Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.5, No.

2 Desember 2015, hlm' 266-215 ISSN:2355-4962


E-mail: fhukum@yahoo.com
Website: www.jchu n mer.wordpress.com

KEKUATAN PUTUSAN HAKIM


TERHADAP SENGKETA PERJANJIAN ARBITRASE
(Studi Kasus Televisi Pendidikan lndonesia Vs Hari Tanoe)

Wika Yudha ShantY


Fakultas Hukum Universitas Meideka Malang
- -
wika.yudha@-unmer.a,c-id

ABSTRACT
chosen to resolute
The consequences of arbitrary aerdict has to put by good intention from both sides who haae
their dispute outside the ciurt. lt is weird y Aotn sides who chose resolute their dispute to the
arbitrary
instituti'on end up complaining about the insiitution authority. ln othtr words recognition and ffictiaity
of
court
arbitrary oerdici is reiied on ioth sides uho chose arbitrqry institution. The contradiction between
judges, mearutthile the
oerdict ind arbitrary,oerdict rises a new question about legallty of court aerdict put by
on how
contracthas arbitriry clause which acceptedby both sidei. The goal and focus of this research-is rely
legality of arbitrary aerdict if in the contracihas arbitrary clause to resolute dispute or dffirent opinion
is arbitrary
between them. Achieaement indicator of this reseqrch is explanation based law regulation if they
clause and ffict of theoerdict if court and arbitrary institutionputaerdict to the same case.

Keyuords: Arbitrary Contract, ludges Verdict, Dispute.

ABSTRAK

Konsekuensi terhadap putusan arbifiase harus ditentukan dengan rtikad baik dart ryr.q pihak yang telah
memilih untuk mmyetisaikan s;engketa danbedapendapatnya diluar pengadilan. Adalah siangat tidakwaiar
apabila kedua belai pihak yang iersepakat untuk mempercayakan p_enyelesaian sengket.a yang terjadi di
antara mereka ke lembaga aibitlase akan tetapi kemudian mempersoalkan ke(Denangan dari lembaga tersebut
kembali ke pengadilan-pada saat timbul sengketa atau beda pendapat. Dengan kata lain pengakuan serta
efektifitas dari"putusan suatu lembaga arbitiase akan sangat tergantung dari_sikap paru pihak yang telah
*r*itilrt *Urgo arbitrase. Adanyakontradiksikeputusan antaralembagaperadilankonoensiona.l.danlembaga
arbitrase men{mbulkan pertanyian baru tentang kekuatan hukum putusan pengadilan yang dijatuhkan oleh
hakim, sedangkan dalam perjinjian tersebut iemuat klausula arbitrase yang disepakati oleh.kedua belah
pihak. Tujuai danfokuspenelitian ini terletakpadabagaimanakek-uatanhukumputusan arbitrase apabila
'datam
perjanjiannya para pihak telah sEakat untuk memakai media arbitrase dalam penyelesaian pe*ara
ataupun ieai penirp,at yang terjadi di antara mereka. lndikator capaian dari peaelitian ini adalah adanya
jawabanberdasarkan unior{-undongyangffiengaturnyatmtangkekuatanputusanhakimprrrgadilan apabila
'di
dalamnya terkandungkllausula oliit it, dan dampak terhadap putusan tersebut apabilabaikpengadilan
maupun badan arbitrase membuat putusan terhadtp perkarn yang sama'
Kata Kunci: P erj anjian Arbitrase, Putusan Hakim, Sengketa.

12661
Kekuatan Putusan Hakim terhadap Sengketa Perianiian Arbitrase
WikaYudhaShanty

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun jalur non litigasi. Alternatiae Dispute Resolution
2015 ini merupakan masa bagi Indonesia untuk (ADR) merupakan salah satu uPaya penyelesaian-
mulai membenahi segala-kelematran khususnya perkara melalui jalur non litigasi yang diatur dalam
dalam bidang hukum dan peradilan. Dengan ber- Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
lakunya MEA 2015 maka interaksi warga negara Arbitrase dan penyelesaian sengketa. Berdasarkan
dari negara-negara ASEAN akan meningkat' penamaan dalam Undang-undang ini, arbitrase
ASEAN Law Asssociation (ALA) mengeluarkan merupakan bagian tersendiri dan bukan meruPa-
beberapa rekomendasi untuk menghadapi MEA kan alternatif penyelesaian sengketa. Hal tersebut
2015. Beberapa langkah ALA antara lain: ALA akan iuga dapat dilihat dalam konsideran huruf a

bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN dan undang-undang tersebut yang menyatakan "...
pefabat-pejabat tinggi bidang hukum di negara- penyelesaian sengketa per dnta disamping dap at diaiukan

negara ASEAN yang tergabung'dalam ASEAN keperadilan umum iuga terbuka kemungkinan diaiukan
Senior Law Officials Meeting (ASLOM) untuk meng- melalui arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa" .
identifikasikan dan mengharmoniskan hukum Arbitrase dapat diartikan sebagai ADR ka-
yang berkaitan dengan investasi dan perdagangan rena arbitrase sendiri lahir akibat dari adanya ke-
dalim rangka menghadapi komunitas ASEAN inginan masyarakat yang ingin menyelesaikan
2015. Selainitu dalam hal alternatif penyelesaian sengketa tetapi tidak ingin melalui proses litigasi,
sengketa. ALA menilai penggunaan alternatif sehingga memilih menyelesaikannya melalui
penyelesaian sengketa di antara pelaku usaha di mekanisme alternatif penyelesaian sengketa
negara-negara ASEAN akan semakin meningkat (Jacqueline M. Nolan-H aley, 1992, 4). Berdasarkan
seiring berlakunya komunitas ASEAN pada 2015 hal itu maka dapat dikatakan bahwa segala penyele-
I mendatang. Namun, penerapan alternatif penyele- saian sengketa yang dilakukan di luar proses
saian sengketa -khususnya arbitrase dan mediasi- litigasi dapat disebut sebagai ADR. Hal ini sejalan
di negara-negara ASEAN masih sangat bervariasi pula dengan pendapat Priyatna Abdurrasyid yang
antara safu negara dengan negara lainnya, oleh mengatakan bahwa " Arbitrase pada awalnya
karena itu diperlukan adanya kerja sama konkret merupakan prosedur yang berdiri sendiri, akan tetapi
antara para ahli arbitrase dan mediasi di negara- dewasn dipandang sebagai bagian dari alternatif
ini
negara ASEAN, misalnya denganmelakukan studi penyelesaian sengketa ztalaupun hampir sama dengan
terhadap perkembangan hukum acara arbitrase litigasi dalam p endekatanny a melalui simplikasi prosedur.
dan mediasi terkini. Arbitrase disebutkan sebagai bagian dari altematif peny e-
Kepercayaan sangat dibutuhkan dalam ke- Ies ai an s en gke t a, kar en a p em ahnnt an dan p elaks anaanny a

mampuan menarikinvgstor asinguntttkfilenaRarn- -.. dalam p eny elesai an sen gketa telah memp en garuhi'p t oses

kan modalnya di Indonesia. Keterbiikaan dan yang dipakai dalam alternatif peiyelesaian sengketa..."
transparansi akan menjadi modal kuat sehingga Arbitrase merupakan salah satu bagian dari
dapat menimbulkan kondisi yang kondusif untuk alternatif penyelesaian sengketa karena dalam pro-
bisa bersaing. Salah satu hal penting adalah adanya sesnya, penyelesaian sengketa melalui jalur ini
kepastian berjalannya alternatif penyelesaian melibatkan pihak ketiga yang memiliki wewenang
sengketa yang dipilih oleh para pihak saat penan- untuk memutus sengketa para pihak yang putus-
I datanganan perjanjian kerja sama. annya bersifat final dan mengikat. Dalam hal ini
Upaya penyelesaian sengketa perdata dapat pihak ketiga sering dipersamakan dengan hakim
dilakukan baik melalui sidang pengadilan atau atau biasanya diistilahkan sebagai hakim swasta.
yang biasa disebut dengan jalur litigasi, maupun

l|267 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.5, No.2 Desember 2015: 266-275

Di Indonesia minat untuk menyelesaikan kompetensi absolut arbitrase ditentukan dengan


sengketa melalui arbitrase mulai meningkat sejak adanya perjanjian arbitrase.
adanya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 .
Salah satu permasalahan yang baru_baru ini
Tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian
dihadapi oleh Indonesia adalah tentang pengabaian
Sengketa. Perkembangan ini sejalan dengan arah
arbitrase yang dilakukan oleh pihak TpI, hal ini
globalisasi, di mana penyelesaian sengketa di luar
merupakan fenomena pertama kali yang terjadi di
pengadilan telah menjadi pilihan pebisnis untuk
Indonesia. Menurut Pujiono (www.detiknews.com,
menyelesaikan sengketa bisnis mereka. Selain
25 Novemb er 201.4),seorang pengamat hukum dari
bersifat cepat, efisien dan tuntas, arroktrase meng_
Universitas Negeri Semarang menyatakan bahwa
anu! p1lnsip wiry wi11sgh4!ion, dan tidak ada up4ya
"pengabaian tersebut bisa nrenjadi preseden buruk
hukum banding maupun kasasi.
u,n!r1k hgkury bisnis dan perdata di Indonesia.
Dalam rangka upaya penegakan hukum, . -Pilihan dan-kepuffisqn a+bikase .mutlak mengikat
Indonesia menyelenggarakan penyelesaian seng_
kepada para pihak dan tidak bisa berubah begitu
keta atau beda pendapat yang terjadi di sektor pei_
saja kecuali atas persetujuan kedua belah pihak,,.
dagangan, industri dan keuangan, melalui arbitrase
Sejalan dengan hal itu, pakar hukum acara Univer_
dan bentuk-bentuk alternatif penyelesaian seng_
sitas Muhammadiyah Jakarta (UMD Ibnu Sina
keta lainnya antara lain di bidang-bidang Korpo_
mengatakan adanya dua putusan mengenai seng_
rasi, Asuransi, Lembaga Keuangan, Fabrikasi, Hak
keta kepemilikan TPI tidak perlu dibingungkan.
Kekayaan Intelektual, Lisensi, Franchise, Kons_
Menurut dia, berdasarkan perjanjian investasi awal
truksi, P elay ar an f maritim, Lingkungan Hidup, sudah seharusnya putusan BANI-lah yang digu_
dan lain-lain.
nakan. Putusan BANI yang digunakan karena me_
Arbitrase merupakan suafu cara penyelesai_ mang klausul perjanjian awal investasi diselesaikan
an sengketa perdata di luar peradilan umum yang di BANI (www.koran-sindo.com, 1"5 Desember
didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuai 2014).
secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
Sengketa tersebutberawal dari urusan hutang
Berdasarkan ketentuan pada pasal tersebut dapat
Televisi Pendidikan Indonesia (TpI) yang didirikan
ditarik kesimpulan bahwa kewenangan arbitrase
oleh Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) senilai Rp.
untuk menyelesaikan suatu sengketa didasarkan
1,634Triliun. Selain itu Tutut juga memiliki hutang
pada perjanjian arbikase.
Penyelesaian Hutang Pemegang Saham (pKfrs) di
Mengenai kompetensi absolut arbitrase ber_ Bank Yama, hutang di Indosat, hutang pajak dan
dasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun j.999 juga BPPN. Bahkan Tutut terancam penjara jika
Tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian
tidak bisia memenuhi kewajiban pKIS nya atas Bank
Sengketa menyatakan bahwa pengadilan tidak ber_
Yama. Sedangkan TPI statusnya sita jaminan oleh
wenang untuk mengadili sengketa para pihak
kantor pajak. Kemudian pada tanggal23 Agustus
yang telah terikat dalam perjanjian arbihase. Ada_
2002 Tutut dan Hary Tanoesoedibjo sepakat mem_
nya perjanjian arbitrase tertulis maka meniadakan
buat perjanjian yang isinya antara lain: 1. Semua
hak bagi para pihak untuk mengajukan penyele_
hutang Tutut akan diambil alih oleh Hary Tanoe_
saian sengketa maupun beda pendapat yang ter_
soedibjo; 2. Hary Tanoesoedibjo bersedia menam_
muat di dalam perjanjiannya. Oleh karena itu peng_
bah modal agar kinerja TpI membaik;3. Tututber_
adilan Negeri wajib menolak dan tidak ikut cam_
sedia memberikan 75% s,aham TpI kepada Hary
pur dalam penyelesaian sengketa yang telah dite_
Tanoesoedibjo melalui pT. Berkah Karya Bersama;
tapkan melalui arbitrase. Dapat disimpulkan bahwa
4. Tutut memberikan surat kuasa agar pT. Berkah

12581
Kekuatan Putusan Hakim terhadap Sengketa perianjian Arbitrase
WikaYudhashanty

Karya Bersama bisa mengendalikan penuh opera- Alasan PT. Berkah Karya Bersama melaku-
sional TPI;5. Sejakluni 2003 TPI resmi masuk grup kan penyelesaian sengketa melalui forum BANI
MNC; 6. Apabila dikemudian hari terjadi sengketa adalah berdasarkan amanat Perjanjian Investasi
atau beda pendapat maka kedua belah pihak se: antara PT. Berkah Karya Bersama dan Siti Hardi-
pakat menyelesaikan permasalahanmelalui forum yanti Rukmana (Tutu$ yang ditandatangani oleh
BANI. kedua belah pihak pada28 Agustus 2002.
1 tahun perjanjian berjalan Tutut marah Arbitrase mempunyai otoritas sendiri di luar
karena MNC berniat menjual lahan seluas 12 jalur peradilan. Para arbiter yang dipilih dalam
Hektar di kawasan Taman Mini unfuk menambah penyelesaian sengketa atau beda pendapat adalah
modal. Menurut Tutut rencana ini telah melanggar orang-orang yang mempunyai kualifikasi dan
perjanjian dan Tutut menuntut pengembalianTl% kapabilitas di bidang yang sedang disengketakan.
saham tersebut. Tutut menggugat Hary Tanoesoe.- Dalam hal kasus di atas sengketa saham akan di-
dibjo ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan pu- tangani oleh arbiter yang ahli di bidang saham.
tusannya adalah PT. Berkah Karya Bersama ter- Jalur arbitrase menjadi jalur altematif penyelesaian
bukti telah melakukan perbuatan melawan hukum sengketa di bidang perdagangan karena mem-
dan menghukum tergugat membayar Rp. 680 punyai beberapa keuntungan antara lain hemat
Miliar. Upaya hukum tersebut berlanjut hingga ka- waktu (cepat), hemat biaya, dan pengambilan
sasi pada tanggal2 Oktober 20L3, dan Mahkamah keputusannya didasarkan pada keadilan, kejujuran
Agung mengabulkan kasasi Tutu"t dan menyatakan dan kepatutan.
para Tergugat (termohon kasasi) telah melakukan
Perjanjian arbitrase atau dapat juga disebut
perbuatan melawan hukum.
sebagai klausula arbitrase pada dasarnya adalah
Bertentangan dengan hal tersebut, Badan suatu klausula yang terdapat dalam suatu per-
Arbitrase Nasional Indonesia (BAND pada tanggal janjiar; isinya memperjanjikan bahwa apabila ter-
12 Desember 2014 menjatuhkan putusan dalam jadi sengketa para pihak sepakat untuk menyelesai-
sengketa antara PT. Berkah Karya Bersama mela- kannya melalui arbitrase.
wan Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) sehubungan
Klausula arbitrase (arbitration clause) adalah
dengan perjanjian tertanggal 23 Agustus 2002.
alas hak maupun dasar hukum bagi para arbiter
BANI telah menyatakan bahwa PT. Berkah Karya
untuk mempunyai kewenangan. perjanjian arbi-
Bersama (yu.g dalam hal ini sebagai investor)
trase merupakan ikatan dan kesepakatan di antara
berifikad baik telah melaksanakan lnoestment Agree-
para pihak, bahwa mereka akan menyelesaikan
ment. Sedangkan Tutut dkk telah wanprestasi
perselisihan yang timbul dari perjanjian olehbadan
terhadap lnaestment Agresment.Karena.itu, PT. Ber.- -.
=
arbitrase-. Para pihaksepakat untuk tidak mengaju-
kah berhak atas75% saham di TpI. OJngan demi-
kan persengketaan yang terfadi ke badan peradilan.
kia;r, maka konsekuensi hukumnya pengalihan
Putushn hakim pengadilan terhadap kasus
75% saham dari PT Berkah Karya Bersama ke pT.
yang diajukan oletr pihak TpI merupakan putusan
MNC Tbk adalah sah secara hukum. Putusan BANI
juga menghukum Tutut untuk mengembalikan Condemnatoir, yaitu putusan yang berisi peng-
hukuman, dalam hal ini pihak pT. Berkah Karya
kelebihan pembayaran berikut bunganya yang
Bersama terbukti telah melakukan perbuatan
telah dilakukan oleh PT Berkah Karya Bersama
melawan hukum dan menghukum Tergugat mem-
pada saat melaksanakan Inaestment Agreement se-
bayar Rp. 680 Miliar. Sedangkan putusan yang
besar Rp 510 miliar (www.rmol.com,13 Desember
dikeluarkan oleh BANI merupakan putusan arbi-
2014). * trase yang bersifat final dan mengikat, menyatakan

l26el
, Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.6, No.2 Desember 2015: 266-275

pihak Tutut melakukan wanprestasi dan meng- literatur dan pendapat para sarjana), dan bahan
hukum Tutut untuk mengembalikan kelebihan hukum tersier (meliputi bahan fukum lain diluar
pembayaran berikut bunganya yang telah dila- bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder
kukan oleh PT. Berkah Karya Bersama pada saat yang dapat mendukung bahan-bahan sebelumnya
melaksanakan Investment Agreement sebesar Rp seperti kamus bahasa Indonesia dan kamus
510 miliar. hukum).
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis
mengangkat beberapa pertanyaan penelitian
Teknik Pengumpulan Data
sebagai berikut: ,
1,. Bagaimana kekuatan putusan arbitrase cialam Teknik analisis yang dilakukan untuk meng-
sistem peradilan di Indonesia? hasilkan deskripsi atau gambaran keaiaan tentang
BagTjm?ry dgl_npak p_qtuqq!- 1g!!rase diEq4: - ar!,itrase
di.Indonesia dengan meniiasarkan pada
-2. bahan hukum primer yang didukung dengan bahan
dingkan dengan putusan peradilan konven-
sional pada sengketa TPI Vs. HT? hukum sekunder dan dan bahan hukum tersier.
Selain itu digunakan pula content analisis terhadap
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
METODE PENELITIAN
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Pendekatan Penelitian Kemudian dengan interpretasi analogis yaitu
berupa pengolahan bahan yang berwujud kegiatan
Dalam penelitian ini, metode yang dipakai
untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-
adalah penelitian hukum normatif. Dasar pertimb-
bahan hukum tertulis. Hasil penelitian dianalisis
angan pendekatan tersebut adalah karena pene-
secara kritis untuk ditarik kesimpulan yang meru-
litian ini bertujuan untuk mengkaji secara teoritik
pakan jawaban dari permasalahan.
tentang kekuatan putusan hakim pengadilan ter-
hadap sengketa perjanjian arbitrase dengan
melakukan intepretasi sistematis yang bertitik Teknik Analisa Data
tolak dari suatu sistem aturan dan mengartikan
Teknik analisa data dilakukan dalam peneli-
suatu ketenfuan hukum.
tian ini menggunakan teknik analisa deskriptif
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu peneliti mendiskripsikan data pri-
statute aproach, yaitu suatu pendekatan yang mer berupa perafuran perundang-undangan serta
mengacu pada peraturan perundang-undangan. mencari fakta yang mendukung gambaran pada
Dalam hal ini Undang-Undang Nomor 30 Tahun data primer yang bertujuan untuk memberikan
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif per.yele- gambaran dan menjabarkan permasalahan yang
saian Sengketa dan peraturan perundang-undang- ada kemudian dianalisa lebih lanjut dengan teori-
an lainnya yang terkait. teori dan penjelasan-penjelasan yang berkaitan
dengan permasalahan yang ada berdasarkan data
Jenis dan Sumber Data sekunder, hasil dari analisa inilah yang kemudian
dipakai untuk merumuskan suatu kesimpulan.
Bahan-bahan hukum yang dipergunakan da-
lam penelitian ini mencakup bahan hukum primer
(meliputi Kitab Undang-Undang Hukum perdata Pembahasan
dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Ten- Permasalahan yang diangkat dalam peneliti-
tang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Seng- an ini adalah mengenai pengabaian klausula arbi-
keta), bahan hukum sekunder (meliputi buku-buku trase yang dilakukan oleh pihak Siti Hardiyanti

l27ol
-Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.5, No.2 Desember 2015: 266-275

ses arbitrase berjalan sampai pada pelaksanaan arbitrase tidak dapat diajukan banding, kasasi
putusannya. Di dalam proses awal arbitrase, de- maupun peninjauan kembali.
ngan adanya kesepakatan para pihakuntuk menye-
Yang menjadi permasalahan dalam kasus ini
lesaikan perselisihan mereka melalui jalur arbitrase
adalah tentang pelaksanaan putusannya. Dalam hal
dalam bentuk tertulis, maka hal tersebut sudah
pelaksanaan putusan harus dilaksanakan dalam
menghilangkan hak para pihak untuk mengajukan
tenggang waktu paling lama 30 (Tiga puluh) hari
penyelesaian perselisihan mereka yang termuat
terhitung sejak tanggal putusan arbitrase ditetap-
dalam perjanjiannya ke pengaclilan negeri.
kary lembar asli/salinan otentik putrisan arbitrase
" Bahkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun diserahkan dan didaftarkan oleh arbiter/kuasanya
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesai- kepida panitera Pengedilan Negeri untuk menjadi-
a| se1_gfetl-tg_a", qyu! (S.nglSgaskan kan akta pendaftaran (pasal 59 ayat (1) dan ayat
-p_t'g! 11
b ahw a .pengadil an- n egeri. _wajib me nolak .d an -. .(2) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 Ten-
menyatakan tidak akan ikut camput dalam suatu tang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Seng-
penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan me- keta). Ketua pengadilan negeri harus memeriksa
lalui arbitrase. Lebih jauh lagi pada pasal 13 ayat apakah putusan arbitrase memenuhi kriteria antara
(1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Ten- lain: 1. Para pihak menyetujui bahwa sengketa
di-
tang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian Seng- antara mereka akan diselesaikan melalui arbitrase;
keta pada intinya menyatakan bahwa apabila para 2. Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa
pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai melalui arbitrase dimuat dalam suatu dokumen
pemilihan arbiter atau tidak ada ketentuan yang yang ditandatangani oleh para pihak; 3. Sengketa
dibuat mengenai pengangkatan arbiter, maka dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya seng-
ketua pengadilan negeri menunjuk arbiter atau keta di bidang perdagangan dan mengenai
hak
majelis arbiter. yang menurut hukum dan peraturan perundang-
Dari penjelasan diatas jelas bahwa dengan undangan;4. Sengketa lain yang dapat diselesai-
adanya otoritas tersendiri yang dimiliki oleh kan melalui arbitrase adalah yang tidak bertentang-
arbitrase untuk menyelesaikan perkara yang sebe- an dengan kesusilaan dan ketertiban umum (Frans
lumnya termuat dalam klausula arbitrase menja- Hendra Winata, 2013, 71).
dikan putusan arbitrase bersifat mutlak, final dan Eksekusi putusan arbitrase hanya akan dilak-
mengikat bagi kedua belah pihak yang terikat sanakan jika putusan arbtirase tersebut telah
sesuai
dalam perjanjian. dengan perjanjian arbitrase dan memenuhi per-
Klausula arbi trase atau arbitration clause adalah syaratan yang ada dalam Undang-Undang Nomor
alas hak maupun dasar hukrrm bagi para arbiter 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif
untuk mempunyai kewenangan. perjanjian arbi- Penyelesaian Sengketa serta tidak bertentangan
trase merupakan ikatan dan kesepakatan di antara dengan kesusilaan dan ketertibein umum (pasal62
para pihak, bahwa mereka akan menyelesaikan ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
perselisihan yang timbul dari perjanjian oleh badan Tentang Arbitrase dan Alterlatif penyelesaian
arbitrase. Para pihak sepakat untuk tidak meng- Sengketa).
ajukan persengketaan yang terjadi ke badan per- Dalam perkara antara TPI Vs. HT walaupun
adilan. kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian
Putusan arbitrase yapg bersifat final dan investasi dimana dalam klausulanya tercantum
mempunyai kekuatan hukum tetap serta mengikat arbitrase sebagai pilihan dalam penyelesaian per-
kedua belah pihak memiliki makna yaitu putusan selisihan/beda pendapat namun pihak TpI tetap

| 272,
' Jurnal Cakrawala Hukum €
Vol.6, No.2 Desember 2A15: 266175
|
Begitu pula dengan kasus yang menjadi per- negeriwajib menolak dan tidak akan campur tangan
hatian dalam penelitian ini, putusan pengadilan di dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah
melalui jalur litigasi yang di lakukan oleh pihak ditetapkan melalui arbitrase, kecuali dqlqm hal-hal
TPI dapat pula dibatalkan karena pihak TPI telah tertentu yang ditetapkan dalam uu ini".
sepakat untuk menyelesaikan perkaranya melalui
arbitrase dengan pihak HT dan pihak TPI harus Saran
dengan itikad baik menjalankan putusan BANI
karena sejak awal perjanJian kedue belah pihak
Arbitrase seh4,rusnya menjadi metode
penyelesaian sengketa yang dipilih oleh para
telah sepakat untuk memilih arbitrase dan BANI
pihak apabila mereka tidak dapat menyelesai-
sebagai leni'baga-liilfuk menyelesaikan perseli-
kin sengketa mereka secara damai.
sihan/beda pendapat yang terjadi.
Para pihak- yang telah sepakat memilih
arbitrase sebagai media untuk menyelesaiakan
PENUTUP perkara/beda pendapat mereka seharusnya
Kesimpulan dengan kesadaran penuh tetap menjalankan
perjanjian tersebut dan tidak membawanya ke
- Arbitrase banyak dipilih oleh para pengusaha
pengadilan. Hal tersebut akan menyalahi per-
asing untuk menyelesaikan sengketa dagang
aturan yang mengatur tentang arbitrase di-
mereka dengan alasan bahwa mereka meng-
mana secara tegas dinyatakan bahwa para
anggap penyelesaian sengketa melalui peng-
pihak tidak memiliki hak untuk mengajukan
adilan akan menghabiskan waktu yang sangat
penyelesaiannya ke pengadilan sepanjang telah
lama dan berbelit-belit. Selain itu penyelesaian
terikat dalam perjanjian arbitrase.
sengketa di pengadilan akan mencari siapa
yang salah dan siapa yang benar dan hal ini
akan berimbas pada kelangsungan usaha/ DAFTAR PUSTAKA
bisnis mereka di masa yans akan datang selain Buku
itu juga akan merenggangkan hubungan da-
Harahap, Yahya, 2001,, Arbitrase, Sinar Grafika, |akarta.
gang diantara para pihak-pihak yang berperkara.
- Dalam proses awal arbitrase dengan adanya ]acqueline M. Nolan-Haley ,1D2, Alternatiae Dispute Reso-
suatu perjanjian arbitrase dalam bentuk ter- lution in a Nutshell, St Paul, West Publishing, Co,
England.
tulis, maka menghilangkan hak para pihak
untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau Margono, Suyud, 2000, ADR E Arbitr:ase, Proses
beda pendapat yang termuat dalam perjan- Pelembagaan dnn Aspek Hukum, Ghalia Indonesia,
jiannya ke pengadilan negeri. Hal ini sebagai- |akarta.
mana tercantum dalam pasal 11 ayat (1) Mertokusumo,Sudikno, 1998, Hukum Acara Perdata Inda-
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Ten- nesia, Llbefiy, Yogyakarta.
tang Abritrase dan Alternatif Penyelesaian Rajagukguk, Eqman, 2000, Arbitrase Dalam Putusan
Sengketa, yang berbunyi sebagai berikttt: " ada- P mgadilan, Chandra Pratama, ]akarta.
nya suatu perjanjian nrbitrase tertulis meniadakan
Shahab, Hamid, 2000, Menyingkap dan Mmeropong UU.
hak para pihak untuk mengajukan penyelesaian
Arbitrase No. 30 tahun 'L999 dan lalur Penyelesaian
sengketa atau beda pendapat yang termuat dalam Alternatif serta kaitannya dmgan UU lasn Konstruksi
perjanjien ke pengadilan negeri". Sedangkan No. 18 tnltun 1999 dan FlDlC, Djambatan, |akarta.
dalam pasal 1L ayat (2) undang-undang nomor
IJsman, Rachmadi, 2003, Pilihan Penyelesnian Sengketa di
30 tahun L999 menyatakan bahwa "pengadilan Luar Pmgadilan, Cifra Aditya Bakti, Iakarta.

12741
Kekuatan Putusan Hakim terhadap Sengketa Perianiian Arbltrase
WikaYudhaShanty

Wijaya Gunawarl Ahmad Yani,2W2, Huhtm Atbitra*, Website


Raja Grafindo Persad+ Jakarta.
http:/ /www.detiknews.com, Kasus TPI, Pengabaian
Widjaja, Gunawan, 2001, Alternatif Penyelesaian Arbitrase Pertama Kali di Indonesia, tanggal 25
Sengketa, Raja Grafindo Persada Jalorta. November 2014.

Winarta, Frans Hendra, 2O\3, Hukum Penyelesaian http://www.koran-sindo.com, Putusan BANI


Sengketa, Arbitrase Nasional lndonesia ilan Gugurkan Putusan MA, tanggal 15 Desember
lnternlsiorul, Sinar Grafika, Jalorta. 2014.

Perundang-undangan http:/ /www.rmol.co/ Kisruh TPI, Badan Arbitrase


Putuskan Mbak Tutut Wanprestasi. Tanggal 13
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 7999 Tentang Desember 2014.
Arbitrase dan Altematif Penyelesaian Sengketa.

l27sl

Anda mungkin juga menyukai