Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratTuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya yang di
berikan kepada kami untuk menyusun makalah ini dengan judul”HUBUNGANBK PRIBADI
SOSIAL DENGAN LAYANAN BK LAINYA”yang dapat tersusun hingga selesai.Dan
harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca,untukkedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah kami
agar menjadi
DAFTAR ISI
Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . iii
BAB l PENDAHULUAN
A.Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B.Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C.Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB II PEMBAHASAN
A.BimbinganPribadi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B.BimbinganBelajar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
C.BimbinganKarir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
D.BimbinganKonseling keluarga . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
E.Jenis layanan Bimbingan konseling Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
B.Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
DAFTAR PUSTAK
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial dan apabila tidak memiliki keterampilan hubungan
sosial dengan baik dapat mendorong ke arah suatu kehidupan yang penuh dengan kesepian
dan tekanan. Seseorang yang memiliki keterampilan hubungan sosial dapat membantu orang
menjadi menarik, mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, kemajuan karir dan membangun
hubungan dengan orang lain secara efektif. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial inilah
siswa dituntut untuk memiliki keterampilan sosial, agar mampu menyesuaikan diri dari
lingkungan sosialnya.

B.Rumusan masalah

1.Apa pengertian bimbingan dan konseling pribadi-sosial ?

2.Bagaimana keterampilan hubungan sosial ?

3. Layanan apa yang bisa diberikan bimbingan dan konseling pribadi-sosial dalam
meningkatkan keterampilan hubungan sosial ?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling pribadi-sosial.

2.Untuk mengetahui bagaimana keterampilan hubungan sosial.

3. Untuk mengetahui layanan apa yang bisa diberikan bimbingan dan konseling
pribadi-sosial dalam meningkatkan keterampilan hubungan sosial.
BAB II PEMBAHASAN

A.BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL

Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada


disekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11 dalam Pastiria 2016) mengungkapkan
bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan
memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan menurut Abu Ahmadi (1991: 109 dalam Pastiria, 2016) bimbingan pribadi-sosial
adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri
masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadapakan penyesuaian pribadi dan
sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif
yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi,
rekreasi, dan sosial yang dialaminya. Inti yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah,
bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan
memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri.

Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi


keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur
dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran
nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan
sosial di berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Berdasarkan berbagai pengertian yang telah
dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang
diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya,
baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang
harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan
lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem
pemahaman diri, dan sikap-sikap

Yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat


B. BIMBINGAN BELAJAR
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan pada siswa untuk membentuk
kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar
untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk
menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah tanda-
tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor/keterampilan.
Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik
yang dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.

Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa teori
belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2)
Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori Belajar Gestalt.
Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif konstruktivisme.
Secara lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain :

-Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar secara efektif dan efesien.


-Pengembangan kemampuan membaca dan menulis (meringkas) secara cepat.
-Pemantapan penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remedial atau pengayaan
-Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
-Pemanfaatan kondisi sosial dan budaya bagi pengembangan pengetahuan.
-Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan.
-Orientasi

Tujuan layanan bimbingan Belajar yaitu :


1.Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya.
2.Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
3.Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat.
4.Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,penyesuaiyan belajar.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:
1.Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2.Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya.
3.Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan.
4.Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5.Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga masyarat
6.Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
7.Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

C.BIMBINGAN KARIER
Bimbingan karier adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membantu individu(peserta didik)
dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Bimbingan
karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan
tetapi juga membantu individu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam pekerjaan..
Bimbingan karier ,menurut para ahli :

Menurut Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu
memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan
terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia
kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya,
mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Peran bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan
kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan karir secara
spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:
1. Peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai,
kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat
mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang
relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang
dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
3. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan
langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi
dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak
negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir
4. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi
optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar
Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah diarahkan untuk membantu siswa dalam
perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang
membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang ikan memberikan kepuasan bagi
dirinya dan lingkungannya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai
Bimbingan Karir, terdapat beberapa persamaan.
Persamaan tersebut antara lain:
1. Bantuan layanan.
2. Individu,peserta didik, remaja.

D.BIMBINGAN KONSELING KELUARGA


Kecenderungan pelaksanaan konseling keluarga adalah sebagai berikut :
Memandang klien sebagai pribadi dalam konteks sistem keluarga. Klien merupakan bagian
dari sistem keluarga, sehingga masalah yang dialami dan pemecahannya tidak dapat
mengesampingkan peran keluarga.
Berfokus pada saat ini, yaitu apa yang diatasi dalam konseling keluarga adalah masalah-
masalah yang dihadapi klien pada kehidupan saat ini, bukan kehidupan yang masa
lampaunya. Oleh karena itu, masalah yang diselesaikan bukan pertumbuhan personal yang
bersifat jangka panjang.
Dalam kaitannya dengan bentuknya, konseling keluarga di kembangkan dalam berbagai
bentuk sebagai pengembangan dari konseling kelompok. Bentuk konseling keluarga dapat
terdiri dari ayah, ibu, dan anak sebagai bentuk konvensionalnya. Saat ini juga dikembangkan
dalam bentuk lain, misalnya ayah dan anak laki-laki, ibu dan anak perempuan, ayah dan anak
perempuan, ibu dan anak laki-laki, dan sebagainya (Ohlson, 19770.)
Bentuk konseling keluarga ini disesuaikan dengan keperluannya. Namun banyak ahli yang
mengajurkan agar anggota keluarga dapat ikut serta dalam konseling. Perubahan pada sistem
keluarga dapat dengan muda di ubah jika seluruh anggota keluarga terlibat dalam konseling,
karena mereka tidak hanya berbicara tentang keluarganya tetapi juga terlibat dalam
penyusunan rencana perubahan dan tindakannya.

E.JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING KELUARGA


1.Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan
yang baru dimasukinya, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien di
lingkungan yang baru itu.
2.Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan jabatan) yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
3.Layanan Penempatan dan penyaluran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan
dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ektrakulikuler) sesuai
dengan potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya.
4.Layanan pembelajaran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai meteri pelajaran yang cocok dengan
kecepatan dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5.Layanan Konseling Individual
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien mendapatkan layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.
6.Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu dan/atau
membahas secara bersama-ama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk
menunjanguntuk pemahaman dan kehidupannya mereka sehari-hari dan/atau untuk
pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan tertentu.
7.Layanan Konseling Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika
kelompok, masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh
masing-masing anggota kelompok.
8.Layanan Keagamaan dan Pembinaan Akhlak
Selain hal – hal diatas layanan keagaamaan dan pembinaan akhlak merupakan hal yang
terpenting diberikan kepada individu khususnya anggota keluarga. Karena terbentuknya
keluarga yang dinamis dan harmonis berlandaskan pada tiang agama. Dengan adanya
pembinaan akhlak, individu selaku anggota keluarga dapat mengetahui bagaimana akhlak
untuk berinteraksi dengan orang lain yang lebih tua maupun yang lebih muda.

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan bebarapa faktor yang telah dibahas di atas, faktor yang mempengaruhi
perkembangan keterampilan sosial anak adalah faktor lingkungan keluarga, lingkungan luar,
pengalaman sosial anak, dan kepribadian atau diri sendiri (intrinsik). Jika anak ditempatkan
pada lingkungan sosial yang baik serta keluarga yang baik maka, anak akan memiliki
keterampilan sosial yang baik pula. Dengan memiliki keterampilan sosial yang baik, anak
akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, menambah hubungan pertemanan, mudah
bergaul, dan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Implementasi layanan dalam bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan salah
satu usaha dalam pengembangan keterampilan hubungan sosial, di mana bimbingan dan
konseling pribadi sosial merupakan sebuah usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan
penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial
dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan
masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.

B.Saran

Agar mahasiswa, konselor, dan pendidik (yang belum ada konselornya) dapat menerapkan
layanan yang ada pada bimbingan dan konseling dan layanan bimbingan pribadi-sosial
tersebut untuk mempermudah kita dalam menangani masalah yang ada dan agar
terlaksananya pelaksanaan bimbingan dan konseling yang lebih efektif lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzia. Onlinehttp://nurkhasanahfauziah.blogspot.co.id/2014/11/bimbingan-pribadi-
sosial_27.html. Diakses pada tanggal 27 November 2014.

Harahap, Emmi Kholilah. 2015. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial.
Jambi.[Jurnal]

Shahara, Octavia Arlina. 2013. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi


Sosial.Yogyakarta. [Skripsi]

Sembiring, Pastiria. 2016. BK Pribadi-Sosial. Medan: UNIMED Press.


Tugas : makalah

HUBUNGAN BK PRIBADI SOSIAL DENGAN LAYANAN BK LAINYA

DISUSUN OLEH
KELOMPOM IV
1.SUHARDI A1Q1 16054
2.SITI NURDENI A1Q1 160
3.IRWAN A1Q1 160
4.FADLIN A1Q1 160

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai