PROPOSAL
HALAMAN SA
MPUL
Proposal ini dengan judul “Etika Kepemimpinan Camat Pada Kantor Kecamatan
Liliriaja Kabupaten Soppeng” oleh A. Abdiawan Prawira Negara NIM 452 22 201
Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Mengetahui,
Koordinator Program Studi D-4
Administrasi Bisnis
ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari ini, tanggal 2023, tim penguji ujian sidang proposal telah
1. : Ketua (......................)
2. : Sekretaris (......................)
3. : Anggota I (......................)
4. : Anggota II (......................)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN S
AMPUL....................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENERIMAAN...............................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1 Beberapa Definisi....................................................................................6
2.1.1 Etika.........................................................................................................6
2.1.2 Etiket..........................................................................................................7
2.1.3 Perbedaan Etika dan Etiket........................................................................7
2.1.4 Pemimpin...................................................................................................9
2.1.5 Pimpinan..................................................................................................11
2.1.6 Perbedaan Pemimpin dan Pimpinan.........................................................11
2.1.7 Kepemimpinan.........................................................................................12
2.1.8 Etika Kepemimpinan................................................................................13
2.2 Ragam Etika..........................................................................................14
2.3. Fungsi Kepemimpinan.........................................................................16
2.4. Etika Dalam Kepemimpinan................................................................18
2.5. Fungsi Etika Kepemimpinan...............................................................23
2.6. Syarat-Syarat Kepemimpinan.............................................................25
2.7. Kerangka Konseptual...........................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................28
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................28
3.1.1. Tempat Penelitian......................................................................28
3.1.2. Waktu Penelitian........................................................................28
3.2. Populasi dan Sampel.............................................................................28
3.2.1. Populasi......................................................................................28
3.2.2. Sampel.......................................................................................29
3.3. Teknik Pengumpulan Data..................................................................29
3.5. Teknik Analisis Data............................................................................31
3.6. Definisi Operasional.............................................................................32
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
atau lebih yang didasari oleh tujuan bersama yang telah disusun dalam bentuk
visi dan misi untuk kemudian menjadi tolak ukur pencapaian organisasi
dan struktur tata tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang
posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mancapai suatu
tujuan tertentu”.
dengan cepat dan tepat dalam menjalankan roda organisasi tersebut secara
efektif dan efisien. Davis dalam Pasolong (2021: 23) menyatakan bahwa
Menurut Pasolong (2020: 177) bahwa krisis terbesar di dunia saat ini
yang baik akan mengantarkan pemimpin menjadi sosok yang berwibawa dan
ketentuan ayat (1) Pasal 221 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
2
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pelayanan publik, 2)
teladan.
yang telah dibuatnya sendiri, seperti Camat terkadang tidak datang tepat
waktu sesuai dengan aturan kantor diluar dari kegiatan perjalanan dinas.
Selain itu terkadang lalai dalam menyelesaikan tugas-tugas rutin dengan cepat
penerapan etika yang ada sehingga terkadang para pegawai juga tidak
3
camat mereka sendiri pun belum mampu menerapkannya. Oleh karena itu,
perlu adanya penerapan etika kepemimpinan yang baik agar pegawai dapat
kantor dan dapat dipercaya untuk memimpin kantor tersebut dengan baik.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Etika
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik dilakukan
oleh manusia”.
menentukan baik dan apa yang tidak baik dilakukan oleh manusia.
6
2.1.2 Etiket
“Etiket yang biasa juga disebut Tata Krama adalah kebiasaan sopan
untuk dibedakan secara spesifik sedangkan dari segi definisi sudah jelas
bahwa Etika merupakan standar perilaku mengenai apa yang baik dan
apa yang tidak baik dilakukan oleh manusia sedangkan Etiket lebih
7
berperilaku sehari-hari. Pasolong (2020: 11) memberikan perbedaan
1. Etika
berbeda.
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
2. Etiket
1) Bersifat relatif.
8
Etiket tidak memiliki standar yang sama disemua tempat, artinya
sesuatu yang dianggap benar pada daerah ini belum tentu pada
daerah lain akan dianggap baik atau benar dan tergantung dari
Etiket hanya dinilai ketika ada orang lain yang melihat perbuatan
oleh manusia.
kebaikan di depan orang lain dia akan dinilai menjadi orang yang
baik.
9
2.1.4 Pemimpin
10
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
2.1.5 Pimpinan
pimpinan adalah suatu jabatan atau posisi dalam sebuah organisasi yang
11
adalah mencerminkan kedudukan seseorang atau sekelompok orang pada
2.1.7 Kepemimpinan
good”.
12
lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan
maupun kelompok”.
ilmu dan standar mengenai sesuatu yang benar dan sesuatu yang salah,
sesuatu yang boleh dilakukan, dan sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
yang salah merupakan perilaku yang tidak etis, namun tidak ada standar
kepemimpinan etis.
nilai dari yang benar untuk dijadikan sebagai dasar dalam berperilaku
1. Etika Deskriptif
14
Yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau
diambil.
2. Etika Normatif
Yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
diputuskan.
pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan dengan
teori.
kegiatan khusus yang kita lakukan, yang didasari oleh cara, teori, dan
15
prinsip-prinsip moral dasar. Namun penerapan itu juga dapat berwujud :
Bagaimana saya menilai perilaku kita dan orang lain dalam bidang
mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral
yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut : 1. Sikap terhadap
penjelasannya.
16
1. Pemimpin sebagai mediator, yaitu dalam kehidupan birokrasi, selalu saja
ada situasi konflik yang harus diatasi, baik dalam hubungan keluar
sikap yang positif, tetapi mungkin pula karena sikap yang negatif.
3. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara birokrasi, yaitu dalam rangka
terisolasi. Artinya, tidak ada yang akan mampu mencapai tujuannya tanpa
tertentu, baik yang sifatnya jangka panjang, jangka pendek yang tidak
17
mungkin tercapai apabila tidak diusahakan dicapai oleh anggotanya yang
Rivai dalam Pasolong (2021: 30) memberikan beberapa contoh tentang fungsi
kepemimpinan, yaitu:
6. Memfasilitasi;
8. Menopang tim;
moral, norma-norma dan hal-hal yang baik. Etika menjadi faktor penentu
lebih tinggi, dan menyelesaikan konflik yang ada di dalam organisasi. Dalam
dianggap baik, peduli, maju atau produktif. Pilihan itu dapat ditemukan di
diidolakan dan dianggap beretika, yang berbeda dengan pemimpin lain yang
1. Kejujuran
integritas dari seorang pemimpin. Integritas berarti apa saja yang dikatakan
19
oleh seorang pemimpin selalu dilaksanakannya. Pemimpin yang memiliki
2. Keteladanan
Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat
budi pekerti, susila, ajaran tentang baik dan buruk, segala sesuatu yang
4. Tanggung jawab
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya untuk
20
yang telah dilakukan dan mengambil resiko atau pengorbanan untuk
5. Visi pemimpin
yang dipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin. Visi sama pentingnya
kapal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Visi adalah masa depan
yang realistis, dapat dipercaya menjembatani masa kini dan masa depan
yang lebih baik sesuai kondisi (sosial politik, ekonomi, budaya) yang
diharapkan.
6. Kebijaksanaan
Pemimpin setiap saat dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk
21
meminta kebijaksanaan kepada Tuhan sebagai sumber untuk memutuskan
7. Menjaga Kehormatan
terjebak dalam godaan “Tiga Ta” yaitu “harta” (memperoleh materi atau
8. Beriman
Beriman kepada Tuhan yang Maha esa sangat penting karena pemimpin
dan akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu
22
bersandar kepada Tuhan karena tidak ada satu pun kejadian tanpa
9. Kemampuan Berkomunikasi
bermoral adalah suatu proses moralitas untuk mencapai suatu tingkat atau
tampak bahwa antara pemimpin dan yang dipimpin terdapat suatu ikatan
kuat sebagai satu keutuhan dan memiliki ketergantungan satu sama lain.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor strategis dan penentu dalam
meningkatkan kualitas SDM. Dari semua sumber daya yang tersedia bagi
23
adalah manusia. SDM merupakan faktor strategis yang menentukan suatu
atau SDM.
1. Norma etika, yaitu setiap organisasi atau sistem sosial yang mapan
dari norma tersebut adalah kode etika dan kebiasaan yang telah diterima,
diajarkan dilaksanakan dan ditegakkan dalam waktu yang lama oleh para
dan nilai-nilai dalam perilaku organisasi dan perilaku pribadi para anggota
organisasi.
24
3. Perilaku mempengaruhi pemimpin yang etis, yaitu norma dan nilai-nilai
mempengaruhi yang dapat diterima oleh para pengikut yang juga telah
4. Iklim etika, yaitu penggunaan norma dan nilai-nilai organisasi oleh dalam
adalah persepsi pemimpin dan pengikut mengenai apa yang terjadi secara
pengikut.
6. Visi tercapai, yaitu jika kinerja pengikut maksimal maka dapat diprediksi
kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu: (1)
25
pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat
mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan
mengambil keputusan.
dengan kata lain bukan apa diri kita, tetapi siapa diri kita, karena dengan
keyakinan yang berakar dari masa lalu dan berhubungan dengan reputasi,
yang dimaksud reputasi yaitu jaminan manusia karena masa lalunya yang
baik.
26
Jika ketiga syarat diterapkan dalam memilih atau mengangkat para
dan fungsinya sebagai pemimpin birokrasi. Jadi pemimpin yang ideal adalah I
mampu menjalankan apa yang telah disusun untuk dicapai bersama pada
pegangan kuat bagi seorang pemimpin agar dapat menjadi teladan bagi semua
pemimpin akan terlihat berkarisma dan mampu memimpin dengan baik serta
1
1. Kejujuran
2. Keteladanan
3. Integritas dan Moralitas
4. Tanggung jawab
5. Visi Pemimpin
6. Kebijaksanaan
7. Menjaga Kehormatan
8. Beriman 27
9. Kemampuan Berkomunikasi
10. Komitmen meningkatkan
kualitas SDM
Umpan Balik
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Soppeng.
satu bulan.
3.2.1. Populasi
28
halnya Menurut Sugiyono dalam Pasolong (2020: 99) “Populasi yaitu
3.2.2. Sampel
29
Kasubag Umum dan
5 orang
Kepegawaian
Security 4 orang
Total 34 orang
1. Observasi Langsung
2. Wawancara langsung
30
jawaban yang telah diberikan responden pada kuesioner mengenai
3. Kuesioner
kualitas SDM.
31
3.5. Teknik Analisis Data
tingkat yang lebih konkret agar konsep tersebut dapat diukur secara empiris”.
dapat menggambarkan fenomena atau gejala yang dapat diamati, diteliti dan
atau dapat diuji, kemudian dapat ditentukan kebenarannya oleh orang lain”.
1. Kejujuran
tanpa manipulasi;
33
2) Pimpinan berlaku jujur baik dalam aspek perkataan, lisan maupun
tindakan.
2. Keteladanan
seharusnya dilakukan;
berlaku.
4. Tanggung Jawab
5. Visi Pemimpin
34
1) Pimpinan mensosialisasikan misi dan tujuan kantor dengan jelas kepada
pegawai;
6. Kebijaksanaan
7. Menjaga Kehormatan
dipimpinnya.
8. Beriman
keagamaan.
9. Kemampuan Berkomunikasi
35
2) Pimpinan berbicara efektif dan mudah dimengerti dalam memberikan
arahan.
keterampilan pegawai
36
DAFTAR PUSTAKA
38