Disusun oleh :
Anis fitria
(201960156)
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
A. genetik dan parental diagnosis
Genetik
Pengertian genetika
Genetika adalah cabang biologiyang berhubungan dengan pewarisan sifat dan
ekspresi sifat-sifat menurun (Klug dan Cummings, 2000).
Genetika merupakan ilmu tentang hereditas dan variasi yang terkait dengannya. hal
penting yang berkaitan dengan genetika yaitu
pengertian tentang konsep gen,DNA, dan kromosom
hubungan antara gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein
keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat
prinsip-prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat
dan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemas.
Pada konsep Mendelian, suatu gen digambarkan sebagai unit penurunan sifat yang
mempunyai ciri-ciri tersendiri yang mempengaruhi karakter fenotipik. Morgan dan koleganya
menempatkan gen gen seperti itu pada lokus-lokus tertentu di dalam kromosom dan bahwa
ahli-ahli genetik menggunakan lokus sebagai nama lain untuk gen. Kemudian para ahli
lainnya melihat suatu gen sebagai daerah urutan nukleotida spesifik di sepanjang molekul
DNA. Akhirnya para ahli menggunakan defenisi fungsional dari gen sebagai urutan DNA
yang mengkode rantai polipeptida tertentu.
Parental diagnosis
segera pada saat prenatal dan pada kondisi yang dapat menimbulkan
noninvasif.
Metode invasif
darah tali pusat. Tindakan ini biasanya menimbulkan rasa sakit dan dapat
ataupun pecah ketuban. Bila tindakan ini tidak dilakukan sesuai prosedur,
1. Amniosentesis
amnion. Cairan amnion diambil kurang lebih 15–20 ml. Kemudian sampel
kromosomnya.
pengambilan sel fetus, DNA dan mRNA fetus yang terdapat dalam sirkulasi
menimbulkan risiko ataupun rasa sakit yang berarti terhadap ibu. Sekali
tinggi dan mana yang risiko rendah. Tidak ada persiapan khusus untuk
hamil.
invasif:
Riwayat Ibu
diagnosis.
Tes darah
Tes darah yang sering dilakukan adalah pemeriksaan AFP (alpha feto
gonadotropin).
Pemeriksaan AFP adalah pemeriksaan kadar protein yang diproduksi oleh janin dan
ditemukan dalam serum atau darah ibu terutama untuk mendeteksi kelompok kelainan
pada selubung saraf seperti tidak terbentuknya batok kepala (anensefalus), kerusakan
saraf tulang belakang (spina bifida), dan sebagainya. Pemeriksaan ini merupakan tes
darah yang paling sering dilakukan.
Pemeriksaan triple test adalah pemeriksaan terhadap tiga protein utama (AFP, estriol, dan
β-hCG) yang bertujuan untuk mendeteksi ketidaknormalan kromosom seperti sindroma
Down. Biasanya dilakukan di trimester kedua. Jika hasilnya abnormal maka akan
dilanjutkan dengan pemeriksaan amniosentesis dalam prosedur invasif.
Contoh, kala ibu hamil menjalani skrining di usia kehamilan 11-14 minggu, adanya
penebalan kulit di belakang leher (thickened nuchal translucency) pada pemeriksaan USG
menunjukkan adanya risiko tinggi terhadap kelainan kromosom penyebab sindroma
Down. Dalam hal ini USG bertindak sebagai pemeriksaan skrining. Namun pada
kesempatan lain dimana USG dapat melihat kelainan struktur lain seperti tidak adanya
batok kepala (anensefalus) atau kepala membesar berisi cairan (hidrosefalus), maka kali
ini USG berfungsi sebagai alat diagnostik.
Pemeriksaan lain
Beberapa pemeriksaan lain juga dilakukan. Namun pemeriksaan ini umum dilakukan saat
berkonsultasi. Misalnya, kondisi fisik ibu, besar rahim, adanya keluhan, dan lainnya.
Juga dilakukan pemeriksaan detak jantung janin untuk mendeteksi keadaannya dengan
Doppler dan CTG. Pemeriksaan ini tidak spesifik dapat mendeteksi adanya kelainan
tetapi mencari informasi umum bagi kesehatan ibu maupun janin.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/nakita.grid.id/amp/027266/diagnostik-
prenatal-invasif
Alberts, B., D. Bray., J. Lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1989. Molecular Biology
Green, N.P.O., G.W. Stout, D.J. Taylor, R. Soper (editor). 1986. Biological Science 2.