Anda di halaman 1dari 16

Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156

Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661

ONLINE DISPUTE RESOLUTION (ODR) SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN


SENGKETA DI ERA MODERNISASI
Suprihantosa Sugiarto
Pascasarjana IAIN Tulungagung
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
tosa.sugiarto@gmail.com

ABSTRAK:
Secara konvensional, penyelesaian sengketa bisnis pada umumnya diselesaikan melalui
pengadilan (litigasi). Adapun proses litigasi lebih bergaya dominasi yang menyebabkan
posisi para pihak yang berlawanan, jauh dari konsep integrasi yang bersifat win-win
solution. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa proses penyelesaian melalui litigasi
membutuhkan waktu yang cukup lama dan menyebabkan ketidakpastian bagi perusahaan
atau para pihak yang bersengketa. Didalam dunia bisnis saat ini, penyelesaian sengketa
melalui pengadilan tidak disukai oleh banyak pihak. Selanjutnya munculllah penyelesaian
sengketa melalui jalur non letigasi. Salah satu bentuk non letigasi ini adalah Online
Dispute Resolution (ODR). ODR merupakan penyelesaian sengketa melalui dunia maya
(internet) tanpa melakukan pertemuan secara fisik. ODR sudah dilakukan di banyak
negara di Amerika dan di Eropa. Hal ini ditandai dengan munculnya institusi yang
direpresentasikan oleh website mereka yang melayani penyelesaian sengketa dengan jalur
Online Dispute Resolution ini.

ABSTRACT:
onventionally, business disputes are settled by litigation. While the settlement process is more
focused on domination which leads to the opposing party's position, far from the concept of
integration which is a win-win solution. It cannot be denied either because the settlement
process through litigation takes quite a long time and depends on the company or the parties
in dispute. In the business world today, being approved through the court is not approved by
many parties. Then came the agreement through the non-litigation way. One of it is Online
Dispute Resolution (ODR). ODR is an agreement from the virtual world (internet) without
having a physical meeting. ODR has been carried out in many countries in America and in
Europe. This is indicated by the agreement represented by their website which is presented
resolved by this Online Dispute Resolution.

Key words: Online Dispute Resolution, Non Litigasi, win-win solution

PENDAHULUAN globalisasi yang terus berlangsung dapat


Perkembangan globalisasi yang terlihat jelas pada sektor perdagangan
berlangsung pada masa kini telah internasional, hal ini dapat dilihat pada
menyebabkan berbagai perubahan yang aktifitas perdagangan internasional itu
signifikan terhadap aspek-aspek di dunia ini, sendiri. Aktifitas perdagangan internasional
misalnya saja pada aspek perekonomian, juga ikut berkembang seiring dengan
perdagangan, politik, kebudayaan, dan perkembangan globalisasi, terlebih aktifitas
berbagai aspek lainnya. Perkembangan perdagangan tersebut dipengaruhi dengan

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 50


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
kemajuan teknologi informasi merupakan Dipsute Resolution (selanjutnya disebut
sebagai salah satu pilar globalisasi.1 dengan “ODR”). ODR merupakan metode
Perdagangan internasional merupakan penyelesaian sengketa yang sama dengan
kegiatan pertukaran barang, jasa, maupun metode ADR, yang membedakannya hanya
teknologi yang dilakukan dalam negara atau terletak pada mekanismenya yaitu secara
lintas batas negara.Transaksi, jual-beli, online.
tawar-menawar, ekspor-impor merupakan Indonesia merupakan salah satu
bagian daripada aktifitas-aktifitas negara yang memiliki pengaruh
perdagangan internasional. Dalam suatu perekonomian yang besar di mata
aktifitas perdagangan internasional yang internasional. Dengan populasi penduduk
tentunya dilakukan oleh masyarakat yang ±250 juta penduduk
internasional, tidak menutup kemungkinan menempatkanIndonesia dalam posisi yang
terjadinya suatu sengketa antara para pihak sangat strategis di dalam intensitas
yang terlibat dalam aktifitas perdagangan transaksi bisnis baik domestik maupun
tersebut. Apabila terjadi sengketa diantara internasional. Dengan besarnya frekwensi
para pihak yang terlibat dalam perdagangan kegiatan bisnis maka akan memicu
internasional, sengketa tersebut dapat meningkatnya jumlah sengketa yang
diselesaikan secara litigasi atau non-litigasi. terjadi. Beragam sengketa yang timbul
Penyelesaian sengketa secara litigasi dari kegiatan bisnis atau aktivitas
merupakan penyelesaian sengketa yang komersial secara umum disebut sengketa
dilakukan melalui lembaga peradilan dan bisnis atau sengketa komersial.
prosesnya dilakukan dengan prosedur Melihat kondisi yang ada, maka
pengadilan, sedangkan yang dimaksud perlu ditemukan suatu sistem yang tepat,
dengan penyelesaian sengketa secara non- efektif dan efesien.Sistem tersebut harus
litigasi yaitu penyelesaian sengketa diluar mempunyai kemampuan penyelesaian
pengadilan atau dapat disebut dengan sengketa dengan sederhana, cepat dan
penyelesaian sengketa alternatif.2 biaya yang ringan. Untuk menjawab hal
Penyelesaian sengketa alternatif yang ini, maka dunia bisnis modern berpaling
terpengaruh dengan kemajuan teknologi pada Alternative Dispute Resulution
informasi ini dapat disebut dengan Online (ADR) sebagai penyelesaian sengketa
alternatif karena kebutuhan akan
1
Shinta Dewi, Cyber Law Perlindungan Privasi
atas Informasi Pribadi Dalam E-Commerce menurut penyelesaian sengketa dengan cepat dan
Hukum Internasional (Bandung: Widya Padjajaran, biaya yang murah.3
2009), 2
2
Dodoy Suharyati, 2013, Perspektif Penyelesaian
Sengketa Bisnis di Indonesia,
3
http://stihpada.ac.id/perspektif-penyelesaian- Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi
sengketa-bisnis-di-indonesia Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 51


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
Jalur peradilan (litigasi) bukanlah dimana ADR memiliki 3 (tiga) tipe
satu-satunya cara penyelesaian sengketa. penyelesaian sengketa, yaitu negosiasi,
Ada beberapa alternatif penyelesian mediasi dan arbitrase. 5
sengketa selain dengan cara litigasi. Salah 1. METODE PENELITIAN
satu cara yang dapat ditempuh untuk Dalam melakukan penelitian, peneliti
menyelesaikan sengketa selain jalur menggunakan jenis penelitian hukum
peradilan lazim disebut dengan alternatif normatif. Penelitian ini adalah penelitian
penyelesaian sengketa (Alternative Dispute yang menggunakan prosedur penelitian
Resolution) disingkat (ADR). Pasal 1 butir ilmiah dengan menemukan kebenaran
10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 keilmuan ditinjau dari aspek normatifnya.
tentang Arbitrase dan Alternatif Penelitian hukum normatif digunakan untuk
Penyelesaian Sengketa menyebutkan bahwa: menghasilkan konsep baru, argumentasi atau
“Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah terori baru sebagai persperktif dalam
lembaga penyelesaian sengketa atau beda menyelesaiakn sebuah masalah yang sedang
pendapat melalui prosedur yang dihadapi.6
disepakati para pihak, yakni penyelesaian Data yang digunakan dalam penelitian
di luar pengadilan dengan cara ini lebih mengutamakan penggunaan data
konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, sekunder dengan studi dokumen atau
atau penilaian ahli”. 4 literatur. Data sekunder tersebut adalah : 1)
Online Dispute Resolution (ODR) Bahan Hukum Primer yaitu bahan hukum
adalah suatu cara penyelesaian sengketa yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
yang dilakukan melalui media internet, meliputi peraturan perundang – undangan.
dalam arti bahwa proses penyelesaiannya 2) Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan
dilakukan oleh para pihak yang berada hukum yang memberikan penjelasan
dalam wilayah lintas batas negara terhadap hukum primer, seperti buku
(boderless) tanpa harus bertemu muka (face referensi dan jurnal penelitian. 3) Bahan
to face). Pada dasarnya, ODR sama seperti Hukum Tersier yaitu bahan hukum
penyelesaian sengketa konvensional lainnya, tambahan seperti ensiklopedia, kamus dan
perbedaannya terletak pada medianya yang lain – lain.7
menggunakan media Internet (International
5
I Made Widnyana, 2014, Alternatif
Network). ODR termasuk ke dalam ADR, Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase, Jakarta: PT.
Fikahati Aneska, halaman 47
6
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi Marzuki, Peter Mahmud. 2011. Penelitian
Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2 Hukum, Edisi I, Cetakan 7. Jakarta: Kencana,
(September 2014) halaman 35
4 7
Moch. Basarah, 2011, Prosedur Alternatif Mardani, Jurnal. “Penyelesaian Sengketa Transaksi
Penyelesaian Sengketa; Arbitrase Tradisional dan Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Modern (Online), Yogyakarta, Genta Publishing, Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi
Halaman 92 Elektronik No.11 Tahun 2008” , Mimbar Hukum, Vol

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 52


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
2. KAJIAN PUSTAKA Cortés bahwa ODR dalam konteks
a. Pengertian Online Dispute perdagangan memiliki arti bahwa
Resolution ODR mengacu pada penggunaan ICT
Setiap sengketa yang timbul (Information and Communication
dari aktifitas perdagangan elektronik Technology) atau teknologi informasi
atau electronic commerce (e- dan komunikasi dan metode
commerce) dapat disebut dengan e- penyelesaian sengketa alternatif yang
commerce dispute. Sebagaimana telah digunakan oleh para pebisnis dan
dijelaskan sebelumnya, bahwa konsumen (B2C) untuk menyelesaikan
semakin tinggi aktifitas e- commerce sengketa yang muncul akibat transaksi
maka semakin besar peluang ekonomi antara para pihak, khususnya
terjadinya suatu sengketa yang timbul dalam e- commerce. Penyelesaiannya
karenanya, dan salah satu sengketa menggunakan fasilitas internet, dan
yang timbul yaitu akibat dari perbuatan ODR ini merupakan bentuk
hokum dalam e-contract. Pada penyelesaian sengketa alternatif yang
umumnya suatu sengketa perdagangan bersifat khusus atau tersendiri (sui
diselesaikan melalui proses litigasi generis).
atau non-litigasi secara langsung, ODR lebih tepat diterapkan
namun pada masa kini terdapat suatu pada sengketa-sengketa terkait
mekanisme yang inovatif dalam aktifitase- commerce internasional,
menyelesaikan suatu sengketa yang terutama pada sengketa-sengketa yang
timbul dari aktifitas perdagangan di bernilai kecil. ODR mencakup
dunia maya (e-commerce) yaitu sejumlah proses yang secara umum
disebut dengan penyelesaian sengketa mempunyai dua ciri: “DR” (yakni
melalui internet atau dikenal dengan dispute resolution) dan “O” (yakni
sebutan Online Dispute Resolution online). Dengan kata lain,
(ODR). menyelesaikan sengketa dan dilakukan
Penyelesaian sengketa melalui secara elektronik. Pada ODR ini
online atau ODR ini muncul dari semua bentuk penyelesaian sengketa
praktek penyelesaian sengketa alternatif dapat dilakukan melalui
konvensional, namun yang fasilitas internet. 8
membedakannya hanyalah penggunaan
8
teknologi baru berupa internet sebagai Meria Utama, 2010, Pelaksanaan Online
Dispute Resolution (ODR) Arbitrase Di
fasilitasnya. Menurut pendapat Pablo Indonesia Menurut Undang-undang No.30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa, Majalah Ilmiah Fakultas Hukum
22 No.2 (Juni, 2010) Universitas Sriwijaya: Simbur Cahaya No.42 Tahun

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 53


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
b. Jenis – Jenis Online Dispute Online arbitration atau
Resolution arbitrase online sekarang ini lebih
ODR sebagai suatu metode sering digunakan atau diterapkan di
yang inovatif dalam menyelesaikan Kanada berdasarkan e-Resolution yang
suatu sengketa yang khususnya merupakan sebuah pengadilan yang
sengketa tersebut muncul akibat sebenarnya untuk menyelesaikan
aktifitas e-commerce, seperti halnya sengketa domain name. Adapun
sengketa e-contract, sangat diminati institusi yang berwenang
para pelaku e-commerce karena menyelesaikan sengketa domain name
penyelesaian sengketa melalui ODR tersebut ialah Internet Corporation for
ini dapat menyelesaikan sengketa Assignment Names and Numbers (The
dengan cepat dan efisien. ODR, ICANN).
sebagaimana dijelaskan oleh Esther 3) Online resolution of
van den Heuvel dalam jurnalnya, consumer complaints
adalah sebagai berikut: ODR jenis ini tidaklah
1) Online Settlement menerapkan secara utuh mekanisme
Online Settlement ini terlebih penyelesaian sengketa melalui online,
mengenai penyelesaian sengketa hanya menerapkan beberapa prosedur
gugatan finansial. Penyelesaian yang dilakukan secara online. Adapun
sengketa online mengenai gugatan lembaga yang menyediakan jasa
finansial ini berkembang di Amerika penyelesaian sengketa ODR jenis ini
Serikat. ODR jenis ini merupakan jenis ialah BBBOnLine yang merupakan
penyelesaian sengketa yang paling cabang korporasi Central Better
berkembang, walaupun jenis ODR ini Business Bureau (CBBB). BBBOnLine
tidak selalu berhubungan dengan mengembangkan penyelesaian
sengketa yang timbul akibat aktifitas- sengketa yang berasal dari consumer
aktifitas yang terjadi di dunia maya complaints (keluhan konsumen) yang
atau disebut dengan e-disputes. berada di Amerika Serikat.
Adapun website pertama yang Mekanisme penyelesaian
menawarkan penyelesaian sengketa sengketa melalui BBBOnLine
online mengenai financial claims merupakan mekanisme yang bersifat
adalah Cybersettle dan setelahnya semi-online, hal ini dapat dilihat dari
disusul oleh keberadaan Clicknsettle. mekanisme pengajuan keluhan
2) Online Arbitration (complaiment submitted) dilakukan
secara online, namun penyelesaian
XV Mei 2010, ISSN NO. 14110-0614, h.1835

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 54


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
daripada sengketa tersebut tidak internasional secara online.
diselesaikan secara online tetapi Penggunaan internet untuk
dilakukan melalui mekanisme menyelesaikan suatu sengketa dapat
konsiliasi yang sederhana. mempercepat procedure penyelesaian
4) Online mediation sengketa para pihak, hal ini
ODR jenis ini menyelesaikan dikarenakan ODR memberikan
sengketa yang bernilai kecil. Sesuai kebebasan bagi para pihak untuk
dengan istilahnya, online mediation menentukan waktu untuk proses
tidak dilakukan secara face-to-face, penyelesaian atau dapat disebut bahwa
melainkan penyelesaian sengketa ini ppara pihak memiliki waktu yang
dilakukan secara online.Ini berarti fleksibel dalam menyelesaikan
bahwa para pelaku bisnis internasional sengketa. Prinsip “Time is Money”
yang masing-masing berada di negara merupakan hal yang terpenting bagi
yang berbeda dapat menggunakan para pebisnis lintas negara,
sarana online mediation ini untuk penyelesaian sengketa yang tidak perlu
menyelesaikan sengketanya. Adapun adanya suatu pertemuan akan
salah satu organisasi yang memiliki memudahkan bagi pebisnis yang
jasa penyelesaian sengketa online terlibat sengketa, selain pebisnis
mediation tersebut ialah Squaretrade, tersebut dapat menyelesaikan
yang merupakan hasil daripada sengketanya secara online, sebagian
research project University of waktunya dapat ia sisihkan untuk tetap
9
Massachusetts. bekerja.
c. Kelebihan Penyelesaian Sengketa 2) Convenience of the Procedure
Melalui Online Dispute Resolution ODR menyediakan
1) Time and Cost Savings penggunaan komunikasi yang
Penyelesaian sengketa secara menggunakan sistem asynchronous,
online tentunya dapat sistem ini memudahkan para pihak
mengefisiensikan waktu bagi para untuk saling bertukar pendapat tanpa
pebisnis antar negara yang terlibat harus saling merasa terintimidasi.
dalam suatu sengketa yang timbul dari Biasanya para pihak yang bersengketa
aktifitas bisnis/perdagangan enggan melakukan pertemuan dengan
pihak lawan, hal ini dikarenakan pada
9
Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi umumnya pihak yang dituntut
Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi memiliki perasaan takut akan
Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2
(September 2014) diintimidasi oleh pihak lawan.

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 55


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
3) Selection of The Third Parties dimengerti lebih baik agar tidak
Selain kelebihan ODR muncul kesalahpahaman.
sebelumnya, kelebihan ODR lainnya Dalam ODR, percakapan
adalah proses penunjukan arbiter. Pada sebagian besar dilakukan pada sebuat
ODR para pihak dapat mengontrol “chat room” atau melalui “video
lebih atas proses (misalnya pemilihan conference”, perlu diingat apabila
waktu) dalam menyelesaikan pihak yang bersengketa ialah pihak
sengketanya tersebut. Selain itu para yang berasaal dari negara dan memiliki
pihak dapat memilih pihak ketiga yang budaya bahasa yang berbeda.
dirasa tepat untuk menyelesaikan Perbedaan bahasa dapat mengacaukan
sengketanya dan menentukan atau membuat adanya miss-
prosesnya.10 communication atau miss-
d. Kekurangan Penyelesaian Sengketa understanding dalam proses
Melalui Online Dispute Resolution diskusi/penyelesaian sengketanya.
1) Potentionally to Miss- 2) Internet Disruption
understanding Penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa yang melalui ODR yang tentunya
dilakukan tanpa adanya pertemuan menggunakan fasilitas internet,
atau tatap muka antara kedua belah terkadang menjadi kendala bagi
pihak yang bersengketa, sebagaimana penggunanya.Hal ini dikarenakan
halnya dalam ODR, tidak selamanya akses internet di dunia tidak menjamin
mendatangkan suatu keunggulan. meratanya akses secara cepat.Bahkan
Kurangnya intensitas atau bahkan akses internet dapat menimbulkan
tidak ada pertemuan secara langsung masalah bagi beberapa pihak yang
antar para pihak dan pihak ketiga, bersengketa, terlebih mereka yang
menyebabkan tidak adanya spontanitas memiliki sengketa yang timbul dari
dan tanggapnya interaksi oleh para transaksi off-line.Sulitnya akses
pihak. Selain itu penyelesaian sengketa fasilitas ODR yang menggunakan
akan lebih efektif dilakukan ketika internet terkadang dapat membuat
para pihak dapat saling berkomunikasi tidak nyaman dan merugikan orang-
secara langsung, karena dengan orang yang kurang akrab dengan
berkomunikasi secara langsung dapat teknologi komputer.
3) Confidentiality Concern
10
Meline Gerarita Sitompul, “Online Dispute ADR pada umumnya tidak
Resolution (ODR) : Prospek Penyelesaian Sengketa E
– Commerce di Indonesia, Renainssance Vol. 1 No . 2 mencatat hal-hal yang terkait
(Agustus 2016)

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 56


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
mengenai sengketa serta kaidah hukum yang membahas tentang
penyelesaiannya, sedangkan pada Online Dispute Resolution secara
ADR yang dilakukan melalui fasilitas langsung. Hal ini karena keberadaan
dunia maya atau ODR ini dalam proses Online Dispute Resolution baru muncul
menyelesaikan sengketanya pastinya pada abad ke-21. Tetapi dasar hukum
dicatat dalam bentuk elektronik. kebolehan penyelesaian sengketa melalui
Maksudnya adalah dimana proses Online Dispute Resolution bisa disamkan
penyelesaian sengketa online ini dalam dengan Al – Shulh karena keduanya sama
menyelesaikan sengketanya akan – sama bertujuan untuk mencari
secara langsung tersimpan dalam data kesepakatan atau perdamaian bersama.
elektronik oleh sistem yang telah Dalam hukum Islam dalam
disediakan oleh instansi penyelesaian melakukan penyelesaian sengketa salah
sengketa online tersebut. satunya dikenal dengan istilah Al – Shulh -
Hal inilah yang menjadi yang artinya perdamaian Islam
kekurangan atau sisi negatif daripada menganjurkan untuk melakukan
penggunaan ODR, yaitu mengenai musyawarah dengan mufakat dalam
kerahasiaan daripada sengketa, para menyelesaiakan sengketa atau
pihak, dan proses penyelesaiannya, perselisihan. Menyelesaiakan sengketa
karena bisa saja para pihak yang lain bisnis secara musyawarah akan tetapa bisa
mencetak dan bahkan menjaga hubungan silaturahmi diantara
mendistribusikan dokumen-dokumen para pihak yang berselisih..12
yang berkaitan dengan sengketa Menurud Sayyid Sabiq dan Wahbah
melalui e-mail dengan mudah dan Az – Zuhaily hukum menggunaan Al –
tanpa seizin atau sepengetahuan pihak Shulh dalam menyelesaiakan sengketa
yang lain. Kerahasiaan inilah yang adalah boleh. Hukum ini didasarkan pada
dianggap merugikan dengan QS. Al – Hujarat ayat 9:
ۡ ۡ ِِ ۡ ۡ ِ ِ ِ
ْ‫ﲔ ٱﻗـﺘَـﺘَـﻠُﻮاْ ﻓَﺄَﺻﻠِ ُﺤﻮا‬ َ ‫َوإِن ﻃَﺎٓﺋ َﻔﺘَﺎن ﻣ َﻦ ٱﻟ ُﻤﺆﻣﻨ‬
menggunakan ODR.11

ۡ ۡ ۡ ۢ ۖ
‫ﺑَـ ۡﻴـﻨَـ ُﻬ َﻤﺎ ﻓَِﺈن ﺑَـﻐَﺖ إِ ۡﺣ َﺪ ٰﯨـ ُﻬ َﻤﺎ َﻋﻠَﻰ ٱﻷُﺧ َﺮ ٰى‬
PEMBAHASAN
1. Penyelesaian Sengketa Melalui
Online Dispute Resolution di Tinjau ‫ﱃ أ َۡﻣ ِﺮ ٱ ﱠ ِۚ ﻓَِﺈن‬ ۡ
َٰٓ ِ‫ﻓَـ َٰقﺘِﻠُﻮاْ ٱﻟﱠِﱵ تَـب ِﻐي َﺣ ﱠ ٰﱴ تَ ِﻔ ٓي َء إ‬
ۖ ۡ ۡ ۡ ۡ ‫ﻓﺎء ۡت ﻓﺄ‬
dari Hukum Islam
‫َﺻﻠِ ُﺤﻮاْ ﺑَـ ۡﻴـﻨَـ ُﻬ َﻤﺎ ﺑِﭑﻟ َﻌﺪ ِل َوأَﻗ ِﺴﻄُٓﻮاْ إِ ﱠن‬ َ َ َٓ
Dalam hukum islam belum ditemukan ۡ
ِ ‫ب ٱﻟﻤ ۡق ِﺴ‬ ِ
‫ﲔ‬
َ ‫ﻄ‬ ُ ‫ٱ ﱠَ ُﳛ ﱡ‬
11
Meline Gerarita Sitompul, “Online Dispute
12
Resolution (ODR) : Prospek Penyelesaian Sengketa E Baiq Elbadriati, “Rasionalitas Penerapan Khiyar
– Commerce di Indonesia”, Renainssance Vol. 1 No . 2 Dalam Jual Beli Islam”, Iqtishoduna Jurnal Ekonomi
(Agustus 2016) Islam, Vol. 5 No. 1 (Juni 2014)

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 57


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
Artinya: mengharamkan yang halal.” (HR. Abu
Dan kalau ada dua golongan dari Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dan
mereka yang beriman itu berperang Ibnu Hibban dari ‘Amr bin ‘Auf, Tirmidzi
hendaklah kamu damaikan antara menambahkan “Wal muslimuun ‘alaa
keduanya! Tapi kalau yang satu syuruuthihim” (kaum muslimin sesuai
melanggar perjanjian terhadap yang lain, syarat yang mereka buat), Tirmidzi
hendaklah yang melanggar perjanjian itu berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Hadits
kamu perangi sampai surut kembali pada tersebut juga dishahihkan oleh Syaikh al-
perintah Allah. Kalau dia telah surut, Albani dalam Shahih Ibnu Majah (1905)).
damaikanlah antara keduanya menurut Hadits lainnya yaitu :
ِ‫ﺼﻼَة‬ ِ ِ َ ْ‫أَﻻَ أُ ْﺧِﱪُكم َِﻓ‬
ِّ ‫ض َﻞ ﻣ ْﻦ َد َر َﺟة‬
‫اﻟﺼﻴَ ِﺎم َواﻟ ﱠ‬
keadilan, dan hendaklah kamu berlaku
adil; sesungguhnya Allah mencintai
ُْ
orang-orang yang berlaku adil (QS. Al –
ِ ‫ﺻﻼَح َذ‬
‫ات‬ ُ ْ ِ‫ﺎل » إ‬ َ َ‫ ﻗ‬.‫ ﻗَﺎﻟُﻮا ﺑَـﻠَﻰ‬.« ‫ﺼ َﺪﻗَ ِة‬‫َواﻟ ﱠ‬
Hujarat : 9)13 ُ‫ﲔ ا ْﳊَﺎﻟِ َقة‬ ِ َ‫ﺎد ذ‬
ِ ْ ‫ات اﻟْبَـ‬ ُ‫ﺴ‬ ِ ْ ‫اﻟْبَـ‬
َ َ‫ﲔ َوﻓ‬
Ayat tersebut bisa dijadikan rujukan Artinya :
untuk para pihak yang bersengketa dalam “Maukah kalian aku beritahukan
menggunakan konsep Al – Shulh dalam amalan yang lebih utama dari derajat
mewujudkan perdamaian diantara mereka. puasa (sunat), shalat (sunat) dan
Konsep Al – Shulh tidak hanya dapat bersedekah?” Para sahabat menjawab,
digunakan untuk mnyelesaiakan sengketa “Ya.” Beliau menjawab, “Yaitu
berkaitan dengan muamalah saja tetapi mendamaikan dua pihak yang bertengkar,
juga bisa digunakan dalam dan rusaknya hubungan dapat
menyelesaiakan perselisihan sengketa memangkas agama.” (HR. Ahmad, Abu
politik maupun keluarga. Dawud, dan Tirmidzi dari Abud Darda’,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani
sallam bersabda dalam kaitan konsep Al – dalam Shahihul Jami’ no. 2595). 14
Shulh yaitu : Macam – macam Al – Shulh dibagi
ِ ‫ﺼﻠْﺢ ﺟﺎﺋٌِﺰ ﺑـ ْﲔ اﻟ‬
‫َﺣ ﱠﻞ‬
َ ‫ْﺤﺎ أ‬
ً ‫ﺻﻠ‬ َ ‫ْﻤ ْﺴﻠ ِﻤ‬
ُ ‫ﲔ ِإﻻﱠ‬ ُ َ َ َ ُ ‫اﻟ ﱡ‬
menjadi empat bagian, berikut ini :
a. Perdamaian antara muslimin dengan
ً‫َﺣ َﺮ ًاﻣﺎ أ َْو َﺣ ﱠﺮَم َﺣﻼَﻻ‬ kafir, yaitu membuat perjanjian
Artinya :
untuk meletakkan senjata dalam
“Shulh itu dibolehkan antara kaum
massa tertentu (gencatan senjata)
muslimin, kecuali shulh yang
secara bebas atau dengan jalan
menghalalkan yang haram atau
14
Fiqh Perdamaian (Shulh) https://yufidia.com/3453-
13
QS. Al – Hujarat : 9 fikih-perdamaian-shulh-bagian-1.html

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 58


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
mengganti kerugian yang diatur transaksi elektronik”. Dan dilanjut
dalam undang-undang yang dengan ayat (2) yang mengatakan “peran
disepakati dua belah pihak. masyarakat sebagaimana pada ayat (1)
b. Perdamaian antara kepala dapat diselenggarakan melalui lembaga
negaradengan pemberontak, yakni yang dibentuk oleh masyarakat” dan
membuat perjanjian-perjjanjian atau diperkuat dengan ayat (3) yang berbunyi
peraturan-perauran mengenai “ lembaga sebagaimana pada ayat (2)
keamanan dalam Negara yang harus dapat memiliki fungsi konsultasi dan
ditaati. mediasi”.
c. Perdamaian antara suami istri, yaitu Beradasarkan Pasal 41 ayat (3)
membuat peraturan-peraturan bahwa Indonesia sangat mendukung
(perjanjian) pembagian nafkah, pembentukan ODR sebagai sebuah
masalah durhaka, serta dalam lembaga yang memiliki fungsi konsultasi
masalah menyerahkan haknya dan mediasi.UU ITE dalam Pasal 40 ayat
kepada suuaminya manakala terjadi (2) disebutkan bahwa Pemerintah
perselisihan. Indonesia melindungi kepentingan
d. Perdamaian dalam muamalat, yaitu umum dari segala jenis gangguan
membentuk perdamaian dalam sebagai akibat penyalahgunaan
masalah yang ada kaitannya dengan informasi elektronik dan transaksi
perselisihan yang terjadi dalam elektronik yang mengganggu ketertiban
15
masalah muamalat. umum, sesuai dengan ketentuan
2. Penyelesaian Sengketa Melalui peraturan perundang-undangan.
Online Dispute Resolution di Tinjau Sebagaimana disebutkan sebelumnya
dari Hukum Positif di Indonesia bahwa tujuan dari ODR adalah untuk
Negara Indonesia dapat dikatakan memfasilitasi persengketaan yang terjadi
mendukung pembentukan Online secara online atas transaksi – transaksi
Dispute Resolution (ODR) didasarkan elektronik yang merugikan pihak
16
atas klausal yang disebutkan didalam UU tertentu.
ITE nomor 11 Tahun 2008 yaitu Pasal 41 Fungsi ODR untuk dimanfaatkan
ayat (1) yaitu “masyarakat dapat oleh masyarakat,diyakinkan oleh
berperan meningkatkan pemanfaatan Pemerintah Indonesia melalui UU ITE
teknologi informasi melalui Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 38 ayat (1)
penyelenggaraan sistem elektronik dan 16
Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi
Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi
15
Hendi Suhendi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta: Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2
Raja Grafindo Persada. (September 2014)

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 59


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
yang berbunyi “ setiap orang dapat 3. Perkembangan Online Dispute
mengajukan gugatan terhadap pihak Resolution
yang menyelenggarakan sistem a. Perkembangan Online Dispute
elektronik dan/atau menggunakan Resolution Di Indonesia
teknologi informasi yang menimbulkan Seiring dengan kemajuan pola
kerugian negara”. Dapat dicermati pikir manusia, penggunaan internet
bahwa masyarakat diminta oleh negara mulai memasuki babak selanjutnya,
untuk mengajukan gugatan apabila kemudian dikenal apa yang disebut
terjadi kerugian akibat transaksi yang sebagai transaksi elektronik dalam
dilakukan sistem elektronik seperti perdagangan yang dilakukan melalui
contoh yaitu perdagangan secara media elektronik (electronic
elektronik (e- commerce), pembayaran commerce). Terjadinya transaksi
secara elektronik (e-payment), perdagangan barang maupun jasa
pelelangan secara elektronik (e- melalui media internet kemudian
procurement), penandatangan kontrak menjadi tren yang berkembang
kerja secara elektronik (e-contract), dan dengan pesat.Dengan adanya
bentuk – bentuk lainnya dalam media transaksi yang menggunakan media
teknologi informasi. internet, waktu dan tempat serta
Penyedia jasa ODR pun akan pertemuan secara langsung (face to
dilindungi oleh UU ITE melalui Pasal 33 face) bukan merupakan penghalang
apabila ada pihak – pihak yang berusaha bagi para pelaku ekonomi untuk
mengganggu atau menghentikan fungsi melakukan transaksi bisnis.
dari ODR menggunakan fasilitas Namun demikian untuk
teknologi informasi dengan Pasal 33 memberikan koridor hukum yang
yang menyebutkan bahwa “setiap orang jelas dan terarah serta menyikapi
dengan sengaja dan tanpa hak atau pentingnya akan undang-undang
melawan hukum melakukan tindakan yang berkaitan dengan dunia maya
apapun yang berakibat terganggunya (cyber world), khususnya yang
sistem elektronik dan/atau mencakup pengaturan transaksi
mengakibatkan sistem elektronik elektronik, pemerintah Indonesia
menjadi tidak bekerja sebagaimana telah menyiapkan Undang- undang
mestinya.”17 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE).
17
Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi UU ITE yang disiapkan tidak
Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi
Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2 (September 2014)

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 60


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
terlepas dari pengaruh Hukum melalui Online Dispute Resolution
Internasional yang berlaku. Adapun ini sudah dikenal di Amerika,
Hukum Internasional yang Kanada dan di Eropa tetapi praktek
mempengaruhi UU ITE salah pelaksanan di Indonesia masih baru
satunya adalah UNCITRAL Model berkembang. Di Indonesia masih
Law on E-Commerce. UNCITRAL belum ditemui institusi atau website
Model Law on E-Commerce yang secara independen
disetujui oleh Majelis Umum PBB menyediakan jasa penyelesaian
dengan Resolusi 51/162 pada sengketa melalui Online Dispute
tanggal 16 Desember 1996. Resolution.
UNCITRAL Model Law ini b. Perkembangan Online Dispute
merupakan landasan untuk Resolution Di Negara Lain
mengatur otentikasi, perlengkapan
Penyelesaian sengketa melalui
dan dampak pesan elektronik
berbasiskan komputer dalam online atau ODR ini muncul dari

perdagangan. Model Law ini yaitu: praktek penyelesaian sengketa


1) Mendefinisikan kontrak konvensional, yang membedakannya
elektronik dan memberikan
hanyalah penggunaan teknologi baru
pengaturan penerimaan dan
berupa internet sebagai fasilitasnya.
kekuatan pembuktian dari bukti
elektronik Menurut pendapat Pablo Cortés

2) Peraturan yang didasarkan pada bahwa ODR dalam konteks


prinsip non diskriminasi perdagangan memiliki arti bahwa
3) Mengatur E-Commerce secara
ODR mengacu pada penggunaan ICT
spesifik untuk perundang-
(Information and Communication
undangan nasional atau undang-
undang lain yang dibuat oleh Technology) atau teknologi informasi

negara/negara bagian dan komunikasi dan metode


4) Memberikan aturan yang pasti penyelesaian sengketa alternatif yang
untuk transaksi berbasikan
digunakan oleh para pebisnis dan
elektronik18
konsumen (B2C) untuk
Meskipun penyelesaian sengketa
18
menyelesaikan sengketa yang muncul
Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi
Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR) akibat transaksi ekonomi antara para
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi
Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2
(September 2014)
pihak, khususnya dalam e-

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 61


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661

commerce. Penyelesaiannya oleh Canada sebanyak 5 (lima)

menggunakan fasilitas internet, dan service provider.

ODR ini merupakan bentuk Beberapa bentuk layanan yang

penyelesaian sengketa alternatif yang diberikan oleh service provider

bersifat khusus atau tersendiri (sui tersebut yaitu dapat dilihat pada

generis). gambar dibawah ini:

Implementasi ODR di Amerika

Utara sangat baik serta

meningkatkan transaksi

perdagangan secara elektronik

dikarenakan kepecayaan masyarakat

terhadap fungsi dan tujuan dari

ODR. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah pemberi layanan jasa ODR

(ODR Service Provider) yang cukup

banyak.

Adapun alamat website service

provider yang memberikan layanan

jasa Online Dispute Resolution yang

dapat digunakan oleh pihak – pihak

yang terlihat sengketa maka dapat

mengunjungi website – website sbb:


Sebagian besar service provider
19

tersebut ada di negara Amerika


19
Adel Candra, “Penyelesaian Sengketa Transaksi
Serikat (US) sebanyak 22 (dua Elektronik Melalui Online Dispute Resolution (ODR)
Kaitan dengan UU Informasi dan Transaksi
puluh dua) yang kemudian diikuti Elektronik, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 10 No . 2
(September 2014)
Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN:
ISSN: 2598
2598-3156
Penyelesaian
esaian Sengketa Di Era Modernis
Modernisasi E-ISSN:
ISSN: 2622-8661

Seperti halnya perkembangan Sebagaimana yang telah


teknologi internet yang semakin dijelaskan sebelumnya jenis ODR
meluas dan menyentuh setiap aspek di yang paling banyak diminati adalah
berbagai negara, begitu pula halnya Online Arbitration dan Online
dengan meluasnya metode Mediation.. Eksistensi ODR di
penyelesaian sengketa secara online berbagai negara, menunjukan bahwa
atau yang disebut dengan ODR. tidak sedikit negara mengakui cara
Kehadiran ODR telah dikenal hampir penyelesaian sengketa secara online
diseluruh negara, dan bahkan pada tersebut, adapun beberapa negara
beberapa negara penyelesaian yang
ng telah menerapkan sistem atau
sengketa secara online ini digemari metode penyelesaian sengketa
para pebisnis yang bersengketa perdagangan melalui ODR misalnya
karena dinilai efektif dan efisien. Amerika Serikat, Eropa, Singapura,
Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
dan Afrika.20 dari ODR menggunakan fasilitas
teknologi informasi dengan Pasal 33
KESIMPULAN yang menyebutkan bahwa “setiap orang
Penyelesaian sengketa melalui dengan sengaja dan tanpa hak atau
online dispute resolution di tinjau dari melawan hukum melakukan tindakan
hukum islam. Dalam hukum islam belum apapun yang berakibat terganggunya
ditemukan kaidah hukum yang membahas sistem elektronik dan/atau
tentang Online Dispute Resolution secara mengakibatkan sistem elektronik
langsung. Tetapi dasar hukum kebolehan menjadi tidak bekerja sebagaimana
penyelesaian sengketa melalui Online mestinya.”
Dispute Resolution bisa disamkan dengan Praktek pelaksanan Online Dispute
Al – Shulh karena keduanya sama – sama Resolution (ODR) di Indonesia masih
bertujuan untuk mencari kesepakatan atau baru berkembang. Di Indonesia masih
perdamaian bersama. Dalam hukum Islam belum ditemui institusi atau website
dalam melakukan penyelesaian sengketa yang secara independen menyediakan
salah satunya dikenal dengan istilah Al – jasa penyelesaian sengketa melalui
Shulh yang artinya perdamaian Islam Online Dispute Resolution. Meski begitu
menganjurkan untuk melakukan penyelesaian sengketa melalui Online
musyawarah dengan mufakat dalam Dispute Resolution ini sudah dikenal di
menyelesaiakan sengketa atau Amerika, Kanada dan di Eropa.
perselisihan. Menyelesaiakan sengketa Implementasi ODR di Amerika Utara
bisnis secara musyawarah akan tetapa bisa sangat baik serta meningkatkan
menjaga hubungan silaturahmi diantara transaksi perdagangan secara elektronik
para pihak yang berselisih. dikarenakan kepecayaan masyarakat
Negara Indonesia dapat dikatakan terhadap fungsi dan tujuan dari ODR. Hal
mendukung pembentukan Online ini dapat dilihat dari jumlah pemberi
Dispute Resolution (ODR) didasarkan layanan jasa ODR (ODR Service
atas klausal yang disebutkan didalam UU Provider) yang cukup banyak.
ITE nomor 11 Tahun 2008 yaitu Pasal
41. Penyedia jasa ODR pun akan DAFTAR PUSTAKA
dilindungi oleh UU ITE melalui Pasal 33 Basarah, Moch., 2011, Prosedur Alternatif
apabila ada pihak – pihak yang berusaha Penyelesaian Sengketa; Arbitrase
mengganggu atau menghentikan fungsi Tradisional dan Modern (Online).

20
Yogyakarta, Genta Publishing.
I Made Widnyana, 2014, Alternatif
Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase, Jakarta: PT. Candra, Adel, “Penyelesaian Sengketa
Fikahati Aneska, halaman 47

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 64


Online Dispute Resolution (Odr) Sebagai Alternatif P-ISSN: 2598-3156
Penyelesaian Sengketa Di Era Modernisasi E-ISSN: 2622-8661
Transaksi Elektronik Melalui Online tentang Arbitrase dan Alternatif
Dispute Resolution (ODR) Kaitan Penyelesaian Sengketa, Majalah
dengan UU Informasi dan Transaksi Ilmiah Fakultas Hukum Universitas
Elektronik”, Jurnal Ilmu Komputer, Vol. Sriwijaya: Simbur Cahaya No.42
10 No . 2 (September 2014) Tahun XV Mei 2010, ISSN NO. 14110-
Dewi, Shinta, Cyber Law Perlindungan 0614
Privasi atas Informasi Pribadi Dalam Widnyana, I Made 2014.Alternatif
E-Commerce menurut Hukum Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase,
Internasional. Bandung: Widya Jakarta: PT. Fikahati Aneska.
Padjajaran, 2009. http://stihpada.ac.id
Elbadriati, Baiq, “Rasionalitas Penerapan https://yufidia.com/

Khiyar Dalam Jual Beli Islam”,


Iqtishoduna Jurnal Ekonomi Islam,
Vol. 5 No. 1 (Juni 2014)
Hendi Suhendi. 2002. Fiqh Muamalah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mardani, Jurnal. “Penyelesaian Sengketa
Transaksi Elektronik Melalui Online
Dispute Resolution (ODR) Kaitan
dengan UU Informasi dan Transaksi
Elektronik No.11 Tahun 2008”,
Mimbar Hukum, Vol 22 No.2 (Juni,
2010)
Marzuki, Peter Mahmud. 2011. Penelitian
Hukum, Edisi I, Cetakan 7. Jakarta:
Kencana.
Sitompul, Meline Gerarita, “Online Dispute
Resolution (ODR) : Prospek
Penyelesaian Sengketa E – Commerce
di Indonesia, Renainssance Vol. 1 No . 2
(Agustus 2016)
Utama, Meria , 2010, Pelaksanaan Online
Dispute Resolution (ODR)
Arbitrase Di Indonesia Menurut
Undang-undang No.30 Tahun 1999

JURNAL QAWANIN VOL. 3 NO. 1 JANUARI - JUNI 2019 65

Anda mungkin juga menyukai