Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA

PEMELIHARAAN KARYAWAN
PEMELIHARAAN KARYAWAN
1.1 Pengertian pemeliharaan Karyawan
Pemeliharaan(Maintenance) Karyawan adalah usaha mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
1.2 Tujuan Pemeliharaan karyawan
Adapun tujuan dari pemeliharaan karyawan adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
c. Meningkatkan loyalitas karyawan dan menurunkan turnover karyawan.
d. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
f. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
g. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
1.3. Asas- asas karyawan
Adapun asas-asas pemeliharaan karyawan yaitu:
a. Asas manfaat dan efesiensi.
b. Asas kebutuhan dan kepuasan.
c. Asas peraturan legal.
d. Asas keadilan dan kelayakan
e. Asas kemampuan perusahaan.
1.4. Metode Pemeliharaan karyawan
A. komunikasi
Komonukasi adalah penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan agar antara mereka
terdapat interaksi. Komunikasi dapat disebut efektif jika informasi disampaikan secara singkat, jelas, mudah
dipahami, dan dilaksanakan oleh komunikan.
B. Intensif
Intensif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi
kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya.
Pemberian intensif yang adil, layak, dan saatnya yang tepat, serta diberikan secara terbuka akan
menciptakan pemeliharaan yang baik. Dengan demikian, sikap loyal karyawan semakin baik, gairah kerja
meningkatkan, absensi, dan turnover karyawan menurun.
1.5. Pengertian dan Program kesejahteraan karyawan
Kesejahteraan Karyawan adalah balas jasa pelengkap( material maupun non material). Kesejahteraan
yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
keluarganya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan
agar produktivitas kerjanya meningkat.
Jenis jenis kesejahteraan yang diberikan adalah financial dan non financial yang bersifat ekonomis,
serta pemberiaan fasilitas dan pelayanan. Kesejateraan karyawan harus deprogram dengan sebaik- baiknya,
supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Program kesejahteraan
berasaskan keadilan dan kelayakan, berpedoman kepada peraturan legal pemerintah dan didasarkan atas
kemampuan perusahaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja(KKK) akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang
baik. KKK harus ditanamkan pada diri masing- masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan
yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan.
1.6. Hubungan Industrial pancasila(HIP)
HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa(buruh, pengusaha,
danpemerintahan) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasikan dari keseluruhan sila- sila pancasila dan
undang- undang 1945, yang tumbuh dan berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional
Indonesia.

a.
b.
c.

a.
b.

Ciri- cirri khas HIP, yaitu:


HIP didasarkan kepada pancasila
HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara pihak- pihak yang
tersangkut dalam keseluruhan proses produksi, yaitu buruh, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum.
HIP berpegang pula pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha, dan pemerintahan tercipta saling merasa
ikut memiliki, memelihara, mempertahankan, dan terus menerus mawas diri, yang mengandung asas partnership
dan tanggung jawab bersama.
Adapun asas- asas untuk mencapai tujuan :
HIP da dalam mencapai tujuan berdasarkan pada asas- asas pembangunan nasional, yaitu:
Asas manfaat
Asas usaha bersama dan kekeluargaan
Asas demokrasi
Asas adil dan merataa
Asas keseimbangan
HIP dalam mencapai tujuannya juga berdasarkan pada 3 asas kerja sama.
Buruh dan pengusaha perusahaan adalah teman seperjuangan dalam proses produksi yang berarti baik buruh
maupun pengusaha perusahaan wajib bekerja sama serta bantu- membantu dalam kelancaran usaha dgn
meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan produksi.
Buruh dan pengusaha perusahaan adalah teman seperjuangan dalam keuntungan, yang berarti keuntungan yang
diterima perusahaan dinikmati bersama dgn bagian yg layak dan serasi.
Buruh dan pengusaha adalah teman seperjuangan dalam mempertanggung jawabkan kepada:
Tuhan yang Maha Esa
Bangsa dan Negara
Masyarakat sekelilingnya
Buruh beserta keluarganya
Perusahaan tempat mereka bekerja.
Jadi, Dalam HIP tidak ada tempat bagi sikap saling berhadap- hadapan atau penindasan oleh yang kuat
terhadap yang lemah dan HIP juga mewujudkan terciptanya pemeliharaan karyawan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P . 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.
http://novialaura.blogspot.com/2013/01/makalah-sumber-daya-manusia.html

Makalah Pemeliharaan Karyawan


Oleh Asnidar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan roda organisasi, manusia merupakan unsur yang terpenting dibandingkan
dengan alat produksi lainnya, seperti modal, sarana kerja, mesin-mesin, bahan mentah, bahan
baku, perangkat lunak dan lain sebagainya. Mengingat bahwa unsur manusia merupakan unsur
yang terpenting, maka pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang kontinue dan serasi
dalam setiap organisasi menjadi sangat penting.
Menurunnya semangat kerja karyawan adalah masalah yang umum yang dapat terjadi pada
setiap perusahaan, baik industri maupun organisasi. Jika tidak ada penanganan yang serius dan
perhatian lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bom waktu karena langsung atau tidak
langsung dapat menurunkan performa perusahaan secara operasional bahkan fungsional. Untuk
mengantisipasi terjadinya hal tersebut maka pemeliharaan karyawan dalam suatu organsasi
memang sangatlah penting. Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari campur tangan manajer.
Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan
akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti penting pemeliharaan bagi karyawan?
2. Metode-metode apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan karyawan?
3. Jelaskan pengertian dan program kesejahteraan bagi karyawan?
4. Bagaiaman cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja?
5. Bagaiman hubungan industri parsial dalam pemeliharaan karyawan?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan Karyawan
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
manajer.Jika pemeliharaan karyawan kurangdiperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, danbersikap loyal dalam menunjang
tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer.Tidak
mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya jika
kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.

1. Pentingnya pemeliharaan
Menurut Edwin B. Flippo
The maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving the physical,
mental, and emotional condition of employees. Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap
perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlumen dapat pemeliharaan
sebaik-baiknya dari pimpinan perusahaan.
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
manajer.Jika pemeliharaan karyawan kurangdiperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, danbersikap loyal dalam menunjang
tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer.Tidak
mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya jika
kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
2. Tujuan Pemeliharaan
Adapun tujuan dari pemeliharaan yaitu:
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
c. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
d. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
f. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
g. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
3. Asas-asas Pemeliharaan Karyawan
a. Asas Manfaat dan Efesiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang optimal bagi
perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja,
keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini harus deprogram
dengan baik supaya tidak sia-sia.
b. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menja didasar program pemeliharaan
karyawan.Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik,
sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya tujuan
perusahaan.
c. Asas Keadilan dan Kelayakan
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Karena
keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap
tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asa
sini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.
d. Asas Peraturan Legal
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan keputusan mentri
harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik

dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.


e. Asas kemampuan perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan kesejahteraan
karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan
hancurnya perusahaan.
B. Metode-metode Pemeliharaan
Pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaanya efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manager yang cakap akan menerapakan metode
yang sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Adapun metode-metode
pemeliharaan karyawan yang efektif adalah sebagai berikut.
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing dan evaluative.
Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata, dan lainlain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan.
Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dan komunikator kepada komunikasi agar
antar mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika komunikasi efektif dan dipahami. Adapun
proses-proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Adanya dua pihak yang terlibat, yaitu subyek dan objek.
b. Adanya pesan yang hendak disampaikan oleh subyek kepada obyek.
c. Pemilihan cara atau metode yang digunakan oleh subyek untuk menyampaikan pesan.
d. Pemahaman metode penyampaian pesan oleh obyek.
e. Umpan balik dari obyek ke subyek.
b. Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi adalah sesuatu yang menimbulkan gangguan komunikasi sehingga tujuan
komunikasi tiadak tercapai. Pada dasarnya semusan hambatan tersebut dapat terjadi karena
distorsi, penghilangan sebagian informasi, terlau banyak informasi, waktu, penerimaan pesan,
dan hambatan fisik
2. Insentif
a. Pengertian Insentif
Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi
kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. Insentif secara harafiah
berarti sesuatu yang merangsang atau mempunyai kecenderungan merangsang minat untuk
bekerja.
b. Metode Insentif
Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang terciptanya
pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa mendapat
perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan
sikap loyal karyawan akan lebih baik.
c. Jenis-jenis Insentif
1. Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau nonmaterial
kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.
2. Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada
karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.
d. Bentuk-bentuk Insentif

1. Nonmaterial insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berbventuk
penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti piagam, piala atau medali.
2. Sosial insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi
kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti
promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.
3. Material insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insentif bernilai ekonomis sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.
C. Pengertian dan Program Kesejahteraan
1. Pentingnya kesejahteraan
Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Setelah karyawan diterima, dikembangkan, mereka perlu di motivasi agar tetap mau bekerja
pada perusahaan sampai pensiun. Untuk mempertahankan karyawan ini kepadanya diberikan
kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe benefits/gaji tersembunyi/ indirect
compensation/employee welfare. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermafaat
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian
kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal
karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.
Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer
menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus disusun
berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan berpedoman kepada kemampuan
perusahaan.
2. Tujuan pemberian kesejahteraan
Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah.
Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan.
b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.
c. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan.
d. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
i. Membantu pelaksanan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
3. Jenis-jenis kesejahteraan
Jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat
ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu
diprogramkan dengan sebaik-baiknya, supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Program kesejahteraan harus berasaskan keadilan dan
kelayakan, berpedoman kepada peraturan legal pemerintah dan didasarkan atas kemampuan
perusahaan. Untuk lebih jelasnya, jenis-jenis kesejahteraan karyawan ada pada tabel berikut.

No. Ekonomis Fasilitas Pelayanan


1 Uang Pensiun Mushola/ Mesjid Puskesmas/ Dokter
2 Uang Makan Kafetaria Jemputan Karyawan
3 Uang Transpor Olahraga Penitipan Bayi
4 Uang Lebaran/ Natal Kesenian Bantuan Hukum
5 Bonus/ Gratifikasi Pendidikan/ Seminar Penasihat Keuangan
6 Uang Duka Kematian Cuti Dan Cuti Hamil Asuransi/ Astek
7 Pakaian Dinas Koperasi Dan Toko Kredit Rumah
8 Uang Pengobatan Izin
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan
karyawan yang baik. KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan,
dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan
kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan
banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin
besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan,
karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan
karyawannya.
Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri pada karyawan, bahkan perlu
diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman (seperti masker,
sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini merupakan tindakan kontrol
preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
E. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (buruh,
pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan
sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan
berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
1. Ciri-ciri khas HIP
a. HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di dalam satu
pengertian yang utuh dan bulat.
b. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima sila Pancasila.
c. HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara pihakpihak yang tersangkut dalam keseluruhan proses produksi, yaitu buruh, pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.
d. HIP berpegang pula pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha dan pemerintah
tercipta saling merasa ikut mmeiliki, memelihara, mempertahankan dan terus menerus mawas
diri, yang mengandung asas partnership dan tanggung jawab bersama.
2. Asas-asas untuk mencapai tujuan
Untuk mencapai tujuan HIP mendasarkan diri pada 2 asas yaitu, asas pembangunan dan asas
kerja sama.
a. Asas pembangunan terdiri dari :
Asas manfaat
Asas usaha bersama dan kekeluargaan

Asas demokrasi
Asas adil dan merata
Asas kesemibangan
b. Asas kerja sama terdiri dari :
Bruh dan pengusaha/ [pimpinan perusahaan adalah teman seperjuangan dalam proses
produksi yang beratti baik buruh maupun pengusaha/ pimpinan perusahaan wajib kerja sama
serta bantu-membantu dalam kelancaran usaha dengan meningkatkan kesejahteraan dan
menaikkan produksi.
Buruh dan pengusaha/ pimpinan perusahaan adalah temen seperjuangan dalam keuntungan,
yang berarti keuntungan yang diterima perusahaan dinikmati bersama dengan bagian yang layak
dan serasi.
Buruh/ pengusaha pimpinan perusahaan adalah teman seperjuangan dalam
mempertanggungjawabkan kepada Tuhan YME, bangsa dan negara, masyarakat sekelilingnya,
buruh beserta keluarganya dan perusahan tempat mereka bekerja.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurangdiperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, danbersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer.Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap
pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna karena kesempurnaan hanyalah milkiNya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran maupun kritikan yang membangun untuk
menambah wawasan kami.

https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/602791836398557

Anda mungkin juga menyukai