DALAM ISLAM
KELOMPOK 7
Kelompok 7
Apa yang dimaksud Apa saja prinsip Apa saja ciri ciri
dengan moderasi prinsip dalam amaliyah umatan
islam moderasi islam wasath atau umat
yang moderat
Kendala kendala
Apa itu aktualisasi
penanaman konsep
konsep islam moderat
moderat
Tujuan
Imam Al-Qurthubiy
Imam Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubiy.
Bahwa umat wasathan adalah umat yang berkeadilan
dan paling baik karena sesuatu yang paling baik adalah
yang paling adil”. Al-Qurthubi menjelaskan bahwa Allah
swt menginginkan umat Islam menjadi umat yang
moderat, paling adil dan paling cerdas. Bahwa umat
Islam harus menjadi umat yang selalu pada posisi
pertengahan dan moderat tidak pada posisi ekstrem atau
berlebihan”
Moderasi Islam Menurut Para Ulama
Ibnu As-Syathibiy
Dalam kitabnya “Al-Muwafaqaat” As-Syatibi berkata: “Bahwa kandungan
syari’at berjalan pada jalan pertengahan yang paling adil, berada pada
posisi yang seimbang antara dua kutub yang bertentangan, tanpa
cenderung pada salah satunya. Berada pada kemampuan hamba yang
tidak menyulitkan dan meremehkan, akan tetapi syari’at berada pada
pembebanan mukallaf dengan ukuran yang seimbang dan sangat adil,
seperti Ibadah shalat, zakat, haji, jihad dan lainnya”. Bahkan Imam As-
Syatibi berkata: “Bila seandainya penetapan hukum syara’ terdapat
kecenderungan keluar dan menyeleweng dari manhaj moderat, kepada
salah satu dari dua kutub yang saling bertentangan, yaitu kutub ekstrim
kanan dan ekstrim kiri, maka penetapan hukum atau fatwa, segera
dikembalikan kepada karakternya atau manhajnya yang moderat.”
Moderasi Islam Menurut Para Ulama
Keberagman Keteladanan
(tanawwu’) (uswah)
Ciri ciri amaliyah ummatan wasatha
atau umat yang moderat
Bidang Akidah
Ajaran Islam melalui risalah al-Qur’an datang dengan membawa kepastian tentang
konsep moderasi dalam bidang aqidah (keyakinan). Hal itu karena aqidah merupakan
asas utama keberagamaan dan seluruh aktivitas keberagamaan seseorang dibangun
berdasarkan aqidah yang kokoh.
Bidang Ibadah
Dalam bidang ibadah, umat muslim juga menjaga keseimbangan dan keadilan.
Memelihara harmoni yang indah antara tuntutan kebutuhan jasmani dan rohani.
Selaras dengan fitrah manusia yang dibawanya sejak lahir.
Bidang Mu’amalah
Dalam bidang mu’amalah, ajaran Islam dibangun berdasarkan dasar dan batasan-batasan
syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan individu dan masyarakat. karena itu dalam
mu’amalah, tidak diperkenankan transaksi yang mengandung unsur riba dan segala
bentuknya, baik dilakukan oleh individu muslim maupun masyarakat secara umum, baik
dalam bermuamalah dengan sesama muslim maupun dengan saudarasaudara non muslim
yang lainnya. Bermu’amalah dalam ajaran Islam dibangun dari empat sendi utama, yaitu
ketuhanan, etika, kemanusiaan, dan sikap moderat (pertengahan).
Kebodohan
Yaitu tidak memiliki ilmu tentang sesuatu hal, khususnya tentang ilmu agama.
Apalagi kebodohan kuadrat kebodohan di atas kebodohan (al-Jahlul Murakkab).
Yaitu posisi tidak mengetahui kalau dia adalah tidak punya ilmu. Dalam al-
Qur’an banyak celaan yang ditujukan kepada kebodohan, bahkan kebodohan
diidentikkan dengan golongan kafir. Sifat bodoh merupakan sifat yang paling
hina, sehingga tidak seorangpun mau diberi sifat bodoh meski orang bodoh
sekalipun. Solusinya adalah berpegang teguh kepada kitab al-Qur’an dan
sunnah nabi, berpengang kepada pemahaman ulama’ salaf, dan ilmu syariat.
Ilmu merupakan obat yang paling mujarab untuk mengubati sakit bodoh yang
kritis sekalipun. Sehingga dikatakan ilmu akan mengangkat derajat pemiliknya
dengan kemulyaan, dan akan menjadikan pemiliknya sampai kepada derajat
tertinggi. Seorang yang berilmu lebih ditakuti oleh Iblis dari pada seribu ahli
Ibadah.
Kendala kendala penanaman konsep moderat dan solusinya
Fanatisme (ta’asub)
Fanatik adalah sifat atau perilaku yang memandang dirinnya kelompoknya saja
yang paling benar, sedangkan individu atau kelompok yang lain diposisikan
sebagai bukan termasuk golongannya. Fanatisme ini bisa saja terjadi atas
pendapat seseorang yang disanjungnya, baik itu mengenai pemikiran mazhab
pemikiran, aqidah, fiqih, atau atas kelompok-kelompok tertentu. Penyebab
munculnya sikap fanatic yang berlebihan salah satunya adalah karena
minimnya pengetahuan yang dimiliki dalam memandang satu persoalan. Oleh
karena minim pengetahuan, kebanyakan tindakannya terinspirasi dari hawa
nafsu dan amarah, sehingga berujung kepada tidak menemukan logika yang
dapat diterima dan dalil yang benar kecuali yang keluar dari hawa nafsunya
sendiri.
Kendala kendala penanaman konsep moderat dan solusinya