Tujuan Pembelajaran
Materi ini akan membekali Anda dengan wawasan dasar tentang Debat. Pembelajaran
materi ini menawarkan perbedaan yang mendasar dalam belajar, pembelajaran tersebut melihat
proses belajar yang didasarkan atas kemampuan berbicara dalam menyampaikan argumen. Teori
ini menekankan akan kebutuhan lingkungan belajar dengan menyediakan kesempatan siswa
belajar untuk mengembangkan dan membangun pengetahuan dalam debat. Pengalaman akan
menyajikan dasar untuk melakukan refleksi dan observasi, mengkonseptualisasi dan
menganalisis pengetahuan dalam pikiran siswa.
Adakah yang tak pernah berdebat? Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sebagai
makhluk sosial harus berinteraksi dengan sesama. Dalam interaksi tersebut,tidak jarang terjadi
perbedaan pendapat. Ada yang pro, ada yang kontra. Itu sah saja. Setiap orang memiliki
pandangan yang berbeda tentang suatu hal. Ada yang suka ada yang tidak suka. Ada yang pro
Materi Teks Debat
ada yang kontra. Namun, perbedaan tersebut bukan menjadi alas an yang kuat untuk
bermusuhan. Mari kita anggap perbedaan itu sebagai anugrah yang pantas kita syukuri. Makin
banyak perbedaan pendapat, makin banyak pilihan, makin kaya pula pengetahuan dan wawasan
kita. Melaui pembelajaran kali ini, kita akan beradu argument dengan sehat dan santun untuk
menentukan apa yang terbaik. Melalui teks debat ini, kita dapat menjadi pribadi yang peka
terhadap berbagai isu sosial. Tidak mudah menganggap isu yang berkembang selalu benar.
PETA KONSEP
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Debat
2. Mengidentifikasi Unsur pembangun Teks Debat
3. Merumuskan Tata Cara Debat
PETA KONSEP
TEKS DEBAT
Bukalah internet dan carilah video baru. Kamu juga bisa mengacu pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=aDX0pxFGDPY
Dari video tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang debat?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………...
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………...
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….....
………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tayangan tersebut merupakan bentuk dari debat. Istilah debat berasal dari bahasa Inggris,
yaitu debate. Istilah tersebut identik dengan istilah sawala yang ebrasal dari bahasa Kawi yang
berarti berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat
untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi, definisi dari debat sendiri adalah suatu
cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti.Berdasarkan
Setelah memahami materi sebelumya dilanjutkan melalui kegiatan debat yang memiliki
unsur-unsur di bawah ini:
1. Memiliki mosi. mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan
mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah
debat terdapat pihak pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang
telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan
mengapa mendukung pernyatan di dalam mosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan
mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak
afirmatif.
Debat pada praktiknya dimulai dengan meneliti posisi argumentatif lawan dan
berkonsentrasi terhadap titik lemah argumentasi tersebut. Kemudian, adu pendapat terjadi
hingga sekelompok menyerah atau dapat pula dihentikan tanpa hasil; tanpa seorang
pemenang. Debat akhirnya menjadi sarana efektif untuk menampilkan, meningkatkan, dan
mengembangkan komunikasi verbal, selain menunjukkan sikap intelektual peserta didik.
“Barang siapa yang ingin menguasai suatu Bangsa, maka kuasailah Bahasanya”
intermezo
“Orang yang ingin bergaul dengan pedagang, maka ia harus menguasai
bahasa perdagangan”
……………………………………………………………………………………………………………………...…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
…..
Pada pembelajaran berikut, kamu akan belajar berdebat. Untuk itu hal pertama yang
harus kamu lakukan adalah menyusun mosi. Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan
mampu: 1. menyusun mosi; 2. menyusun pendapat untuk mendukung dan menolak mosi; 3.
melaksanakan debat sesuai peran yang telah ditetapkan. Menyusun Mosi Sebelum memulai
debat, terlebih dahulu harus dirumuskan mosi permasalahan yang akan diperdebatkan. Mosi
dapat diambil dari berita yang tengah hangat beredar di masyarakat. Kamu juga dapat
mengangkat masalah-masalah yang kamu hadapi di sekolah. Berlatihlah menyusun mosi dengan
berdasar tema-tema berikut ini.
Topik I
Generasi Instan
Moderator: Saat ini generasi baru telah muncul dengan nama generasi micin yang berarti anak-
anak sudah tidak perlu repot dalam melakukan sesuatu semua dapat dilalui dengan proses instan.
Bagaimana tanggapan kalian?.
Pro: Itu adalah hal yang bagus berarti saat ini anak-anak telah mampu mengikuti perkembangan
jaman dan tidak tertinggal.
Kontra: Apa bagusnya? Saat ini anak-anak lebih memilih yang mudah tidak ada lagi berkumpul
untuk mengerjakan kelompok bersama. Semua dapat dilakukan melalui media dan ujungnya
anak akan terbiasa sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pro: Generasi micin bukan melupakan komunikasi tetapi membuat komunikasi jauh lebih
mudah. Komunikasikan dapat dilakukan melalui media tidak harus secara langsung. Generasi
micin itu generasi modern yang bagus.
Kontra: Lama kelamaan budaya Indonesia yang terkenal ramah dan suka bergotong royong akan
hilang. Semua telah digantikan melalui media, mereka akan jarang berkumpul dan sibuk
membahasnya melalui gadget.
Pro: Tapi tidak semua seperti itu, masih banyak orang yang mampu menjadi generasi micin yang
keren. Dimana dari bermain melalui gadget sudah dapat menghasilkan uang dan berkomunikasi
tanpa batas dengan orang dari segala penjuru.
Moderator: Baiklah debat mengenai generasi micin kita akhiri dan kesimpulan yang dapat saya
ambil adalah bahwa saat ini generasi micin memang sudah tidak dapat dihindari, ada baiknya
dihadapi namun tetap dengan bijak dan tidak melupakan budaya yang ada saat ini.
https://www.romadecade.org/contoh-teks-debat/#!
Topik II
Moderator: Saat ini pihak pemerintah telah menerapkan sistem full day school untuk beberapa
sekolah negeri tentu saja ini menimbulkan banyak tanggapan orang tua. Bagaimanakah pihak
sekolah dan orang tua menanggapi ini.
Pihak Sekolah: Pemerintah telah mengeluarkan pernyataan resmi Full Day School untuk
kebaikan siswa juga. Dimana nantinya sekolah akan semakin meningkatkan jadwal KBM.
Pihak Sekolah: Justru jika ditelaah lebih dalam tentu ini akan jauh lebih baik. Dimana les bisa
diberhentikan karena sekolah telah menambah jam belajar.
Selain itu dari pada memberi uang jajan tambahan akan lebih baik membawakan bekal untuk
anak.
Pihak Orang Tua: Loh siapa yang bisa memastikan kalau pembelajaran di sekolah dapat
menggantikan les. Anak saya jadi susah bangun pagi karena sudah ke lelahan. Mereka bukan
robot dan tetap butuh waktu untuk istirahat, belajar bukan yang utama.
Pihak Sekolah: Ini merupakan cara pemerintah untuk menyiapkan perbekalan yang tepat untuk
anak menyambut masa depan. Tetapi kami pihak sekolah akan berusaha menyampaikan semua
masukan dan tanggapan dari orang tua.
Pihak Orang Tua: Terima kasih, kami akan merasa sangat lega jika hal itu bisa disampaikan.
Namun jangan hanya janji dan akhirnya justru mala dilupakan.
Moderator: Baiklah tetap berjalan sesuai tema dan jangan mulai melenceng dan menyindir pihak
lawan. Jika tidak maka debat akan diberhentikan.
Bila di teliti penggunaan metode Debat, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan.
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Metode ini dapat dipergunakan pada kelompok besar. Tetapi dalam pelaksanaan metode debat
ini terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan diantaranya:
RANGKUMAN
Debat adalah proses komunikasi ketika peserta berdebat dan menentang tema yang diberikan. Debat
memungkinkan peserta didik mempresentasikan pemahaman mereka tentang suatu topik,
mempertanyakan pendapat orang lain, berargumentasi dengan orang lain, berargumentasi dan
mengklarifikasi argumen, dan mengevaluasi orang lain. unsur-unsur debat diantaranya adalah:
1. Memiliki mosi.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang
telah diberikan.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan
mosi yang sudah diberikan.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral
atau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan
akhir bersama juri debat.
Siti Halidjah. 2010. Evaluasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1. Disajikan dalam
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/367 diakses pada 7 Februari 2015.
Arsjad dan Mukti. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Aries Mintaraga. 2002. Buku Panduan Praktis Debat Bahasa Indonesia Format Parlemen
Australia. Magelang: Komunitas Debat FPA Regional Jawa Tengah-DIY.
Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (Alih Bahasa: Raisul
Muttaqien). rev.ed. Bandung: Nuansa Cendekia