Anda di halaman 1dari 27

Ideologi Muhammadiyah

Oleh
Dr. Biyanto
(Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim)
Definisi dan Sifat Ideologi
• Definisi: sistem keyakinan dan pemikiran
yang menjelaskan cita-cita atau tujuan
yang hendak diwujudkan dan tindakan-
tindakan yang dilakukan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut
• Sifat: ideologi bersifat tentatif (sementara),
sangat bergantung pada ruang dan waktu
• Semua gerakan pasti memiliki nilai-nilai
ideologis yang hendak diperjuangkan
Ideologi Muhammadiyah dan
Cakupannya
• Sistem keyakinan, cita-cita, dan
perjuangan Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam dalam mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
• Cakupan ideologi Muhammadiyah
meliputi: paham agama, hakikat
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,
serta misi, fungsi, dan strategi perjuangan
Sumber Perumusan
• Pelajaran KH Ahmad Dahlan tentang 7 Falsafah
Ajaran dan 17 Kelompok Ayat-ayat Al-Qur’an
(Baca, HR. Hadjid)
• Ajaran KH Mas Mansur tentang Masalah Lima
dan Dua Belas Langkah Muhammadiyah
• Muqaddimah AD, MKCH, dan Kepribadian Muh.
• Pedoman Hidup Islami Warga Muh.
• Pernyataan-2 khittah Muhammadiyah
• Pernyataan pikiran jelang satu abad
• Revitalisasi ideologi Muhammadiyah
Masalah Lima
1. Apakah agama itu [Ma hua al-din]
2. Apakah dunia itu [Ma hiya al-dunya]
3. Apakah ibadah itu [Ma hiya al-’ibadah]
4. Apakah sabilillah itu [Ma huwa sabil
Allah]
5. Apakah qiyas itu [Ma huwa al-qiyas]
Langkah Dua Belas
1. Memperdalam masuknya iman
2. Memperluas paham
3. Memperbuahkan budi pekerti
4. Menuntun amalan intiqad
5. Menguatkan persatuan
6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebijaksanaan
8. Menguatkan majelis tanwir
9. Mengadakan konferensi bagian
10. Mempermusyawarahkan putusan
11. Mengawaskan gerakan dalam
12. Mempersambungkan gerakan luar
Potret Muhammadiyah
• Gerakan pembaruan (tajdid)
• Gerakan purifikasi (tajrid)
• Gerakan salafiyah (kembali pada al-Qur’an dan
sunnah)
• Gerakan multi wajah (Dzu Wujuh)
• Gejala perkotaan (urban phenomenon)
• Menekankan pada amal ( a faith with action)
• Non-mazhab
• Non-politik (menjaga jarak yang sama dengan
semua partai politik)
Beberapa Kritik
Beberapa kritik muncul sejak Muktamar ke-41
tahun 1985 di Solo, di antaranya:
• Tidak layak lagi disebut gerakan tajdid
• Penekanan pada purifikasi
• Terlalu berorientasi pada amal usaha
• Miskin budaya, cenderung anti kebudayaan
• Cenderung rutinitas dan birokratis
• Lamban merespon isu-isu kontemporer
• Larut dalam godaan politik
Apresiasi Positif
• Perjuangan bercorak organisatoris dianggap
pilihan cerdas Ahmad Dahlan
• Kontribusi positif pada perjuangan dan
pembangunan bangsa sejak masa kemerdekaan
hingga kini
• Berhasil mengembangkan amal usaha terutama
di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan
sosial
• Gerakan pencerahan sehingga terwujud literate
society dan well educated.
Beberapa Tantangan
• Ideologi: paham keagamaan
Muhammadiyah versus paham yang lain
• Praksisme versus intelektualisme
• Kultural versus politik
• Pendidikan: kuantitas versus kualitas
• Teologi al-Maun versus kapitalisme
• Keikhlasan versus profesionalisme
• Kaum Tua versus Kaum Muda
Ancangan Masa Depan (1)
• Pengelolaan organisasi secara modern
• Menyeimbangkan gerakan praksis dan gerakan
intelektual
• Mendorong pelaksanaan dakwah kultural
• Al-Tawazun baina tajdid wa tajrid
• Merumuskan kerangka epistemologi dan
metodologi, terutama beraitan dengan
pertanyaan: kayfa narja’ ila al-ruju’ ila al-Qur’an
wa al-Sunnah
Ancangan Masa Depan (2)
• Menjadikan Muhammadiyah sebagai tenda
besar dan tempat berhimpun berbagai mazhab
pemikiran
• Memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai
gerakan filantropi
• “Matahari Muhammadiyah” harus tetap bersinar
dan mencerahkan bagi semua kelompok
keagamaan
• Muhammadiyah harus menampilkan wajah
Islam yang bercorak moderat
Potret Keberagamaan
• Bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah (al-ruju’
ila al-Qur’an wa al-Sunnah al-Maqbulah)
• Non-mazhab
• Islam yang berkemajuan
• Menekankan gerakan amal (a faith with action)
• Disiplin, kerja keras, dan sedikit berbicara
banyak bekerja
• Menyeimbangkan pembaruan dan pemurnian
(al-Tawazun baina tajdid wa tajrid)
Paham Islam
• Secara umum Islam adalah dinullah yang
diwahyukan pada semua nabi dan rasulsejak Adam
hingga Muhammad saw (QS. 3: 19, 83-85; 2: 132)
• Secara khusus Islam adalah nama agama yang
dibawa oleh Muhammad saw yang merupakan
mata rantai terakhir dari rangkaian agama Allah
(QS. 5: 3)
• Islam adalah dinullah yang telah disempurnakan
dan yang diridlai Allah untuk seluruh umat manusia
sampai akhir zaman (QS. 5: 3)
Ciri Khusus Agama Islam
• Agama Allah yang bersumber dari al-Qur’an dan
Sunnah (QS. 39: 2; 32:2)
• Mencakup seluruh aspek kehidupan (al-syumul)
• Berlaku untuk seluruh umat sampai akhir zaman
(QS. 5: 3)
• Sesuai dengan fitrah manusia (QS. 30: 30)
• Menghargai akal manusia (QS. 7:179; 31:20)
• Menjadi rahmat bagi alam semesta (QS. 21: 107)
• Berorientasi ke depan tanpa melupakan masa kini
(QS. 28: 77)
• Menjanjikan al-Jaza’ (QS. 98: 6-8)
Sumber Ajaran Islam
• Al-Qur’an
• As-Sunnah
• Ijtihad
Aspek Ajaran Islam
• Aqidah
• Ibadah
• Akhlak
• Mu’amalah Duniawiyah
Aqidah
• Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan fitrah, akal, dan wahyu.
• Aqidah Islam bersumber pada al-Qur’an
dan Sunnah
• Ruang lingkup aqidah: Ilahiyah,
nubuwwah, ruhaniyyat, dan sam’iyyat
Ibadah
• Ibadah adalah bertaqarub (mendekatkan)
diri pada Allah dengan jalan menaati
segala perintah, menjauhi larangan, dan
mengamalkan segala yang diizinkan-Nya.
• Ibadah dapat bersifat umum yang berarti
segala sesuatu yang dicintai dan diridlai
Allah berupa perkataan dan perbuatan,
lahir dan batin; mencakup seluruh aspek
kehidupan di bidang sosial, ekonomi,
politik, dll.
Lanjutan ...
• Ibadah dapat bersifat khusus yang berarti
apa yang telah ditetapkan Allah perincian,
tingkah, dan caranya
• Cakupan ibadah khusus seperti shalat,
puasa, zakat, haji, dll.
Prinsip Ibadah
• Yang berhak disembah adalah Allah
• Ibadah tanpa perantara
• Ikhlas
• Sesuai dengan tuntunan
• Memelihara keseimbangan jasmani dan
rohani
• Mudah dan meringankan
Akhlak
• Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang melahirkan perbuatan yang
dilakukan secara spontan tanpa melalui
pertimbangan dan pemikiran
• Standar nilai akhlak adalah al-Qur’an dan
Sunnah
• Akhlak terbagi menjadi dua; akhlak
mahmudah dan madzmumah
Muamalah Duniawiyah
• Aspek muamalah duniawiyah mencakup
persoalan kemasyarakatan yang mengatur
pergaulan hidup manusia, seperti tentang
harta benda, perjanjian, hubungan antar
manusia dalam keluarga, bertetangga,
politik ketatanegaraan, hubungan antar
negara, dll.
Ajaran Islam tentang Prinsip
Muamalah
• Kehormatan manusia (QS. 2: 30; 33: 72; 17: 70)
• Kesatuan umat (QS. 49: 13; 4: 1)
• Kerjasama antarumat manusia (QS. 5: 2)
• Toleransi (QS. 7: 199; 3: 134)
• Kemerdekaan (QS. 2: 256; 10: 99; 4: 29)
• Keadilan (QS. 4: 58; 5: 8)
• Memenuhi janji (QS. 5: 1; 17: 34)
• Kasih sayang dan mencegah kerusakan
• Poligami
• Kepemimpinan
Metode Memahami
• Merujuk pada sumber ajaran Islam
• Menggunakan kerangka teori
• Interkoneksi, tidak parsial
• Mempertimbangkan konteks
Prinsip Bekerja di Muhammadiyah

1. Komitmen dan loyalitas


2. Wawasan
3. Leadership dan manajerial
Penutup

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai