Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN HIDUP ISLAMI

WARGA MUHAMMADIYAH

Oleh:
Syamsul Hidayat
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Majelis Tabligh PP Muhammadiyah
PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA
MUHAMMADIYAH (PHIM)
• Apakah PHIM itu?
• PHIM adalah seperangkat norma dan nilai-nilai
Islami yang bersumber pada al-Quran dan as-
Sunnah untuk dijadikan pola bagi tingkah laku
warga Muhammadiyah (pimpinan, anggota dan
simpatisan) dalam menjalani kehidupan sehari-
hari, sehingga tercermin Kepribadian Islami (al-
Syakhsiyyah al-Islamiyyah) menuju terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
• PHIM merupakan pedoman untuk menjalani
kehidupan baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
masyarakat, dan seluruh aspek kehidupan.
Apakah Landasan dan Sumber PHIM?

• Al-Quran dan Al-Sunnah al-Maqbulah


• Muqaddimah dan Batang Tubuh Anggaran
Dasar Muhammadiyah
• Keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah
• Matan Keyakinan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
• Kepribadian Muhammadiyah
• Khitah Perjuangan Muhammadiyah
Fungsi dan Urgensi
• Sebagai acuan bagi warga Muhammadiyah sebagai
penjabaran dari paham dan keyakinan hidup Islami
dalam Muhammadiyah.
• Pedoman bagi warga dalam menghadapi tantang
perubahan sosial politik nasional terutama pada era
reformasi
• Pegangan menghadapi pergumulan pemikiran dan
ghazwul fikri terutama dari serangan SEPILIS
(sekularisme, pluralisme dan liberalisme) dan FURAK
(fundamentalisme dan radikalisme)
• Pijakan dalam menghadapi penetrasi budaya (asing)
dan pergeseran orientasi nilai dalam bermuhammadiyah.
Bagaimana Sifat dan Apa Tujuan PHIM?
• Sifat :
- Mengandung prinsip-prinsip yang menjadi acuan dan
norma
- Memberi pengayaan dan khazanah untuk membentuk
keluhuran dan kemuliaan ruhani dan tindakan.
- Bersifat aktual, terkait dengan tuntutan dan kepentingan
kehidupan sehari-hari.
- Membangun keteladanan bagi individu dan
masyarakat/warga Muhammadiyah.
• Tujuan :
Terbentuknya prilaku individu dan kolektif seluruh warga
Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan (uswah
hasanah) menuju terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Apa Kerangka dan Ruang Lingkup PHIM?

Muqaddimah Pandangan Muh. tentang


Agama dan Kehidupan

Kehidupan Islami warga Seni Budaya


Pribadi Muhammadiyah
Iptek
Lingkungan
Keluarga Hidup

bermasyarakat Berbangsa-
negara
Mengembangkan (politik)
Berorganisasi
Profesi
Mengelola
AUM Bisnis dan
Ekonomi
Bagaimana Muhammadiyah memandang
Agama dan Kehidupan?
Identitas Islam
• Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul (QS 42: 13), sebagai hidayat dan rahmat
Allah bagi seluruh umat manusia untuk kebahagiaan
(materiil-spirituil) dunia-akherat.
• Agama Islam yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir adalah ajaran
yang diturunkan Allah dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi
yang shahih (maqbul), berupa perintah-perintah,
larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk kemaslahatan
hidup manusia dunia-akherat.
• Ajaran Islam bersifat totalitas (kaffah) dan integratif
(tauhid), tak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang
Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Mu’amalah duniawiyah
• Islam: agama penyerahan diri semata kepada Allah (QS.
4: 125), agama para nabi-rasul (QS. 2: 136), sesuai
fitrah manusia (QS. 30:30), petunjuk bagi semua
manusia (QS. 2: 185), rahmat bagi alam semesta (QS.
21: 107), satu-satunya agama yang diterima (diridhai)
Allah (QS. 3: 19) dan satu-satunya agama yang
sempurna (QS. 5: 3)
Identitas Muslim
• Dengan berislam setiap muslim memiliki landasan hidup
tauhidullah (QS. 112: 1-4), bertugas menegakkan ibadah
(QS. 51: 56), dan khilafah (QS. 2: 30; 6: 165; 7: 69, 74;
10: 14, 73, 38: 26) untuk mencapai ridha dan rahmah
Allah (QS. 48: 29). Untuk itu berislam harus dengan
kaffah (QS. 2: 208) dan penuh ketundukan dan
penyerahan diri (QS. 6: 161-163), sehingga memiliki
kepribadian Muslim, Mukmin, dan Muttaqi.
• Muslim paripurna (total-integratif) istiqamah dalam
tauhid, bersih dari TBC, memiliki pola pikir bayani,
burhani, irfani, → memancarkan akhlaq karimah dan
rahmah lil alamin.
Islam dan Missi Dakwah
• Islam agama paripurna (total-integratif) merupakan minhaj
al-hayat (sistem kehidupan) yang harus diinternalisasikan
dalam al-Syahsiyah al-Muslimah dalam sistem keyakinan,
pemikiran dan tindakan yang terpadu adalah missi utama
risalah dakwah Islam.
• Setiap pribadi Muslim (secara sendiri dan bersama-sama)
berkewajiban menyeru dan membawa umat manusia ke
jalan Allah, dimulai dari diri sendiri, keluarga dan
lingkungan yang lebih luas melalui dakwah al-amru bil
ma’ruf, al-nahyu ‘an al-munkar, dan mengajak kepada iman
kepada Allah. Hanya dengan langkah-langkah tersebut
umat Islam sebagai khaira ummah dapat diwujudkan.
• Warga Muhammadiyah berkewajiban mutlak untuk
memahami Islam (al-’ilm), merealisasikan ajaran Islam (al-
’amal) dan menyeru, mengajak dan memimbing umat untuk
menerima dan mengamalkan Islam (al-da’wah) serta teguh
pendirian, tabah, dan tahan uji menghadapi ujian dan
cobaan (al-shabr), dengan dilandasi ketulusan hanya
mencari ridha Allah (al-Ikhlas)
Bagaimana Kehidupan Islam warga
Muhammadiyah?
• Kehidupan Pribadi
Prinsip Aqidah: (1) warga Muhammadiyah harus
memiliki prinsip hidup dan kesadaran Iman berupa
tauhid yang murni, tunduk dan pasrah kepada Allah,
sehingga memancarkan kepribadian ‘ibadur Rahman. (2)
warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan
tauhid sebagai sumber inspirasi, motivasi dan orientasi
hidup, dan menolak segala yang menodai iman dan
tauhid, seperti syirk, takhayul, taqlid, bid’ah dan khurafat.
Prinsip Akhlaq: (1) warga Muhammadiyah dituntut
menegakkan akhlaq karimah dengan meneladani Akhlak
Rasulullah dalam hidup, sehingga menjadi uswah
hasanah, dan memiliki sifat shidiq, amanah, tabligh dan
fathanah., (2) warga Muhammadiyah wajib menjauhi
akhlaq madzmumah, seperti riya, sombong, israf, fasad,
ghasab (korupsi) dan segara bentuk kemunkaran.
Prinsip Ibadah: (1) ibadah merupakan media taqarrub
ilaallah, membersihkan jiwa, sehingga terbentuk pribadi
muttaqi, shalih yang dapat memancarkan kedamaian,
kemaslahatan dan kemanfaatan hidup dalam diri dan
sesamanya. (2) setiap warga Muhammadiyah wajib
menegakkan ibadah mahdhah dengan optimal dan
dituntut menghidup suburkan amal nawafil, sesuai
dengan tuntunan rasulullah, jauh dari bid’ah.
Prinsip Mu’amalah: (1) warga Muhammadiyah wajib
tegakkan ibadah dan khilafah dalam kehidupan, (2)
memiliki cara pikir bayani, burhani dan irfani,,
memadukan kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual, dan memadukan hubungan kepada Allah,
sesama manusia dan alam sekitar., (3) memiliki etos
kerja Islami, sebagai tuntutan ajaran Islam

Anda mungkin juga menyukai