Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

Menyatakan Pendapat Melalui Debat

KOMPETENSI DASAR PENGETAHUAN KOMPETENSI DASAR KETRAMPILAN


3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat :

A. Menemukan Esensi Debat


B. Mengonstruksi Bagian-bagian dalam Berdebat
C. Menganalisis Isi Debat
D. Berlatih Praktik Debat

Materi ini akan membekali Anda dengan wawasan dasar tentang Debat. Pembelajaran
materi ini menawarkan perbedaan yang mendasar dalam belajar, pembelajaran tersebut melihat
proses belajar yang didasarkan atas kemampuan berbicara dalam menyampaikan argumen. Teori
ini menekankan akan kebutuhan lingkungan belajar dengan menyediakan kesempatan siswa
belajar untuk mengembangkan dan membangun pengetahuan dalam debat. Pengalaman akan
menyajikan dasar untuk melakukan refleksi dan observasi, mengkonseptualisasi dan
menganalisis pengetahuan dalam pikiran siswa.

Adakah yang tak pernah berdebat? Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sebagai
makhluk sosial harus berinteraksi dengan sesama. Dalam interaksi tersebut,tidak jarang terjadi
perbedaan pendapat. Ada yang pro, ada yang kontra. Itu sah saja. Setiap orang memiliki
pandangan yang berbeda tentang suatu hal. Ada yang suka ada yang tidak suka. Ada yang pro
Materi Teks Debat
ada yang kontra. Namun, perbedaan tersebut bukan menjadi alas an yang kuat untuk
bermusuhan. Mari kita anggap perbedaan itu sebagai anugrah yang pantas kita syukuri. Makin
banyak perbedaan pendapat, makin banyak pilihan, makin kaya pula pengetahuan dan wawasan
kita. Melaui pembelajaran kali ini, kita akan beradu argument dengan sehat dan santun untuk
menentukan apa yang terbaik. Melalui teks debat ini, kita dapat menjadi pribadi yang peka
terhadap berbagai isu sosial. Tidak mudah menganggap isu yang berkembang selalu benar.

PETA KONSEP

Menyatakan Pendapat Melalui Debat

Materi Teks Debat


Sumber https://www.uny.ac.id/berita/hima-ian-uny-gelar-lomba-debat-sma-sederajat-se-
diy

A. Menemukan Esensi Debat

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Debat
2. Mengidentifikasi Unsur pembangun Teks Debat
3. Merumuskan Tata Cara Debat

PETA KONSEP

TEKS DEBAT

MENEMUKAN ESENSI DEBAT

MENGONSTRUKSI BAGIAN DEBAT

MENGANALISIS ISI DEBAT

BERLATIH PRAKTEK DEBAT

Materi Teks Debat


A. MENEMUKAN ESENSI DEBAT

Bukalah internet dan carilah video baru. Kamu juga bisa mengacu pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=aDX0pxFGDPY

Dari video tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang debat?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………...
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….....
………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Tayangan tersebut merupakan bentuk dari debat. Istilah debat berasal dari bahasa Inggris,
yaitu debate. Istilah tersebut identik dengan istilah sawala yang ebrasal dari bahasa Kawi yang
berarti berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat
untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi, definisi dari debat sendiri adalah suatu
cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti.Berdasarkan

Materi Teks Debat


beberapa kajian dan kasus yang dihadapi pada berbagai kondisi, dapat disimpulkan bahwa debat
memiliki pengertian sebagai berikut:
a) Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara individual maupun
kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan suatu masalah. Debat dilakukan menuruti
aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri
b) Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana antara
satu pihak dengan pihak yang lain saling menyerang (opositif).
c) Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya kebanyakan hanya hendak
mempertahankan pendapat masing-masing dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain
dan berkehendak agar peserta lain menyetujui pendapatnya. Oleh karena itu, dalam debat
terdapat unsur pemaksaan kehendak. Debat memiliki ciri-ciri yaitu :
a. Terdapat dua sudut pandang, yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik)
dannegatif (pihak yang tidak menyetujui topik),
b. Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak,
c. Adanya saling adu argumentasi yang tujuannya untuk memperoleh kemenangan,
d. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri,
e. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan,
f. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

B. MENGIDENTIFIKASI UNSUR PEMBANGUN TEKS DEBAT

Setelah memahami materi sebelumya dilanjutkan melalui kegiatan debat yang memiliki
unsur-unsur di bawah ini:
1. Memiliki mosi. mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan
mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah
debat terdapat pihak pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang
telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan
mengapa mendukung pernyatan di dalam mosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan
mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak
afirmatif.

Materi Teks Debat


4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral
atau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat.
Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan
dilakukan oleh moderator.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan
akhir bersama juri debat. Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam
penentuan keputusan akhir namun jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan
diperhitungkan suaranya.
7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas mencatat
hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan
moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

C. MERUMUSKAN TATA CARA DEBAT


Bagaimana tata cara melakukan debat yang baik dan benar? Berikut ini adalah tata cara
yang dapat anda lakukan.
1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh peserta dan
anggota debat. Jika seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh
kepada timnya.
2. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan
secara pribadi namun fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut. Ketiga hal ini akan
lebih baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika yang baik.
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang
dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif
dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas.
Susun argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke
permasalahan yang sedang didebatkan.

Materi Teks Debat


6. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi
yang diberikan oleh lawan.
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sertakan juga data-
data yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan
langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu
panjang cukup poin-poin yang menegaskan argumentasi dan disampaian dengan tegas
untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.

D. MENGONSTRUKSI BAGIAN-BAGIAN DALAM DEBAT

Debat pada praktiknya dimulai dengan meneliti posisi argumentatif lawan dan
berkonsentrasi terhadap titik lemah argumentasi tersebut. Kemudian, adu pendapat terjadi
hingga sekelompok menyerah atau dapat pula dihentikan tanpa hasil; tanpa seorang
pemenang. Debat akhirnya menjadi sarana efektif untuk menampilkan, meningkatkan, dan
mengembangkan komunikasi verbal, selain menunjukkan sikap intelektual peserta didik.

“Barang siapa yang ingin menguasai suatu Bangsa, maka kuasailah Bahasanya”
intermezo
“Orang yang ingin bergaul dengan pedagang, maka ia harus menguasai
bahasa perdagangan”

E. MENGANALISIS ISI DEBAT


Debat pada pelaksanaannya melibatkan segenap kompetensi yang dituntut untuk
dimiliki oleh para pendebat. kompetensi yang berpengaruh terhadap kesuksesan debat
melalui analisis isi debat meliputi:
(a) wawasan sempurna atas isu yang dijadikan tema debat,
(b) kemampuan menganalisis masalah,
(c) memahami prinsip-prinsip argumentasi,
(d) menghargai keakuratan fakta,
(e) kecakapan dalam menalar buah pikiran yang keliru,

Materi Teks Debat


(f) keterampilan dalam membuktikan kesalahan,
(g) mempertimbangkan persuasi, dan
(h) mengungkap argumen secara terarah, lancar, dan kuat.
Analisis isi debat yang dapat secara aktif terlibat dan mengumpulkan informasi dari
berbagai perspektif, menganalisis informasi dengan menilai hal itu dalam kaitannya dengan
topik debat. Debat dilakukan dengan menggunakan ragam bahasa baku sekaligus ilmiah.
Pemilihan ragam bahasa ini dilakukan untuk menghindari salah tafsir, baik dalam
penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan
pengungkapan ide harus diperhatikan.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan, dapat diterima dan
berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam bahasa baku
yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan sebagai model.
Membicarakan kalimat baku tidak bisa dilepaskan dengan pembicaraan kalimat efektif.
Kalimat baku selalu efektif, meskipun kalimat efektif belum selalu baku.
Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan
pembicara atau penulis sama seperti yang dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat
baku selalu berwujud kalimat efektif, meskipun kalimat efektif tidak selalu berwujud
kalimat baku. Kalimat efektif yang tidak baku digunakan dalam bahasa pergaulan (ragam
lisan). Kalimat efektif yang dibahas dalam bab ini adalah kalimat efektif yang memenuhi
kaidah bahasa baku. Oleh karena itu, kalimat efektif harus memenuhi kaidah struktur, diksi,
maupun logikanya.
Untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan kalian sebelum melakukan debat,
jawablah pertanyaan di bawah ini
Latihan
1. Apa yang anda persiapkan sebelum berdebat?
2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan saat debat?
3. Apakah anda termasuk orang yang memaksakan pendapat ketika debat?
4. Bagaimana sikap anda menghadapi orang yang senang memaksakan pendapatnya?
5. Apa manfaat debat dalam kehidupan sehari-hari?

Materi Teks Debat


Tulislah jawaban kalian pada lembaran di bawah ini!

……………………………………………………………………………………………………………………...…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..

F. BERLATIH PRAKTIK DEBAT


Debat yang baik harus memenuhi struktur debat yang telah disepakati berdasarkan mosi
debat. Berikut ini adalah struktur debat yang baik dan benar.
1. Perkenalan harus dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (afirmasi, oposisi, dan
netral)
2. Penyampaian argumentasi. Dalam debat, masing-masing tim pro maupun kontra
menyampaikan argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan.
Penyampaian argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, kemudian diakhiri
oleh tim netral.

Materi Teks Debat


3. Melakukan debat merupakan hal utama. Masing-masing tim diharuskan menyampaikan
argumentasi maupun sanggahan kepada lawan.
4. Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang sebelumnya diawali dengan penutup yang
disampaikan oleh masing-masing tim.
5. Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada
tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh
hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.

Pada pembelajaran berikut, kamu akan belajar berdebat. Untuk itu hal pertama yang
harus kamu lakukan adalah menyusun mosi. Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan
mampu: 1. menyusun mosi; 2. menyusun pendapat untuk mendukung dan menolak mosi; 3.
melaksanakan debat sesuai peran yang telah ditetapkan. Menyusun Mosi Sebelum memulai
debat, terlebih dahulu harus dirumuskan mosi permasalahan yang akan diperdebatkan. Mosi
dapat diambil dari berita yang tengah hangat beredar di masyarakat. Kamu juga dapat
mengangkat masalah-masalah yang kamu hadapi di sekolah. Berlatihlah menyusun mosi dengan
berdasar tema-tema berikut ini.

Topik I

Generasi Instan

Moderator: Saat ini generasi baru telah muncul dengan nama generasi micin yang berarti anak-
anak sudah tidak perlu repot dalam melakukan sesuatu semua dapat dilalui dengan proses instan.
Bagaimana tanggapan kalian?.

Pro: Itu adalah hal yang bagus berarti saat ini anak-anak telah mampu mengikuti perkembangan
jaman dan tidak tertinggal.

Kontra: Apa bagusnya? Saat ini anak-anak lebih memilih yang mudah tidak ada lagi berkumpul
untuk mengerjakan kelompok bersama. Semua dapat dilakukan melalui media dan ujungnya
anak akan terbiasa sendiri tanpa bantuan orang lain.

Pro: Justru bagus, berarti anak-anak mandiri.

Materi Teks Debat


Kontra: Namun kita adalah makhluk sosial dan jangan sampai akhirnya anak-anak berfikir
komunikasi tidak penting. Sudah jarang ke luar rumah, di rumah hanya sibuk depan gadget,
laptop atau hal lainnya seperti itu. Terkadang orang tua tidak ditengok.

Pro: Generasi micin bukan melupakan komunikasi tetapi membuat komunikasi jauh lebih
mudah. Komunikasikan dapat dilakukan melalui media tidak harus secara langsung. Generasi
micin itu generasi modern yang bagus.

Kontra: Lama kelamaan budaya Indonesia yang terkenal ramah dan suka bergotong royong akan
hilang. Semua telah digantikan melalui media, mereka akan jarang berkumpul dan sibuk
membahasnya melalui gadget.

Pro: Tapi tidak semua seperti itu, masih banyak orang yang mampu menjadi generasi micin yang
keren. Dimana dari bermain melalui gadget sudah dapat menghasilkan uang dan berkomunikasi
tanpa batas dengan orang dari segala penjuru.

Moderator: Baiklah debat mengenai generasi micin kita akhiri dan kesimpulan yang dapat saya
ambil adalah bahwa saat ini generasi micin memang sudah tidak dapat dihindari, ada baiknya
dihadapi namun tetap dengan bijak dan tidak melupakan budaya yang ada saat ini.
https://www.romadecade.org/contoh-teks-debat/#!

Topik II

Anak Bukan Robot

Moderator: Saat ini pihak pemerintah telah menerapkan sistem full day school untuk beberapa
sekolah negeri tentu saja ini menimbulkan banyak tanggapan orang tua. Bagaimanakah pihak
sekolah dan orang tua menanggapi ini.

Pihak Sekolah: Pemerintah telah mengeluarkan pernyataan resmi Full Day School untuk
kebaikan siswa juga. Dimana nantinya sekolah akan semakin meningkatkan jadwal KBM.

Materi Teks Debat


Pihak Orang Tua: Tetapi saat ini anak saya jadi sering pulang petang karena dia masih harus les.
Belum lagi tambahan uang saku karena dia enggak makan di rumah. Kami orang tua murid tidak
menyukai sistem ini.

Pihak Sekolah: Justru jika ditelaah lebih dalam tentu ini akan jauh lebih baik. Dimana les bisa
diberhentikan karena sekolah telah menambah jam belajar.

Selain itu dari pada memberi uang jajan tambahan akan lebih baik membawakan bekal untuk
anak.

Pihak Orang Tua: Loh siapa yang bisa memastikan kalau pembelajaran di sekolah dapat
menggantikan les. Anak saya jadi susah bangun pagi karena sudah ke lelahan. Mereka bukan
robot dan tetap butuh waktu untuk istirahat, belajar bukan yang utama.

Pihak Sekolah: Ini merupakan cara pemerintah untuk menyiapkan perbekalan yang tepat untuk
anak menyambut masa depan. Tetapi kami pihak sekolah akan berusaha menyampaikan semua
masukan dan tanggapan dari orang tua.

Pihak Orang Tua: Terima kasih, kami akan merasa sangat lega jika hal itu bisa disampaikan.
Namun jangan hanya janji dan akhirnya justru mala dilupakan.

Moderator: Baiklah tetap berjalan sesuai tema dan jangan mulai melenceng dan menyindir pihak
lawan. Jika tidak maka debat akan diberhentikan.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE DEBAT

Bila di teliti penggunaan metode Debat, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan.
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan


2. Menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu masalah.
3. Siswa dapat terangsang untuk menganalisis masalah di dalam kelompok.

Materi Teks Debat


4. Dalam berdebat, siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah, kemudian
diteliti fakta mana yang benar atau valid dan bisa dipertanggung jawabkan.
5. Membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara, turut berpartisipasi mengeluarkan
pendapat.

Metode ini dapat dipergunakan pada kelompok besar. Tetapi dalam pelaksanaan metode debat
ini terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan diantaranya:

1. Terkadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar


2. Kemungkinan lain diantara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang
berdebat.
3. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalubanyak emosi yang terlibat, sehingga
debat itu semakin gencar dan ramai.

RANGKUMAN

Debat adalah proses komunikasi ketika peserta berdebat dan menentang tema yang diberikan. Debat
memungkinkan peserta didik mempresentasikan pemahaman mereka tentang suatu topik,
mempertanyakan pendapat orang lain, berargumentasi dengan orang lain, berargumentasi dan
mengklarifikasi argumen, dan mengevaluasi orang lain. unsur-unsur debat diantaranya adalah:

1. Memiliki mosi.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang
telah diberikan.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan
mosi yang sudah diberikan.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral
atau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan
akhir bersama juri debat.

Materi Teks Debat


DAFTAR PUSTAKA
Kartono. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut Membeca Realitas dengan Kritis. Yogyakarta:
Kanisius.
Tarigan, Hendry Guntur. 1986. Menulis. Bandung: Angkasa.
Nurcahyo, Rachmat. 2012. Panduan Debat Bahasa Indonesia. Jakarta:UIN Jakarta.

Hesti Ratna Sari. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan


Metode Sosiodrama Siswa Kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Skripsi. UNY.
Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Depdikbud.
Arsjad dan Mukti. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Tarigan. 1983. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Siti Halidjah. 2010. Evaluasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1. Disajikan dalam
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/367 diakses pada 7 Februari 2015.

Arsjad dan Mukti. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.

Aries Mintaraga. 2002. Buku Panduan Praktis Debat Bahasa Indonesia Format Parlemen
Australia. Magelang: Komunitas Debat FPA Regional Jawa Tengah-DIY.
Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (Alih Bahasa: Raisul
Muttaqien). rev.ed. Bandung: Nuansa Cendekia

Dananjaya, Utomo. 2011. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.


Musaba, Zulkifli. 2012. Terampil Berbicara. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.
Hall, Dawn. 2011. Debate: Innovative Teaching to Enhance Critical Thinking
and Communication Skill in Healthcare Professionals. Internet Jurnal of Allied Health Sciences
and Practice Volume 9 Number 3. Disajikan dalam
http://ijahsp.nova.edu/articles/Vol9Num3/Hall.htm diakses pada 11 Oktober 2014

NK, Roestiyah. 2012. Strategi BelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Materi Teks Debat

Anda mungkin juga menyukai