DISUSUN OLEH:
Badariah
Deandra Audiare
Nurilmi Salsabila
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model kepemimpinan yang efektif dalam lembaga pendidikan”. Dari makalah ini semoga
dapat memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah
organisasi.Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada bapak Andri Zainal selaku
dosen mata kuliah yang bersangkutan, dan semua pihak yang telah membantu sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari atas kekurangan kemampuan
kamidalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami
apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya
akanlebih baik dan sempurna serta komprehensif. Demikian akhir kata dari kami, semoga
makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam
segi teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................................
Bab I pendahuluan...............................................................................................................
1.1 Latar belakang ............................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................
1.3 Tujuan masalah ..........................................................................................................
Bab II pembahasan ..............................................................................................................
a. Kepemimpinan kepala sekolah ...................................................................................
b. Tipe kepemimpinan.....................................................................................................
c. Pendekatan kepemimpinan .........................................................................................
d. Model/bentuk kepemimpinan .....................................................................................
e. Kepemimpinan yang diharapkan ................................................................................
f. Karakteristik kepemimpinan kepala sekolah ..............................................................
g. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ...........................................................
h. Tugas kepala sekolah ..................................................................................................
Bab III Penutup....................................................................................................................
Saran .................................................................................................................................
Kesimpulan .......................................................................................................................
Daftar pustaka......................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan banyak orang
mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada
berbagai tingkatan. orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan
tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain, dan kepentingan lingkungannya
Krisis kepemimpinan inidisebabkan karena makin langkanya keperdulian pada kepentingan
orang banyak,dan kepentingan lingkungannya sekurang-kurangnya terlihat ada tiga
masalahmendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen
Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan
dan mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan
dan masalah kemajuan dalam kebersamaan Kedua,adanya krisis kredibilitas. sangat sulit
mencari pemimpin atau kader pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung
jawab. Kredibilitas itu dapatdiukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika
memikul amanah,setia pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur
dalammemikul tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman
dalammenolak godaan dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit
Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan
Pemimpin aman sekarang harus belajar, harus membawa, harus mempunyai pengetahuan
mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-
orang yang dipimpin. juga pemimpin itu harus memiliki kredibilitas danintegritas, dapat
bertahan, serta melanjutkan misi kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya akan
menjadi suatu karikatur yang akan menjadi cermin atau bahan terta5aan dalam kurun sejarah
di kemudian hari.
D. Model/bentuk kepemimpinan
Terdapat empat model/bentuk atau jenis kepemimpinan. Pertama, Kepemimpinan Otoriter,
seorangpemimpin yang otoriter memperlihatkan kekuasaannya, ingin berkuasa. Pemimpin ini
berpendapat bahwa tanggung jawab sebagai pemimpin besar sekali, dialah yang bertanggung
jawab dalam kepemimpinannya. Dengan bekerja keras, teliti dan tertib,dia menghendaki dan
mengharapkan agar bawahan juga bekerja keras dan sungguh-sungguh, dialah yangmembuat
peraturan yang harus dipatuhi, dia pula yang mengawasi dan menilai pekerjaan bawahannya.
Kedua, Kepemimpinan Laize-faire, model kepemimpinan ini kebalikan dari kepemimpinan
otoriter, pemimpin berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan
memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing, baik secara
perorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Ketiga, Kepemimpinan Demokratik, model
kepemimpinan yang melibatkan semua orang yang dipimpinnya secara penuh, baik secara
perorangan ataupun melalui perwakilan, semua keputusan diambil melalui musyawarah dan
mufakat serta harus ditaati. Pemimpin memberikan kesempatan pada orang yang dipimpin
untuk mengembangkan inisiatif dan daya kreatifnya. Pemimpin mendorong dan
mengembangkan keterampilan bertalian dengan usaha untuk mempraktekkan suatu metode
baru. Pemimpin demokratis tidak melaksanakan tugasnya sendiri, dia bersifat bijaksana di
dalam pembagian pekerjaan dan tanggung jawab. Keempat, Kepemimpinan Partisipatif,
model kepemimpinan yang menggunakan atau melakukan pemberdayaan, melalui
(a) distribution of power, yaitu pembagian kewenangan setiap orang adalah manajer dalam
melaksanakan tugasnya masingmasing,
(b) distribution of knowledge and skill, yaituberbagi pengetahuan dan keterampilan misalnya
melalui pendidikan dan pelatihan, gugus kendali mutu (GKM),
(c) distribution of information, yaitu berbagi informasi dan adanya sistim informasi dan
komunikasi, dan
(d) distribution of rewards, yaitu pemberian berbagai penghargaan kepada tim dan individu,
beri kail dari pada ikan, publikasi, pertemuan, dan pemberian financial rewards (uang).
Kesimpulan
Faktor kepemimpinan sangat diperlukan dalam mendukung proses peningkatan kualitas
pendidikan, karena gaya atau ciri-ciri perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin akan mampu
mempengaruhi dan menggerakkan individu atau kelompok dalam organisasi yang
dipimpinnya. Gaya kepemimpinan dalam mengelola sekolah yang tepat dilakukan saat ini
adalah bukan gaya paksaan tetapi menggunakan pendekatan komitmen yang didasari
kebersamaan. Ciriciri perilaku kepemimpinan yang dapat mendorong proses keberlangsungan
sekolah yang efektif meliputi memiliki visi, percaya diri, mampu mengkomunikasikan ide,
dapat diteladani, mempunyai idealisme, inspirasi, kemampuan mempengaruhi dan mampu
menghargai perbedaan untuk dirubah menjadi suatu kekuatan bersama, Kepala Sekolah-
gurustaf karyawan “saeyeg saeko proyo” membangun kebersamaan untuk mewujudkan
kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Upaya yang seharusnya dilakukan
Kepala Sekolah melalui kepemimpinannya yaitu memberdayakan potensi guru dalam proses
pembelajaran, mempunyai agenda waktu yang jelas dalam penyelesaian tugas, menjalin
hubungan antar pribadi yang kuat, berlaku adil, efektif, efisien, bertanggung jawab, dan
akuntabel, serta bekerja melalui tim manajemen yang melibatkan semua komponen sekolah.
Sedangkan upaya dari pemerintah untuk mengoptimalkan kinerja kepemimpinan Kepala
Sekolah dapat dilakukan melalui pembentukan laboratorium manajemen sekolah, perekrutan
Kepala Sekolah yang bebas dari KKN, dan sistem pembinaan karir Kepala Sekolah yang
memberi peluang untuk berkembang secara terbuka pada tataran lokal, regional, dan nasional.
Saran
disaat sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila ingin menjadi
seorang pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter daricalon pemimpin itu
sendiri karena apabila salah memilih pemimpin organisasi tidak akan dapat mencapai
tujuannya dan jalannya suatu organisasi juga akan berantakan."alam memilih seorang
pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas, tidak hanya
pengetahuan umum tetapi harus memiliki keterampilan khusus, diantaranya keterampilan
dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan teknis.Seorang pemimpin harus
memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin menjadi panutan atau
contoh untuk bawahannya, seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, jujur dan
rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diamanahkan kepada dia.
Daftar pustaka
Bush, T. & Marianne, C. 2000. Leadership and Strategic Management in Education. London:
Paul Chapman Publishing Ltd.
Ekosiswoyo, R. 2003. Pengaruh Pemberdayaan, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Tengah. Disertasi tidak diterbitkan.
Bandung: PPS UPI Bandung.
Fleet, D.D.V. 1988. Management. New York: Houghton Mifflin Company.
Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004.
Gaustad, J. 1992. School Discipline. Digest, 2, 1992: 12-21.
Kardoyo. 2005. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,Pembiayaan Pendidikan, Peran
Komite Sekolah, terhadap Kinerja Sekolah. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI
Bandung.
Lightfoot, S. 1983. Good High School: Portrait of Character and Culture. New York: Basic
Books.
McClelland, D. 1999. Motivational Research Achivement.(Online),
(http:weatrek,hypermort/.Net/Maslow/ od. hr07.htm., diakses 9 Juni 2004).
McMahon, W. 1999. Education and Development: Measuring The Social Benefits. New
York: Oxford University Press.
School Principal Standard of Competencies. (Online), (http://www.csla.org/Encarta.Desk
Encyclopedia. 1996 - 97, diakses: 2 Oktober 2005).
Sulaksono, U. 2004. Managemen Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Wohlstetter, P. 1997. Organizing for Successful School Based Management. Alexandria
Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.