Anda di halaman 1dari 10

Universalitas

Konsep
Moderasi
Beragama
Prof. Raihani, S.Ag., M.Ed., Ph.D.
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Apa itu moderasi?

• Moderation: berada di tengah di antara dua ekstrem.

• Pergerakan dari pinggir ke tengah (centripetal) vs


Selalu berada di titik ekstrem (centrifugal)

• Wasath – wasathiyah: berada di tengah, menjadi


penengah.

• Tidak tatharruf (berada di pinggir ekstrem) dan


tasyaddud (berlebihan/bersangatan kerasnya)

• Adil dan seimbang à tasamuh, tawazun


• Perspektif Politik
• Sikap politik yang lebih mengarah kepada
Demokrasi (Scwedler, 2011)
• Ciri-ciri: partisipasi dalam kehidupan politik
demokratis; terbuka terhadap dan
menghargai perbedaan; mediasi berbagai
kepentingan politik
Moderat dan
Moderasi Beragama
• Moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan
esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan
prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran
sejauh menyangkut tafsir agama (Kemenag, 2019, h.14).
• Moderasi beragama kemudian dapat dipahami sebagai
cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil
posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak
ekstrem dalam beragama (Kemenag, 2019, h.17).
• Maka, yang disasar adalah cara pandang (kognitif), sikap
(afektif) dan juga keterampilan dalam berinteraksi
(behavior)
Dua Kutub Ekstrem
Fundamentalisme
dan Liberalisme
• Fundamentalism is defined as a tendency
among certain groups – more often, but not
being exclusively – in religious terms, to
strictly and literally follow certain specific
scriptures, dogmas or ideologies with a
strong importance of maintaining ingroup
and outgroup distinctions.
(https://byjus.com/current-
affairs/fundamentalism/)
• Religious liberalism is a conception of
religion (or of a particular religion) which
emphasizes personal and group liberty and
rationality. [menentang tradisi yang
mengungkung kebebasan berfikir dalam
beragama].
Dalam praktek, fundamentalisme agama dapat berarti
menolak keragaman penafsiran (diversity in
interpretation); menolak pendekatan modern dalam
beragama; mempertahankan ortodoksi dan
konservatisme.
Hampir semua agama besar dunia mempunyai wajah
dan kelompok fundamentalisme (biasanya minoritas).
Fundamentalisme [Peserta dari berbagai agama dapat menyebut dan
dalam Agama memberi contoh]

Dalam beberapa hal, bersikap fundamental penting


untuk menjaga dan mempertahankan keyakinan. Tetapi
sikap berlebihan dan ekstrem dapat menimbulkan
benturan dalam dan luar diri.
Liberalisme
dalam Agama
• Berasal dari Barat dan dalam tradisi
Kristen sejak masa pencerahan akhir abad
ke 18.
• Berlawanan dengan Fundamentalisme
Kristen (biblical literalism) dan
Evangelicalism (born again Christian;
spreading the good news)
• Dalam Islam, liberalism berkembang pesat
dengan berfokus pada:
• Reinterpretasi Teks Suci, dan
menggelorakan Ijtihad
• Etika Islam yang bersumber pada al-
Quran sebagai produk historis saja
• Tauhid dijadikan sumber inspirasi
bagi segala aspek kehidupan manusia
• Dalam Hindu dan Buddha, ada gerakan
reformasi atau pembaharuan, namun
tidak sampai pada tahapan liberalisme
Moderasi
(Wasathiyah) Islam
• Wasath: al-’adl; al-fadhl; al-khairiyah
• ‫ﺳوُل‬ ُ ‫ﺷَﮭدَاَء َﻋَﻠﻰ اﻟﻧﱠﺎِس َوَﯾﻛُوَن اﻟﱠر‬ ُ ‫طﺎ ِﻟّﺗَﻛُوﻧُوا‬ً ‫َﻛ ٰذَِﻟَك َﺟﻌَْﻠَﻧﺎﻛُْم أ ُﱠﻣﺔً َوَﺳ‬
‫ت َﻋَﻠْﯾَﮭﺎ ِإﱠﻻ ِﻟَﻧْﻌَﻠَم َﻣن َﯾﺗ ﱠِﺑُﻊ‬ َ ‫َﻋَﻠْﯾﻛُْم َﺷِﮭﯾدًا ۗ َوَﻣﺎ َﺟﻌَْﻠَﻧﺎ اْﻟِﻘْﺑَﻠﺔَ اﻟﱠِﺗﻲ ﻛُﻧ‬
‫ت َﻟَﻛِﺑﯾَرة ً ِإﱠﻻ َﻋَﻠﻰ اﻟﱠِذﯾَن َھدَى‬ ْ ‫ب َﻋَﻠٰﻰ َﻋِﻘَﺑْﯾِﮫ ۚ َوِإن َﻛﺎَﻧ‬ ُ ‫ﺳوَل ِﻣﱠﻣن َﯾﻧَﻘِﻠ‬ ُ ‫اﻟﱠر‬
‫ف ﱠرِﺣﯾٌم‬ ‫و‬ ‫ء‬ ‫ر‬ َ
‫ﻟ‬ ‫س‬ ‫ﺎ‬‫ﱠ‬ ‫ﻧ‬‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺑ‬ V ‫ا‬ ‫ن‬‫ﱠ‬
ٌ ُ َ ِ ِ َ‫َ ﱠُ ِ ُ ِ َ ِ َ ْ ِ ﱠ‬ ‫إ‬ ۚ ‫م‬ُ ‫ﻛ‬‫ﻧ‬
َ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﯾ‬‫إ‬ ‫ﻊ‬‫ﯾ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﯾ‬‫ﻟ‬ V ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬‫ﻛ‬َ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ۗ
َ َ ُ‫ﱠ‬ V ‫ا‬
• “the essence of Islamic moderation is the attainment
of justice and moral excellence, and the avoidance
of extremes and injustice which may or may not
cause unnecessary hardship or burden for oneself or
for others.” (Kemal Hasan, 2011)
• “a balance that equilibrates the two opposite ends,
in which neither ends standalone with its supremacy
or banish its counterpart; in which neither ends take
more than it deserves and dominates its opponent.”
(al-Qaradawi, 2011)
Karakteristik
Wasathiyah Islam
• Berproses untuk berada di tengah antara dua
ekstrem
• Berlaku adil dan menentang kezhaliman
• Tidak berlebihan dalam beribadah tapi juga
tidak “loose”
• Menghargai keragaman pendapat, aliran dan
madzhab dalam Islam
• Menghargai dan toleran terhadap agama-
agama lain seraya menampilkan sebagai umat
terbaik (freedom of faith)
• Bermusyawarah dalam segala perkara
Universalitas moderasi
dalam agama lain
• Nilai-nilai moderasi dalam agama Katolik: keyakinan,
harapan, dan cinta/kasih sayang
• Nilai-nilai moderasi dalam agama Kristen: cinta damai
di mana damai mempunyai konotasi: kebebasan, taat
hukum, pemaafan, jujur, adil dan kebenaran
• Nilai-nilai moderasi dalam agama Buddha: moderasi
membawa kepada kebahagiaan hidup; menerima dan
mensyukuri apa yang sudah dimiliki; tidak
rakus/serakah
Kesimpulan
• Moderasi adalah jalan tengah di antara semua ekstrim
• Moderasi menjadi syarat bagi terciptanya keharmonisan
dalam hubungan intra- dan inter-religious
• Moderasi adalah nilai universal dalam semua agama

Anda mungkin juga menyukai