Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Regulasi diri pada leader team di
perusahaan U”
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
S.A.W., yang kita nanti nantikan syafaatnya di yaumul akhir
Saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi.
Penulis
Anis fitria
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB V KESIMPULAN
A. Konklusi Aspek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Konklusi Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hasibuan (2011,pp. 156-157) pemimpin merupakan seseorang yang
menggunakan wewenangnya dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai tujuan organisasi.
Menjadi seorang leader tim memang merupakan sebuah tugas yang tidaklah mudah
,Tentu akan banyak kendala yang Akan dihadapi saat seoarang leader tim mengarahkan
dan menyatukan tim untuk mencapai tujuan tertentu.
Tim kerja yang dibentuk di sebuah perusahaan menjadi pondasi utama guna meraih
kesuksesan. Tak heran jika tim kerja yang Kompak dan berkualitas Menjadi penentu
suatu perusahaan Akan maju atau justru mengalami kemunduran.tetapi bagaimana jika
tim kerja yang dipimpin tidak kompak? Hal ini tentu akan menghambat suatu
perusahaam dalam mencapai tujuannya, ketika tujuan perusahaan tidak tercapai tentu
akan berdampak pada Hasil yang tidak maksimal , sehingga hal ini memunculkan
kemarahan pemilik perusahaan kepada leader tim. dalam kondisi ini leader tim tentu
akan Melakukan cara untuk mengatasi permasalahan di perusahaan.beberapa contoh
permasalahan produksi di perusahaan adalah tim kerja yang tidak kompak, tim kerja
yang absen seecara bersamaan,target produksi tidak tercpai dan permasalahan yang lain.
selain itu leader tim juga harus memenuhi tugas yang di berikan atasan, tentu hal ini
memunculkan stres kerja di perusahaan nah lalu apa yang bisa leader team lakukan ?
Salah satunya adalah regulasi diri leader team di perusahaan u
Regulasi diri adalah proses di mana seseorang dapat mengatur kecapaian dan aksi
mereka sendiri, menentukan target untuk mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka saat
mencapai target tersebut, dan memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena
telah mencapai tujuan tersebut. Regulasi diri tidak hanya mencakup kegiatan mencapai
tujuan, tapi juga menghindari gangguan lingkungan dan impuls emosional yang dapat
mengganggu perkembangan seseorang.
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Regulasi diri yang tepat untuk leader
team.dalam.menghadapi masalah kerja di perusahaan U
C. Manfaat
Penelitian ini tidak hanya semata-mata untuk pemenuhan kewajiban peneliti sebagai
mahasiswa Psikologi atas tugas yang diberikan dalam mata kuliah Observasi dan Wawancara.
Peneliti juga memiliki harapan besar agar hasil kajian yang peneliti lakukan dapat bermanfaat bagi
perusahaan . Terutama bagi leader team agar mampu menghadapi permasalahan dengan regulasi
diri yang tepat.v
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Metakognitif
b. Motivasi
Devi dan Ryan (dalam Ghufron, 2012) mengemukakan bahwa motivasi adalah fungsi
dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan kemampuan yang ada
pada setiap diri individu. Ditambahkan pula oleh Zimmerman dan Pons (1989),
bahwa keuntungan motivasi ini adalah individu memiliki motivasi instrinsik,otonomi,
dan kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan dalam melakukan sesuatu. Individu
yang memiliki motivasi tinggi menilai tantangan yang dihadapi akan membuat
individu semakin matang.
c. Perilaku
Perilaku menurut Zimmerman dan Pons (1989) merupakan upaya individu untuk
mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan maupun menciptakan lingkungan yang
mendukung aktivitasnya. Pada perilaku ini, Zimmerman dan Pons (1989) mengatakan
bahwa individu memilih, menyusun, dan menciptakan lingkungan sosial dan fisik
seimbang untuk mengoptimalkan pencapaian atas aktivitas yang dilakukan.Ketiga
aspek di atas bila digunakan individu secara tepat sesuai kebutuhan dan kondisi akan
menunjang kemampuan pengelolaan diri yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek regulasi diri terdiri
dari metakognisi, yaitu bagaimana individu mengorganisasi, merencanakan dan
mengukur diri dalam beraktivitas. Motivasi mencakup strategi yang digunakan untuk
menjaga diri atas rasa kecil hati. Berkaitan dengan perilaku adalah bagaimana
individu menyeleksi, menyusun, dan memanfaatkan lingkungan fisik maupun sosial
dalam mendukung aktivitasnya.
a. Individu (diri)
b. Perilaku
Perilaku mengacu kepada upaya individu menggunakan kemampuan yang dimiliki.
Semakin zbesar dan optimal upaya yang di kerahkan individu dalam mengatur dan
mengorganisasi suatu aktivitas akan meningkatkan regulation pada diri individu.
c. Lingkungan
Teori sosial kognitif mencurahkan perhatian khusus pada pengaruh sosial dan
pengalaman pada fungsi manusia. Hal ini bergantung pada bagaimana lingkungan itu
mendukung atau tidak mendukung.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan para tokoh di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi regulasi diri adalah personal atau individu,
perilaku dan lingkungan.
1. Standar
2. Monitoring
Merupakan fase pengetesan pada bagan model pengulangan umpak balik ini,
dimana terjadi pembandingan antara keadaan diri yang sesungguhnya terhadap
standar yang ada. Untuk itu seseorang harus mengontrol dirinya. Kemampuan
seseorang untuk menjaga tindakannya untuk tetap berada pada jalurnya
merupakan bagian penting dalam mencapai regulasi yang sukses. Kegagalan
seseorang untuk menilai dirinya secara akurat juga dapat menghalangi
kesuksesan regulasi diri.
Jika pada saat fase pengetesan seseorang mendapati bahwa kondisi yang
dimiliki lebih rendah daripada standar yang ada maka proses berlanjut dengan
melakukan perubahan. Kegagalan regulasi diri pada fase ini biasanya
dikarenakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan perubahan
meskipun telah ada standar yang jelas dan telah berupaya melakukan
monitoring efektif.
Menurut Pintrich & Groot (1990), definisi regulasi diri memang bermacam-macam,
namun paling tidak harus mencakup tiga komponen yang dapat diukur dan diamati
ciri-cirinya sebagai berikut :
Bandura (1986) menyatakan regulasi diri ada tiga komponen pokok, yaitu :
BAB III
GUIDE OBSERVASI
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil subjek berdasarkan kriteria, dimana responden yang peneliti lakukan adalah
karyawan dengan jabatan leader dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling atau pengambilan responden berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi
B. Definisi Operasional
Regulasi diri adalah menyadari pentingnya kerja keras dan berprestasi bagi diri dan orang lain,
aktif mengenal diri, memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna, merasa takut gagal dan takut
mengecewakan orang-orang yang berharap agar diri berprestasi, dan bekerja keras mengendalikan
diri tetap bertahan berada di jalur yang prestatif dengan menetapkan target prestasi yang tinggi,
mengatasi hambatan-hambatan internal dan eksternal, menyesuaikan diri dengan lingkungan,
mengelola diri, proses belajar, dan aktivitas secara efektif dan ketat, membuka diri untuk menerima
tantangan berprestasi lebih tinggi, dan di akhir, mensyukuri proses yang dilalui dan apapun hasil
yang dicapai, serta kembali bertekad untuk berprestasi(Husna, Hidayati& Ariati ,2014)
C. Identitas Subjek
Nama :N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
2. Motivasi
3.
5. memastikan lingkungan
kerja tim yang mendukung
DAFTAR PUSTAKA
Husna,hidayati,& ariati.(2014).regulasi diri mahasiswa berprestasi. Jurnal psikologi undip
13(1), 50-63
Hidayat, H. (2013). Model konseling kelompok untuk meningkatkan regulasi diri kaum lansia
di panti jompo. S3. Tesis (tidak diterbitkan). Universitas Pendidikan Indonesia