KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb.
Salam Pramuka!
Puji dan Syukur kita Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita masih diberikan
kesehatan hingga saat ini.
Pramuka adalah sarana kegiatan yang tepat sebagai wadah untuk mengembangkan
potensi diri secara pribadi dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin
berkembang pesat, khususnya di era revolusi 4.0 dan masyarakat 5.0.
Kepada tim penulis yang telah menyusun buku panduan pramuka ini, kami
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Semoga buku ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dan Semoga Tuhan yang Maha Esa selalu memberikan
Tuntunan, Perlindungan, Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb,
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 5
KEPEMIMPINAN ................................................................................................ 5
D. EVALUASI ............................................................................................... 12
BAB II .................................................................................................................. 13
D. EVALUASI ............................................................................................... 17
D. EVALUASI ............................................................................................... 36
BAB IV ................................................................................................................. 37
3
C. ISI POKOK MATERI ............................................................................. 37
D. EVALUASI ............................................................................................... 41
BAB V................................................................................................................... 42
SEMAPHORE ..................................................................................................... 42
D. EVALUASI ............................................................................................... 46
BAB VI ................................................................................................................. 47
D. EVALUASI ............................................................................................... 55
D. EVALUASI ............................................................................................... 60
D. EVALUASI ............................................................................................... 72
4
BAB I
KEPEMIMPINAN
A. DESKRIPSI SINGKAT
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi, memberi contoh atau
memberi keteladanan oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Dalam diri setiap individu manusia pada dasarnya
memiliki potensi kepemimpinan. Cara alamiah untuk mengembangkan potensi
kepemimpinan adalah dengan pendidikan dan pengalaman. Pendidikan dan
pengalaman pengembangan kepemimpinan akan efektif jika dilakukan dengan
cara terbimbing.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan
memiliki kemampuan dalam hal:
5
Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan
memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan anggota
kelompok.
Sedangkan menurut Pancasila, kepemimpinan harus
bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan Pancasila adalah :
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat
dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan
bagi orang-orang yang dipimpinnya.
b. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu
membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada
orangorang yang dibimbingnya.
c. Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong
orangorang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
2. Tugas Kepemimpinan
Tugas kepemimipinan, pada dasarnya meliputi dua bidang
utama, yaitu pencapaian tujuan organisasi dan kekompakan orang
yang dipimipinnya. Tugas yang berhubungan dengan kekompakan
disebut relationship function. Keating, mengatakan bahwa tugas
kepemimpinan yang berhubungan dengan kelompok ada 6, yaitu:
a. Memulai (inisiatif), yaitu usaha agar kelompok memulai kegiatan
atau gerakan tertentu.
b. Mengatur (regulasi), yaitu tindakan untuk mengatur arah
kegiatan kelompok.
c. Memberitahu (informating), yaitu kegiatan memberi informasi,
data, fakta, pendapat yang diperlukan.
d. Mendukung (supporting), yaitu usaha untuk menerima gagasan,
pendapat, usul, dari bawah dan menyempurnakan dengan
6
menambah atau mengurangi untuk diginakan dalam rangka
penyelesaian tugas bersama.
e. Menilai (evaluasi), yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang
muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan
konsekuaensi-konsekuansinya dan untung ruginya.
f. Menyimpulkan (summrizing), yaitu kegiatan untuk
mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul
muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan
untuk memikirkan lebih lanjut.
3. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan diantaranya sebagai berikut.
a. Penentu arah, yaitu setiap organisasi diciptakan atau dibentuk
sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu, baik sifatnya
jangka panjang, jangka pendek yang tidak mungkin tercapai
apabila tidak diusahakan dicapai oleh anggotanya yang bertindak
sendiri-sendiri, tanpa ditentukan arah oleh pimpinan.
b. Fungsi perintah, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat satu
arah arah kepa yang dipimpinnya.
c. Fungsi kosultatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua
arah kepada yang dipimpinnya meskipun pelaksanaannya sangat
tergantung pada pihak yang memimpin.
d. Fungsi partsipatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua
arah kepada yang dipimpinnya, tetapi juga berwujud pelaksanaan
hubungan manusia yang efektif antara pemimpin dan yang
dipimpin. Dalam hal ini pemimpin berusaha mengaktifkan
orangorang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan dalam
mengambil keputusan maupun dalam melaksananakan
keputusan.
e. Fungsi delegasi, yaitu fungsi pemimpin untuk mendelegasikan
wewenang untuk membuat, menetapkan, dan atau melaksanakna
7
keputusan, baik melalui persetujuan mauun tanpa persetujuan
pimpinan.
4. Sifat Kepemimpinan
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin
agar selalu dapat memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu
adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan rohaniah atau akhlak.
b. Kelebihan jasmani.
5. Asas Kepemimpinan
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung
kepemimpinan berdasar Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri
dari:
a. Ketuhanan yang Maha Esa
b. Inga ngarso sun tulodho.
c. Ing madya mangun karso.
d. Tut wuri handayani.
e. Waspodo purbo waseso.
f. Prasja.
g. Setya.
h. Ambeg paramo arta
i. Hemat.
j. Sifat terbuka.
k. Pewarisan/ahli generasi.
6. Gaya Kepemimpinan
Secara umum gaya kepemimpinan hanya dikenal dalam dua
gaya, yaitu:
8
a. Gaya otoriter. Gaya kepemimpinan otoriter biasanya dipandang
sebagai gaya yang didasarkan atas kekuasaan posisi dan
penggunaan otoritas dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai pemimpin.
b. Gaya kepemimpinan demokrasi dikaitkan dengan kekuatan
personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
7. Tipe Kepemimpinan
a. Kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system
kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang
bersangkutan.
b. Kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala
sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahanbawahan atau media non pribadi baik rencana atau
perintah juga pengawasan.
c. Kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin
otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan
tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku
secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
d. Kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin
yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar
setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota
ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan,
pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
e. Kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat
9
kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti
halnya seorang bapak kepada anaknya.
f. Kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di
mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi,
sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok
tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur
berkecimpung.
9. Pelaksanaan Kepemimpinan
Kepemimpinan ini dalam gerakan pramuka penerapannya
berdasarkan sistem among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga
10
Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani.
Pembinaan pramuka siaga lebih menitik beratkan pada Inga
Ngarso Sun Tulodho. Pembinaan pramuka penggalang lebih menitik
beratkan pada Ing Madya Mangun Karso. Pembinaan pramuka
penegak dan pandega lebih menitik beratkan pada Tu Wuri
Handayani.
Pramuka siaga dilatih menjadi pemimpin barung, pramuka
penggalang dilatih menjadi pemimpin regu dan pramuka penegak
dan pandega menjadi pemimpin sangga atau racana. Dengan
demikian kepemimpinan dalam gerakan pramuka lebih menitik
beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta tanggung
jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.
11
D. EVALUASI
12
BAB II
SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) DAN SYARAT KECAKPAN
KHUSUS (SKK)
A. DESKRIPSI SINGKAT
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat-syarat minimum dalam
berbagai bidang kegiatan atau kecakapan, yang harus dicapai oleh semua
Pramuka secara keseluruhan, agar dapat memperoleh dan mengenakan TKU
pada pakaian seragamnya setelah melewati serangkaian ujian. Syarat
Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat-syarat kecakapan pada bidang tertentu
yang dimiliki oleh peserta didik yang berminat dalam pengembangan minat dan
bakatnya untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) sesuai dengan
usia, jenis kelamin, dan kemampuan jasmani rohaninya setelah melalui ujian-
ujian.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui apa itu SKU dan SKK
a. Siaga Mula
b. Siaga Bantu
c. Siaga Tata
13
2) Golongan Pramuka Penggalang
a. Golongan penggalang ramu
b. Golongan penggalang rakit
c. Golongan penggalang terap
1) Pramuka Siaga
Untuk Pramuka Siaga hanya terdiri atas satu tingkat.
TKK untuk Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama kaki
terbalik dan tidak memakai bingkai. Ada 10 macam TKK
Pramuka Siaga, yaitu:
a. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. TKK Pengamat.
e. TKK Berkemah.
14
f. TKK Penabung.
g. TKK Penjahit.
2) Pramuka Penggalang
15
3) Pramuka Penegak/Pendega
16
D. EVALUASI
17
BAB III
SURVIVAL DAN TANDA JEJAK
A. DESKRIPSI SINGKAT
Survival merupakan suatu teknik atau cara untuk bertahan di alam
bebas. Dengan adanya materi pramuka- survival yang menjadi salah satu materi
dasar yang diajarkan dalam kegiatan sebuah organisasi atau komunitas para
pecinta alam, maka setiap anggota akan diajarkan mulai dari pengertian survival
hingga teknik atau cara untuk bertahan hidup di alam bebas. Sehingga ketika
para anggota praktek dilapangan langsung untuk melakukan petualangan di
alam bebas, sehingga mereka sudah memiliki bekal secara cukup. Materi
survival juga mencakup beberapa bagian dari materi yang berhubungan dengan
kegiatan yang turun langsung ke lapangan yakni kompas dan tanda jejak.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan
memiliki kemampuan dalam:
6. Mengetahui Kompas
18
menggunakan perlengkapan seadanya yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan hidupnya.
Seseorang yang melakukan kegiatan survival disebut sebagai
Survivor. Dalam kegiatan survival tersebut dapat dilakukan sendirian
atau tunggal dan juga dapat dilakukan secara berkelompok atau
dalam bentuk tim. Banyak versi tentang pengertian survival. Survival
dapat juga diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan
keluar dari keadaan yang sulit atau kritis. Dalam arti yang sempit,
survival digunakan dalam kaitan dengan keadaan-keadaan darurat
yang terjadi karena terisolasinya seseorang atau sekelompok orang
akibat suatu musibah atau kecelakaan. Keadaan tersebut antara lain
tersesat di hutan, terdampar di pulau atau pesawat yang terjatuh
disuatu tempat asing. Akibatnya survivor mengalami kesulitan
berkomunikasi dengan masyarakat luas dan dengan demikian sukar
mendapatkan bantuan atau pertolongan yang diperlukan.
Selain arti kata survival di atas, kata survival juga dapat
diartikan per huruf menurut buku komando survival, yaitu sebagai
berikut: Size Up the Situation, pandailah dalam menilai situasi.
Undue Haste Make Taste, jangan tergesa-gesa, biar lambat asal
selamat. Remember Where You Are, ingat dimana kamu berada.
Vanquish fear and panic, kuasai diri dari rasa takut dan panik.
Improvise, perbaiki diri dari kesulitan. Value living, hargailah
kehidupan. Act like the native, sesuaikanlah diri dengan penduduk
setempat. Learn basic skill, pelajari dasar-dasar pengetahuan dan
latihlah kemampuan di alam. Kalimat-kalimat tersebut
menggambarkan prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang
survivor.
19
perlengkapan yang terlalu sedikit tidak bisa memenuhi kebutuhan
selama kegiatan. perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan di
alam bebas terdiri dari perlengkapan pribadi, perlengkapan
kelompok dan perlengkapan teknis.
a. Perlengkapan Pribadi
Perlengkapan pribadi adalah barang-barang perlengkapan
untuk memenuhi semua kebutuhan pribadi tanpa mengandalkan
orang lain, yaitu:
1) Sepatu (harus kuat, lentur, aman/safety , nyaman, anti selip)
dan kaos kaki (cukup tebal, kuat, nyaman dan terbuat dari wol
atau sintet is)
2) Pakaian lapangan (nyaman, tahan lama, cepat kering,
melindungi tubuh dari berbagai kondisi lingkungan dan
terbuat dari polyester atau polypropilena atau memenuhi 3 W
yaitu wicking, warmth, water/wind proofing)
3) Tas/ransel (kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai
sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel)
4) Ponco/rain coat
20
11) Survival kit yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing,
jarum jahit, benang, tali jerat, gunting, cermin, peluit,
kompas, ketapel, karet, lup, peniti, korek api dalam kemasan
kedap air, makanan berkalori tinggi, senter, obat-obatan,
radio komunikasi dan balon.
b. Perlengkapan Kelompok
21
adanya barang yang tertinggal. Checklist merupakan petunjuk
yang dapat membuat suatu prosedur yang teratur dan
membangkitkan kepercayaan diri kepada pemula.
3. Teknik Dasar Survival
Dalam kegiatan survival untuk bertahan hidup ada 4 teknik
dasar yang harus dilakukan.
a. Api
“Kecil jadi sahabat besar jadi musuh” istilah tersebut kerap
kita dengar. Api digunakan sebagai elemen yang sangat penting
dalam kegiatan untuk bertahan hidup, karena memiliki fungsi
sbagai penerangan, untuk kebutuhan memasak, penghalau
binatang buas agar tidak mendekat, penghangat badan dan dapat
memberikan signal dimana keberadaan survivor tersebut. itulah
api. Bila mempunyai bahan membuat api yang perlu diperhatikan
adalah jangan membuat api terlalu besar. Tapi buatlah api yang
kecil beberapa buah hal ini lebih baik dan memberi panas yang
lebih merata. Teknik membuat api tanpa korek api.
1) Dengan lensa
2) Dengan bordi
22
1) Usahakan dirikan bivak di daerah yang datar
23
bisa bertahan hidup tanpa air 3-5 hari. Jika kita kesulitan dalam
memperoleh sumber air, maka cara dibawah ini dapat dicoba
untuk mendapakan air. Air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Air yang tidak perlu dimurnikan.
24
Jangan meminum air laut karena dapat menyebabkan
dehidrasi dan merusak ginjal.
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang kedua
setelah air. Banyak makanan ( buah-buahan, daun-daunan, akar
dan berbagai jenis binatang) yang dengan mudah dapat diperoleh
di hutan hujan tropik . Yang penting adalah mengetahui
bagaimana caranya memperoleh dan mengolah makanan itu, agar
dapat tetap bertahan hidup di hutan dan terhindar dari berbagai
macam buah atau tumbuhan yang berbahaya.
d. Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama disini bukan diartikan dalam
kategori medis. Namun kategori psikologis dimana survivor akan
dituntut untuk tidak panik. Karena kepanikan justru akan
memperburuk keadaan survivor sendiri. Pertolongan pertama
tersebut dapat dilakukan dengan metode STOP.
Stop, berhenti dan beristirahat
25
a. Survival di hutan.
b. Survival di laut.
d. Survival di kutub.
e. Pertolongan Pertama
I – Istirahat
26
P – Praktekkan
27
1) Survivor mengetahui bahwa telah terindeks oleh hubungan
radio. Atau rute perjalanan ada yang mengetahui.
2) Cari daerah terbuka untuk memudahkan tim SAR mengetahui
dan bisa melakukan komunikasi lapang.
3) Cari lokasi yang terdapat sumber air dan persediaan
makanan.
28
7) Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivak dan hindari
melakukan perjalanan malam
8) Buatlah perapian untuk memasak, menghangatkan tubuh
untuk melindungi diri dari serangga dan binatang buas.
Beberapa hal yang harus diingat bila survivor adalah sebuah
kelompok:
29
Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi
dengan lensa biconcaveyang berfungsi untuk mempermudah
dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk
sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun
validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.
b) Kompas Bidik (Kompas Prisma)
30
b. Kompas Digital
Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital.
Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia
robotika atau dalam gadget-gadget elektronik.
Setelah mengetahui jenis-jenis kompas, selanjutnya kita akan
mempelejari bagian-bagian kompas. Bagian-bagian kompas yang
akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik
atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering
digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan. Kompas bidik
memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
31
Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan
dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara
mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:
a) Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum
Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara
magnet.
b) Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada
kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira
bersudut 50° dengan kaca dial.
c) Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca
pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah
visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui
kaca pembesar.
d) Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum
menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang
jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara
benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau
kering, kadang-kadang berbencahbencah. Ditempat itu kita
melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur
menuju 30°.
e) Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih
dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar
kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam
perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
f) Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30°
sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
g) Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240°
sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°
7. Tanda Jejak
Tanda jejak digunakan sebagai salah satu materi dalam
sebuah permainan besar (wide game). Wide game adalah permainan
penjelajahan di alam terbuka dalam bentuk mencari jejak
32
(orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat
peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos
berisi tugas atau kegiatan menyelesaikan soal baik dengan
menggunakan morse, semaphore, sandi, tali temali, PPPK maupun
berbagai jenis kegiatan lainnya. Tanda jejak juga dapat digunakan
dalam sebuah kegiatan pengembaraan, penjelajahan, hiking,
mendaki gunung, dan berbagai jenis kegiatan di alam bebas lainnya.
Tanda jejak adalah tanda yang dapat menandai dan menunjukkan
suatu tempat, arah atau keadaan alam. Dalam ke permukaan tanda
jejak selalu bersifat rahasia. Untuk membuat tanda jejak, dapat
dipakai batu, kayu, ranting, goresan, rumput dan benda-benda lain-
lain benda yang dapat dijadikan sebagan tanda.
Sebagai alat pendidikan penguasaan terhadap tanda-tanda
jejak dapat digunakan untuk menumbuhkan kreativitas,
tanggungjawab terhadap sesama, ketelitian dalam bertindak,
kejujuran dalam memberikan informasi, kerjasama regu,
kewaspadaan, cinta alam dan dapat memanfaatkan
sumberdaya/kekayaan alam dengan penuh tanggungjawab.
a. Tanda jejak yang menunjukan arah
33
b. Tanda- tanda Jejak yang Menunjukan Situasi/Keadaan tertentu
34
2) Tanda jejak yang dibuat dari rerumputan
35
D. EVALUASI
36
BAB IV
SANDI PRAMUKA DAN MORSE
A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan salah satu keterampilan
pramuka yang bermanfaat untuk memperkuat pemahaman tentang sandi sandi
yang ada di Pramuka. Sandi-sandi pramuka mempelajari tentang pengertian dan
manfaat sandi-sandi pramuka, serta macam-,macam jenis sandi pramuka.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, pembaca diharapkan
memiliki kemampuan dalam hal berikit :
1. Mengetahui pengertian dan manfaat sandi sandi pramuka
2. Mengetahui macam-macam sandi pramuka.
37
Sandi jam dibuat dengan terlebih dahulu menentukan
kunci pada jam. Misal pukul 07.00 dibuat sebagai huruf A
dan huruf B ditulis pukul 07.05 dan seterusnya dengan selisih
5 menit maka tinggal digeser setiap huruf lima menit. Selisih
dan awal penulisan juga dapat diubah. Contoh: ABDI ditulis
07.00 – 07.05 – 07.20 – 07.45. Sandi jam tergantung pada
patokan atau ketentuan awal pada huruf A, misal huruf A
patokannya pada jam 07.05 maka huruf selanjutnya di
tambah 5 menit dari patokan awal dan seterusnya.
2) Sandi Nomor
Sandi ini hampir sama dengan sandi abjad (sandi
balik), namun penggantinya bukan sesama huruf namun
berubah menjadi angka seperti berikut ini:
3) Sandi Kotak
a) Sandi kotak I
Sandi ini terdiri dari palang-palang/kotak dan
sudut-sudut dengan kunci sebagai berikut:
Untuk membedakan antara kedua huruf tiap
kotak, maka huruf kedua diberi tanda titik. Berikut contoh
huruf-hurufnya:
38
b) Sandi kotak II
Sandi ini terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut
dengan kunci sebagai berikut:
Sama seperti sandi kotak I, untuk membedakan ketiga huruf tiap
kotak maka diberi titik. Berikut contoh-contohnya:
4) Sandi Rumput
Sandi Rumput adalah sistem representasi huruf,
angka, dan tanda baca yang dibuat berdasarkan prinsip kode
morse. Berarti kunci utamanya terletak pada sandi morse.
Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada cara
penulisan, dimana titik dan garis pada kode morse diganti
dengan rumput kecil dan rumput besar.
39
5) Sandi Morse
40
D. EVALUASI
41
BAB V
SEMAPHORE
A. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini penting dipelajari karena merupakan salah satu keterampilan
pramuka yang perlu dipelajari untuk memperkuat pemahaman terhadap materi
semaphore. Bab ini mempelajari tentang pengertian semaphore, sejarah
semaphore, semaphore modern.
B. TUJUAN KEGIATAN
42
warna merah selalu berada dekat tangkai bendera.Pada awal abad ke
19, semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan.
2. Sejarah Semaphore
Semaphore sebagai sinyal kereta api pertama kali diterapkan
oleh Charles Hutton Gregory pada jalur rel yang menghubungkan
London dan Croydon (sekarang bernama jalur kereta London
Brighton dan South Coast) di New Cross, London tenggara, pada
tahun 1842. Akhirnya sinyal ini digunakan di sepanjang rel kereta di
area tenggara.Ide ini dikemukakan oleh John Urpeth Rastick kepada
Gregory.Akhirnya sinyal semaphore ini digunakan di seluruh rel
kereta api di Inggris pada tahun 1870. Lalu di adaptasi oleh Amerika
Serikat pada tahun 1908. Semaphore merupakan salah satu bentuk
isyarat menggunakan bendera yang lazim digunakan ketika perang
sipil di Amerika Serikat. Ketika itu bendera yang digunakan
berwarna putih dan orange serta hanya terdiri dari satu bendera
saja.Orang yang ditugaskan melakukan isyarat bendera ini biasanya
berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya
sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah semaphore.
3. Semaphore Modern
Semaphore kini menggunakan dua bendera yang berbentuk
persegi, yang akan digunakan oleh pengirim sinyal untuk melakukan
posisi-posisi yang bias diterjemahkan menjadi huruf dan angka.
Sebenarnya warna bendera tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika
dikirimkan dari laut, maka benderanya berwarna merah dan oranye,
jika dikirimkan dari darat maka bendera akan berwarna biru dan
putih. Di Indonesia bendera yang biasa digunakan dalam kegiatan
kepramukaan berwarna merah dan orange .Namun sebenarnya warna
bendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya merupakan
pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.
43
4. Prosedur mengirim/menerima isyarat semaphore
Pengirim :
1) Memanggil, minta perhatian kepada penerima dengan isyarat
“VE – VE – VE – …” dst atau yang lebih mudah dan sering
digunakan “UR – UR – UR … dst.” Tanda hubung (-) dengan
isyarat interval.
2) Jika sudah ada jawaban K (siap) segera kirim berita kata demi
kata lalu ditutup dengan isyarat spasi/ interval, apabila selesai
pengiriman kata tidak dijawab dengan C / A, maka diulangi kata
terakhir.
3) Karena diminta untuk berpindah tempat , maka pindahlah tempat
yang sekiranya lebih mudah dilihat oleh penerima.
4) Untuk memulai mengirim karakter angka/nomor, harus didahului
isyarat angka (numerik) = 45, kemudian kirim angka/nomor dan
sesudah selesai tutup dengan isyarat huruf (alphabet) = 47/V
untuk kembali ke pengiriman karakter huruf.
5) Apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman isyarat, kirim tanda
pembatalan/salah (Anulir) = 37 kemudian ulang kata terakhir.
6) Apabila pesan/ berita sudah selesai maka kirimkan isyarat “AR –
AR – AR … dst.”
Penerima :
1) Menjawab siap = “K” Dan apabila belum siap kirim Tunggu
= “Q“
2) Mengirim isyarat A atau C apabila mengerti untuk setiap
kata.
3) Bila karena suatu hal menghendaki pengirim untuk berpindah
tempat, silangkan bendera di atas kepala.
4) Mengulangi setiap angka yang telah dikirim sebagai tanda
mengerti.
5) Penerima menjawab dengan R= tanda berita telah diterima dan
dimengerti.
44
45
D. EVALUASI
46
BAB VI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. DESKRIPSI SINGKAT
Bagi seorang anggota pramuka PPPK atau yang disingkat P3K memang
wajib memiliki skil ini. karena berguna nanti disaat kita sedang melakukan
perjalanan di hutan atau di daerah lainyya pada saat melakukan heking atau
jelajah alam. Keterampilan Pertolongan Pertama merupakan salah satu kegiatan
kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman:
1. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
2. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui pengertian P3K
47
2. Tujuan P3K
a. Mencegah kematian
c. Mencegah infeksi
3. Prinsip P3K
48
d. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan
bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B =
Airway, Breathing management)
e. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti,
lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera
hentikan (C =
Circulatory management)
4. Pertolongan Pertama
a. Untuk pasien yang berhenti bernafas
49
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
50
karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya
daripada resiko infeksi.
4) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena
pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh
dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau
air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
e) Merasa haus
f) Merasa mual
a) Menghentikan pendarahan
51
c) Memberi nafas buatan
e. Patah Tulang
1. Fraktur tulang paha bagian atas
a) Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang
seanatomis mungkin
52
b) Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
53
c) Bersihkan jalan nafas
54
D. EVALUASI
55
BAB VII
TALI TEMALI
A. DESKRIPSI SINGKAT
Tali temali adalah salah satu teknik pramuka dalam penggunaan
peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek.
Seperti bangunan kreatif, Tandu, Mendara Kaki tiga, menara kaki empat, dan
alat-alat lain nya. Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali,
simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Bedanya Tali adalah
bendanya, simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah
hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan
sebagainya.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Manfaat :
1. Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik
antar Teman Pramuka.
2. Dapat diterapkan pada saat saat-saat genting maupun P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
3. Memproyeksi pemikiran peserta dalam merancang suatu objek
sebenarnya (bukan model)
4. Untuk memberi informasi, ilmu baru, dan mengasah keterampilan
peserta dalam membuat sebuah model suatu objek sederhana yang
nantinya dapat diaplikasikan dikehidupan pada saat dan sesudah
kegiatan kepramukaan.
56
gunakan. Seperti untuk mengikatkan tali tenda pada pasak tenda dan saat
mengikatkan tali penegang pada tiang tenda. Apalagi ketika membuat
pioneering semisal tiang bendera, gapura tenda, menara pandang dan
lainnya.
2. Simpul Jangkar
3. Ikatan Palang
57
ikatan yang sudah kita buat. Kemudian buat simpul pangkal untuk
tahap akhirnya.
4. Ikatan Silang
58
5. Ikatan Kaki Tiga
Ikatan Kaki Tiga atau Lebih adalah ikatan yang berguna untuk
menggabungkan 3 tongkat atau lebih dengan posisi saling sejajar
atau sebagian saling berpelurus. Langkah-langkahnya adalah susun
tongkat saling berpelurus atau saling sejajar. Kemudian lakukan
simpul pangkal pada salah satu tongkat. Langkah selanjutnya adalah
mulai mengikat tali pada tongkat sesuai dengan pola anyaman.
Lakukan 4 kali agar lebih kuat dan rapi. Setelah itu lakukan
pengikatan untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Langkah
terakhir adalah buat simpul pangkal setengah mati.
59
D. EVALUASI
60
BAB VIII
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB) DAN PBB TONGKAT
A. DESKRIPSI SINGKAT
Peraturan baris berbaris atau disingkat PBB adalah suatu wujud fisik
yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi
masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu. PBB
Tongkat adalah ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa
tongkat dan harus melaksanakan baris berbaris ataupun melakukan beberapa
gerakan dari peraturan baris berbaris diperlukan aturan dan tata cara khusus.
Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan pedoman
penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris. Pedoman ini mengatur tata
cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,
disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga
menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan
sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya
ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah
mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya
tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
61
3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk
melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak
atau berturut-turut. Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
a) Gerak diapakai untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan
tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik
dalam berhenti maupun berjalan.
b) Jalan dipakai untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan
dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila gerakan
meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di
dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
c) Maju dipakai Untuk pelaksanaan perintah yang harus di
kerjakan berturut-turut.
b. Jenis-jenis Gerakan
1. Gerakan ditempat
Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan
atau merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara
dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan
pelaporan belajar dikelas
2. Gerak Berjalan
Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan,
memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat diperlukan
demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka
memupuk rasa kebersamaan.
3. Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
1. Sikap Sempurna
2. Istirahat
3. Lencang Kanan/Kiri
5. Lencang depan
6. Berhitung
62
7. Hadap kanan/kiri
63
33. Hadap serong kiri jalan,
64
59. Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan jalan,
- PBB TONGKAT
Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan
sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat pada masing-
masing sikap.
1. Sikap Sempurna
65
Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan
tongkat yang benar adalah :
66
a) Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus
ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.
b) Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan,
seperti hadap kanan atau hadap kiri.
3. Sikap saat memberi salam biasa
67
saat memasuki makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah
salam atau penghormatan yang dilakukan saat pengucapan Satya
Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat memberikan salam
hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah :
68
a Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan
dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di
atas.
b Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan,
sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.
69
a) Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.
70
9. Cara membawa tongkat pramuka tanpa mengikuti aba-aba
Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba
berbaris adalah saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi
dengan aba-aba santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa
dengan cara :
71
D. EVALUASI
1. Jelaskan makna dan tujuan PBB & PBB Tongkat menurut pandangan
kalian!
72