Wild et. Al (2005)
Safe Harbor Rules. Aturan ini memberikan proteksi hukum atas kesalahan
pengungkapan sukarela :
informasi saat mereka percaya bahwa prediksi pasar sangat berbeda dengan
prediksi mereka.
menentukan efektifitas dari informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial
diidentifikasi dan diukur namun analisis secara sederhana lebih baik daripada
dapat mempengaruhi keputusan pemegang saham dan pihak lainnya. Manajer dari
membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada
masyarakat.
keselarasan sosial dengan para stakeholders yang terdiri dari pemegang saham,
2. Social Report. Berbagai alternatif format laporan untuk menyajikan laporan sosial
telah diajukan oleh para akademis dan praktisi. Beberapa pendekatan yang dapat
Daftar ini harus memuat semuya aktivitas sosial perusahaan baik sisi positif
membuat daftar yang sesuai dengan batasan realistis karena hampir semua
tujuan dari aktivitas tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
sosial serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut. Pendekatan ini
memberikan pengungkapan informatif yang memadai atas hal yang material dalam
laporan keuangan diantaranya bentuk, susunan, dan isi dari laporan keuangan serta
catatan atas laporan keuangan yang meliputi istilah yang digunakan, rincian yang
dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan dan dasar-dasar yang digunakan
memadai berarti tidak berlebihan namun juga tidak kurang sehingga tidak
b. Data operasi dan pengukuran kinerja yang digunakan oleh manajemen untuk
mengelola perusahaan.
dan kinerja serta identifikasi dan dampak tren pada masa lalu. Menurut APB Opinion
No. 20, seperti yang dikutip dari Harahap (2003) terdapat tiga jenis perubahan yaitu ;
pengungkapan adalah informasi yang seharusnya disajikan dalam bentuk yang mudah
pengungkapan yaitu :
1. Bentuk dan susunan formal. Bentuk dan susunan formal mencakup laporan
utama yaitu : laporan posisi (position statement); perhitungan laba rugi (income
statement); dan laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan (fund
statement).
istilah-istilah yang jelas dan umum yang digunakan oleh analisis keuangan
ikhtisiar keuangan, bukan dalam catatan kaki. Apabila nama pos neraca terlalu
panjang maka dapat disajikan sebagi catatan dalam tanda kurung, informasi
selipan.
dalam ikhtisiar keuangan itu sendiri. Footnotes tidak boleh digunakan sebagai
ikhtisiar keuangan.
disajikan dalam bentuk agak berbeda dari ikhtisiar keuangan dasar ; suplementary
keuangan dasar.
6. Sertifikasi Auditor. Sertifikasi auditor bukan merupakan tempat yang tepat untuk
7. Surat Direktur Utama. Untuk jenis informasi tertentu dapat disajikan secara
langsung oleh manajemen dalam bentuk surat direktur utama. Informasi tambahan
ini mencakup:
b. Harapan dan perkiraan dimasa yang akan datang dari industri yang
c. Rencana pertumbuhan dan perubahan dalam operasi pada periode saat ini atau
berikutnya.
barang-barang modal saat ini dan yang dapat diantisipasi melalui usaha
penelitian.
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa
yang akan datang. Menurut Sunariyah (2000), investasi dalam arti luas terdiri dari 2
bagian utama yaitu investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam
bentuk surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets).
seluruh institusi atau perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu investasi
langsung (direct investing) dan investasi tidak langsung (indirect investing). Investasi
langsung diartikan sebagai suatu pemilikan surat berharga secara langsung dalam
suatu perusahaan atau institusi yang secara resmi telah go public dengan harapan
Sedangkan investasi tidak langsung terjadi bila surat¬surat berharga yang dimiliki
sebagai berikut
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang Iebih layak di masa datang Seseorang yang
datang.
perusahaan atau objek lain seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko
penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
bidang-bidang tertentu.
dua sisi kemungkinan atas investasi yang dilakukannya. Pertama adalah investasi
yang berisiko kecil pada umumnya akan menghasilkan return yang kecil pula, dan
investasi yang berisiko besar mempunyai peluang memperoleh return yang besar
pula, sehingga yang dapat dilakukan oleh para investor adalah nnemperkirakan
berapa return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan, seberapa jauh
kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang
diharapkan.
Pada setiap saham terdapat dua risiko yang harus diperhatikan. Pertama
adalah risiko spesifik saham tersebut yang merefleksikan risiko perusahaan (emiten),
Kane, dan Marcus (2002) yang menyatakan bahwa : "The risk that remains even after
extensive diversification is called market risk, risk that is attributable to market wide
risk sources. Such risk is also called systematic risk or non diversifiable risk. In
contrast, the risk that can be eliminated by diversification is called unique risk. Firm
diversifikasi atas saham-saham yang dipilih dalam suatu portofolio yang paling
efisien sekalipun, tidak akan dapat menghasilkan risiko dari investasi tersebut,
sebagaimana dinyatakan oleh Bodie, Kane, dan Marcus di atas, risiko tersebut disebut
risiko pasar atau systematic risk. Risiko pasar ini adalah risiko yang tidak dapat
dihindarkan oleh para investor yang melakukan investasi di pasar modal, termasuk di
dalam kerangka risiko ini adalah risiko politik (politic risk) yang terjadi pada suatu
negara.
diharapkan oleh investor. Perlu untuk mengetahui berbagai preferensi risiko dasar
tanggung jawab sosial dan kinerja sosial dilakukan oleh Ulman (1987) yang berjudul
dengan memakai referensi penelitian dari Abbot dan Monsen, 1981; Fredman dan
Jaggi, 1984; Ingram dan Fraizer, 1982; dan Wiseman, 1984 dengan memakai variabel
tanggung jawab sosial, (2) persentase uraian dalam laporan tahunan, (3) kualitas
pengungkapan dalam laporan keuangan, dan (4) jumlah pengungkapan dalam laporan
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Penelitian pengungkapan sosial
dengan fokus pertanggungjawaban sosial ini dilandasi teori agensi yang tujuan
kepemilikan publik, profile perusahaan, basis perusahaan, dan jenis industri) sebagai
emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sampel yang
2000, kuantitas pengungkapan sosial diukur dengan 47 item ungkapan dalam aspek
oleh variabel rasio kepemilikan publik, basis perusahaan dan jenis industri.
Penelitian ini juga menemukan tidak terdapat perbedaan pengungkapan sosial antara
perusahaan berbasis asing dan non asing, perusahaan manufaktur dengan non
dual listing yang dilakukan dengan uji t-test. Sebagai analisis tambahan, proksi untuk
yang sama tidak ditemukan pada tema konsumen, ketenagakerjaan, dan lingkungan.
perbedaan praktek pengungkapan sosial antara industri high-profile dan industri low-
profile dari laporan tahunan perusahaan tahun 1998, dengan menggunakan suatu
daftar (check list) pada tema produk / konsumen, tema kemasyarakatan dan tema
perusahaan di Indonesia lebih banyak pada tema ketenagakerjaan 29,87% dari seluruh
low profile.
mengetahui apakah faktor faktor dalam perusahaan yang dproksi dalam Kepemilikan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek jakarta. Penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa: (1) Pengujian secara simultan menemukan adanya pengaruh yang signifikan
pengungkapan sosial.
penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari pengungkapan tanggung
apakah adanya hubungan atau tidak, terlebih dahulu meneliti pengaruh pengungkapan
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006 sampai
dengan 2008. Pengujian yang digunakan dalam perhitungan adalah pengujian regresi
berganda dan hipotesis. Dari hasil pengujian simultan ini ternyata tidak ada pengaruh